Anda di halaman 1dari 53

Louis Ryandi / 112017064

DEMAM DENGUE Pembimbing: dr. Ruswhandi,


SpPD, K-GEH
IDENTITAS
Nama : Ny. SUL
Umur : 25 tahun
No. RM : 804358
Suku Bangsa : Jawa
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Honorer RSPAD
Alamat : Asrama Paspampres grup C, Bogor
Pendidikan : D3 kebidanan
ANAMNESIS
Autoanamnesis, tanggal 24 Oktober 2018

Keluhan utama:
Demam terus menerus sejak 5 hari smrs
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
5 hari smrs 2 hari smrs 1 hari smrs

• Demam
Sebelumterus
demam,menerus,
BAB • Sudah bisa BAB • Demam
Riw berpergian
munculke dan
mendadak
cair 3x tiaptinggi
5 jam,(39OC) kembali, konsistensi kembalitimur
daerah tinggiIndonesia
• kuning,
Minum obatlendirhanya
(-), darah
turun embek, kuning • dlm
Selama
6 bulan
demam,terakhir
tidak(-)
sementara,
(-), ampas (-) dan kembali kecoklatan, darah (-), • Tidak
ada keluahan
mengetahuiseperti
• Riw
meningkat.
jajan sembarangan lendir (-) batuk, sesak,
disektiar tempat
timbul
tinggal
• (-)
Demam paling tinggi • Demam sudah menurun ruam,
ada ygmimisan,
mengalami hal
• Sebelum
pada malam demam,
hari pasien perdarahan pada gusi,
serupa
• tidak
Lemasbisa(+),tidur
mualkarena
(+), • Memiliki
dan nyeri kebiasaan
pada
muntah nyamuk
banyak (-), pegal-pegal • menggantung
BAK tidak adabaju yang
keluhan
(+), sakit kepala (+), telah digunakan di
Nafsu makan ↓ belakang pintu pada
kamar tidur
Riw penyakit dahulu Riw penyakit keluarga
Riwayat maag disangkal Keluarga pasien tidak ada yang menderita
penyakit dengan keluhan yang sama
Riwayat alergi disangkal
Riwayat alergi disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat diabetes melitus disangkal
Riwayat diabetes melitus disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat penyakit ginjal disangkal
Riwayat asma disangkal
Riwayat trauma disangkal
Riwayat keganasan disangkal
Riwayat keganasan disangkal
RIW SOSIAL EKONOMI
Bekerja sebagai karyawan honorer di RSPAD
Tinggal di rumah dinas dengan lingkungan yang bersih
Tidak ada sampah yang tergenang dengan air disekitar lingkungan rumah dinas
Daerah tempat tinggal rutin dilakukan fogging
Rutin membersihkan dan menguras bak mandi
Berobat menggunakan BPJS
PEMERIKSAAN FISIK
Berat badan : 53 kg
Keadaan Umum : Tampak sakit Tinggi badan : 168 cm
sedang
Indeks massa tubuh : 18.78
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda vital :
 Tekanan darah : 120/70 mmHg
 Nadi : 86 x/menit
 Pernapasan : 20 x/menit
 Suhu : 38 oC
STATUS GENERALIS
•Normocephal, lesi/benjolan (-)
•Distribusi rambut merata, warna hitam, rambut tidak mudah dicabut

•Pupil isokor dengan diameter 3 mm/3mm, refleks cahaya +/+


•Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-

•Deviasi septum (-), epistaksis (-)


STATUS GENERALIS
•Normotia, sekret -/-
•Liang telinga lapang, nyeri tekan tragus (-)

•Mukosa lembab, bibir sianosis (-)


•Coated tongue (-)

•Faring hiperemis (-)


•Tonsil T1-T1 tenang

•Pembesaran KGB (-)


•Pembesaran kelenjar tiroid (-)
STATUS GENERALIS
Anterior Posterior

Inspeksi:: : :
Palpasi
Perkusi
Auskultasi Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Inspeksi::: :
 Suara
Bentuknafas
Tidak
Sonor teraba
pada
dadakedua
vesikuler
adanya
normal
lapang
pembesaran
paru kelenjar  Suara
Pada
Vokal
Bentuk
dada
nafas
fremitus
dadakanan
vesikuler
bagian
sama
danbelakang
kuat
kiri terdengar
di kedua
normallapang
sonor
 getah
Batas
Rhonkibening
Pernapasan
paru-hepar
-/-, wheezing
regular,
padatidak
-/-ICSada
V line
dinding dada paru
 Rhonki -/-, wheezing
Bentuk scapula -/-
simetris
yang tertinggal
 midclavicularis
Vokal fremitus sama
dextrakuat di kedua lapang  Tidak ditemukan bekas luka ataupun
 paru
Jenis pernapasan thoracoabdominal benjolan
 Nyeri tekan (-)
STATUS GENERALIS

•Inspeksi : tidak terlihat pulsasi pada •Perkusi:


ictus cordis • Batas kiri jantung : di ICS V 2 jari medial
dari linea axilaris anterior
•Palpasi : ictus cordis teraba di ICS IV
linea midclavicular sinistra • Batas pinggang jantung : ICS III linea
parasternalis sinistra
•Auskultasi : Bunyi jantung I dan II • Batas kanan jantung : ICS IV linea
terdengar regular, murmur (-), gallop (-) parasternalis dextra
STATUS GENERALIS
•Rumple
Edem -/-leed : +/+

•Inspeksi : datar, lesi (-), oedem •Sianosis -/-


(-), Hematom (-) •Akral hangat
•Auskultasi : bising usus (+) •CRT < 2 detik
normal (7x/menit) •Motorik 5555/5555
•Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
diseluruh lapang perut, •Edem -/-
pembesaran hepar dan lien (-), •Sianosis -/-
kedua ginjal tidak teraba
•Akral hangat
•Perkusi : Timpani pada
•CRT < 2 detik
keempat kuadaran abdomen
•Motorik 5555/5555
PEMERIKSAAN PENUNJANG 23/10/2018

Hematologi lengkap Imunoserologi


Hb : 13.8 g/dL Widal
Ht : 40 % • S. Typhi O: negatif
Eritrosit : 5.2 juta/µL • S. Paratyphi AO: 1/160
Leukosit : 3600/µL • S. Paratyphi BO: 1/80
Trombosit : 128000/µL • S. Paratyphi CO: negatif
Basofil: 0 % • S. Typhi H: negative
Eosinofil : 6 % • S. Paratyphi AH: negatif
Neutrofil : 80% • S. Paratyphi BH: negatif
Limfosit : 14 % • S. Paratyphi CH: negatif
Monosit : 6 %
MCV : 77 fL
MCH : 27 pg
MCHC : 35 g/dL
RDW : 13.30 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG 24/10/2018, 09.33 WIB

Hematologi lengkap Imunoserologi


Hb : 14.0 g/dL Anti Dengue IgM/IgG
Ht : 40 % • Anti Dengue IgM : negatif
Eritrosit : 5.2 juta/µL • Anti Dengue IgG : positif
Leukosit : 2810/µL
Trombosit : 76000/µL Anti salmonella Typhi IgM: negatif
Basofil: 0 %
Eosinofil : 0 %
Batang : 3 %
Segmen : 69 %
Limfosit : 21 %
Monosit : 7 %
MCV : 77 fL
MCH : 27 pg
MCHC : 35 g/dL
RDW : 13.20 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG 24/10/2018, 12.33 WIB

Hematologi lengkap Kimia Klinik Urinalisis Imunoserologi


Hb : 14.2 g/dL Ureum : 28 Sedimen urin
Urin lengkap Anti Dengue IgM/IgG
Ht : 41 % Kreatinin : 0.7 detik • Leukosit :0
Warna : Kuning • Anti Dengue IgM : negatif
Eritrosit : 5.3 juta/µL • Eritrosit
Kejernihan : 0 : Jernih • Anti Dengue IgG : positif
Leukosit : 2860/µL Tinja • Silinder : 0 : 1.015
Berat Jenis
Trombosit : 63000/µL Feses rutin • Epitel :0
pH : 7.0 Hematologi
Basofil: 1 % • Makroskopik : lunak • Kristal
Protein :: 0(-) Gambaran darah tepi
Eosinofil : 1 % • Darah : (-) • Glukosa : (-) • Eritrosit : Mikrositosis
Batang : 3 % • Lendir : (-) • Keton : (-) • Leukosit : Leukositopenia,
Segmen : 70 % • Eritrosit : 1-2-1 • Darah : (-) limfopenia, diff count
Limfosit : 20 % • Leukosit : 0-1-0 • Bilirubin : (-) 1/1/3/70/20/5
Monosit : 5 % • Amoeba : (-) • Urobilinogen : 0.1 • Trombosit : bentuk normal,
MCV : 77 fL • Telur Cacing : (-) • Nitrit : (-) jumlah kurang
MCH : 27 pg • Serat : (+) • Leukosit Esterase : • Kesan : Leukositopenia,
MCHC : 35 g/dL • Darah samar – (-) limfopenia, trombositopenia
RDW : 13.40 % Benzidine : (+) DD/ suspek DBD
RESUME
•♀ , 25 tahun datang dengan keluhan febris terus menerus sejak 5 hari smrs. Febris
dirasakan mendadak tinggi, sudah konsumsi obat dan demam hanya turun sementara.
Pegal-pegal (+), sakit kepala (+), mual (+), muntah (-), nafsu makan ↓. Sebelum febris,
didahului dengan BAB cair, sebanyak 3x tiap 5 jam sekali, kuning, ampas (-), lendir (-). 2
hari smrs, BAB tidak cair, demam menurun. 1 hari smrs, kembali demam. Batuk (-),
timbuk ruam (-), sakit kepala (-), mimisan (-), perdarahan pada gusi (-), nyeri perut (-).
Riw berpergian ke daerah timur Indonesia (-), tidak mengetahui ada yang menderita
seperti pasien di lingkungan tepat tinggal. Rutin menguras bak mandi.
RESUME
PF : Suhu 38oC, Rumple leed (+)

Pemeriksaan penunjang : leukositopenia, trombositopneia, hematokrit 41 %, Ant Dengue


IgG (+), gambaran darah tepi: kesan leukositopenia, limfopenia, dan trombositopenia
DAFTAR MASALAH
1. Demam Dengue
PENGKAJIAN MASALAH
1. Demam Dengue
Atas dasar :
 Anamnesis : Demam terus menerus sejak 5 hari smrs. Demam mendadak tinggi dan naik turun.
Badan terasa pegal-pegal, sakit kepala, mual, dan nafsu makan menurun
 PF : Suhu 38oC, rumple leed (+)
 Pemeriksaan penunjang: leukosit 2860 /μL, Trombosit 63000 /μL, Hematokrit: 41%, Anti Dengue
IgG (+), gambaran darah tepi kesan : leukositopenia, limfopenia, dan trombositopenia

Rencana diagnostik : RT-PCR


Rencana monitoring : KU, TTV, darah lengkap, input dan output cairan
PENGKAJIAN MASALAH
Rencana Pengobatan :
 Kebutuhan cairan = ringer laktat
 1500 + 20 x (53-20) = 2160 ml/24 jam
 30 tetes per menit
 Paracetamol 3x500 mg PO

Rencana nutrisi : diet lunak


Edukasi : menjelaskan penyebab penyakit, menjelaskan rencana terapi yang diberikan,
Tirah baring
Prognosis:
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : bonam
 Quo ad sanationam : bonam
FOLLOW UP HARIAN
FOLLOW UP HARIAN
FOLLOW UP HARIAN
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis
demam, nyeri otot, dan atau nyeri sendi yang disertai dengan leukopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik.

Dengue shock syndrome : demam berdarah dengue yang disertai dengan


renjatan/syok.

Kasper, D., Hauser, S., Jameson, L., Fauci, A., Longo, D. and Loscalzo, J. Harrison's principle of internal medicine. 19th ed. New York:
McGraw-Hill education. 2015.
EPIDEMIOLOGI
Asia : tempat pertama jumlah penderita DBD terbanyak
Indonesia : kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara
Terdapat penignkatan kasus DBD dari 58 kasus (1968) hingga 158.912 (2009)

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional
Office. 2011.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. Depkes.go.id. 2014
ETIOLOGI
Virus Dengue, genus Flavivirus, family Flaviviridae

Berukuran 30 – 50 nm, dan memiliki RNA rantai tunggal, berat molekul 4x10 6 sebagai
genomnya

Genom virus dengue : core protein (C), protein membrane (M), protein envelope (E), dan
tujuh protein non structural (NS) (NS1 digunakan untuk prosedur diagnostic)

4 jenis serotype : DENV-1, DENV-2, DENV-3 (paling sering di Indonesia), dan DENV-4.

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional Office.
2011.
Kasper, D., Hauser, S., Jameson, L., Fauci, A., Longo, D. and Loscalzo, J. Harrison's principle of internal medicine. 19th ed. New York: McGraw-Hill
VEKTOR DENGUE
2 vector yang penting pada persebaran dengue:
 Aedes aegeypti (tropis dan subtropis, paling bnyak daerah urban, masa hidup 3-4 minggu)
 Aedes albopictus (tropis dan nontropis, masa hidup lebih lama yaitu 8 minggu)

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional
Office. 2011.
PATOGENESIS DAN
PATOFISIOLOGI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. Depkes.go.id. 2014


IM
UN
OPA
TO
GE
NE
SIS
MANIFESTASI KLINIK

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East
Asia Regional Office. 2011.
DIAGNOSIS
DF/DHF
DHF GRADE
II Tanda
Gradedan
I Gejala
ditambah perdarahan Lab
Trombositopenia
DF   Demam dengan dua dari:
spontan  Leukopenia (<5000 sel/mm3
(<100.000)
 Nyeri kepala  Trombositopenia(<150000)
Ht meningkat >20%
 Nyeri retro orbital  Peningkatan Ht 5%-10%
DHF III Grade
MyalgiaI dan II ditambah Trombositopenia
Tidak adanya (<100.000)
kehilangan
kegagalan
Nyeri sendi dan nyeri(nadi
sirkulasi tulang lemah, Ht plasma
meningkat >20%
pulse
Rash pressure
 Tanda-tanda perdarahan
menyempit,hipotensi,gelisah)
 Tidak adanya kebocoran plasma
DHF
DHF IIV Grade III
Demam danditambah
tanda-tandasyok Trombositopenia
perdarahan (tes Trombositopenia (<100.000)
(<100.000)
tourniquet positif) dan tanda kebocoran Ht
Htmeningkat
meningkat>20%
>20%
plasma

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional Office.
Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional Office.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan laboratorium bermakna:
 Total sel darah putih dalam batas normal saat periode demam dan dapat terjadi leukopeni yang
disertai penurunan netrofil sesaat setelah periode demam selesai.
 Pasien dengan demam dengue cenderung mengalami trombostiopenia ringan (100.000 –
150.000 sel/mm3), jarang apabila terjadi trombositopenia berat ( < 50.000 sel/mm 3)
 Peningkatan hematokrit ringan (~10%) mungkin terjadi sebagai akibat dari dehidrasi yang
berkaitan dengan demam tinggi, muntah, anoreksia, dan keadaan nutrisi yang buruk.
 Enzim hati dan aspartate amino transferase dapat meningkat

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional Office.
KRITERIA DIAGNOSIS DBD
Pemeriksaan laboratorium
Manifestasi klinis
 Trombositopenia (< 100.000
Demam dengan onset cell/mm
akut, tinggi dan3)terus menerus, dan bertahan 2 sampai dengan 7 hari
 Hematokrit meningkat
Terdapat salah >20% dari
satu manifestasi baseline
klinis perdarahan seperti pemeriksaan tourniquet yang positif, ptekie,
purpura, ekimosis, epikstasis, gusi berdarah, hematemesis, dan atau melena.
 Pembesaran hepar ditemukan 90% - 98% pada anak anak

 Tanda syok dijumpai dengan takikardi, perfusi jaringan buruk dengan denyut nadi yang melemah,
dan penyempitan tekanan darah, dan dapat ditemukan akral dingin

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional Office.
PASIEN RISIKO TINGGI
•Bayi atau orang tua
•Obesitas
•Wanita hamil
•Penyakit penyerta ulkus peptikum
•Wanita dengan gangguan perdarahan menstruasi
•Penyakit hemolitik sepeti glucose 6 phospate dehydrogenase, thallasema, dan lainnya
•Penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, asma, gagal ginjal, cirrhosis, dan
lainnya
•Pasien yang sedang dalam pengobatan steroid

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional Office.
INDIKASI RAWAT INAP
1. Terdapat tanda dan gejala syok; harus langsung diberikan resusitasi

2. Pasien hipoglikemi tanpa leukopeni dan atau trombositopenia

3. Pasien dengan adanya tanda bahaya

4. Pasien dengan risiko tinggi dengan leukopenia dan trombositopenia

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional Office.
KOMPLIKASI INFEKSI
DENGUE
1..Demam
32. Expanded
Dengue
Berdarah
DengueDengue
Syndrome

Komplikasi padadengan
Demam dengue DHF biasanya diakibatkan
perdarahan syokpada
dapat terjadi berkepanjangan
pasien-pasienakibat
denganperdarahan
berat yang menyebabkan
penyakit-penyakit acidosis seperti
yang mendasari metabolik dan
ulkus kerusakan
peptikum, organ seperti berat,
trombositopenia disfungsi
renal dan hepar.
dan trauma. Suplai cairan
DHF bukanlah berlebih
kelanjutan pada tata laksana dengue saat episode
dari DF.
kebocoran plasma juga dapat menyebabkan efusi berat yang mempersulit sistem
pernafasan. Selain itu terapi cairan yang berlebihan juga dapat menyebabkan
gangguan pada elektrolit

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional Office.
TATALAKSANA
Protokol 1. Penanganan tersangka demam berdarah dengue dewasa tanpa syok

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Setiyohadi B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6 th ed. Jakarta: Interna publishing; 2015.
TATALAKSANA
Protokol 2. Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa di ruang rawat

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Setiyohadi B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6 th ed. Jakarta: Interna publishing; 2015.
TATALAKSANA
Protokol 3. Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan Ht > 20%

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Setiyohadi B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6 th ed. Jakarta: Interna publishing; 2015.
TATALAKSANA
Protokol 4. Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBD Dewasa

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Setiyohadi B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6 th ed. Jakarta: Interna publishing; 2015.
TATALAKSANA
Protokol 5. Tatalaksana sindrom syok dengue pada dewasa

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Setiyohadi B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6 th ed. Jakarta: Interna publishing; 2015.
TATALAKSANA PEMBERIAN
CAIRAN
Prinsip terapi pemberian cairan pada pasien dengan DBD:
 Pemberian cairan kristaloid isotonis perlu diberikan saat periode kritis kecuali pada pasien
dengan usia < 6 bulan dimana digunakan NaCl 0.45%
 Hiperonkotik koloid seperti dekstros 40% dapat digunakan pada pasien dengan kebocoran
plasma yang hebat, atau pada pasien yang dimana sudah diberikan cairan kristaloid namun tidak
memberikan respon.
 Volume cairan maintenance perlu ditambah 5% untuk mengantisipasi terjadinya syok

 Durasi pemberian cairan tidak boleh melebihi 48 jam pada pasien dengan syok dan 72 jam pada
pasien non syok. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya overload cairan.
Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional Office.
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM ABCS

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional Office.
KRITERIA DISCHARGE
•Tidak terdapat demam selama 24 jam tanpa penggunaan antipiretik
•Nafsu makan kembali normal
•Tampak perbaikan secara klinis
•Urine output > 0.5 ml/kgBB/jam
•2 sampai 3 hari setelah keadaan syok berlalu
•Tidak tampak adanya distress pernapasan dari efusi pleura dan tidak terdapat adanya
ascites
•Jumlah trombosit > 50.000 cell/mm. Apabila tidak, pasien dapat dipulangkan dengan
edukasi untuk menghindari trauma dari aktifitas fisik selama 1 sampai 2 minggu.

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever [Internet]. South-East Asia Regional Office.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan anamnesis:
Sebelum febris
Keluhan yang didahului
muncul pada
dengan
pasien
BAB cair
merupakan
sebanyaktanda-tanda
3x tiap 5 jam
gejala
sekali.dari
BABdemam
cair
dengue. Pada
berwarna kuningdemam
dan tidak
dengue,
mengandung
demam yangampas,
muncul
darah,
sifatnya
maupun mendadak
lendir. 2 hari
tinggi,
smrs,
terus
Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa pasien perempuan berusia 25 tahun datang
BAB sudah
menerus dantidak
bisacair,
bertahan
demamhingga
menurun.
2-7 1hari.
hari Kemudian
smrs, pasien
terdapat
kembalijuga
demam.
myalgia dan
dengan keluhan febris terus menerus sejak 5 hari smrs. Febris dirasakan mendadak
Keluhan
sakit kepala
lain berupa
pada pasien.
batuk, timbul
Diagnosis
ruam,pada
sakitdemam
kepala, dengue
mimisan,dapat
perdarahan
dibagipada
menjadi
tinggi dan dilakukan pengukuran suhu yaitu 39 oC. Pasien sudah mengkonsumsi obat
gusi, dan diagnosis
propable nyeri padadan
perutconfirmed
disangkaldiagnosis,
pasien. dimana propable diagnosis didasarkan
dan demam hanya turun sementara kemudian kembali meninggi. Febris naik turun,
pada manifestasi klinis yang menunjukan demam disertai dengan nyeri kpala, nyeri
dirasakan paling tinggi pada malam hari. Pegal-pegal (+), sakit kepala (+), mual (+),
retro orbita, myalgia, athralgia, rash, dan manifestasi perdarahan.
muntah (-), nafsu makan menurun.
PEMBAHASAN
Berdasarkan pemeriksaan fisik :

Berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan suhu meningkat yaitu 38 OC dan rumple


leed (+). Pada demam dengue, dapat ditemukan suhu tubuh yang meningkat dan
terdapat tanda perdarahan berupa rumple leed (+).
PEMBAHASAN
Berdasarkan pemeriksaan
Pada kasus ini, penunjang
Anti Dengue : berarti menunjukkan petanda pernah terinfeksi.
IgG (+),
Untuk IgM (-) dikarenakan pada pasien ini baru diperiksa pada hari ke 6, sedangkan
Pada pasien dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan didapatkan hematokrit : 41
IgM baru muncul setelah 1-2 minggu, maka diperlukan pengulangan pemeriksaan
%, leukositopenia, trombositopenia, Anti Dengue IgG (+), dan gambaran darah tepi
kembali.leukositopenia,
kesan: Pada kasus tidak dilakukan
limfopenia, pemeriksaan
dan denguePada
trombositopenia. NS1 demam
Antigen,dengue
karena dapat
pada
hari ke 5 – 6,
ditemukan NS1 tidak dapat
leukositopenia, terdeteksi lagi.dan
trombositopenia Dengue
tidak NS1
ada Antigen muncul pada
tanda kebocoran hari
plasma
pertama setelah
sehingga muncul
hematokrit demam.
tidak Sedangkan
meningkat. UntukRT-PCR belum dilakukan.
menegakkan diagnosis demam dengue
maka diperlukan pemeriksaan serologi, yaitu anti dengue IgM, anti dengue IgG, Dengue
NS1 Antigen, dan RT-PCR.
PEMBAHASAN
Daftar pemeriksaan
Rencana
Dari Masalah
monitoring penunjang
yang dilakukan
didapatkan
adalah hematokrit
TTV dan KU,
41 %,
pemeriksaan
leukositopenia,
darah
lengkap, serta input
trombositopenia, gambaran
dan output
darahcairan.
tepi kesannya
Rencana adalah
nutrisi leukositopenia,
yang diberikan limfopenia,
adalah diet
Dipikirkan demam dengue dikarenakan berdasarkan anamnesis didapatkan demam
trombositopenia
lunak. Edukasi yang
serta diberikan
anti dengue adalah
IgG menjelaskan
(+). Rencanapenyebab
diagnosapenyakit,
yang dianjurkan
rencana
mendadak tinggi, terus menerus sejak 5 hari smrs. Sebelum demam didahului dengan
adalah yang
terapi RT-PCR,
diberikan
karenadan
mempunyai
tirah baring.
sensitivitas
Prognosisdanadspesifitas
vitam pada
yangpasien
tinggi.iniRencana
adalah
BAB cair. Terdapat pegal-pegal, sakit kepala, mual, dan penurunan nafsu makan.
terapi yang
bonam dikarenakan
diberikankeaadaan
adalah umum
pemeberian
pasiencairan
baik, sesuai
ad functionam
dengan protokol
pada pasien2 atas
ini
Tidak disertai dengan perdarahan spontan yang berasal dari hidung maupun gusi.
sangkaan
bonam dikarenakan
demam denguetidak mempengaruhi
yaitu dengan cairan
fungsi kristaloid
tubuh pasien,
RL berjumlah
dan ad sanationam
2160 ml
Dari pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38oC dan rumple leed (+).
selama
pada pasien
24 jam
ini (30
jugatetes
bonam perdikarenakan
menit), selain
kasus
itu diberikan
ini merupakan
juga kasus
paracetamol
infeksi 3x500
virus. mg
untuk menurunkan demam, dan menghilangkan sakit kepala.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Ditambah
Kasus yangdengan pemeriksaan
dibawah suhu ini
dalam makalah meningkat, rumple
berawal dari leedmendadak
demam (+) dan pemeriksaan
tinggi, terus
laboratorium ditemukandalam
menerus dan bertahan heamtokrit
waktu 5normal, leukositopenia
hari, sering dan trombositopenia,
kali ditemukan maka
pada pasien terutama
penulis mengengerucutkan
di pelayanan diagnosis
kesehatan tingkat demamdokter
1 sebagai dengue. UntukKeluhan
umum. penegakan diagnosis
demam sesuai
mendadak
standar emas, diperlukan
tinggi umumnya pemeriksaan
disebabkan penunjang
oleh infeksi virus. berupa
Dengananti dengue IgM,
anamnesis yanganti dengue
dilakukan
IgG danruntun,
secara denguelengkap,
NS1 antigen. Dengan melakukan
dan mementingkan pemeriksaan
beberapa ‘kunci’ fisik
utama dandalam
penunjang yang
anamnesis
terarah kita dapat
pasien keluhan mengetahui
demam penyakit
mendadak yang
tinggi, adamenerus,
terus pada pasien sehingga sakit
pegal-pegal, dapatkepala
dilakukan
dan
tatalaksana yang sesuai
tanda perdarahan dengan
diharapkan penyakit
dapat yaitu demam
mengerucutkan denguebanding
diagnosis dengan yang
tidak ada.
melupakan
status gizi sehingga asupan nutrisi pasien cukup.

Anda mungkin juga menyukai