Anda di halaman 1dari 21

PROBLEM-BASED

LEARNING
Aulia Rizqi Ramadhani
Arina Nursafrina Rahmatina
Hanny Afifah
Niken Purnama Kartikasari
Meida Siwi R
Triya Yuni
Filia Oksi
Definisi

Sejak awal
dihadapkan pada Mengidentifikasi pokok persoalan (issues)
suatu maslah

Proses pencarian informasi yang


bersifat student centered
Membantu dan mendorong peserta didik
untuk mengembangkan pemahaman
tentang berbagai konsep yang
mendasari masalah tadi serta prinsip
pegetahuan lainnya yang relevan
Tujuan

Skills-hard- Critical Attitudes


Knowledge soft-life-skills appraisal
materi dasar dan berpikir secara ilmiah trampil dalam nilai kerjasama,
komunitas selalu mencari informasi, etika, ketrampilan
dalam konteks trampil dalam belajar antarpersonal,
secara aktif & menghargai nilai
mandiri, dan belajar psikososial
sepanjang hayat
Manfaat

 Kerjasama dalam kelompok


 Kerjasama antarpeserta didik di luar diskusi kelompok
 Memimpin kelompok
 Mendengarkan pendapat kawan
 Mencatat hal-hal yang didiskusikan
 Menghargai pendapat / pandangan kawan
 Bersikap kritis terhadap literatur
 Belajar secara mandiri
 Mampu menggunakan sumber belajar secara efektif, dan ketrampilan presentasi.
 Secara keseluruhan, kecakapan dan sikap tadi merupakan modal utama
dalam pembentukan lifelong learner.
Sifat

Mengakomodasi dan mendorong terjadinya proses pembelajaran yang kontekstual dan

Sifat terintegrasi, baik dalam hal kurikulum maupun ranah kognitif (cipta), psikomotor (karsa), dan
attitude (rasa)
Sejak awal para peserta didik dikenalkan dengan permasalahan nyata (kontekstual) yang kelak
akan dihadapi pada saat bekerja sebagai tenaga profesional

Mendorong perubahan sikap peserta didik ke arah active learning, selfdirected learning, dan
life-long learning

Para staf pengajar beralih fungsi, dari posisi sentral ( sebagai sumber ilmu utama) menjadi
fasilitator dan mitra pembelajaran

Interaksi kelas dapat terjadi secara optimal

Institusi pendidikan harus menyiapkan seluruh fasilitas pembelajaran

Bagi institusi pendidikan: “Jer basuki mawa beya”


Syarat

a) Penyesuaian kurikulum yang dikemas dalam modul


b) Adanya tutor yang telah menjalani pelatihan
c) Proses tutorial
d) Blueprint of assessment yang jelas, mengacu pada proses dan tujuan pembelajaran
e) Ruang untuk tutorial
f) Laboratorium ketrampilan (bagi program studi yang mengharuskan adanya materi yang terkait
dengan profesionalisma atau vokasi.
g) Perpustakaan yang lengkap, termasuk electronic library.
Prinsip

Akademik Staff Pengajarr


Dalam hal “kepandaian”: tidak ada
Peserta didik belajar untuk memahami
perbedaan yang bermakna dalam Staf pengajar merasa senang dalam hal
makna kemudian membangun makna
prestasi akademik antara PBL dan berinteraksi dengan mahasiswa
baru
konvensional Pengurus Fakultas sebagai
Relevan dengan bidang / profesi yang
akan digeluti kelak setelah lulus penanggung jawab kurikulum sentral
Long-term recall labih baik pada merasa lebih dekat dengan para
mahasiswa dengan PBL daripada peserta didik
Peserta didik lebih sering
konvensional
menggunakan fasilitas perpustakaan Mendorong staf pengajar untuk belajar
Motivasi internal lebih kuat, sebagai dan sumber belajar lainnya bersama-sama dengan peserta didik
dasar active learning, self-directed Peserta didik lebih happy, tingkat stres
learning, dan life-long learning lebih rendah, dan bersikap positif
terhadap lingkungan belajar,
Lebih memberi bekal untuk mengembangkan interaksi kelas
beradaptasi, berkreasi, berinovasi dan
berkompetisi secara tangguh
Peserta didik belajar dan mencari
informasi ilmiah secara aktif dan
mandiri
Prosedur

SEVEN JUMP
Step-1: Clarifying unfamiliar terms Step-2: Problem definitions

Setiap anggota kelompok mengidentifikasi


arti kata-kata asing / tidak jelas artinya /
tidak familiar (berdasarkan pemahaman
Setelah memahami skenario secara
masing-masing individu) keseluruhan (termasuk kata-kata di step-1)
maka kelompok merumuskan masalah
berdasarkan skenario yang telah dipelajari

Kemudian anggota kelompok


menjelaskan arti kata-kata tersebut
berdasar pengetahuan dasar mereka
Jika mengalami kesukaran dalam merumuskan
masalah maka kelompok dapat mulai dengan
mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang
Jika belum jelas atau tidak ada timbul
kesepakatan maka kata-kata tadi dapat
dijadikan learning objektif

Kelompok membuat daftar pertanyaan


kemudian dilanjutkan dengan
merumuskanproblem
Step-4:
Step-4: Analyzing
Analyzing the
the problems
problems
Step-3: Brain storming

Membuat peta konsep tentang pengetahuan


yang sudah dimiliki atau yang seharusnya
 masing-masing anggota kelompok – menjelaskan dan dimiliki, dengan cara membuat daftar topik
pengetahuan yang berkaitan dengan masalah
mendiskusikan jawaban atau solusi yang bersifat
hipotetik, termasuk analisis dan/atau kritik yang
lebih dalam dari berbagai sisi.

 Pada tahap ini kelompok sudah mulai menyadari


Melakukan penyusunan topik tersebut
pengetahuan yang sudah dipahami dan yang belum
secara sistematik dalam suatu peta, sehingga
dipahami. menjadi jelas relasi topik satu dengan
lainnya dan mudah dipahami dan diingat
Step-5: Formulating learning issues

 Berdasar seluruh jalannya diskusi kelompok mencoba merumuskan secara menyeluruh dan detail
issues apa yag masih perlu dipelajari, dipahami, dilatihkan atau dikembangkan
 Makin rinci akan makin terarah, dan akan makin membantu dalam memfokuskan belajar
 Perumusan learning issues setelah peserta didik menyadari pengetahuan apa saja yang harus dikuasai,
pengetahuan apa yang sudah dikuasai sampai saat ini, dan sekaligus pengetahuan apa saja yang
belum dikuasai.
 Membuat daftar kebutuhan pengetahuan yang perlu dipelajari, dilatihkan dan dikembangkan.
 Daftar yang lebih rinci akan lebih mengarahkan belajar walaupun akan lebih sempit ruang lingkupnya
 Setiap anggota hendaknya mempunyai catatan tentang learning issue yang akan dipelajari.
Step-6: Self-study

Tahap ini
memerlukan
ketekunan dan
Membuat ringkasan ketelitian peserta
setiap topik yang didik untuk belajar
dipelajari untuk
Memanfaatkan bahan diskusi pada
semua sumber tutorial ke-2
belajar yang tersedia
Semua anggota dan memilih sumber
kelompok belajar yang efisien
berkewajiban belajar yang dapat
semua learning mendukung
issues (langkah 5) pencapaian tujuan
belajar.
Step-7: Reporting

Pada
Pada akhir
akhir diskusi
diskusi juga
juga
Setiap
Setiap anggota
anggota kelompok
kelompok
Diskusi
Diskusi dilakukan
dilakukan dari
dari satu
satu membuat
membuat konsep map
konsep map lagi
lagi
harus memberikan
harus memberikan
topik
topik ke topik lain secara
ke topik lain secara atau
atau merevisi
merevisi atau
atau
kontribusinya
kontribusinya terhadap
terhadap
berurutan
berurutan dan
dan sistematik
sistematik memperdalam
memperdalam concept
concept map
map
setiap
setiap topik
topik sebelumnya.
sebelumnya.
Bentuk Kegiatan/Strategi

Bentuk kegiatan mencakup:


 Tutorial / diskusi kelompok kecil
 Kuliah pakar
 Praktikum di laboratorium
 Praktik di laboratorium ketrampilan
 Seminar / diskusi panel (opsional)
 Kegiatan mandiri
Strategi PBL

S-P-I-C-E-S
WIDESCREEN GRAPHICS Mahasiswa bukan lagi anak didik,
melainkan peserta didik yang
dewasa
P-roblem Based
 Dosen beralih fungsi sebagai
fasilitator
I-ntegrated Curriulum
 Terjadi proses active learning
S-tudent Centered (mentally not phisically)

 Mahasiswa sebagai explorer


bukan sebagai receiver
WIDESCREEN GRAPHICS
E-letive – Early
Professional exposure
S-ystematic – Self direted
learning
C-ommunity Oriented

 sudah dikenalkan dengan masalah


nyata
 Diikuti dengan latihan ketrampilan /
studio / laboratorium / tugas lapangan
 Elective: disiapkan modul-modul yang  Peserta didik dilatih untuk
relevan dengan dunia kerja di luar belajar secara mandiri:
kurikulum wajib
 Fakultas menyediakan fasilitas
 Sesuai dengan perkembangan
zaman dan IPTEK  Sebagai pembekalan untuk life-
long learning
 Dengan demikian kurikulum
bersifat fleksibel , tetapi dengan  Systematic : dalam konteks kerja
tujuan yang jelas nyata, terstruktur dan segala
Evaluasi

a. Untuk ranah kognitif: MCQ


b. Untuk ranah psikomotor: rubric / check-list
TERIMAKSIH
1. Jelaskan secara singkat prosedur problem based learning.
Berikan contohnya dalam bidang kebidanan! (selain yg
dijelaskan oleh pemateri)
2. Apakah problem based learning dapat diterapkan di prodi
kebidanan?Jelaskan alasannya!
3. Apa saja syarat yang harus dipenuhi jika akan menerapkan
problem based learning!
 Dari metode-metode yang telah dijelaskan, metode mana yang paling anda
kuasai dan paling tidak anda kuasai!
 Jelaskan pengalaman/perasaan anda dalam mengikuti perkuliahan metodik
khusus (positif dan negatif) !

TAMBAHAN (SEMUA MENJAWAB)

Anda mungkin juga menyukai