Anda di halaman 1dari 17

VENTRIKEL TAKIKARDI

KELOMPOK 1 :
 

1. FEBY FITRI DARMADI


2. IRAWATI
3. SAFDARA TIKA
4. TIA OKTARI
Defenisi

 Ventricular tachycardia (VT) dapat diklasifikasikan menurut durasi, morfologi, dan efek
hemodinamik. VT nonsustained berakhir secara spontan tanpa mempengaruhi
hemodinamik. VT sustained adalah VT yang berlangsung lebih dari 30 detik dan / atau
membutuhkan intervensi untuk penghentian atau mengakibatkan perubahan hemodinamik
berat atau sinkop.
Etiologi

 Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, miokarditis karena infeksi.

 Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner, spasme arteri koroner, iskemi miokard, infark miokard).

 Karena intoksikasi obat misalnya digitalis, obat-obat anti aritmia.

 Gangguan keseimbangan elektrolit (hiper atau hipokalemia).

 Gangguan pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung.

 Gangguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.

 Gangguan endokrin (hipertiroidisme dan hipotirodisme).

 Akibat gagal jantung.

 Akibat kardiomiopati

 Karena penyakit degenerasi misalnya fibrosis sistem konduksi jantung.


Penyebab dari ventrikel takikardia adalah biasanya berasosiasi
dengan kelainan pada jantung, yang meliputi:

 Penyakit jantung koroner

 Kardiomiopati

 Prolaps katup mitral

 Kelainan pada katup jantung


Penyebab lain dari ventrikel takikardi adalah:

 Sarcoidosis (suatu inflamasi yang mengenai kuloit dan jaringan tubuh lainnya)
 Medikasi/obat-obatan seperti digitalis dan obat antiaritmia
 Perubahan postur, exercise, emosional (stress) atau stimulasi vagal.
Patofisiologi

Ada beberapa mekanisme terjadinya aritmia ventrikel, yaitu:

 Automaticity terjadi karena adanya percepatan aktivitas fase 4 dari potensial aksi jantung. Aritmia ventrikel karena gangguan
automaticity biasanya tercetus pada keadaan infark miokard akut, gangguan elektrolit, gangguan keseimbangan asam basa dan tonus
adrenergic yang tinggi.

 Reentry merupakan mekanisme aritmia ventrikel tersering dan biasanya disebabkan oleh kelainan kronis seperti infark miokard lama
atau kardiomiopati dilatasi. Jaringan parut yang terbentuk akibat infark miokard yang berbatasan dengan jaringan sehat menjadi
keadaan yang ideal untuk terbentuknya sirkuit reentry. Bila sirkuit ini sudah terbentuk maka aritmia ventrikel reentrant dapat timbul
setiap saat dan menyebabkan kematian mendadak.

 Triggered activity memiliki gambaran capuran dari kedua mekanisme diatas. Mekanismenya adalah adanya kebocoran ion positif ked
lam sel sehingga terjadi lonjakan potensial pada akhir fase 3 atau awal fase 4 dari potensial aksi jantung.
Tanda dan Gejala

Gejala dari VT meliputi berikut ini:


 Jantung berdebar
 Sinkop
 Sakit dada
 Gelisah
Selama terjadinya VT, dapat diamati hal-hal berikut ini yaitu:
 hipotensi
 takipnea
 tanda-tanda perfusi berkurang, termasuk penurunan kesadaran, pucat, dan diaphoresis
(berkeringat)
Klasifikasi

Secara umum Ventrikel Takikardi dapat dibagi menjadi :

 VT monomorfik

VT monomorfik memiliki kompleks QRS yang sama pada tiap denyutan dan menandakan adanya depolarisasi yang berulang dari tempat yang sama.
Umumnya disebabkan oleh adanya focus atau substrat aritmia yang mudah dieliminasi dengan teknik ablasi kateter.
 VT polimorfik

VT polimorfik ditandai dengan adanya kompleks QRS yang bervariasi dan menunjukkan adanya urutan depolarisasi yang berubah dari
beberapa tempat. Biasanya VT ini berkaitan dengan jaringan parut (scar tissue) akibat infark miokard (ischemic VT).
Komplikasi 

Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat ventrikel takikardi, antara lain:

 Penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang memadai (gagal jantung).

 Penyumbatan pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.

 Henti jantung mendadak yang dapat berujung pada kematian.


Pencegahan

 Ventrikel takikardi paling sering disebabkan oleh gangguan pada jantung. Oleh karena itu, untuk
mencegah ventrikel takikardi, seseorang perlu mengobati gangguan jantung bawaan yang
dimilikinya atau mencegah munculnya penyakit jantung. Untuk mencegah penyakit jantung, dapat
menerapkan gaya hidup sehat
Diagnosis

Diagnosis ventrikel takikardia (VT) dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan


elektrokardiogram (EKG). Kriteria untuk mendiagnosa takikardi ventrikel adalah sebagai berikut,

 (1) disosiasi berkas HIS dari QRS complex selama takikardi,

 (2) aktivasi ventrikel lokal selama takikardi sebelum kompleks QRS dan berkas HIS,

 (3) aktivasi HIS-ventrikular (HV) takikardi lebih pendek dari yang di irama sinus, dan

 (4) jika morfologi takikardia adalah mirip dengan yang di irama sinus, irama supraventricular akan
konsisten dengan pergeseran pola aktivasi dari berkas HIS.
Diagnosis

 Elektrokardiografi (EKG) merupakan standar kriteria untuk diagnosis VT.


Penatalaksanaan

 Penatalaksanaan pada keadaan akut

Bila keadaan hemodinamik stabil, terminasi VT dilakukan dengan pemberian obat-obatan secara intravena seperti
amiodaron, lidokain, dan prokainamid. Amiodaron dan prokainamid lebih unggul daripada lidokain. Amiodaron dapat
diberikan dengan dosis pembebanan (loading dose) 15 mg/menit diberikan dalam 10 menit dan diikuti dengan infuse
kontinu 1 mg/menit selama 6 jam, dan dosis pemeliharaan (maintenance) 0,5 mg/menit dalam 18 jam berikutnya. Bila
gagal dengan obat, dilakukan kardioversi elektrik yang dapat dimulai dengan energy rendah (10 J dan 50 J). Dalam
tatalaksana akut perlu dicari faktor penyebab yang dapat dikoreksi seperti iskemia, gangguan elektrolit, hipotensi dan
asidosis. Bila keadaan hemodinamik tidak stabil (hipotensi, syok angina, gagal jantung, dan gejala hipoperfusi otak)
maka pilihan pertama dalah kardioversi elektrik.
Penatalaksanaan

 Penatalaksanaan jangka panjang

Tujuan terapi jangka panjang adalah mencegah kematian mendadak. Pada pasien dengan VT non sustained dan
bergejala dapat diberikan beta blocker. Bila tidak efektif maka dapat diberikan sotalol dan amiodaron. Pada pasien
dengan riwayat infark miokard akut dan penurunan fungsi ventrikel kiri (fraksi ejeksi 35 %), terdapat VT yang dapat
dicetuskan dan tidak dapat dihilangkan dengan menggunakan obat-obatan, maka ICD lebih unggul dalam menurunkan
mortalitas. Untuk pencegahan sekunder kematian mendadak (pasien yang berhasil diselamatkan dari aritmia fatal) pada
pasien pasca IMA dengan penurunan fungsi ventrikel kiri, ICD telah terbukti lebih unggul daripada amiodaron.
Pengobatan

Penanganan ventrikel tarkikadi berbeda-beda, tergantung kondisi dan tingkat keparahannya. Tindakan yang
dapat diakukan dokter jantung untuk menangani ventrikel takikardi dapat berupa :

 Pemberian obat antiritmia, obat antiritmia, seperti verapamil atau amiodarone, diberikan untuk mncegah agar jangan
sampai gangguan serupa terjadi lagi

 Ablasi jantung; Prosedur ini dilakukan jika terdapat jalur listrik yang menyebabkan detak jantung pasien meningkat.

 Pemasangan alat implantable cardioverter defibrillator (ICD) Alat ini dimasukkan ke dalam ke dalam dada atau
area perut untuk membantu mengembalikan irama jantung ke kondisi normal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai