Anda di halaman 1dari 10

Nama : Vovri oqia tari

No Bp : 18101054

Kelas : 2018 A

Matkul : Biofar

Dosen : Henni Rosaini.,S.,S,I,M.Farm

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFARM)


PADANG
 Farmakokinetika

lmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi
dan metabolisme) obat (Shargel & Yu, 1988 ; Ganiswara, et al, 1995 ; Bauer, 2001)
pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek
perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan
fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat (Lachman, et al, 1989).
Gambaran skematik peristiwa absorpsi, metabolisme, dan ekskresi dari obat-obat setelah
berbagai rute pemberian dapat dilihat pada gambar dibawah ini
(Ansel, 1989)
efek obat Kuantitatif
• efek obat Kuantitatif
• data kinetika obat
• hubungan antara kadar/jumlah obat dalam tubuh dengan intensitas
efek yang ditimbulkannya.
• daerah kerja efektif obat (therapeutic window) dapat ditentukan
Faktor-faktor fisiologik yang berkaitan dengan absorpsi obat
Faktor-faktor Fisiologi 
A. Sifat Cairan Pencernaan
Salah satu sifat cairan pencernaanadalah pH yang bervariasi
sepanjang saluran pencernaan.
Cairan lambung bersifat asam (pH : 1–3,5).Keasaman meninggi pada malam hari,sedangkan pada siang
hari tidak stabil akibat respon terhadap makanan. Biasanya pH cairan lambung meninggi seteah
makan,kemudian menurun perlahan-lahan setelah beberapa jam kemudian ( berkisar pH 1 s/d5 ). Pada
usus halus terjadi perubahaan pHsecara perlahan, pH cairan pencernaan meninggi dari 5,7 s/d 7,7
sedangkan pada usus besar pH lebih kurang 8.
B. Kekosongan Lambung
Setiap faktor yang memperlambat gerakan obat dari lambung ke usus akan memperlambat
absorpsi obat.Beberapa faktor yang mempengaruhi waktu kekosongan lambung :
1. Volume
Semakin besar volume awal ,semakin tinggi kecepatanpengosongan dan setelah periodeini,
semakin besar volume semakin lambat pengosongan
2. Makanan seperti asam lemak,
trigliserida, karbohidrat, asamamino memperlambat pengosongan
3. Tekanan Osmosa
Meningkatnya konsentrasi garam,kecepatan pengosongan menurun.
4. Kedaan Fisis Isi Lambung
Larutan dan suspensi lebih cepatmengosongkan lambung dibanding
dengan zat padat misalnya daging, keju, dsb.
5. Obat-obatan : Narkoba, analgetik, etanolmengurangi kecepatan pengosongan
6. Dll.
• Emosional (sangat stres meningkatkan kecepatan
• Depresi pengosongan lambung
• Penyakit hipertiroid kecepatan pengosongan
• Penyakit hipotiroid kecepatan pengosongan

C. Intestinal Transit
= perpindahan ke ususBila sediaan obat pindah dari lambung danmemasuki usus halus, obat
akan berkontakdengan lingkungan yang berbeda denganlingkungan lambung. Semakin lama
obatberada didalam usus halus, semakin besarpotensi untuk absorpsi obat secara efisien syarat
obat stabil dalam usus
Ada dua tipe gerakan usus :
1. Peristalsis = propulsiveGerakan ini menentukan kecepatantransit dan lamanya obat berasa
didalam usus (Residence Time).Residence time ini penting , karenamenentukan jumlah waktu
sediaan obatmembebaskan zat aktif dari sediaanya ; danterjadi proses disolusi, selanjutnya
diikutiproses absorpsi. Semakin meningkat gerakanperistalsis, semakin singkat Residence
timesemakin singkat waktu yang tersedia untukberlangsunnya proses disolusi dan absorpsi
uki aliran darah.
2. Mixing = mencampur = pengocokan Gerakan ini adalah sebagai akibat kontraksi yang
membagi daerah ususmenjadi segmen-segmen yang menghasilkan bentuk seperti
cincin.Gerakan ini menyebabkanpencampuran isi usus dan akibatnya isiusus ini berkontak
dengan permukaanepitelium secara maksimum sehingga area yang berkontak dengan obat
akan meninggi dan akibatnya absorpsi akan
meningkat.
Gerakan mixing cenderung meningkatkan absorpsi obat dengan alasan sbb :
a. Setiap faktor yang mempertinggikecepatan dissolusi akan mempercepat
proses absorpsi terutama obat yang sukar larut dalam air. Mengingat kecepatan dissolusi
tergantung pada pengocokan, maka gerakan mixing akancenderung mempercepat absorpsi.
D. Aliran Darah
Obat, pertama-tama akan memasuki hati(proses metabolisme obat) sebelummemasuki aliran
darah. Biasanya aliran darah bukan merupakan faktor yang penting dalamproses absorpsi,
tetapi sifat sediaan obatlah yang merupakan faktor utama yang mempengaruhi.

Anda mungkin juga menyukai