Anda di halaman 1dari 8

LANGKAH PENYUSUNAN KUISIONER

1. Tentukan variabel dengan definisi operasional yang jelas


2. Terjemahkan variabel menjadi satu atau beberapa pertanyaan
3. Susun pertanyaan dalam alur yang jelas, sehingga terlihat
lompatan atau tapisan dari pertanyaan tersebut.
4. Estetika kuisoner perlu diperhatikan, guna melancarkan
pengisian kuisioner

1
TUJUAN PENGUKURAN

Diskriminasi antara orang-orang atau kelompok atas dimensi


kesehatan yang dibutuhkan, baik dalam health experience maupun
identifikasi area kebutuhan. Misal, perbedaan kualitas pelayanan
kesehatan antara kelompok masyarakat berbeda status soseknya.
Prediksi kebutuhan di masa depan, digunakan untuk
mengidentifikasi permasalahan pada tahap dini.Misalnya screening
test dan developmental test untuk anak-anak.
Evalusi atau monitoring, dibutuhkan pengukuran magnitude
perubahan atas individu atau kelompok dari dimensi yang
diinginkan.

2
TINGKAT PENGUKURAN

1. Skala Nominal
Tingkat pengukuran terendah. Terdiri dari identifikasi sistematis
dan labeling kelas obyek atau peristiwa tertentu. Tidak ada
perbedaan antar kelas.
Misal:jenis kelamin dan International classification of diseases
2. Skala Ordinal
Terdapat perbedaan antar kelas tapi tidak dapat menentukan
seberapa jauh antar kelas.
Misal:
sakit parah - sedang - ringan
kepuasan pasien: tidak puas, puas, sangat tidak puas

3
TINGKAT PENGUKURAN (2)

3. Skala Interval
Tidak hanya rangking antar kelas tetapi juga jarak antar point
dalam suatu skala. Tidak memberikan nilai 0 absolut (skalanya
tidak dapat dikalikan atau dibagi)
Misal:Suhu tubuh
4. Skala Rasio
Tingkat pengukuran tertinggi, dengan kriteria yang dimikili oleh
skala nominal, ordinal dan interval ditambah skalanya bisa dikali
atau dibagi.
Misal: pengukuran waktu tunggu atau
jarak pelayanan kesehatan.

4
MEMBUAT PENGUKURAN DAN SKALA (1)

Single item vs multi item


Misal: Bagaimana keadaan kesehatan Anda hari ini? Umumnya multi item

Response categories
Ada empat bentuk dasar:
1) ya atau tidak
2) deskripsi dalam rangking. Misal: “tidak dapat berjalan - jalan kurang dari 50
meter - jalan lebih dari 50 meter”
3) diklasifikasikan ke sejumlah titik pada satu dimensi.
Misal: sangat setuju - setuju - netral - tidak setuju - sangat tidak setuju
4) Analogi visual
Misal: sangat sedih ---------------------------sangat bahagia

5
MEMBUAT PENGUKURAN DAN SKALA (2)

Scaling Techniques
Rank Ordering
Mungkin untuk sejumlah kecil item dan antar item tidak yang mungkin seimbang
Guttman Scaling
Berguna untuk disability. Sebaiknya untuk dimensi tunggal dan item sebaiknya
kumulatif. Bermasalah jika respon tidak konsisten.
Misal: (1) dpt berjalan sampai 10 m, (2) dpt berjalan 100 m (2) dpt berjalan 1 km
Likert Scaling
Semua item dibuat dalam tingkat respon yang sama.
Misal: sangat setuju - sangat tidak setuju, sangat penting - sangat tidak penting
Umumnya lima titik.

6
MEMBUAT PENGUKURAN DAN SKALA (3)

Scaling Techniques
Category Rating/Equal Appearing Interval
Penilai diminta untuk mengurutkan pernyataan ke dalam kategori atau
menempatkannya kedalam skala equal appearing interval.
Misal: a series of description of symptoms
Paired Comparison

Utility Estimation
Utility merujuk pada kesukaan atau keinginan bukan kegunaan.
Terlalu komplek dan sukar dimengerti.
Metode: standard gamble; the time trade off;equivalence
Magnitude Estimation
Menilai perbedaan magnitude antar health state
7
MEMBUAT PENGUKURAN DAN SKALA (4)

Item Generation
Metode secara umum dibagi 2: professional judgements (pengalaman penulis,
literatur dan penilaian ahli) dan pengalaman langsung atau tidak langsung dari
sasaran.
Selection of Judges
Memilih secara hati-hati responden. Non profesional responden mesti dipilih dari
populasi dimana pengukuran akan digunakan.
Prosedur standarisasi dan pembobotan mungkin tidak bisa diterapkan untuk
berbagai kelompok.
Item Reduction
Mereduksi item sehingga mencapai jumlah yang dapat diolah
Pembobotan

Anda mungkin juga menyukai