“ABORTUS INKOMPLIT”
khujaefah
30101607670
Pembimbing :
dr. Gunawan Kuswondo, Sp.OG
Pasien G₁P₀A₀ usia 23 tahun hamil 10 minggu datang ke Poli Obsgyn RSISA
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak dua hari sebelum masuk rumah
sakit. Darah yang keluar berupa prongkol-prongkol berwarna merah kecoklatan.
Keluhan dirasakan setelah pulang bekerja. Pasien juga mengeluh perutnya nyeri di
bagian bawah. Sebelumnya pasien tidak mengalami trauma atau jatuh, tidak
minum jamu, tidak dipijat dan tidak melakukan hubungan suami istri selama
kehamilan. Keluhan adanya demam disangkal oleh pasien.
SCREENING COVID
A. GEJALA
1 Demam >38ºC/Riwayat demam ≤14 hari Tidak
2 Batuk/Pilek/Nyeri tenggorokan/Sesak nafas (Pneumonia ringan) ≤14 hari Tidak
3 ISPA berat/Pneumonia berat ≤14 hari Tidak
B. FAKTOR RISIKO
1 Riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri (dengan transmisi covid) dalam Tidak
waktu 14 hari sebelum timbul gejala
2 Riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia dalam Tidak
waktu 14 hari sebelum timbul gejala
3 Kontak erat Tidak
a. Kontak tatap muka dengan kasus probable/konfirmasi radius 1 meter
b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable/konfirmasi
c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus
probable/konfirmasi tanpa menggunakan APD sesuai standar
d. Situasi lainny yang mengindikasi adanya kontak berdasarkan penilaian
risiko lokal yang ditetapkan tim epidemiologi setempat Kesimpulan : Bukan
suspek COVID19
Riwayat Menstruasi Riwayat Obstetri
Menarche : 12 tahun
Pasien G₁ P₀ A₀
Siklus : 28 hari, teratur
HPHT : 10 September 2020
Lama : 6-7 hari
HPL : 17 juni 2021
Dismenorrhea : (-)
Usia kehamilan : 10 minggu
Riwayat Pernikahan
Vital Sign
Tensi : 120/75 mmHg
Nadi : 99 x / menit
RR : 20 x / menit
Suhu : 36,6⁰C
STATUS INTERNUS
Kepala : Mesocephale
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-)
Telinga : Discharge (-)
Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)
Mammae : Simetris, mammae membesar, hiperpigmentasi areola
mammae, papila mamae menonjol, benjolan abnormal (-)
PEMERIKSAAN FISIK THORAX
Pemeriksaan Hasil
Inspeksi Hemithorax dextra dan sinistra simetris
Palpasi Nyeri tekan (-)
Perkusi Sonor seluruh lapang paru
Palpasi Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
Interpretasi Normal
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
Pemeriksaan Hasil
Inspeksi Ictus cordis tak tampak
Palpasi Ictus cordis teraba
Perkusi Tidak dapat ditentukan batas-batasnya karena terhalang oleh
mammae yang membesar
Palpasi Suara jantung I dan II murni, reguler, suara tambahan (-)
Interpretasi Normal
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
Pemeriksaan Hasil
Inspeksi Perut cembung, striae gravidarum (+), linea nigra (-) bekas operasi (-)
Aukultasi Bising usus (+) normal
Perkusi Tidak dilakukan
Palpasi Nyeri tekan abdomen (-), hepar tidak teraba membesar, lien tidak teraba
Interpretasi Normal
PEMERIKSAAN FISIK EKSTREMITAS
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek Fisiologis +/+ +/+
Reflek Patologis -/- -/-
Interpretasi Normal
STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan Hasil
Inspeksi Perut cembung, striae gravidarum (-), hiperpigmentasi linea nigra (-),
bekas operasi (-), gerakan janin (-)
Palpasi Leopold belum dapat dilakukan
Auskultasi Belum terdengar suara janin
HIS (-)
TFU Belum teraba
TBJ (-)
PEMERIKSAAN FISIK GENITALIA
EKSTERNA
Vulva oedem (-)
Massa (-)
Nyeri tekan (-)
Vaginal discharge (+) darah merah kecoklatan (prongkolan)
INTERNA
Vulva : Fluxus (+), fluor (-)
Vagina : Tidak ada kelainan
Portio : Lunak, sebesar jempol tangan, nyeri goyang portio (-)
OUE : Terbuka 2 cm
INSPEKULO
Uterus : Fundus uteri sebesar telur bebek
Cairan vagina : Fluxus (+) darah tidak aktif
Adneksa: Massa (-)
Dinding vagina : Hiperemis (-)
Parametrium : Nyeri tekan (-)
Porsio : Erosi (-)
OUE : Terbuka
Cavum douglas : Tidak menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium (19/12/2020)
HEMATOLOGY HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Hemoglobin 11.0 11.7 – 15.5 g/dl
Hematokrit 35.9 33 – 45 %
Leukosit 14.16 3.6 – 11 ribu/Ul
Trombosit 274 150 – 440 ribu/Ul
IP Tx :
Infus RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x1
Methyl ergometrine tab 3 x 0,125 mg PO
Pro Kuretase
PROGNOSIS
Kehamilan : ad malam
EDUKASI
Memberitahu kondisi ibu dan janin pada keluarga
Memberitahu tujuan terapi dan tindakan (kuretase) yang akan dilakukan
serta kemungkinan terjadinya komplikasi setelah tindakan
Memberitahu untuk kontrol satu minggu setelah keluar dari RS
Memberitahu pasien untuk istirahat total
19 Desember 2020 pukul 11.00 WIB 20 Desember 2020 pukul 08.00 WIB
S Pasien mengatakan masih keluar darah lewat jalan lahir S Pasien mengatakan nyeri
O KU : Baik O KU : Baik
Kesadaran : komposmentis Kesadaran : komposmentis
TD: 120/75 mmHg, N: 99 x/menit, RR:20 x/menit, Suhu: 36,0°C TD: 90/70 mmHg, N:80x/menit, RR:20x/menit, suhu: 36,0°C
Hb : 11.0 gr/dl
A Post kuretase H+1
A G1P0A0 usia 23 tahun hamil 10 minggu dengan abortus inkomplit
P Observasi KU dan TTV
P Pengawasan : KU, vital sign, PPV
Pengawasan pasien post kuretase
Infus RL 20 tpm
Anjurkan perawatan area genital
Pro kuretase
Infus RL 20 tpm
19 Desember 2020 pukul 17.00 WIB
Ceftriaxone 2 x 1
S Pasien mengatakan perut mules
Metil ergometrin 3 x 1
O KU : Baik
Kesadaran : komposmentis
20 Desember 2020 pukul 11.00 WIB
TD: 110/80 mmHg, N:80x/menit, RR:20x/menit, suhu: 36,4°C
S Pasien mengatakan keluhan sudah membaik
A Post kuretase
O KU : Baik
P Observasi KU dan TTV
Kesadaran : komposmentis
Pengawasan pasien post kuretase
TD: 110/80 mmHg, N:80x/menit, RR:20x/menit, suhu: 36,0°C
Anjurkan perawatan area genital
Infus RL 20 tpm A Post kuretase H+1
Ceftriaxone 2 x 1
P Boleh pulang
Metil ergometrin 3 x 1
Tinjauan Pustaka
Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
Abortus Batas usia kehamilan <20 minggu
Berat janin kurang <500 gram
Abnormalitas dari
Infeksi Trauma dan malnutrisi
kromosom
Missed Tidak ada- Tidak ada Lebih kecil dari Tertutup Janin telah mati
Abortion sedikit usia kehamilan tapi tidak ada
ekspulsi jaringan
konsepsi
MANIFESTASI KLINIS
• Terlambat haid < 20 minggu
• Rasa Mulas atau kram perut yang dirasakan diatas simpisis serta sering nyeri
pinggang akibat kontraksi uterus
• Tidak terasa gerakan janin
• Kadangkala abortus inkomplit juga diawali dengan abortus iminens yang
kemudian bisa berlanjut menjadi abortus inkomplit
• Badan lemas, kesadaran menurun
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
keadaan umum tampak lemah
tekanan darah normal atau menurun
denyut nadi normal atau cepat dan kecil
dan suhu badan normal atau meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap, hematokrit, golongan darah, serta reaksi
silang analisis gas darah, kultur darah.
Tes urin kehamilan: negatif
USG akan didapatkan uterus yang mengecil, kantong gestasi yang mengecil, dan
bentuknya tidak beraturan disertai gambaran fetus yang tidak ada tanda – tanda
kehidupan.
• KU
• Tanda-tanda syok
• Bila syok + massa lunak di adneksa + nyeri perut bawah + cairan bebas dalam cavum pelvis
kemungkinan KET
• Tanda-tanda infeksi atau sepsis
• Tentukan melalui evaluasi medik apakah pasien dapat ditatalaksana pada fasilitas kesehatan setempat atau
dirujuk (setelah dilakukan stabilisasi)
PENATALAKSANAAN
Penanganan spesifik :
• Menentukan besar uterus, kenali dan atasi setiap komplikasi (perdarahan hebat, syok dan sepsis).
• Perdarahan tidak banyak + kehamilan < 16 minggu evakuasi secara digital atau cunam ovum untuk
mengeluarkan hasil konsepsi.
• Perdarahan berhenti beri ergometrin 0,2 mg / IM atau Misoprostol 400 gram/oral
• Perdarahan banyak + usia kehamilan < 16 minggu evakuasi sisa hasil konsepsi dengan : Aspirasi
vakum manual (AVM). Jika aspirasi vakum tidak tersedia evakuasi dilakukan dengan kuret tajam.
• Bila evakuasi belum dapat dilakukan segera beri ergometrin 0,2 mg/IM (diulangi setiap menit jika
perlu) atau misorostol 400 gram/oral (dapat diulangi setelah 4 jam atau jika perlu)
PENATALAKSANAAN
Kehamilan lebih dan 16 minggu :
Infus oksitoksin 20 unit dalam 500cc cairan IV (garam fisiologik/Ringer Laktat) dengan kecepatan 40
tetes/menit sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
Jika perlu berikan misoprostol 200 mg/vaginam setiap 4 jam sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi
(maksimal 800 mg)
Evakuasi sisa konsepsi yang tertinggal dalam uterus.
Bila tidak ada tanda-tanda infeksi beri antibiotika profilaksis (sulbenisillin 2 gram/IM atau sefuroksim 1
gram oral).
Bila terjadi infeksi beri ampicillin 1 gram dan Metrodidazol 500mg setiap 8 jam.
Bila pasien tampak anemik, berikan sulfasferosus 600 mg/hari selama 2 minggu (anemia sedang) atau
transfusi darah (anemia berat).
Komplikasi
• Perdarahan
• Infeksi
• Syok:
• Syok hipovolemik akibat perdarahan
• Syok septik akibat infeksi
• Perforasi : akibat tindakan kuretase
EDUKASI