Anda di halaman 1dari 22

IN T EG RA S I HA M DA LA M

P RO DU K HU K UM
DA E RA H

SARU ARIFIN
FA K U LTA S H U K U M , U N N E S
SETDA KAB. SEMARANG, 24 APRIL 2019
PENGANTAR
Perda vs HAM:
Kajian Komnas HAM (2010/2015), ada 3200
Perda bertentang dengan HAM dan ada ribuan Perda
yang bertentangan dengan HAM yang tercatat di
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian
Hukum dan HAM setiap tahunnya:
Trend pelanggaran HAM berbentuk:
o Perda diskriminatif

o Perda intoleran

o Perda larangan pengemis dan anak jalanan

o Qanun rajam di Aceh

o Perda ketertiban umum

o Perda ‘berbau’ syariah


Mengapa perlu
menyusun produk
hukum daerah yang
responsif HAM?
Apa konsekuensi dari
Produk hukum daerah PERTANYAAN
yang responsif HAM?

Bagaimana menyusun
produk hukum daerah
yang responsif HAM?
DUA ARGUMEN DASAR

Alasan politik: Alasan hukum:


• Perubahan konstitusi memberikan • Pengundangan UU HAM (1999)
penegasan bahwa Indonesia adalah • Ratifikasi 2 Kovenan Pokok HAM
negara hukum: (2005):
• Demokrasi berlandaskan hukum • ICCPR generasi pertama (freedom
• Jaminan HAM from) hak-hak negatif (UU 12/’05)
• Peradilan yang ‘fair’ • ICESCR generasi kedua
(freedom/right to) hak-hak positif
(UU 11/’05)
• Peraturan Bersama MenkumHAM dan
Mendagri (20/77-2012) Tentang
Parameter HAM dalam Pembentukan
Produk Hukum Daerah.
Hak Asasi Manusia merupakan standar minimal bagi
terciptanya kehidupan yang manusiawi

HAM merupakan benteng (trump) individu atas


kehendak publik yang merugikan atau yang
menjadikannya tidak mendapat perlakuan yang sama

Fokusnya:
KONSEPSI
• untuk menghindari kesengsaraan bukan untuk mencapai kehidupan
yang paling baik
HAM
• melindungi nilai-nilai minimal dalam kehidupan manusia

Konsekuensinya:

• Pemerintah diberikan kewenangan untuk melakukan inovasi kebijakan


yang sesuai dengan konteks di mana HAM diterapkan.
o Pasal 28I ayat (4) UUD 1945 menegaskan:
 Bahwa perlindungan, pemajuan,
penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab
negara, terutama pemerintah.
 Pemerintah wajib dan bertanggung
jawab untuk menghormati, melindungi,
memenuhi, menegakkan, dan
HUKUM memajukan hak asasi manusia yang
RESPONSIF HAM juga diatur dalam:
 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia,
 Peraturan perundang-undangan
dalam bidang hak asasi manusia,
serta
 Hukum internasional tentang hak
asasi manusia yang diterima oleh
Pemerintah Republik Indonesia.
Attracta Ingram (1994):
• Hak merupakan salah satu bentuk
individualisme
• Hak memberikan individu sebuah HAK INDIVIDU
alat (otonomi) VS
Hoffeldian (1879-1918), KEPENTINGAN
elemen hak: UMUM
• Keistimewaan (previlege)
• Klaim (claim)
• Kuasa (power)
• Kekebalan (immunity)
o Ketegangan antara individu dan
kolektif merupakan dilema yang
umum ditemui dalam pembahasan
mengenai hak
o Dalam sejarah, hak individu
merupakan pembatasan dari
“kepentingan umum” yang sering
#LANJUTAN..# disalahgunakan
o Solusi, dibuat daftar hak-hak yang
bersifat mutlak yang menjadi
pelindung individu dari “tirani
mayoritas” sebagai ekses negatif
politik demokrasi
o Itulah yang menjadi dasar
argumentasi bagi pencantuman HAM
dalam sebuah konstitusi
o Bagaimana jika terjadi pertentangan hak
antara individu Vs kepentingan publik?
o Specificationism:
• Setiap hak terdiri dari sekelompok
kualifikasi-kualifikasi yang
menyatakan kapan berlaku atau
tidaknya kualifikasi-kualifikais
dimaksud
• Misal, menurut Fenwick dalam
TRUMP CARD praktek: ketika antara hak untuk
menyatakan pendapat konflik dengan
hak pemerintah untuk menjaga
ketertiban umum, maka harus
diperhatikan ketika konflik itu terjadi,
misal hak individu itu digunakan
untuk menghina orang lain, maka
harus dibatasi oleh hukum.
o HRC sebagai treaty-based organ-nya
ICCPR memberikan pandangan:
• “Ketika ancaman terhadap publik
hadir dan diumumkan secara
resmi, negara peserta diberikan
kewenangan untuk membatasi
pemberlakuan hak-hak yang ada
# TRUMP … dalam kovenan, tetapi
pembatasan (derogation) tidak
diperbolehkan terhadap hak yang
tergolong kelompok yang tidak
dapat ditangguhkan (non-
derogable rights)”.
o Pasal 1 Inpres Nomor 9 Tahun 1973
dinyatakan bahwa suatu kegiatan dalam
rangka pelaksanaan pembangunan
mempunyai sifat kepentingan umum,
apabila kegiatan tersebut menyangkut:
1. kepentingan bangsa dan negara,
dan/atau
2. kepentingan masyarakat luas, dan/atau
KEPENTINGAN 3. kepentingan rakyat banyak/bersama,
UMUM dan/atau
4. kepentingan pembangunan.
o Pasal 1 angka 6 UU No. /2012 ,
kepentingan umum adalah kepentingan
bangsa, negara, dan masyarakat yang harus
diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat.
Kewajiban Pemerintah dalam Pasal 72
UU Nomor 39 Tahun 1999:
o melakukan langkah implementasi
yang efektif dalam bidang hukum,
politik, ekonomi, sosial, budaya,
KONTEKS
pertahanan keamanan negara, dan
PERDA/PERKADA
bidang lain
o penyusunan peraturan perundang-
undangan yang memuat nilai –
nilai hak asasi manusia, termasuk
produk hukum daerah.
Evaluasi dan proyeksi produk hukum
daerah untuk disesuaikan dengan
nilai-nilai HAM (Perpres 33 Tahun
2018 tentang Ranham)

Permen Bersama MenkumHAM dan


Mendagri No.20/77-2012 Tentang
Parameter HAM dan Produk Hukum
Daerah. PENEKANAN
Artikulasi tiga kewajiban pemerintah
dalam pelaksanaan HAM kedalam
produk hukum (daerah)
• penghormatan (to respect)
• perlindungan (to protect)
• pemenuhan (to fulfill)
GUIDANCE
o Non diskriminatif

• Diskriminasi adalah kesenjangan perbedaan perlakuan dari perlakuan yang


seharusnya sama/setara.
• Diskriminasi Langsung dan Tidak Langsung
 Diskriminasi langsung adalah ketika seseorang baik langsung maupun
tidak langsung diperlakukan dengan berbeda (less favourable) daripada
lainnya.
 Diskriminasi tidak langsung muncul ketika dampak dari hukum atau
dalam praktek hukum merupakan bentuk diskriminasi, walaupun hal itu
tidak ditunjukkan untuk tujuan diskriminasi. Misalnya, pembatasan pada
hak kehamilan jelas akan berpengaruh lebih besar kepada perempuan
dari pada laki-laki.
# GUIDANCE ..#
o Kesetaraan
• Hal yang sangat fundamental dari hakasasi manusia
kontemporer adalah ide yang meletakkan semua
orang terlahir bebas dan memiliki kesetaraan dalam
hak asasi manusia.
• Kesetaraan mensyaratkan adanya perlakuan yang
setara, dimana pada situasi sama harus diberlakukan
dengan sama, dan dengan perdebatan, dimana pada
situasi yang berbeda diperlakukan dengan berbeda
pula.
HAK NEGATIF DAN POSTITIF
NEGATIF (ICCPR) POSITIF (ICESCR)
• Hak hidup • Hak atas pekerjaan dan upah yang layak
• Kebebasan bergerak • Hak atas jaminan sosial
• Kebebasan dari penindasan • Hak atas pendidikan
• Perlindungan hak milik • Hak atas kesehatan
• Kebebasan berpikir
• Hak atas pangan
• Mendapatkan proses peradilan yang
• Hak atas perumahan
fair
• Bebas dari penangkapan dan penahan • Hak atas tanah
yang sewenang-wenang • Hak atas lingkungan yang sehat
LANGKAH IMPLEMENTASI HAM
• Dasar kewenangan konstitusional Pemda membuat Perda, Pasal 18
ayat (6) UUD 1945
• UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemda
• UU Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan PUU
• Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2011 Tentang RANHAM
(Lampiran C, Harmonisasi RPUU-an), ditundaklanjuti dengan SKB
MenkumHAM-Kemendagri No. 33/77 Tahun 2012.
• Perpres Nomor 75 Tahun 2015 diubah Perpres Nomor 33 Tahun 2018,
RANHAM 2015-2019, berlaku 31 Desember 2019 penekanan
kebijakan pada kelompok rentan (Disabilitas, Anak-anak dan
masyarakat adat).
SKB MENKUMHAM-
MENDAGRI (2012)
• Parameter HAM dalam Pembentukan Produk Hukum Daerah pada 31 Bidang:
– Kebijakan dan Produk Hukum Daerah harus sesuai dengan nilai-nilai HAM
yang didasarkan pada PUU-an.
– Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan, Penataan Ruang,
Perencanaan Pembangunan, Perhubungan, Lingkungan Hidup, Pertanahan,
Kependudukan dan Catatan Sipil, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Sosial,
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, Koperasi dan UKM, Penanaman
Modal, Kebudayaan dan Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, Kesbangpol,
Otoda, Pemerintahan Umum dan Keuangan, Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Statistik, Kearsipan, Perpustakaan, Komunikasi dan Informatika,
Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kehutanan, Energi dan Sumber Daya
Mineral, Kelautan dan Perikanan, Pergangan, Industri (ketersediaan,
aksesibilitas, penghormatan, perlindungan)
HAM ATAS LINGKUNGAN
 Hak atas lingkungan merupakan generasi ketiga disamping hak
kelompok dalam HAM
 Pemanfaatan dan Pengelolaan lingkungan menggunakan paradigma
SDGs:
o Menyeimbangkan antara konservasi dan produksi.

• Konservasi menekankan pada pemeliharaan terhadap


eksistensi SDA dan memperlakukannya sesuai dengan
kebutuhan secara bertanggungjawab.
• Produksi menekankan kepada kepentingan ekonomi,
pembangunan, kesejahteraan dan juga kapitalisasi.
o Jika orientasi produksi menggunakan perspektif kapitalisme,
maka kehancuran lingkungan akan dirasakan oleh masyarakat.
#LINGKUNGAN…#
Sifat tanggungjawab:
o Strict liability atau tanggung jawab mutlak di
dalam Pasal 88 Undang-Undang Nomor 32/2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH).
o Strict liability adalah tanggung jawab mutlak
yang dibebankan pada pihak baik perorangan
atau korporasi karena terjadinya kerusakan
lingkungan hidup yang berada di dalam rentang
kendalinya.
Pasal 88 UU PPLH berbunyi :“
o “Setiap orang yang tindakannya,
usahanya dan/atau kegiatannya
menggunakan B3, menghasilkan
dan/atau mengelola limbah B3
KETENTUAN dan/atau yang menimbulkan
ancaman serius terhadap
lingkungan hidup, bertanggung
jawab mutlak atas kerugian
yang terjadi sepanjang kerugian
tersebut disebabkan oleh yang
bersangkutan.”
o Keharusan memasukkan nilai-nilai HAM dalam
produk hukum (Daerah), merupakan keniscayaan
dari praktek negara hukum dan tindaklanjut dari
ketentuan UU HAM Nasional dan Internasional
o Penyusunan produk hukum (Daerah) yang responsif
HAM akan berdampak:
• Lebih responsif atas kebutuhan dasar
masyarakat
PENUTUP • Memiliki legitimasi politik dan sosiologis yang
lebih kuat
• Memiliki kemungkinan dibatalkan oleh
pengadilan lebih kecil
o Dalam penyusunan produk hukum (Daerah) yang
responsif HAM perlu memperhatikan prinsip-prinsip
HAM, seperti non diskriminatif dan kesetaraan

Anda mungkin juga menyukai