Anda di halaman 1dari 20

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBGYN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI BOGOR
PERIODE 2 NOVEMBER 2020 – 26 DESEMBER 2020
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
• PUA: merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua kelainan haid baik
dalam hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi klinisnya dapat berupa pendarahan dalam
jumlah yang banyak atau sedikit, dan haid yang memanjang atau tidak beraturan.

• HAID NORMAL  interval antar haid 28 hari (±7 hari), durasi 4 – 7 hari, total jumlah darah
haid ±80 ml per siklus

DEFINISI TRADISIONAL GANGGUAN HAID / PUA


Menoragia Interval normal teratur, jumlah darah dan durasi lebih
dari normal
Metroragia Interval tidak teratur, jumlah darah dan durasi lebih dari
normal
Oligomenorea Interval lebih dari 35 hari
Polimenorea Interval kurang dari 24 hari
KLASIFIKASI PUA
Berdasarkan jenis pendarahan:
KLASIFIKASI PUA
Berdasarkan penyebab pendarahan:
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
Polip endometrium
• PUA – P Polip adalah pertumbuhan endometrium berlebih yang bersifat lokal
mungkin tunggal atau ganda, berukuran mulai dari beberapa milimeter sampai
sentimeter. Polip endometrium terdiri dari kelenjar, stroma, dan pembuluh darah
endometrium.
• Sering pada usia reproduktif, diduga estrogen berperan penting
• Sebagian besar jinak

Adenomiosis
• PUA – A  Merupakan invasi endometrium ke dalam lapisan miometrium,
menyebabkan uterus membesar, difus, dan secara mikroskopik tampak sebagai
endometrium ektopik, non neoplastik, kelenjar endometrium, dan stroma yang
dikelilingi oleh jaringan miometrium yang mengalami hipertrofi dan hiperplasia.
• USG dan MRI tampak uterus yang membesar dan asimetris
• USG juga tampak sebagai kista anekoik avascular tersebar di myometrium
• MRI tampak penebalan junctional zone ≥ 12 mm
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
•Leiomioma
Polip endometrium
• PUA
PUA – P– Polip
L  Leiomioma
adalah pertumbuhan endometrium
adalah tumor berlebih yang bersifat
jinak fibromuscular pada lokal
mungkin tunggal atau ganda, berukuran mulai dari beberapa milimeter sampai
permukaan myometrium. Berdasarkan lokasinya, leiomioma
sentimeter. Polip endometrium terdiri dari kelenjar, stroma, dan pembuluh darah
dibagi menjadi: submukosum, intramural, subserosum
endometrium.
• Patogenesis:
Sering luka pada
pd usia reproduktif, miometrium
diduga  proliferasi
estrogen berperan penting sel, penurunan
apoptosis,
Sebagian peningkatan produksi matriks ekstrasel, serta
besar jinak
• Adenomiosis
overekspresi TGF beta yang menyebabkan fibrosis tumor
• Subtipe
PUA – A intrakavitas, submucosal
Merupakan invasi dan intramural
endometrium menambah
ke dalam lapisan luas
miometrium,
menyebabkan
permukaan uterus
cavummembesar, difus, dansecara
endometrium mikroskopik
mengganggu tampak sebagai
kontraktilitas
endometrium ektopik, non neoplastik, kelenjar endometrium, dan stroma yang
uterus  PUA
dikelilingi oleh jaringan miometrium yang mengalami hipertrofi dan hiperplasia.
TX: dan
USG hormonal,
MRI tampak ablasi pembedahan,
uterus yang membesarembolisasi arteri uterine, ablasi
dan asimetris
radiofrekuensi,
USG miomektomi
juga tampak sebagai kista anekoik avascular tersebar di myometrium
MRI tampak penebalan junctional zone ≥ 12 mm
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
•Leiomioma
Polip endometrium
Malignancy and hyperplasia
• PUA
PUA – P ––
PUA Polip
ML Hiperplasia
adalah pertumbuhan
Leiomioma endometrium endometrium
adalah tumor adalah
jinak berlebih yang
pertumbuhan
fibromuscular bersifat
pada lokal
abnormal
mungkin tunggaldari
berlebihan atau ganda,endometrium.
kelenjar berukuran mulai dari beberapa
Gambaran milimeter sampai
dari hiperplasi
permukaan myometrium.13 Berdasarkan lokasinya, leiomioma
sentimeter. Polip endometrium terdiri dari kelenjar, stroma,
endometrium dapat dikategorikan sebagai: hiperplasi endometrium dan pembuluh darah
dibagi
endometrium. menjadi: submukosum, intramural, subserosum
simpleks non atipik dan atipik, dan hiperplasia endometrium kompleks non
• Patogenesis:
Sering pd usia
atipik luka pada
danreproduktif,
atipik didugamiometrium
estrogen berperan proliferasi
penting sel, penurunan
• apoptosis,
Sebagian peningkatan
besar jinak
Keganasan serviks produksi
 perdarahan saatmatriks ekstrasel,
coitus atau serta
intermenstrual
• Adenomiosis
• overekspresi
PUA adalah gejala TGFtersering
beta yang darimenyebabkan
kanker endometrium. fibrosis tumor
Faktor resiko pada
• Subtipe
PUA – A 
kondisi hiperestrogenik
intrakavitas,
Merupakan invasi  hyperplasia
submucosal dan
endometrium ke dalamlapisan
endometrium
intramural adenokarsinoma
menambah luas
miometrium,
menyebabkan
permukaan uterus
cavummembesar, difus, dansecara
endometrium mikroskopik
mengganggu tampak sebagai
kontraktilitas
Coagulopathy
endometrium ektopik, non neoplastik, kelenjar endometrium, dan stroma yang
• uterus
PUA –oleh
dikelilingi C PUA
jaringan
kelainan koagulasi (von
miometrium yangWillebrand, defisiensidan
mengalami hipertrofi prothrombin,
hiperplasia.dll)
• Skrining
TX:
USG hormonal,
dan MRI rutin
tampakablasi
defek pembedahan,
koagulasi
uterus dianjurkan
yang membesar embolisasi
pada
dan remaja
asimetris arteri uterine,
yang mengalamiablasi
USG menoragia
juga tampaksejak
radiofrekuensi, awal menarche
miomektomi
sebagai kista anekoik avascular tersebar di myometrium
MRI tampak penebalan junctional zone ≥ 12 mm
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
•Leiomioma
Ovulatory dysfunction
Polip endometrium
Malignancy and hyperplasia
•• PUA
PUA PUA
– P –––
PUA L
Polip
OM Kegagalan
Hiperplasia
Leiomioma terjadinya
adalah pertumbuhan ovulasi
endometrium
adalah yang
endometrium
tumor menyebabkan
adalah
jinak berlebih ketidakseimbangan
pertumbuhan yang
fibromuscular bersifat
pada lokal
abnormal
hormonal
mungkin
berlebihan yang
tunggal dapat
atau
dari menyebabkan
ganda, berukuran
kelenjarendometrium. terjadinya
mulai pendarahan
dari
Gambaran beberapa uterus abnormal.
milimeter
dari hiperplasi sampai
permukaan myometrium.13 Berdasarkan lokasinya, leiomioma
• Penyebab
sentimeter.
endometriumPolip endometrium
dominan
dapatpada terdiri
wanita
dikategorikan dari kelenjar,
postmenarche
sebagai: danstroma, dan pembuluh
premenopause
hiperplasi endometrium adalah darah
dibagi
endometrium.
gangguan menjadi:
padaatipik submukosum,
fungsidan
neuroendokrin intramural, subserosum
simpleks non atipik, dan hiperplasia endometrium kompleks non
•• Patogenesis:
Sering pd usia
Produksi
atipik danestradiolluka
reproduktif,
atipik pada
diduga
kontinu miometrium
estrogen
tanpa  corpus
berperan
pembentukan proliferasi
pentingluteumsel,
danpenurunan
produksi
• apoptosis,
progesterone
Sebagian besar jinak
Keganasan  endometrium
peningkatan
serviks produksi
 perdarahan saatmatriks
terus-menerus ekstrasel,
coitusberproliferasi
atau serta
tapi tidak ada
intermenstrual
peluruhan  perdarahan
• Adenomiosis betauterus berlebih (anovulatory bleeding)
• overekspresi
PUA adalah gejala TGFtersering yang
darimenyebabkan
kanker endometrium. fibrosis tumor
Faktor resiko pd
• Bisa sebagai oligomenorea, perdarahan intermenstuasi, atau menoragia
• Subtipe
PUA – A 
kondisi hiperestrogenik
intrakavitas,
Merupakan invasi  hyperplasia
submucosal
endometrium dan ke dalamlapisan
endometrium
intramural adenokarsinoma
menambah luas
miometrium,
Endometrial
menyebabkan uterus membesar, difus, dansecara mikroskopik tampak sebagai
permukaan
Coagulopathy cavum endometrium mengganggu kontraktilitas
• PUA – E  ektopik,
endometrium Pendarahannonuterus
neoplastik,
abnormal kelenjar endometrium,
yang terjadi dan stroma
pada perempuan denganyang
uterus
• siklus
PUA –oleh
dikelilingi

haid
PUA
C teratur
kelainan
jaringan koagulasi
akibat gangguan
miometrium (von Willebrand,
hemostasis
yang mengalami defisiensi
lokal prothrombin,
endometrium
hipertrofi dan hiperplasia.dll)
•• Perdarahan
TX:
USG hormonal,
Skrining
dan MRI rutin ablasi
defek
yang
tampak pembedahan,
koagulasi
banyak
uterus dan lama
yang dapatembolisasi
dianjurkan
membesar pdasimetris
terjadi
dan remaja
karena arteri
yang uterine,pada
mengalami
abnormalitas ablasi
plug
USG menoragia
platelet atausejak
radiofrekuensi,
juga tampak awal
miomektomi
kontraksi
sebagai menarche
uterus
kista yang inadekuat,
anekoik defisiensi
avascular tersebar diPGF2 atau produksi
myometrium
MRIberlebih PGE
tampak penebalan junctional zone ≥ 12 mm
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
•Leiomioma
Ovulatory dysfunction
Polip endometrium
Malignancy
Iatrogenik and hyperplasia
••• PUA
PUA PUA
– P –––
PUA
PUA –
OM
L
Polip
I
hormonalyang



Kegagalan
Leiomioma terjadinya
adalah pertumbuhan
Hiperplasia
Perdarahan
dapat
adalah ovulasi
endometrium
uterus
menyebabkan
tumoryang
endometriummenyebabkan
adalah
jinak
abnormal
terjadinya
berlebih ketidakseimbangan
pertumbuhan yang
fibromuscular
yang
pendarahan
bersifat
pada lokal
abnormal
berhubungan
uterus abnormal.
mungkin tunggaldari
berlebihan atau ganda, berukuran
kelenjarendometrium. mulai dari
Gambaran beberapa milimeter
dari hiperplasi sampai
permukaan myometrium.13 Berdasarkan lokasinya, leiomioma
• dengan
sentimeter.
Penyebab
endometrium penggunaan
Polip endometrium
dominan pada
dapat obat
wanita –dari
terdiri obatan
postmenarche
dikategorikan sebagai: hormonal
kelenjar,
dan stroma, (estrogen,
dan
premenopause
hiperplasi pembuluh
endometrium adalah darah
dibagi
progestin)
endometrium.
gangguan menjadi:
pada submukosum,
ataupun
fungsidan non hormonal
neuroendokrin intramural,
(obat subserosum
– obat kompleks non
simpleks non atipik atipik, dan hiperplasia endometrium
•• antikoagulan)
Patogenesis:
Sering pd usia
Produksi
atipik dan luka
reproduktif,
estradiol
atipik pada
diduga
kontinu
atau AKDRmiometrium
estrogen
tanpa  corpus
berperan
pembentukan proliferasi
pentingluteumsel,
danpenurunan
produksi
• apoptosis,
progesterone
Sebagian besar jinak
Keganasan  endometrium
peningkatan
serviks produksi
 perdarahan saatmatriks
terus-menerus ekstrasel,
coitusberproliferasi
atau serta
tapi tidak ada
intermenstrual
Not overekspresi
yet classified
peluruhan  perdarahanbetauterus berlebih (anovulatory bleeding)
• Adenomiosis
• PUA adalah gejala TGFtersering yang
darimenyebabkan
kanker endometrium. fibrosis tumor
Faktor resiko pd
•• PUA  perdarahan
– A – Nintrakavitas, abnormal diluar kategori lainnya
Bisa sebagai oligomenorea, perdarahan intermenstuasi, atau menoragia
• Subtipe
PUA kondisi hiperestrogenik
Merupakan  hyperplasia
submucosal
invasi endometrium endometrium
dan intramural
ke dalam lapisan
adenokarsinoma
menambah luas
miometrium,
Endometrial
(trauma
menyebabkan ,uterus
benda asing,
membesar, endometritis
difus, dansecara kronik atau
mikroskopik malformasi
tampak sebagai
permukaan
Coagulopathy cavum endometrium mengganggu kontraktilitas
• arteri-vena)
PUA – E  ektopik,
endometrium Pendarahannonuterus
neoplastik,
abnormal kelenjar endometrium,
yang terjadi dan stroma
pada perempuan yang
dengan
uterus
siklus oleh
dikelilingi
 PUA
• PUA – C  kelainan koagulasi (von Willebrand, defisiensi prothrombin, dll)
haid teratur
jaringanakibat gangguan
miometrium hemostasis
yang mengalamilokal endometrium
hipertrofi dan hiperplasia.
•• Perdarahan
TX:
USG hormonal,
Skrining
dan MRI rutin ablasi
yang
tampakdefek
banyak
uteruspembedahan,
koagulasi
dan lama
yang dapatembolisasi
dianjurkan
membesar terjadi
dan arteri
pdasimetris
remaja
karena yang uterine,pada
mengalami
abnormalitas ablasi
plug
USG menoragia
platelet atausejak
radiofrekuensi,
juga tampak awal
sebagai menarche
miomektomi
kontraksi uterus
kista yang inadekuat,
anekoik defisiensi
avascular tersebar diPGF2 atau produksi
myometrium
MRIberlebih PGE
tampak penebalan junctional zone ≥ 12 mm
Bleeding
Assessment Chart
DIAGNOSIS
• Anamnesis: frekuensi, durasi, jumlah perdarahan,
riwayat gangguan haid (oligomenorea,
polimenorea, perdarahan menstruasi berlebih,
atau perdarahan intermenstruasi), riwayat
menoragia, riwayat perdarahan (mimisan, memar,
perdarahan gusi, perdarahan post partum)
• Pemeriksaan Laboratorium:
– Hb , serum iron, serum ferritin
– Remaja dengan perdarahan menstruasi berat dan
wanita dewasa dengan penyakit sistemik  periksa
faktor koagulasi (trombosit, PT, faktor von
Willebrand, dll)
– Sampel endometrium  pada pasien dengan
perdarahan menstruasi berat dan usia > 45
• USG, Sonohysterogram, flexible hysteroscopy, MRI
TATALAKSANA
• Tatalaksana PUA membutuhkan diagnosis akurat dan definitif , bila perlu
dengan bantuan histeroskopi, sonohisterogram atau biopsi endometrium
• Polip endometrium  dioperasi dengan histeroskopi
• Leiomioma  dengan medikamentosa, tapi pada fibroid submucosa atau
uteri yang besar dan kompleks dilakukan operasi
• Bila tidak ditemukan penyebab organik  pengobatan medikamentosa
lebih dianjurkan daripada bedah
– Pilihan medikamentosa: estrogen, progesterone, NSAID, antifibrinolitik,
agonis GnRH
TATALAKSANA
PUA – O
• Pada remaja setelah menyingkirkan kelainan koagulasi  terapi
yang diberikan bersifat sementara (HPO axis akan matur seiring
waktu)
– Progesteron siklik (medroksiprogesteron asetat) 10 mg untuk 10 hari tiap
bulan selama beberapa bulan (dapat dilanjutkan hingga 6 bulan)
• Wanita perimenopause
– Kontrasepsi oral dosis rendah (20 µg) atau progesteron siklik
• Masa reproduksi
– Kontrasepsi oral atau progesteron siklik
TATALAKSANA
PUA – E
• Tujuan terapi: mengurangi jumlah perdarahan
• Regimen jangka panjang progesterone (3 minggu dlm 1 bulan) 
medroksiprogesteron asetat 10 mg per hari
• Levonogestrel intrauterine system (LNG-IUS)  efektif lebih dari 5 tahun
– Mengurangi jumlah perdarahan 80% setelah 3 bulan, 100% setelah 1 tahun
– Efektif meningkatkan kadar Hb, menurunkan dismenorea, mengurangi
perdarahan karena fibroid dan adenomyosis
– Pasien PUA – C terutama sekunder karena terapi antikoagulasi juga efektif
diterapi dengan LNG-IUS
TATALAKSANA
PUA – E
• NSAID
– Inhibitor prostaglandin sintetase  memblok kerja prostaglandin dengan secara
langsung berikatan dengan reseptornya
– Dapat digunakan asam mefenamat (3 x 500 mg), ibuprofen (3 x 400mg), sodium
meklofenamat (3 x 100 mg), dll, umunya diberikan pada 3 hari awal menstruasi
atau selama episode perdarahan
• Agen antifibrinolitik
– Ɛ – Aminocaproic acid (EACA)  18 g/hari selama 3 hari , kemudian 12, 9, 6, 3
gram/hari  total dosis min 48 gram
– Asam traneksamat  6 g/hari selama 3 hari, kemudian 4, 3, 2, 1 gram/hari 
total dosis min 22 gram
– ES: mual, pusing, diare, sakit kepala, nyeri perut  lebih sering pada pemakaian
EACA
TATALAKSANA

PUA – E
• Agonis GnRH
– Inhibisi produksi steroid ovarium karena produksi estrogen penting
untuk proliferasi endometrium
– Pemberian setiap hari selama 3 bulan dapat menurunkan jumlah
darah menstruasi dari 100 – 200 ml per siklus menjadi 30 ml per
siklus
– Namun pd penghentian, jumlah darah kembali ke jumlah semula 
hanya digunakan bila jumlah darah menstruasi banyak dan gagal
berespons dengan tatalaksana medikamentosa lainnya
TATALAKSANA
Perdarahan akut
• Untuk segera menghentikan perdarahan  estrogen
dosis tinggi atau kuretase (terutama pd wanita usia >35
thn atau yang hemodinamiknya tidak stabil)
• Jika ada suspek patologi yang mendasari  kuretase
• Progesteron dosis tinggi digunakan pd wanita yang
sensitif atau kontraindikasi dengan estrogen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai