Terhambat (PJT)
IMS Murah-Manoe SpOG K
SubBgn Feto-maternal
Bgn Obgin FK Unhas
Tujuan umum:dapat menjelaskan mengenai
pertumbuhan janin terhambat
Tujuan khusus:
Menjelaskan latar belakang dan batasan serta
insidens PJT
Menjelaskan patofisiologi PJT
Menjelaskan komplikasi PJT
Dapat melakukan pemeriksaan dan membuat
diagnosis klinis dan menatalaksana PJT
(termasuk rujukan)
Menjelaskan luaran PJT
Latar belakang:
Terminologi pertumbuhan janin terhambat
(PJT) atau intrauterine growth restriction
(IUGR) atau kecil dari masa kehamilan (KMK)
atau small for gestational age (SGA). Penilaian
hanya berat badan, merupakan indeks yang
buruk bagi kesehatan bayi. Terdapat banyak
variabel konstitusi yang dapat menghambat
pertumbuhan janin
Terminologi PJT menggambarkan secara nya-
ta suatu pertumbuhan janin yang tidak normal
Batasan
PJT terdiri dari: - PJT prematur/ preterm
- PJT matur/ term
- PJT post-term /lewat waktu
SGA terdapat beberapa perbedaan batasan untuk
setiap klasifikasi. Yang mana juga sangat
tergantung pada seks, ras, dan latar belakang
genetik dan faktor lingkungan seperti ketinggian di
atas laut
Klasifikasi SGA neonatus didasarkan berat badan
dapat memberikan beberapa deviasi seperti:
Kurva Standar pertumbuhan fetus
sesuai umur kehamilan
Faktor janin
Genetik gen maternal lebih berpengaruh
Penyakit kromosom trisomi 21,18,13 dan
banyak syndrome lainnya ( seperti sindroma
Turner, x polysomy, osteogenesis imperfekta),
terjadi pada 10% neonatus PJT
Anomali kongenital a.l : PGH deficiency,
NTD, galaktosemia, anomali kardio-vaskuler
dan disfungsi renal, hiperplasia adrenal
kongenital.
Patofisiologi
Faktor janin
Infeksi kongenital: biasanya ditemukan
kelainan anatomik dan hasil laboratorium
abnormal sehubungan dengan infeksi tersebut
Kepenuhan rahim: kehamilan multipel,
adanya kelainan pada uterus seperti uterus
bikornu, fibroid
Transfusi janin ke janin ; adanya arterial-
venous shunting dari janin satu ke janin
lainnya
Patofisiologi
Faktor maternal
Infeksi menahun infeksi Torch
Status sosioekonomi
Status gizi yang buruk
Kehamilan remaja
Berkurangnya aliran darah
uteroplasenter yang berakibat
terganggunya asupan oksigen dan
nutrisi pertumbuhan janin terganggu.
Berkurangnya aliran darah dalam
uteroplasenter terjadi pada keadaan:
Hipertensi menahun
Pre-eklamsi
Penyakit ginjal menahun
Penyakit vaskuler kolagen
Diabetes mellitus dengan penyakit vaskuler
Penyakit jantung kongenital
Hemoglobinopati
Hipertiroidisme dengan status hipermetabolik
Anemia bulan sabit (sickle cell anemia)
Patofisiologi
Faktor maternal
- Obat-obatan
Perokok berat: 20 batang sehari, PJT tipe simetrik,
40% dari PJT di negara industri ( Scott & Moar,1988)
Peminum alkohol berat FAS (fetal alcohol
syndrome) meliputi malformasi temasuk PJT, kelainan
muka, deformitas anggota badan dan kelainan jantung.
Insidens FAS bervariasi 11% peminum ringan, 19%
peminum sedang, 32% peminum berat
Patofisiologi
Faktor maternal
Heroin /kokain/ metamphetamine, dll PJT
tipe I, sampai 55% BBL punya berat <2500 gr dengan
insidens yangg tinggi untuk kelahiran PJT dan preterm
Penggunaan obat dan bahan kimiawi seperti
antiepilepsi, steroids, antimetabolit.
Janin
Stillbirth/ lahir mati
Gawat janin dalam persalinan
Insufisiensi plasenta
Oligohidramnion
Mekonium dalam cairan amnion
Komplikasi PJT
Neonatus
Depresi neonatal
Hipoglisemia
Hiperviskositas dan polisitemia
Aspirasi mekonium
Persistent pulmonary hypertension
Hipotermia
Trombositopenia
Komplikasi sekunder akibat penyebab /kelainan klinis
spesifik yang menyebabkan PJT
Pemeriksaan dan tatalaksana
Selama kehamilan: diagnosis antenatal
suatu faktor penting dalam managemen PJT
Pertumbuhan janin diperiksa dengan anamnesis:
Riwayat kehamilan lalu & sekarang, penyakit
ibu lalu dan sekarang, penyakit keturunan
dalam keluarga, perkawinan, reproduksi,
keluarga berencana (kontrasepsi), kebiasaan,
pekerjaan, sosio-ekonomi, pernah operasi dan
lain-lain.
Umur kehamilan kapan HPHT? Lamanya haid
dan lama siklus
Pemeriksaan dan tatalaksana
Observasi klinik pertumbuhan janin
gunakan tinggi fundus utero-simfisis (Gravido-
gram) lalu bedakan simetrik dan asimetrik
dengan
monitoring ukuran sirkumferensi kepala
perlu evaluasi ultrasonografi berkala
catat adanya setiap faktor resiko baik janin,
maternal dan atau plasenta
lakukan pemeriksaan lebih spesifik seperti
pemeriksaan penunjang lainnya dan konsultasi
atau rujukan
Pemeriksaan dan tatalaksana
Selama persalinan: kerapkali PJT perlu
dilahirkan sebelum cukup bulan, sehingga
perlu ditentukan cara persalinan yang terbaik.
Evaluasi kematangan paru
Untuk suatu persalinan yang aman, penting
untuk mengurangi “stress” persalinan
Tersedia tim resursitasi terlatih, untuk
penanganan dan meminimalkan resiko gawat
janin, depresi perinatal, hipoksia dan aspirasi
mekonium
Pemeriksaan dan tatalaksana
Masa perawatan
Tentukan berat, umur kehamilan, tipe simetrik
atau asimetrik
Observasi perkembangan fisis dan neurologis
baik pada simetris dan asimetris
Evaluasi kembali apakah ada pengaruh
penyebab simetrik atau asimetrik
Evaluasi kembali komplikasi yang menyertai
PJT
Pertimbangkan untuk melakukan konsultasi
Pemeriksaan dan tatalaksana
Perawatan selanjutnya :
Awasi perkembangan dan pertumbuhan
neonatus secara berkala selama tahun
pertama untuk membantu mencegah
kegagalan pertumbuhan
Selanjutnya terutama PJT tipe I perlu
pengawasan lanjut beberapa tahun ke depan
untuk menilai perkembangan apakah
berlangsung baik
Luaran
PJT simetrik : luaran kurang baik tidak sama
dengan asimetrik pertumbuhan otak merata
(brain sparring effect).
Pada PJT simetrik terjadi penurunan jumlah sel
otak.
Neonatus PJT asimetrik cenderung
memperlihatkan pertumbuhan yang normal
pada tahun pertama kehidupan mereka,
berbeda dengan tipe simetrik dan prognosis
tipe I lebih buruk.
Luaran
Neonatus PJT simetrik: memperlihatkan
luaran neurologis berupa peningkatan insidens
“intelligence quotients”(IQ) yang rendah pada
neonatus terutama nyata pada semakin
prematur dan berat badan rendah. Juga
potensial lebih besar untuk kelainan belajar dan
“behavioral”/ perilaku
Infantile autism dapat terjadi pada PJT/fetal
distress (karena pengaruh genetik, juga karena
faktor lingkungan yang memberikan mediasi
resiko nongenetik
(Reuters Health Information 2002 ©2002 Reuters Ltd, ©copyright
2002 The Triple Connection)
Luaran
Neonatus PJT prematur: rata-rata punya
morbiditas dan mortalitas tinggi akibat
masalah prematuritas sendiri dan diperberat
oleh terhambatnya pertumbuhan.
Kelainan kromosom: kelainan kromosom
mayor selalu menyebabkan adanya
“handicaps” nyata dalam perkembangan
tertentu pada neonatus seperti pada trisomi,
osteogenesis imperfecta.
Rangkuman
Terdapat 2 macam PJT tipe I dan tipe II
Patofisiologi mencakup faktor janin, maternal, plasenta
Komplikasi PJT pada janin antara lain kematian janin
selain gawat janin dalam persalinan sedang pada
neonatus dapat bervariasi
Prognosa PJT tipe II lebih baik dari tipe I.
Dalam menatalaksana BBL dengan PJT perlu tim
resusitasi
Perlu lakukan evaluasi pertumbuhan dan
perkembangan neonatus PJT pada tahun I sampai
beberapa tahun kedepan.
Terima kasih