Tutor Klinik Skenario 1
Tutor Klinik Skenario 1
Pembimbing :
Dr. Keswari A. Patriawati, Sp.A, M.Sc
Disusun oleh :
Agatha Nagrintya Gintings (2065050052)
Agita Nadhifah Putri (2065050097)
Noni Novita Sari (2065050149)
WHO. BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT [Internet]. 2005. Available from: https://www.ichrc.org/52-diare-akut
Diagnosis Banding Pasien
Gejala klinis ROTAVIRUS ETEC KOLERA Defisiensi Laktase
Inkubasi 12-72 jam 6-72 jam 48-72 jam 1-2 jam setelah intake
larutan laktosa
Panas + - - -
Mual Muntah Sering + - +
Nyeri perut Tenesmus - Sering kramp + (dan
kembung,sering
flatus)
Nyeri kepala - - - -
Lamanya sakit 5-7 Hari 2-3 hari 3 hari Tidak tentu
Sifat Tinja
Volume Sedang Banyak Banyak Sedang
Frekuensi 5-10 x/hari Sering Terus menerus Setiap minum susu
Konsistensi Cair Cair Cair Cair
Darah - - - -
Bau Langu + Amis khas Asam, busuk
Warna Kuning hijau Tak berwarna Seperti air cucian beras berbusa
Leukosit - - - -
Lain lain Anoreksia Meteorismus ± Eritem natum
Diare akut
• Buang air besar >3x dalam 24jam dengan konsistensi cair & berlangsung kurang dari 1
minggu
• Diare yang biasanya berlangsung selama 3-7 hari tetapi dapat pula berlangsung
sampai 14 hari.
• Diare akut didefinisikan sebagai timbulnya tinja yang terlalu encer secara tiba-tiba > 10
mL / kg / hari pada bayi dan > 200 g / 24 jam pada anak yang lebih tua, yang
berlangsung <14 hari.
Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, Behrman RE. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. 6th ed. Tharmapalan S, editor. Singapore: Elsevier; 2018. 400–406 p.
Epidemiologi
(WHO, 2017)
• Penyakit diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada balita.
• Setiap tahun diare membunuh sekitar 525.000 anak balita.
• Secara global, ada hampir 1,7 miliar kasus penyakit diare pada anak
setiap tahun.
• Diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak balita.
1. Halim F, Warouw SM, Rampengan NH, Salendu P. Hubungan Jumlah Koloni Escherichia Coli dengan Derajat Dehidrasi pada Diare Akut. Sari Pediatr.
2017;19(2):81.
2. Widowati T, Mulyani NS, Nirwati H, Soenarto Y, Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada B, Sardjito R, et al. Diare Rotavirus
pada Anak Usia Balita Titis Widowati dkk: Diare rotavirus pada balita. DI Yogyakarta Telp. 2012;13(5).
• Pravalensi tertinggi
di provinsi sumut
sebesar 14,2%
• Prevalensi
terendah di
provinsi Kepulauan
Riau sebesar 5,1%
1. Riskesdas K. Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS). J Phys A Math Theor [Internet]. 2018;44(8):1–200. Available from: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-
2018_1274.pdf2. RISKESDAS NBP dan P. Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf [Internet].
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018. p. 123–30. Available from: http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf
Riskesdas K. Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS). J Phys A Math Theor [Internet]. 2018;44(8):1–200. Available from:
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
Etiologi
• Bentuk ikosahedral
• D virion : 60-80nm
• Struktur 3 lapis infeksius.
• 7 spesies : A- G A patogen utama manusia.
• NSP4 = protein, enterotoksin viral memicu
sekresi dengan cara mencentuskan jalur
transduksi.
• Fekal oral
Kolonisasi,
usus halus
• Eksotoksin labil-panas = LT
• Enterotoksin stabil-panas = STa
Enterotoksin
mengaktifkan ↑ cGMP
adenylate intraseluler
cyclase
kelebihan Gangguan
cAMP absorpsi
intraseluler usus
1. Evans JDJ, Evans DG. Escherichia Coli in Diarrheal Disease. In: Medical Microbiology 4th edition [Internet]. 1996. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK7710/
2. Jawetz, M. A. (2012). Mikrobiologi Kedokteran (25 ed.).
Kolera
toksin kholera atau cholera-like toxin peningkatan
cAMP Stimulasi sekresi khlorida
Meningkatkan sekresi Cl
1.
1. Jawetz,
Jawetz, M.M. A.
A. (2012).
(2012). Mikrobiologi
Mikrobiologi Kedokteran
Kedokteran (25
(25 ed.).
ed.).
2.
2. Offit
Offit PA.
PA. Buku
Buku Ajar
Ajar Pediatri
Pediatri Rudolph
Rudolph Vol
Vol 1
1 Bab
Bab Infeksi
Infeksi Bakteri
Bakteri dan
dan Virus:
Virus: Gastroenteritis
Gastroenteritis Virus.
Virus. 719-720
719-720
Defisiensi Laktase Defisiensi Laktase
Fermentasi laktosa
Sistem portal
Menarik air ke lumen 80% Flatus
usus
Menekan Kembung
gaster
Sistem
pernapasan
Volume usus ↑ Rasa tidak
Produksi HCL ↑ nyaman (sakit
perut)
merangsang
peristaltic usus Mual-muntah
Diare
Yohmi E, Boediarso AD, Hegar B, Dwipurwantoro PG, Firmansyah A. Intoleransi Laktosa pada Anak dengan Nyeri Perut Berulang. Sari Pediatr. 2016;2(4):198.
Patofisiologi
Pada dasarnya diare terjadi ketika terdapat
gangguan transportasi air dan elektrolit
dalam lumen usus sehingga absorpsi
makanan menjadi terganggu
Mekanisme utama dari diare dapat berupa:
OSMOTIK SEKRETORIK
Diare Osmotik
Rotavirus
Kerusakan sel epitel Menurunkan daya
berkembang biak
dan pemendekan vili serap air dan
dalam epitel vili usus
usus (Atrofi vili usus) makanan di usus
halus
Penyebab
utama terjadi
sekresi berlebih
ke dalam lumen
usus
Berdarah
Masa tunas 12-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 47-72 jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual Muntah Sering Jarang Sering + - -
Nyeri perut Tenesmus Tenesmus kramp Tenesmus kolik - Tenesmus kramp Sering kramp
Nyeri kepala - + + - - -
Lamanya sakit 7 Hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3 hari
Sifat Tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10 x/hari >10 x/hari Sering Sering Sering Terus menerus
Darah - ± Kadang - + -
Bau Langu - Busuk + - Amis khas
Warna Kuning hijau Merah hijau Kehijauan Tak berwarna Merah hijau Seperti air
cucian beras
Leukosit - + + - - -
Pemeriksaan Fisik
Melihat keadaan umum anak, sadar
atau tidak sadar?
Tanda Tanda Vital
Melihat tanda-tanda dehidrasi
Anak gelisah atau tidak
Anak mau minum atau tidak,
jika iya, apakah tampak sangat
haus atau malas minum
Matanya cekung atau tidak
cekung
Penilaian turgor dengan cubitan
kulit perut
Pemeriksaan Abdomen
Dehidrasi
Ringan/Sedang
Dehidrasi
Berat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mikroskopik
Leukosit (+), umumnya tipe PMN (kecuali MN pada infeksi S. typhii)
Menggambarkan bakteri invasif atau memproduksi sitotoksin (Shigella, Salmonella,
C. Jejuni, EIEC, C.difficile, Y.enterocolitica, V.parahaemolyticus dan kemungkinan
Aeromonas atau P.shigelloides)
Leukosit minimal pada infeksi parasit
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK
Bentuk watery, tanpa mukus & darah
enterotoksin virus, protozoa
Dengan darah / lendir bakteri
(sitotoksin), bakteri enteroinvasif, atau
parasit usus seperti E. Histolytica, B.
Coli dan T. Trichiura
Berbau busuk: Salmonella, Giardia,
Cryptosporidium dan Strongyloides
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
ANTIBIOTIK SELEKTIF
Antibiotika tidak boleh diberikan secara rutin
pada anak jika belum pasti diketahui
penyebabnya. Antibiotik diberikan biasanya pada
Diare dengan dehidrasi Berat diare dengan darah.
Amoebiasis Metronidazole10mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
DIARE DEHIDRASI
RINGAN/SEDANG =
TERAPI B
1. Aditama, Tjandra Yoga, 2011, Buku Saku Lintas Diare, Departement Kesehatan RI, Jakarta
2. Rokom. Kenali diare pada anak dan pencegahanya. Redaksi Sehat Negeriku. Kementrian
Kesehatan RI. Jakarta. April 2017. dapat diunduh dari
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/tips-sehat/20170403/4620310/kenali-diare-anak-dan-ca
ra-pencegahannya
/
3. Leksana E.Strategi Terapi Cairan pada Dehidrasi.CDK-224.vol 42.No 1.2015
4. Offit PA. Buku Ajar Pediatri Rudolph Vol 1 Bab Infeksi Bakteri dan Virus: Gastroenteritis Virus.
719-720.