Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK 1 KIMIA ORGANIK

”IKATAN KIMIA, IKATAN IONIK, IKATAN KOVALEN, DAN IKATAN


HIDROGEN”

Disusun oleh :
1. Desy Amelia Sahara 14334044
2. Muhammad Rizky Anugrah 14334104
3. Juli Lestari Pakpahan 15334043
4. Wahyu Saputro 15334077
5. Risky Apriliyani 15334112
6. Farakh Shofa Adhila 16334010
7. Meypiantia 16334022
Orbital Hibrida Karbon
Ada empat orbital atom pada tingkat energi kedua, satu orbital 2s dan tiga orbital 2p.
namun demikian, karbon tidak menggunakan keempat orbital dalam keadaan
murninya untuk ikatan. Sebagai gantinya, karbon bercampur atau berhibridasi, yaitu
empat orbital atom tingkat kedua menurut salah satu dari tiga cara untuk ikatan :
1. Hibridisasi sp 3 , digunakan bila karbon membentuk empat ikatan tunggal.
Dalam metana ( CH4 ), atomkarbon mempunyai empat
ikatan kovalen terhadap hidrogen. Setiap ikatan C – H
mempunyai panjang ikatan 1,09 Å dan energi disosiasi
ikatan 104 kkal/mol. Sudut ikatan antara setiap ikatan C
– H adalah 109,5º. Dari bukti eksperimental ini saja,
jelaslah bahwa karbon tidak membentuk ikatan dari
orbital atom sdan tiga orbital atom p. Bila demikian
halnya, keempatan ikatan C – H tak akan ekuivalen.
2. Hibridisasi sp 2 , digunakan bila karbon membentuk ikatan rangkap.

3. Hibridisasi sp, digunakan bila karbon membentuk


ikatan ganda tiga atau ikatan rangkapterkumulasi ( dua
ikatan – rangkap terhadap suatu atom karbon tunggal ).
Menurut teori mutakhir , keempat ikatan ekuivalen ini
timbul dari hibridisasi lengkap keemat orbital atomnya
( satu orbital 2s dan tiga orbital 2p ), untuk
memberikan empat orbital sp 3 yang ekuivalen. Agar
ini dapat terjadi , satu dari elektron 2s harus
ditingkatkan ke orbital 2p yang kosong. Penigkatan ini
memerlukan energy ( kira – kira 96 kkal / mol ), tetapi
energi ini lebih daripada yang di dapat kembali pada
pembentukan ikatan kimia secara serentak. Keempat
orbital sp 3 mempunyai energy sama - agak lebih tinggi
daripada energi orbital 2s, tetapi agak lebih rendah
daripada yang orbital 2p . Masing – masing orbital sp 3
mengandung satu ikatan electron untuk ikatan
Diagram diatas dirsebut diagram orbital. Setiap kotak
dalam diagram menyatakan orbital. Energi negative
dari berbagai orbital ditandai oleh kedudukan vertikal
dari kotak dalam diagram. Elektron dinyatakan oleh
panah, dan arah dari spin electron dari panah.
Etana ( CH3-CH3 ) mengandung dua atom sp3. Kedua
atom ini membentuk ikatan sigma C-C dengan tumpang
tidih satu orbital sp3 dari masing-masing karbon
( ikatan signa sp3-sp3 ) Masing – masing atom karbon
mempunyai tiga orbital sp3 sisa, dan masing-masing
dari ini tumpang tindih dengan orbital 1s dari atom
hydrogen untuk membentuk ikatan sigma C-H masing-
masing atom karbon dalam etana adalah tetrahedral
Contoh struktur dengan karbon i (setiap C mempunyai empat
ikatan sigma):
Setiap atom karbon yang terikat pada tiga atom lain adalah
dalam keadaan hibrida sp 2 . Dalam senyawa stabil, orbital p
pada karbon sp 2 harus tumpang tindih dengan orbital p dari
atom yang berdekatan, yang dapat berupa atom karbon lain
atau suatu atom dari unsur lain
Beberapa Hal Menarik dari Ikatan Pi

Setiap orbital p yang berkontribusi pada ikatan pi mempunyai dua cuping dan
mempunyai simpul pada inti. Tak mengherankan bahwa orbital pi dengan demikian
juga bercuping dia dan mempunyai simpul. Tidak seperti orbital sigma, orbital pi tak
simetrik silindrik. Namun demikian, seperti setiap orbital molekul lain, orbital pi dapat
memegang maksimum dua pasang elektron.
Suatu orbital 2p dari karbon mempunyai energi agak lebih tinggi dari orbital sp 2 .
Dengan alasan ini, suatu ikatan pi yang terbentuk dari dua orbital 2p, mempunyai
energi agak lebih tinggi dan agak kurang stabil daripada ikatan sigma sp 2-sp 2 . Energi
disosiasi ikatan dari ikatan sigma suatu ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam
etilena diperkirakan sebesar 95 kkal/mol, sedangkan ikatan pi diperkirakan hanya 68
kkal/mol.
Elektron pi yang lebih tersingkap keluar lebih mudah dipengaruhi efek luar daripada
elektron dalam ikatan sigma. Ikatan pi terpolarisasi lebih mudah ꟷ dapat dikatakan
bahwa elektron pi lebih mobil. Elektron pi lebih mudah ditingkatkan ke orbital yang
berenergi lebih tinggi (orbital anti ikatan). Juga mereka lebih mudah diserang oleh
atom atau molekul luar. Apa arti sifat mudah diserang ini dari segi kimia senyawa
berikatan pi? Dalam suatu molekul, ikatan pi merupakan kedudukan kereaktifan kimia.
Orbital ikatan dan anti-ikatan
dari etilena
Ikatan sigma karbon-karbon dalam etilema dihasilkan dari tumpeng tinduh dua orbital
sp2 membentuk ikatan ini, dihasilkan dua orbital molekul. Orbital molekul lainnya timbul
dari interferensi antara dua orbital sp2, adalah orbital anti-ikatan . Orbital anti0ikatan ini
sama dengan orbital dari hidrigen: ia mempunya simpul antara dua inti karbon dan
mempunyai energy tinggi. Kedua electron ikatan sigma C-C dalam etilena biasanya
ditemukan dalam orbital yang berenergi lebih rendah.
Dalam ikatan pi yang menghubungkan dua karbon dari etilena, masing-masing atom
karbon menyumbangkan satu orbital p untuk total dua orbital p; karena itu, dihasilkan dua
orbital molekul pi. Salah satu darinya adalah orbital ikatan yang timbul dari tumpeng tindih
dua orbital p yang sefase. Orbital yang lain adalah orbital anti-ikatan , yang timbul dari
interferensi antara dua orbital p yang berlawanan fase. Dua orbital ini sering dinyatakan
sebagai untuk orbital ikatan dan untuk orbital anti-ikatan. Beberapa molekul mengandung
beberapa orbital , yang dinomori menurut bertambahannya energy; bilangan subskrip
berguna dalam mendiferensiasi orbital (Biasanya tak digunakan bilangan subskrip berguna
dalam mendifensiasi karena orbital biasanya kurang penting bagi ahli kimia organic).
Hibridisasi sp
Bila atom karbon dihubungkan hanya terhadap dua atom lainnya,
seperti dalam asetilena (CH≡CH), keadaan hibridisasinya adalah
sp. Satu orbital 2s bercampur dengan hanya satu orbital 2p untuk
membentuk dua orbital hibrida sp. Dalam hal ini, tinggal dua
orbital 2p yang tak terhibridisasi, masing-masing dengan satu
elektron.
Kedua orbital sp terletak sejauh mungkin, dalam garis lurus
dengan sudut 180° di antaranya. Orbital p saling tegak lurus dan
tegak lurus terhadap garis orbital sp (lihat Gambar 2.17).
Pengaruh hibridisasi pada
panjang ikatan
Suatu orbital 2s mempunyai energi lebih rendah daripada orbital 2s. Secara rata-
rata, elektron 2s terdapat lebih dekat ke inti daripada elektron 2p. Dengan alasan
ini,orbital hibrida dengan proporsi karakter s yang lebih besar mempunyai energi yang
lebih rendah dan berada lebih dekat ke inti daripada orbital hibrida yang kurang karakter
s-nya. Suatu orbital hibrida sp adalah setengah s dan setengah p; sehingga dapat
dikatakan bahwa orbital sp mempunyai 50% karakter s dan 50% karakter p. Pada ekstrem
yang lain adalah orbital sp 3 , yang hanya mempunyai seperempat, atau 25% karakter s.
Suatu orbital 2s mempunyai energi lebih rendah daripada orbital 2s. Secara rata-
rata, elektron 2s terdapat lebih dekat ke inti daripada elektron 2p. Dengan alasan
ini,orbital hibrida dengan proporsi karakter s yang lebih besar mempunyai energi yang
lebih rendah dan berada lebih dekat ke inti daripada orbital hibrida yang kurang karakter
s-nya. Suatu orbital hibrida sp adalah setengah s dan setengah p; sehingga dapat
dikatakan bahwa orbital sp mempunyai 50% karakter s dan 50% karakter p. Pada ekstrem
yang lain adalah orbital sp 3 , yang hanya mempunyai seperempat, atau 25% karakter s.

Anda mungkin juga menyukai