Anda di halaman 1dari 20

KONSEP KESEHATAN

REPRODUKSI

Nurwalida Fikria N, S.ST


DEFINISI

Kesehatan reproduksi adalah suatu


keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
secara utuh, tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan dalam suatu yang
berkaitan dengan system reproduksi serta
fungsi dan prosesnya. (WHO)
DEFINISI

Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sehat


mental, fisik dan kesejahteraan sosial secara utuh
pada semua hal yang berhubungan dengan sistem
dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya
kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan
serta dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan
material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, spiritual yang memiliki hubungan yang
serasi, selaras dan seimbang antara anggota
keluarga dan antara keluarga dengan masyarakat
dan lingkungan (BKKBN)
TUJUAN KESEHATAN REPRODUKSI
TUJUAN UMUM
Meningkatkan kemandirian dalam mengatur fungsi dan proses
reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya sehingga hak-hak
reproduksi dapat terpenuhi

TUJUAN KHUSUS

Meningkatkan kemandirian wanita dalam memutuskan peran


dan fungsi reproduksinya.
 
Meningkatkan hak dan tanggung jawab sosial wanita dalam
menentukan kapan hamil, jumlah dan jarak antara kelahiran.
 
Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial laki-laki
terhadap akibat dan perilaku seksnya
 
Dukungan yang menunjang wanita untuk membuat keputusan
yang berkaitan dengan proses reproduksinya.
Ruang lingkup kesehatan reproduksi
dalam lingkup kehidupan

KONSEPSI
Perlakuan sama antara janin laki-laki dan perempuan, Pelayanan
ANC, persalinan, nifas dan BBL yang aman.
Bayi dan Anak
PemberianASI eksklusif dan penyapihan yang layak, dan
pemberian makanan dengan gizi seimbang, Imunisasi,
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Pencegahan
dan penanggulangan kekerasan pada anak, Pendidikan
dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang
sama pada anak laki-laki dan anak perempuan.
Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam
lingkup kehidupan
REMAJA
Pemberian Gizi seimbang, Informasi Kesehatan Reproduksi yang
adekuat, Pencegahan kekerasan sosial, Mencegah
ketergantungan NAPZA, Perkawinan usia yang wajar, Pendidikan
dan peningkatan keterampilan, Peningkatan penghargaan diri,.
Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.
USIA SUBUR
Pemeliharaan Kehamilan dan pertolongan persalinan yang
aman, Pencegahan kecacatan dan kematian pada ibu dan bayi,
Menggunakan kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran dan
jumlah kehamilan, Pencegahan terhadap PMS atau HIV/AIDS,
Pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas, Pencegahan
penanggulangan masalah aborsi, Deteksi dini kanker payudara
dan leher rahim, Pencegahan dan manajemen infertilitas
Ruang lingkup kesehatan reproduksi
dalam lingkup kehidupan

USIA LANJUT
Perhatian terhadap menopause/andropause,
Perhatian terhadap kemungkinan penyakit utama
degeneratif termasuk rabun, gangguan
metabolisme tubuh, gangguan morbilitas dan
osteoporosis, Deteksi dini kanker rahim dan kanker
prostat.
HAK – HAK REPRODUKSI
Konferensi internasional kependudukan dan pembangunan , disepakati hal-hal
reproduksi yang bertujuan untuk mewujudkan kesehatan bagi individu secara utuh,
baik kesehatan rohani dan jasmani, meliputi :

Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi


 
Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
 
Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi
 
Hak dilindungi dan kematian karena kehamilan
 
Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kehamilan

Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan reproduksinya
 
Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan
dari pelecehan, perkosaan, kekerasan, penyiksaan seksual
 
Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu penetahuan yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi
 
Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya
 
Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga
 
Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam
berkeluarga dan kehidupan kesehatan reproduksi
 
Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik
yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
 
Menerapkan peran dan tugas bidan dalam PHC untuk
kesehatan wanita yang menekankan pada aspek pencegahan
penyakit dan promosi kesehatan.
1. Asuhan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
a. Tujuan Umum :
Mewujudkan Keluarga Berkualitas melalui peningkatan Pengetahuan,
Kesadaran Sikap dan Perilaku remaja dan orang tua agar peduli dan bertanggung
jawab dalam kehidupan berkeluarga serta pemberian pelayanan kepada remaja
yang memiliki permasalahan khusus.

b. Tujuan Khusus
- Seluruh lapisan masyarakat mendapatkan informasi tentang KRR.
Sasarannya : Meningkatnya cakupan penyebaran informasi KRR Melalui media
Massa.
- Seluruh Remaja di sekolah. Sasarannya : meningkatnya cakupan
penyebaran info KRR di sekolah umum.
- Seluruh remaja dan keluarga menjadi anggota kelompok masyarakat
mendapat informasi ttg KRR. Sasarannya : Karang taruna, remaja masjid,
perusahaan, remaja gereja, PKK, Pramuka, Pengajian, Arisan.
Lanjutan…
-Seluruh Remaja di perusahaan di tempat kerja mendapatkan info
tentang KRR. Sasarannya : Memperoleh informasi dan layanan
KRR melalui perusahaan di tempat kerja.

-- Seluruh Remaja yang membutuhkan konseling serta pelayanan


khusus dapat dilayani. Sasarannya : meningkatkan jumlah dan
pemanfaatan pusat konseling dan pelayanan khusus bagi remaja.

- Seluruh Masyarakat mengerti dan mendukung pelaksanaan


program KRR. Sasarannya : Meningkatkan komitmen bagi politisi,
toga, toma, LSM dalam pelaksanaan KRR.
PERAN DAN TUGAS BIDAN MELIBATKAN WANITA
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Secara umum dalam penanggulanagan masalah pada remaja,
peran bidan adalah sebagai fasilitator dan konselor yang bisa
dijadikan tempat mencari jawaban suatu permasalahan yang
di hadapi oleh remaja sehingga bidan harus memiliki
pengetahuan dan wawasan yang cukup.
Contoh Peran yang bisa dilakukan oleh bidan adalah :

Mendengarkan keluhan remaja yang bermasalah,


dengan tetap menjaga kerahasiaan kliennya.
 
Membangun komunikasi dengan remaja.
 
Ikut serta dalam kelompok remaja
 
Melakukan penyuluhan- penyuluhan pada remaja
berkaitan dengan kesehatan reproduksi
 
Memberikan informasi yang selengkap-
lengkapnya pada remaja sesuai dengan
kebutuhannya.
CARA MELIBATKAN WANITA DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
a. Memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya tentang
permasalahan sesuai kebutuhan.

b. Memberikan pandangan-pandangan tentang akibat dari keputusan


apapun yang akan di ambilnya.

c. Meyakinkan ibu untuk bertujuan terhadap keputusan apapun yang akan


di ambilnya

d. Pastikan bahwa keputusan yang diambil ibu adalah yang terbaik.

e. Memberi dukungan pada ibu atas keputusan yang diambilnya.


TUGAS

1. Bentuk Kelopmpok yang terdiri dari 3 Mahasiswa

2. Buatlah rencana penyuluhan dalam Satuan Acara Penyuluhan


terkait dengan topik “pentingnya remaja memahami
kesehatan reproduksi” dengan bahasan berikut ini :
a. pengertian remaja
b. tahap-tahap remaja
c. manfaat remaja mengetahui kesehatan reproduksi
d. perubahan pada remaja
e. permasalahan prioritas kesehatan reproduksi pada remaja.

3. Membuat media penyuluhan (dapat berupa leaflet, booklet,


lembar balik, poster)
KESEHATAN REPRODUKSI DALAM SIKLUS
HIDUP PEREMPUAN
Konsep Kesehatan Reproduksi menggunakan pendekatan siklus
kehidupan perempuan (life-cycle-approach) atau pelayanan kesehatan
reproduksi dilakukan sejak dari janin sampai liang kubur (from womb to
tomb) atau biasa juga disebut dengan “Continuum of care women
cycle“. Kesehatan reproduksi menggunakan pendekatan sepanjang
siklus kehidupan perempuan hal ini disebabkan status kesehatan
perempuan semasa kanak-kanak dan remaja mempengaruhi kondisi
kesehatan saat memasuki masa reproduksi yaitu saat hamil, bersalin,
dan masa nifas. Hambatan sosial, budaya, dan ekonomi yang dialami
sepanjang hidup perempuan merupakan akar masalah yang mendasar
yang menyebabkan buruknya kesehatan perempuan saat hamil,
bersalin, dan masa nifas. Tingkat pendidikan, kualitas dan kuantitas
makanan, nilai dan sikap, sistem kesehatan yang tersedia dan bisa
diakses, situasi ekonomi, serta kualitas hubungan seksualnya
mempengaruhi perempuan dalam menjalankan masa reproduksinya.
MASA KONSEPSI

Masa setelah bersatunya sel telur dengan sperma kemudian


janin akan tumbuh menjadi morulla, blastula, gastrula, neurulla
yang akhirnya menjadi janin dan dengan terbentuknya placenta
akan terjadi interaksi antara ibu dan janin

MASA BAYI DAN ANAK


Masa bayi dan anak adalah masa pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat cepat, tumbuh kembang motorik
kasar dan motorik halus akan berjalan dengan baik bila
kesehatan bayi dan anak dalam keadaan prima.
MASA REMAJA

Masa Remaja pada masa ini terjadi perubahan fisik


dan psikologis. Perubahan fisik yang terjadi
diantaranya adalah tumbuhnya rambut kemaluan
(pubeshe), buah dada mulai tumbuh (thelarche),
pertumbuhan tinggi badan yang cepat (maximal
growth), mendapatkan haid yang pertama kali
(menarche)

MASA REPRODUKSI

Masa dimana perempuan menjalankan tugas kehidupannya


yaitu mulai hamil, melahirkan, masa nifas dan menyusui dan
masa antara yaitu merencanakan jumlah atau jarak anak
dengan menggunakan alat kontrasepsi.
MASA USIA LANJUT

Masa usia lanjut yaitu masa dimana hormon estrogen sudah


mulai menurun atau habis dikarenakan produksi sel telur juga
sudah mulai menurun atau habis. Dengan menurunnya
hormon estrogen akan terjadi perubahan fisik dan psikologis
pada perempuan diantaranya perubahan pada organ
reproduksi, perubahan pada metabolisme tubeh dan turunnya
masssa tulang (osteophorosis)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai