Partikulat
Gas
Dampak partikulat
membahayakan mencemari udara, merusak
◦ Berasal dari pemecahan partikel padat menjadi lebih kecil dengan cara Grinding, Crushing
atau drilling
◦ Ukuran partikel dapat berukuran: 1 – 100 atau 200 mikron
◦ Sifat mudah mengendap karena berat
◦ Bentuk partikel tidak beraturan (irregular shape)
Asap (smoke)
◦ Berasal dari pembakaran materi organik seperti kayu, batubara, rokok
◦ Ukuran partikel : 0.01 – 1 mikron
◦ Dapat memiliki bentuk seragam (misalnya asap rokok bentuk sprerical) atau berbentuk tidak
seragam (misalnya carbon black)
◦ Sifat tersuspensi di udara (gerak brown)
Fumes
◦ Berasal dari proses sublimasi, kondensasi, pembakaran (umumnya pada temperatur tinggi)
◦ Ukuran partikel : 0.1 – 1 mikron
◦ Contoh : Hasil oksidasi uap logam pada peleburan logam, Asap kendaraan bermotor, Fumes
saat pengelasan
◦ Sifat tersuspensi di udara (gerak brown)
Mist / fog (kabut) dapat dalam bentuk aerosol
◦ Berasal dari hasil kondensasi air atau uap lain menjadi liquid tersuspensi
◦ Ukuran partikel : 5 – 100 mikron
◦ Contoh aerosol yang berasal dari pengecatan mobil, motor atau sparay pada rambut.
.
Contoh gas yang membahayakan di udara
Karbon oksida (CO, CO2)
Nitrogen Oksida (NO, NO2)
Sulfur Oksida (SO2, SO3)
Hidrokarbon (HC) seperti methane, Butan, Benzene
Oksidan fotokimia : PAN (Peroxyacyl Nitrtes) dan
Indoor
Kontaminan kadar besar, waktu pekerja di indoor lebih lama /sering
Udara indoor yang terkontaminasi menyebakan terjadinya beberapa
penyakit antara lain yang disebut sebagai Sick Building Syndrome
(SBS) dengan gejala :
Alami / Natural
Untuk mengurangi kadar kontaminan secara
alami dengan menggunakan angin atau
perbedaan temperatur untuk menginduksi aliran
udara.
Titik berat applikasi Dilution ventilasi :
Toksisitas kontaminan di udara rendah
Tidak bersifat korosif
Kontaminan udara umumnya uap atau gas
atau aerosols
Emisi terjadi secara seragam
Sumber emisi bukan dari satu titik
Emisi tidak berdekatan dengan karyawan
Suhu umumnya kondisi ruangan
Titik berat applikasi Lokal exhaust Ventilation
(LEV) :
Kontaminan mempunyai kadar yang tinggi di
udara
Kontaminan udara umumnya uap atau gas
atau aerosol
Sumber emisi berasal dari satu titik
Suhu maupun kondisi dapat lebih ekstrim
Local Exhaust Ventilation (LEV)
kontaminan.
Total enclosures
Pada tipe jenis ini seluruh kontaminan berada
pada hoods dan seluruh sistem tertutup sehingga
karyawan tidak ada kontak dengan kontaminan.
Partial enclosures
Pada tipe jenis ini sebagian dari hood dapat
dibuka misalnya pada fume hood di laboratorium.
Captor hoods
Receptor hoods
Faktor faktor yang mempengaruhi design dari fume hoods
antara lain:
Bahan / material fume hood bergantung pada faktor bahan
Receptor hoods
Pada jenis captor hood contaminan berada di
sambungan
Pemilihan jenis fan
Cek keseluruhan sistem dengan penyesuaian
pada besarnya
ruang yang ada
DUCTING
Untuk ducting semakin banyak lekukan pada
ducting maka semakin memperkecil kekuatan
hisap dari exhaust karena pada lekukan akan
terjadi arus udara balik akibat tumbukan
dengan lekukan ducting yang memperkecil
kekuatan exhaust
Pemilihan Jenis Fan
Tipe axial
Tipe axial memiliki bentuk ada baling baling,
Tipe Centrifugal
bentuk seperti keong dan baling baling terdapat
Karakteristik partikulat:
◦ Ukuran partikel,
◦ Kadar partikel,
◦ Komposisi udara partikel,
◦ Bahaya partikel misalnya toksisitas, flamablility, korosifitas
◦ moisture content,
◦ Kelarutan dalam air
mudah meledak
dan
dapat digunakan dalam segala kondisi suhu
operasi.
Kerugian :
Hanya untuk ukuran partikel tertentu (relatip
besar)
Particulate Wet Scrubbers
Udara yang masuk mengadung debu, ketika
Ukuran partikel
Kecepatan partikel
Kecepatan droplet
Jenis-Jenis ESP
gas
Pada unit yang besar, ESP dibagi pada beberapa chamber secara
industri besar.
partikulat dalam aliran gas memasuki bag filter dari bawah, Dust
logam
Aliran gas yg mengandung partikulat mengalir
dengan metoda:
Absorpsi
Adsorpsi
Kondensasi
Pembakaran
Biofiltrasi
Absorpsi
Mekanisme dimana satu atau lebih zat
scrubber
Contoh:
Penyisihan SO2 dari PLTU batubara
Penyisihan dan recovery NH3 di pabrik pupuk
Penyisihan HF dari glass furnace
Pengendalian gas berbau
Recovery pelarut yang dapat larut di air spt
◦ Packed Tower
◦ Plate Tower
◦ Spray Tower
◦ Liquid Jet Scrubber
permukaan padat
Untuk mengkonsentrasikan pencemar yang terdapat di udara
Adsorben:
◦ Permukaan padat yang mampu menarik molekul gas pencemar
misalnya Co, Karbon aktif, filter rokok, silicagel, alumina.
Adsorbat
◦ Molekul gas pencemar yang tertahan pada permukaan padat
◦ (VOC, gasoline, paint thinner, solvent)
Adsorber:
Alat pengendali dengan prinsip adsorpsi misalnya
◦ Kerugiannya
Untuk merecovery product perlu proses
Kerusakan adsorbent
Perlu uap panas (steam) untuk meregerasi
Biaya investasi cukup tinggi
Biaya filter agar partikulat tidak tersumbat.
H. Kondensasi
Proses penyisihan gas pencemar dengan cara mengubah
Metoda
◦ Penurunan suhu
◦ Menaikkan tekanan
◦ Kombinasi keduanya
Jenis kondensor
◦ Kondensor kontak langsung
◦ Kondensor permukaan
Kelemahan dan keunggulan kondensor
◦ Keunggulannya
Kondensor permukaan menghasilkan senyawa
murni
Pendingin yang digunakan dapat di daur ulang
◦ Kelemahannya
Efisiensi relatif rendah
I .Pembakaran (Combustion)
Reaksi oksidasi gas polutan organik atau anorganik secara cepat dan
dalam kondisi panas dan suhu tinggi menghasilkan CO2 dan H2O
Reaksi pembakaran:
◦ Fuel + Oxidizer + ignition menghasilkan hasil pembakaran
◦ Operasinya sederhana
◦ Daur ulang panas hasil pembakaran
◦ Efisiensi penghancuran senyawa organik tinggi
Kelemahan Combustion
◦ Biaya operasi relatif mahal
◦ Bahaya ledakan
◦ Pembakaran yang tidak sempurna
◦ Menghasilkan pencemaran yang lebih buruk
J.Biofiltrasi
Proses penyisihan gas pemcemar dengan