Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

UROLITHIASIS
Oleh :
A. Althaf Zulfiqar D, S. Ked

Pembimbing :
dr. Muhammad Rizal TJ, Sp. B

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
PENDAHULUAN
● Urolithiasis atau penyakit batu saluran kemih adalah terbentuknya
batu yang disebabkan oleh pengendapan substansi yang terdapat di
dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan atau karena faktor lain
yang mempengaruhi daya larut substansi
● Urolithiasis merupakan penyakit tersering ketiga di bidang urologi
di samping ISK dan BPH
Di INDONESIA jumlah pasien rawat inap
Di AMERIKA SERIKAT sekitar 250.000 –
penderita BSK di RS seluruh Indonesia ->
750.000 penduduknya menderita BSK setiap
16.251 penderita dengan CFR 0,94 %
tahun, rata terjadi pada usia 30-50 tahun
(Depkes RI 2006)
ANATOMI
GINJAL

• Organ yang berbentuk seperti kacang,


terdapat sepasang (sebelah kanan dan kiri
vertebra), posisinya retroperitoneal
ANATOMI
URETER

• Ureter merupakan saluran sepanjang


25-30 cm yang membawa hasil
penyaringan ginjal (filtrasi,
reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis
menuju vesica urinaria. Terdapat
sepasang ureter yang terletak
retroperitoneal, masing-masing satu
untuk setiap ginjal.
ANATOMI
VESICA URINARIA

• VU merupakan tempat untuk


menampung urine yang berasal dari
ginjal melalui ureter, untuk
selanjutnya diteruskan ke uretra dan
lingkungan eksternal tubuh
ANATOMI
URETRA
• Uretra merupakan saluran yang
membawa urine keluar dari vesica
urinaria menuju lingkungan luar.
Uretra pada pria memiliki panjang
sekitar 20 cm dan juga berfungsi
sebagai organ seksual, sedangkan
uretra pada wanita panjangnya sekitar
3.5 cm. selain itu, pria memiliki dua
otot sphincter yaitu m.sphincter
interna dan m. spihincter externa
FISIOLOGI 3 tahap pembentukan urine

Filtrasi glomerulus
1

2
Reabsorbsi

Sekresi
3
DEFINISI
● Urolithiasis atau dikenal dengan penyakit batu saluran kemih yang
selanjutnya disingkat BSK adalah terbentuknya batu yang
disebabkan oleh pengendapan substansi yang terdapat dalam air
kemih yang jumlahnya berlebihan atau karena faktor lain yang
mempengaruhi daya larut substansi.
ETIOLOGI

Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik

- Herediter - Geografi
- Usia - Iklim dan Temperatur
- Jenis kelamin - Asupan air
3 kali > - Diet
30 – 50 tahun - Pekerjaan
KLASIFIKASI
Lokasi batu
Nefrolithiasis : Batu yang terbentuk pada pielum, tubuli hingga calyx ginjal.
Ureterolithiasis : Batu yang terdapat pada ureter.
Cystolithiasis : Batu yang terdapat pada vasika urinaria.
Urethrolithiasis : Batu pada saluran uretra
 
Karakteristik radiologi
Radiopaque : kalsium oksalat dihidrat, kalsium oksalat monohidrat, kalsium fosfat.
Poor radiopaque : magnesium ammonium fosfat, apatit, sistein.
Radiolucent : usam urat, ammonium urat, xantin, 2,8 dihidroxy-adenine.
KLASIFIKASI

Etiologi
Non-infeksi : kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat.
Infeksi : magnesium ammonium fosfat, apatit, ammonium urat.
Genetik : sistein, xantin, 2,8 dihidroksiadenin.
 
Komposisi
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur kalsium oksalat atau kalsium
fosfat 75%, asam urat %, magnesium-amonium-fosfat 15%, sistin, silikat dan senyawa
lain 1%.
PATOFISIOLOGI
GAMBARAN KLINIS
- Nyeri pinggang non kolik akibat peregangan
kapsul ginjal karena hidronefrosis ataupun
- Kesulitan memulai BAK, hematuria infeksi pada ginjal.
- BAK yang tersendat dan lancar jika mengubah - Pemeriksaan ketuk CVA positif. Jika ginjal telah
posisi badan mengalami hidronefrosis maka ginjal akan
teraba pada pemeriksaan ballottement.
- sensasi keluarnya pasir saat berkemih.
- Jika ginjal mengalami infeksi, pasien demam
- tidak enak saat BAK, frekuensi BAK yang dapat ditemukan.
meningkat karena pengecilan ruangan vesika,
- pada anak dapat ditemukan enuresis nokturna, NEFROLITHIASIS
dan sering menarik penis ataupun menggosok
vulva. - Nyeri kolik pada pinggang yang dilewati batu.
- Dapat terjadi hematuria
CYSTOLITHIASIS
URETEROLITHIASIS
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

Pasien dengan keluhan bervariasi


mulai dari tanpa keluhan, sakit - Sudut kosto vertebra : Nyeri
pinggang ringan sampai dengan kolik, tekan, nyeri ketok dan
disuria, hematuria, retensio urine, pembesaran ginjal
anuria. Dapat disertai dengan - Supra simfisis : nyeria tekan,
penyulit seperti demam, dan tanda- teraba batu, buli-buli penuh
tanda gagal ginjal. Setalah itu, - Genitalia eksterna : teraba batu
menggali penyakit terdahulu yang di uretra
dapat menjadi faktor pencetus - Colok dubur : teraba batu pada
terbentuknya batu seperti riwayat buli-buli pada saan melakukan
ISK dengan batu saluran kemih, palpasi bimanual
kelainan anatomi, renal insuffciency.
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN LAB PENCITRAAN

- Pemeriksaan urin rutin untuk - Foto polos perut dengan


melihat adanya eritrosuria, pemeriksaan ultrasonografi atau
leukosituria, bakteriuria, pH urin dengan intavenous pyelography
dan kultur urin. atau spiral CT.
- Pemeriksaan darah dilakukan - Pada pemeriksaan IVP tidak
untuk melihat hemoglobin, boleh dilakukan pada pasien-
leukosit, ureum dan kreatinin. pasien berikut ini:
- Pada hasil urinalisis bila pH >7,5 : - Dengan alergi kontras
lithiasis disebabkan oleh infeksi - Dengan level kreatinin serum
dan bila pH <5,5 : lithiasis karena >200 mmol/L atau >2 mg/dl
asam urat. - Dengan pengobatan metformin
- Dengan myelomatosis
PENATALAKSANAAN
Bla bla blasdfsdfkjlsdmnlcjsd
PENCEGAHAN
Bla bla blasdfsdfkjlsdmnlcjsd
KOMPLIKASI
Bla bla blasdfsdfkjlsdmnlcjsd
PROGNOSIS
Bla bla blasdfsdfkjlsdmnlcjsd

Anda mungkin juga menyukai