Anda di halaman 1dari 17

LBM 4:Nafasku Berat

Kelompok 1
Skenario
 Seorang laki – laki berumur 60 tahun,bekerja sebagai karyawan pabrik thiner
datang ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak dua
hari yang lalu. Dari anamnesis diketahui bahwa sesak nafas sudah dirasakan
sejak tiga tahun yang lalu, hilang timbul dan sering kambuh di malam hari.
Pasien memiliki riwayat merokok sejak SMP dan menghabiskan 20 batang
rokok dalam sehari. Tidak terdapat riwayat atopi dalam keluarganya. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan demam subfebril, dada empisematous, sela iga
melebar, auskultasi terdengar ekspirasi memanjang dan wheezing di kedua
lapangan paru.
 Dokter menyimpulkan terdapat tanda – tanda obstruksi pada saluran nafas dan
menjelaskan kepada pasien kemungkinan penyakitnya. Dokter memberikan
bronkodilator dalam bentuk metered dose inhaler untuk mengurangi sesak
nafas dan obat lainnya. Pasien kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk
pemeriksaan dan penatalaksanaan selanjutnya. Selain memberikan terapi obat-
obatan, dokter juga menganjurkan pasien untuk segera berhenti merokok.
Terminologi

 Atopi
 Demam subfebril
 Dada empisematous
 Bronkodilator
 Metered dose inhaler (MDI)
Identifikasi masalah

1. Apakah ada hubungan pasien yang merokok dengan


keluhan sesak nafas? Jelaskan!
2. Apakah ada hubungan pekerjaan pasien sebagai
karyawan pabrik thiner dengan keluhan sesak nafas?
Jelaskan!
3. Mengapa sesak nafas pada skenario sering kambuh pada
malam hari?
4. Interpretasi pemeriksaan pada skenario !
5. Sebutkan jenis-jenis bronkodilator !
6. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan untuk
menegakkan diagnosis pada skenario?
Apakah ada hubungan pasien yang merokok
dengan keluhan sesak nafas? Jelaskan!

 Ada

 Zat-zat kimia  terpapar lama  silia rusak 


mukus menumpuk di saluran napas  terjadi
penyempitan  sesak
Apakah ada hubungan pekerjaan pasien sebagai
karyawan pabrik thiner dengan keluhan sesak
nafas? Jelaskan!
 Lingkungan tempat kerja pabrik thiner yang
tertutup dan ventilasi sedikit dapat menyebabkan
udara di dalamnya sedikit mengandung O2 dan
lebih banyak mengandung polusi
Mengapa sesak nafas pada skenario sering
kambuh pada malam hari?
 Terkena alergi
 Ritme sikardian tubuh
 Keadaan lingkungan
Interpretasi pemeriksaan pada skenario !

 Demam subfebril: tanda dari adanya peradangan


 Dada empismatous: tanda dari adanya
pembesaran organ paru
 Sela iga melebar: tanda organ paru membesar
 Ekspirasi memanjang: adanya kesulitan dalam
melakukan ekspirasi
 Wheezing dikedua lapangan paru: menandakan
adanya penyempitan pada saluran pernafasan
Sebutkan jenis-jenis bronkodilator !

 Golongan antikolinergik
 Golongan agonisbeta-2
 Bentuk inhaler
 Bentuk tablet
 Bentuk nebulizer
 Bentuk injeksi
 Kombinasi antikolinergik dan agonis beta-2
 Golongan xantin
 Bentuk tablet
 Bentuk injeksi
Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan
untuk menegakkan diagnosis pada skenario?

Faal paru
 Spirometri
 Uji bronkdilator
Darah lengkap
Radiologi
 Foto toraks
Learning issue

1. Apa Saja Diagnosis Banding Pada


Skenario?
2. Apa Diagnosis Kerja Pada Skenario ?
Apa Saja Diagnosis Banding Pada
Skenario?
Diagnosa banding Definisi Etiologi Gejala
Penyakit paru obstruksi penyakit paru Faktor risiko: •Batuk kronik
kronis (PPOK) obstruktif kronik yang -Riwayat merokok •Sesak napas
ditandai oleh -Riwayat terpajan
hambatan aliran udara polusi di lingkungan
di saluran napas yang atau tempat kerja
bersifat progresif -Riwayat infeksi
nonreversibel atau saluran napas bawah
reversibel parsial berulang

Empisema Suatu kelainan Faktor risiko: •Sesak nafas


anatomis paru yang -Merokok •Mengi
ditandai oleh -Polusi •Batuk kronis
pelebaran rongga -Sosial ekonomi •Hilangnya berat badan
udara distal bronkiolus -Genetik
terminal, disertai
kerusakan dinding
alveoli
Next…
Diagnosa banding Definisi Etiologi Gejala
Bronkitis kronis Kelainan saluran •Pajanan unsur iritan •Sputum yang banyak dan
napas yang ditandai •Kebiasaan merokok berwarna kelabu, putih,
oleh batuk kronik •Predisposisi genetik ataupun kuning
•Pajanan debu organik •Batuk produktif
atau anorganik •Dispnea
•Pajanan gas •Sianosis
berbahaya •Penggunaan otot-otot bantu
•Infeksi saluran napas pernafasan
•Wheezing/Ronkhi
•Pemanjangan waktu ekspirasi
Asma inflamasi Etiologi asma masih •Sesak napas
(peradangan) kronik menjadi perdebatan di •Sianosis
saluran napas yang kalangan para ahli •Penggunaan otot banu napas
menyebabkan •Ekspirasi memnajang
hipereaktivitas •wheezing
bronkus
Apa Diagnosis Kerja Pada Skenario
?
 Penyakit Paru Obsruksi Kronis (PPOK)

 Perlu pemeriksaan penunjang untuk menguatkan


diagnosis kerja
Tatalaksana diagnosis kerja

Terapi farmakologis
 Bronkodilator
 Kortikosteroid
 Phosphodiesterase-4 inhibitor

Terapi non farmakologis


 Rehabilitasi
 Konseling nutrisi
 Edukasi
Kesimpulan

 Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, diagnosis


kerja pada scenario LBM IV ini adalah PPOK, PPOK
merupakan penyakit paru obtruktif kronis yang
ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas
yang bersifat progresif nonreversibel atau reversibel
parsial.penyebabnya adalah emfisema, bronchitis
kronis, atau keduanya. Dengan manifestasi klinis batuk
kronik, berdahak kronik, dan Sesak napas.
Penatalkasanaannya ada yang secara farmakologi dan
non farmakalogi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai