Anda di halaman 1dari 28

NAMA KELOMPOK

1. Arga Pramudya S
2. Alfina Krimonika
3. Linda Dwi Hariyani
HISTOLOGI
JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel terdiri dari kumpulan sel-sel
yang sangat rapat susunannya sehingga
membentuk suatu lembaran, maka disebut
sebagai membran epitel atau disingkat sebagai
epitel saja untuk membedakan dengan epitel
kelenjar
Fungsi umum membran epitel
1. Proteksi
Sebagai pelindung untuk melapisi permukaan dalam dan luar tubuh.
2. Absorbsi
Epitel yang membatasi permukaan dalam usus selain berfungsi
sebagai pelindung juga berperan dalam proses penyerapan hasil-
hasil pencernaan makanan.
3. Lubrikasi
Sebagian besar saluran-saluran dalam tubuh permukaannya harus
tetap basah, sehingga epitel yang menutupi harus mampu
menghasilkan cairan tertentu, misalnya epitel yang melapisi vagina.
4. Sekretori
Dalam hal ini epitel tersebut bertindak sebagai kelenjar
KELENJAR
Kelenjar adalah suatu sel atau beberapa sel
tubuh yang menghasilkan substansi khusus
untuk bagian lain dari tubuh
KLASIFIKASI KELENJAR
I. KELENJAR EKSOKRIN
II. KELENJAR ENDOKRIN
JARINGAN SYARAF
Fungsi :
1. Menerima & menghantar rangsangan
2. Membentuk sistem koordinasi
3. Menghasilkan zat (neuro sekretoris)
Sel syaraf terdiri dari :
1. Badan sel : membran inti sel, sitoplasma
2. Dendrit : menerima rangsangan
3. Neurit (akson) : menghantar (meneruskan
rangsangan) → banyak cabang pada ujung –
ujungnya
Macam – macam sel syaraf (neuron) :

1. Sel syaraf motorik :


- dendrit pendek
- neurit panjang

2. Sel syaraf sensorik :


- dendrit panjang
- neurit pendek

3. Sel syaraf interneuron :


- berkutub banyak
- banyak dendrit & neurit
- penghubung motorik - sensorik
DARAH
Darah merupakan suatu suspensi sel dan
fragmen sitoplasma di dalam cairan yang
disebut Plasma. Secara keseluruhan darah
dapat dianggap sebagai jaringan pengikat
dalam arti luas, karena pada dasarnya terdiri
atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler
yang berbentuk plasma
FUNGSI DARAH
Fungsi utama dari darah adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh
tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit.
JENIS DARAH
1. ERITROSIT
2. LEUKOSIT
3. TROMBOSIT (Keping Darah)
OTOT
Jaringan otot merupakan jaringan yang
mampu melangsungkan kerja mekanik dengan
jalan kontraksi dan relaksasi sel atau
serabutnya. Sel otot memiliki struktur filamen
dalam sitoplasma, bentuk selnya memanjang
agar dapat melangsungkan perubahan sel
menjadi pendek.
MACAM-MACAM OTOT
1. Otot polos
2. Otot seran lintang
3. Otot jantung
JARINGAN SARAF
Jaringan saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat
hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam
melaksanakan fungsinya, jaringan saraf mampu menerima rangsang dari
lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan
impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan memberikan
jawaban atas rangsang tersebu
Macam – macam sel syaraf (neuron) :

1. Sel syaraf motorik :


- dendrit pendek
- neurit panjang

2. Sel syaraf sensorik :


- dendrit panjang
- neurit pendek

3. Sel syaraf interneuron :


- berkutub banyak
- banyak dendrit & neurit
- penghubung motorik - sensorik
KARTILAGO
Sel kartilago terdiri dari kondrosit dan
kondroblasl. Serat dan substansi dasar
membentuk substansi interselular atau
matriks. Matriks merupakan suatu wujud kaku
bahkan keras, yang substansi dasarnya terdiri
atas proteoglikans yang mengandung
kondroitin sulfat untuk kartilago.
Kartilago terdiri atas
1. kondroblas.
2. kondrosit.
3. substansi interseluler.
4. perikondrium
Imunilogi
14.1 PERTAHANAN TUBUH NON SPESIFIK
Dikatakan tidak spesifik karena berlaku untuk semua organisme
dan memberikan perlindungan umum terhadap berbagai jenis
agens. Secara umum pertahanan tubuh non spesifik ini terbagi
menjadi pertahanan fisik, mekanik dan kimiawi.
Pertahanan fisik
Pertahanan tubuh non spesifik dengan pertahanan fisik dalam tubuh
manusia antara lain adalah :
1. Kulit
Kulit yang utuh menjadi salah satu garis pertahanan pertama karena
sifatnya yang permeabel terhadap infeksi berbagai organisme.
 
2. Asam laktat
Dalam keringat dan sekresi sebasea dalam mem pertahankan PH kulit
tetap rendah, sehingga sebagian besar Mikro organisme tidak mampu
bertahan hidup dalam kondisi ini.
 
3. Cilia
Mikro organisme yang masuk saluran nafas diangkut keluar oleh gerakan silia yang
melengket pada sel epitel.
 
4.Mukus, membran mukosa mensekresi mukus untuk menjebak mikroba dan
partikel asing lainnya serta menutup masuk jalurnya bakteri / virus.
 
5. Granulosit, menggenali mikro organisme sebagai musuh danmenelan serta
mengghancurkan mereka.
 
6. Proses inflamasi
Invasi jaringan oleh mikro organisme merangsang respon inflamasi pada tubuh
dengan tanda inflamasi sebagai berikut :
Kemerahan
• Panas
• Pembengkakan
• Nyeri
 
Dan produksi faktor kimia ini kemudian timbul vasodilatasi diameter pembulu
darah sehingga meningkatkan aliran darah dan menyebabkan kemerahan, nyeri
berdenyut dan panas.
• Peningkatan permeabilitas kapiler sehingga menyebabkan pembengkakam atau
edema.
• Pembatasan area cedera dengan cara lepasnya fibrinogen menjadi fibrin.
• Tahap selanjutnya adalah kemikro organismetaksis (gerak-gerakan fagosit ke
area cedera) terjadi dalam satu jam setelah permulaan proses inflamasi.
(marginasi atau perlekatan) dan diapedesis (migrasi fagosit) oleh neutrofit dan
mikro organismenosit.
• Neutrofil dan makrofag terurai secara enzimatik dan mati setelah menelan
mikro organisme.
 
 
• Leukosit mati, sel jaringan mati, dan berbagai cairan tubuh membentuk pus dan terus
membentuk sampai infeksi teratasi.
•  
• Pus bergerak ke permukaan tubuh untuk diuraikan dan dihancurkan dan diaborsi oleh
tubuh.
•  
• Jika respon inflamasi tidak bisa menggatasi cedera maka akan terjadi abses/ granuloma.
•  
• Abses adalah kantong pus terbatas yang dikelilingi oleh jaringan terinflamasi (abses ini
biasanya tidak terurai secara spontan sehingga harus dikeluarkan).
•  
• Granuloma biasanya terjadi akibat proses inflamasi kronik dalam merespon iritasi
berulang. Granuloma ini merupakan akumulasi sel-sel fagosit dan mikroorganisme yang
dikelilingi kapsul fibrosa.
•  
• Pemulihan merupakan regenerasi jaringan atau pembentukan jaringan perut dan sel
jaringan yang sehat akan membela secara mitosis.
 
Pertahanan Mekanik
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara pertahanan mekanik
antara lain adalah :
1. Bersen, reaksi tubuh karena ada benda asing (bakteri, virus,
benda dan lain-lainnya yang masuk hidung) reaksi tubuh untuk
mengeluarkan dengan bersin.
2. Bilasan air mata, saat ada benda asing produksiair mata
berlebih untuk menggeluarkan benda tersebut.
3. Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih
untk menetraikan.
4. Urine dan feses, jika berlebih maka respon tubuh untuk segera
mengeluarkan.
Kimiawi
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi anatara lain adalah :
1. Enzim dan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai pelindung bagi
tubuh.
2. HCI lambung, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
3. Asiditas vagina, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
4. Cairan empedu, membunuh bakter yang tidak tahan asam.

PERTAHANAN TUBUH SPESIFIK

Dikatakan spesifik karena hanya terbatas pada satu mikro organisme dan tidak
memberikan protektsi terhadap mikro organisme yang tidak bakaitan.
Pertahankan ini didapat melalui pejanan terhadap agen infeksius spesifik sehingga jaringan
tubuh membentuk sistem imun.
 
4.2.1 Imunitas
Kemampuan tubuh untuk pertahan diri melawan infeksi dan berupaya untuk
membawanya kedalam sel dari orang atau hewan lain.
 
Karakteristik sistem imun
• Spesisitas, dapat membedakan berbagai zat asing
• Memikro organismeri & amplifikasi, mengingat kembali kontak sebelumnya.
• Pengenalan bagian diri, membedakan agen asing dan sel tabuh sendiri.
Komponen respon imun
1. Antigen,
yaitu zat yang menyebabkan respon imun spesifik.
Terdiri dari:
• Determinan antigenik (epitop), yaitu kelompok kimia terkecil dari suatu antigen
yang mampu membangkitkan respon imun.
• Hapten, adalah senyawa kecil yang jika sendirian tidak dapat menginduksi respon
imun, tetapi dapat menjadi imunogenik jika bersatu dengan carier yang berat
melekulnya seperti protein serum.
Contoh hapten : antibiotik, vitamin kosmetik.
 
2.Antibodi,
yaitu suatu protein yang dihasilkan oleh sistem imun sebagai respon terhadap
keberadaan antigen.
 
Terdiri dari 5 kelas antibodi yang disebut imunoglobulin (A,D,E,G&M)
1. Imunoglobulin G
Terhadap dalam darah dan cairan jaringan 80% sampai dengan 85%.
Daya kerja
• Menyirkulasi secara terus-menerus melalui dinding kapiler kedalam cairan,
kedalam limfe dan kembali kedalam darah melalui duktus toratikus.
• Berpengrang melawan Mikro Organisme & toksinya.
• Dapat melewati plasenta untuk melindungi janin.
 
 
 
Zat anti virus (interveron + sistem komplemen)
 Adalah protein anti virus yang dapat disintesis sel hospes sebagai respon
terhadap infeksi virus.
 Fungsi menghalangi multiplikasi virus dan memegang peranan penting dalam
memikro organisme dulasi aktivitas imunologis
 Sistem komplemen, adalah sekelompok protein plasma inaktif yang
bersirkulasi dalam darah. Fungsi untuk menyerang dan menghancurkan mikro
organisme penyusup.
Tanda infeksi di atas merangsang tubuh memproduksi faktor kimia vasoaktip
yaitu antara lain:
o Histamin dari sel mast
o Serotonin dari trobosit
o Prostaglandin, leukotrien, tromboksan (derivat asam arakidonat)
o Kinan (protein plasma teraktivasi)
2. Imunoglobulin A
Terdapat dalam darah dan cairan jaringan 15% dalam serum, keringat, saliva, air
mata, pernafasan, genitourinaria dan seskresi usus serta air susu ibu.
Dihasilkan dalam dinding usus halus.
 
3. Imunoglobulin M
Pertahanan garis pertama terhadap mikro organisme yang bersirkulasi &
berusaha bermultifikasi dalam darah.
 
4. Imunoglobulin D
Fungsi belum jelas, terdapat dalam darah dan limfe relatif sedikit. Daya kerja
memicu respon imun.
 
5. Imunoglobuin E
Terdapat dalam darah sangat rendah Daya kerja Bertangung jawab terhadap asma
ekstrinsik & rinitis alergi yang terjadi karena alergen.
 

Anda mungkin juga menyukai