Anda di halaman 1dari 62

PENGENDALIAN TEKNIS

BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Dra. Sri Muharni, Apt.


Jakarta, 26 Juni 2019
SUMBER BAHAN KIMIA BERBAHAYA

 Sumber bahan kimia berbahaya dapat


digolongkan menjadi 2 bagian

 Partikulat
 Gas
Dampak partikulat
 membahayakan mencemari udara, merusak

lingkungan, tanaman, hewan dan kesehatan manusia.


 Pneumoconiosis yaitu penyakit saluran pernafasan

yang disebabkan partikel (debu) yang masuk dan


mengendap di dalam paru-paru.
Contoh :
 1 Silikosis karena Debu silika bebas, berupa SiO2

 2 Asbestosis karena Debu atau serat asbes

 3 Bisinosis karena Debu kapas

 4 Antrakosis karena Debu batubara

 5 Beriliosis karena Debu logam berilium


Partikulat
Partikulat dapat dibagi dalam beberapa jenis antara lain:
 Debu

◦ Berasal dari pemecahan partikel padat menjadi lebih kecil dengan cara Grinding, Crushing
atau drilling
◦ Ukuran partikel dapat berukuran: 1 – 100 atau 200 mikron
◦ Sifat mudah mengendap karena berat
◦ Bentuk partikel tidak beraturan (irregular shape)
 Asap (smoke)
◦ Berasal dari pembakaran materi organik seperti kayu, batubara, rokok
◦ Ukuran partikel : 0.01 – 1 mikron
◦ Dapat memiliki bentuk seragam (misalnya asap rokok bentuk sprerical) atau berbentuk tidak
seragam (misalnya carbon black)
◦ Sifat tersuspensi di udara (gerak brown)
 Fumes
◦ Berasal dari proses sublimasi, kondensasi, pembakaran (umumnya pada temperatur tinggi)
◦ Ukuran partikel : 0.1 – 1 mikron
◦ Contoh : Hasil oksidasi uap logam pada peleburan logam, Asap kendaraan bermotor, Fumes
saat pengelasan
◦ Sifat tersuspensi di udara (gerak brown)
 Mist / fog (kabut) dapat dalam bentuk aerosol
◦ Berasal dari hasil kondensasi air atau uap lain menjadi liquid tersuspensi
◦ Ukuran partikel : 5 – 100 mikron
◦ Contoh aerosol yang berasal dari pengecatan mobil, motor atau sparay pada rambut.
 .
Contoh gas yang membahayakan di udara
 Karbon oksida (CO, CO2)
 Nitrogen Oksida (NO, NO2)
 Sulfur Oksida (SO2, SO3)
 Hidrokarbon (HC) seperti methane, Butan, Benzene
 Oksidan fotokimia : PAN (Peroxyacyl Nitrtes) dan

beberapa senyawa aldehyde


 Senyawa anorganik (Hidrogen Fluorida, Hidrogen

Sulfida, Amonia, Asam Sulfat, Asam Nitrat)


 Senyawa organik (mengandung karbon, pestisida,

Herbisida, berbagai jenis alkohol)


Bahaya BKB Indoor dan Outdoor
 Out door
Kontaminan kadar lebih kecil, karena perubahan tempat/pergerakan
udara karena angin

 Indoor
Kontaminan kadar besar, waktu pekerja di indoor lebih lama /sering
Udara indoor yang terkontaminasi menyebakan terjadinya beberapa
penyakit antara lain yang disebut sebagai Sick Building Syndrome
(SBS) dengan gejala :

Sakit kepala, mata berair, gatal2, alergi tenggorokan, sulit


konsentrasi, Infeksi saluran pernafasan alergi, asma.

New home sindrome (NHS) .Penyebab cat, thinner, karpet, furniture ,


barang baru lainnya ketika berpindah rumah.

Kondisi seperti ini dapat diperbaiki dengan membuka kaca jendela


untuk waktu waktu tertentu sehingga bau tidak terasa lagi.
Ventilasi.

1. Jenis jenis Ventilasi


Ventilasi adalah suatu metoda untuk
mengurangi pemaparan terhadap kontaminan
bahan kimia barbahaya dan beracun di dalam
ruang tertutup.

Jenis – jenis ventilasi :


 General Exhaust Systems – “dilution ventilation”
 Local Exhaust Systems – “local exhaust
ventilation” (LEV)
Sistem lainnya:
 Heating, Ventilation and Air‑Conditioning (HVAC)

Secara mekanik menghasilkan udara bersih yang


dapat diatur kondisinya (dikenal juga sebagai
general ventilation pada beberapa negara)

 Alami / Natural
Untuk mengurangi kadar kontaminan secara
alami dengan menggunakan angin atau
perbedaan temperatur untuk menginduksi aliran
udara.
Titik berat applikasi Dilution ventilasi :
 Toksisitas kontaminan di udara rendah
 Tidak bersifat korosif
 Kontaminan udara umumnya uap atau gas

atau aerosols
 Emisi terjadi secara seragam
 Sumber emisi bukan dari satu titik
 Emisi tidak berdekatan dengan karyawan
 Suhu umumnya kondisi ruangan
Titik berat applikasi Lokal exhaust Ventilation
(LEV) :
 Kontaminan mempunyai kadar yang tinggi di

udara
 Kontaminan udara umumnya uap atau gas

atau aerosol
 Sumber emisi berasal dari satu titik
 Suhu maupun kondisi dapat lebih ekstrim
Local Exhaust Ventilation (LEV)

LEV terdiri atas 5 komponen utama :


 Hood, yaitu corong yang digunakan untuk menangkap

kontaminan.

 Duct, saluran udara yang tetap dan fleksibel untuk mengangkut


kontaminan keluar dari ruangan.

 Filter, alat pembersih udara untuk menangkap kontaminan dari


aliran udara.

 Fan, alat penggerak udara yang digunakan untuk menggerakkan


udara dalam saluran udara.

 Exhaust outlet, bagian yang mengeluarkan kontaminan udara.


Tipe tipe Hood

 Total enclosures
Pada tipe jenis ini seluruh kontaminan berada
pada hoods dan seluruh sistem tertutup sehingga
karyawan tidak ada kontak dengan kontaminan.

 Partial enclosures
Pada tipe jenis ini sebagian dari hood dapat
dibuka misalnya pada fume hood di laboratorium.

 Captor hoods
 Receptor hoods
Faktor faktor yang mempengaruhi design dari fume hoods
antara lain:
 Bahan / material fume hood bergantung pada faktor bahan

kimia yang digunakan sehingga perlu dilihat material


kompatibility bahan fume hood dengan semua aktivitas
dalam fume hood.
 Peralatan yang dibutuhkan bergantung pada aktivitas yang

dilakukan dalam fume hood misalnya dibutuhkan


pencahayaan, keran air, keran gas dll.
 Capture velocity dan face velocity yang dibutuhkan untuk fule

hood bergantung pada loading atau banyaknya kegiatan pada


fume hood tersebut sehingga capture velocity dan face
velocity dapat diatur dengan mengunakan referensi tabel
sebagai berikut.
 Capture dan face velocity perlu diukur sebanyak 2 kali
dalam setahun untuk memastikan efektivitas dari
system dan tidak terganggu adanya bahan kimia yang
mengendap yang mengurangi tarikan motor.

 Pengukuran face / captor velocity dapat menggunakan


peralatan velometer.

 Setelah pengukuran dilakukan diberikan tag pada fume


hood tersebut bahwa inspeksi telah dilakukan.

 Pengukuran ventilasi Fume hood dilaboratorium


velometer dengan alat anemometer
Captor hoods
 Pada jenis captor hood contaminan berada di

luar hood sehingga effektive face velocity juga


bergantung pada jarak.

Receptor hoods
 Pada jenis captor hood contaminan berada di

luar hood, hood menerima kontaminan dan tidak


aktif menangkap sehingga diperlukan air flow
yang sesuai untuk memindahkan kontaminan.
Pemilihan Jenis Hoods

Pemilihan jenis hood sangat mempengaruhi


efektifitas dari keseluruhan proses sehingga
perlu dipertimbangkan faktor:

 Menentukan jenis bahan hoods dan duct sesuai


dengan kandungan material yang akan dialirkan

 Perhitungan jumlah segmen duct

 Perhitungan luas area duct


 Plotting skema dan sketch penempatan
 Perhitungan kehilangan tekanan
 Cek besarnya tekanan statik di setiap

sambungan
 Pemilihan jenis fan
 Cek keseluruhan sistem dengan penyesuaian

pada besarnya
 ruang yang ada
DUCTING
 Untuk ducting semakin banyak lekukan pada
ducting maka semakin memperkecil kekuatan
hisap dari exhaust karena pada lekukan akan
terjadi arus udara balik akibat tumbukan
dengan lekukan ducting yang memperkecil
kekuatan exhaust
Pemilihan Jenis Fan

Tipe axial
 Tipe axial memiliki bentuk ada baling baling,

 efisiensi rendah sekitar 40% sampai 50%.

 Harga cenderung lebih murah.

 
Tipe Centrifugal
 bentuk seperti keong dan baling baling terdapat

atau terisolasi dalam keong .


 Memiliki efisiensi lebih tinggi antara 50% sd 80%.

 Harga cenderung lebih mahal.


Design Ventilasi:

 Dalam design ventilasi merupakan suatu


kesatuan antara hood, ducting,filter, fan dan
exhaust .
 Design harus tepat.
 Pengadaan sebaiknya sudah merupakan satu

set dengan design yang tepat


Letak Area Pengukuran Velocity:
 Capture velocity : kecepatan udara di dpn
hood
 Face velocity : kecepatan di bukaan hood
 Slot velocity : kecepatan di dlm hood
 Plenum velocity : kecepatan di dalam plenum
 Duct velocity : kecepatan berada pada duct
Peralatan Pembersih Udara Untuk Partikulat.

Dasar pemilihan peralatan pembersih udara:

 Karakteristik partikulat:
◦ Ukuran partikel,
◦ Kadar partikel,
◦ Komposisi udara partikel,
◦ Bahaya partikel misalnya toksisitas, flamablility, korosifitas
◦ moisture content,
◦ Kelarutan dalam air

 Baku mutu yang diharapkan atau hasil akhir yang diinginkan


 Pembuangan limbah
 Ruangan dan budget yang tersedia
 Peraturan pemerintah
Jenis –jenis peralatan pembersih udara
antara lain:
 Setling chamber partikel
 Sentrifugal (cyclon) partikel
 Basah (wet) partikel
 Filtrasi (bag filter) partikel
 Elektrik
Settling Chamber
 Partikel yang masuk dalam gravity settling

chamber akan mengendap dengan dua cara


mekanisme :
◦ 1. Mekanisme gravitasi ketika gravitasi dan berat
partikel berperan dalam pengendapan partikel
misalnya pada gravity settling chamber
◦ 2. Mekanisme inersia ketika resistensi partikel
akibat perubahan arah aliran berperan dalam
pengendapan partikel.
Mekanisme Gravity Settling Chamber:
 bergantung dari beberapa faktor antara lain:
 Tergantung pada kecepatan mengendap

secara gravitasi dan luas penampang


 Bisa digunakan untuk menyisihkan partikel

ukuran besar >50 mikron


 Faktor penentu : Vs , kecepatan mengendap

(terminal settling velocity)


 Kecepatan udara masuk 0.5 – 2.5 m/s
 Effisiensi kurang dari 50% (rendah)
 Pemeliharaan dan perawatan mudah, Konstruksi
dengan biaya relatif lebih murah namun butuh
ruangan besar
 Tidak dapat digunakan untuk partikel debu yang

mudah meledak

 Jenis – jenis Settling Chamber :


◦ 1. Single tray (Tipe horisontal)
 Partikel > 40 mikron, kecepatan aliran 0.3 – 3 m/dtk
◦ 2. Multiple tray (Tipe howard horisontal)
 Partikel 15 mikron, pengumpulan partikel pada hopper
sulit
Mekanisme Inersia / baffle
 Udara yang mengandung debu di arahkan terhadap

papan baffle yang bergerak dengan cepat, dengan


demikian secara tiba-tiba akan merubah arah aliran
udara dan memisahkan serta mengunpulkan debu
dengan memakai gaya inersia dari partikel.
 Debu yang bertumpuk secara tiba tiba akan jatuh

dan udara bebas akan keluar ke atas sebagai udara


bersih.
 Ukuran partikel yang dapat dikumpulkan oleh

peralatan ini lebih dari 20 – 40 mikron dalam bentuk


padat dan beberapa mikron dalam keadaan cairan
Siklon
 Siklon digunakan untuk menyisihkan partikulat

berukuran lebih besar dari 5 mikron, dengan


efisiensi penyisihan partikulat antara 50 - 90%.
 Digunakan sebagai pengumpul awal (pre-collector),

pelindung alat pengendali partikulat efisiensi tinggi


(spt fabric filter, electrostatic precipitator )
 Tidak cocok digunakan bagi industri yang

mengemisikan partikulat basah, krn dapat


terkumpul di dinding siklon atau di inlet (inlet
spinner vanes)
 Prinsip menggunakan gaya inersia partikel,
sehingga udara yang memiliki partikel masuk
dalam siklon dan dipaksa berputar dalam
aliran udara di siklon. Adanya massa partikel
menyebabkan partikel keluar dari vortex dan
partikel besar memasuki hopper pada bagian
bawah siklon sedangkan aliran udara
berputar keatas dan keluar dari lubang exit.
Keuntungan :
 harganya cukup murah,
 tidak banyak bagian-bagian yang berputar,

dan
 dapat digunakan dalam segala kondisi suhu

operasi.

Kerugian :
 Hanya untuk ukuran partikel tertentu (relatip

besar)
Particulate Wet Scrubbers
 Udara yang masuk mengadung debu, ketika

sampai pada kolom partikel wet scrubber


diberikan air yang di spray seperti hujan maka
partikel debu akan berpindah fase ke fase cair.
Cairan yang mengadung debu akan mengendap
di bawah dan ketika cairan ini dikeluarkan maka
cairan ini akan melalui filter tempat debu
dipisahkan dari cairan kemudian cairan bisa di
daur ulang atau digunakan kembali untuk di
spray ke dalam kolom.
Prinsip Operasi

 Menggunakan gaya inersia partikulat dan droplet untuk


mentransfer partikulat dari aliran gas ke liquid.
 Di dalam scrubber, partikulat dalam aliran udara dipaksa untuk
berkontak dengan liquid droplet, liquid packing material, liquid
jet dari pelat
 Scrubber dianggap sebagai alat penangkap partikulat dengan
sistim basah.
 Alat ini mengumpulkan partikulat melalui kontak langsung
dengan cairan (air).
 Banyak sekali desain scrubber yang ada di pasaran, jenisnya
kebanyakan diklasifikasikan berdasarkan cairan yang
digunakan untuk memisahkan partikulat dengan udaranya.
Mekanisme Pengumpulan atau kemampuan
particulate wet scrubber untuk menyisihkan
partikulat tergantung dari :

 Ukuran partikel
 Kecepatan partikel
 Kecepatan droplet

Efisiensi Pengumpulan Partikulat


 Kemampuan terbatas untuk menyisihkan partikel

kurang dari 0.3 mikron.


Kelebihan Scrubber

 Dapat secara simultan/bersamaan


menyisihkan partikulat dan gas
 Digunakan pada sumber yang mengeluarkan

gas atau partikulat bersifat explosive


 Bentuknya kecil dan dapat digabungkan

dengan unit lainnya dalam ruang terbatas


Electrostatic Precipitators (ESP)
Electrostatic precipitator (ESP) menggunakan medan listrik voltase
tinggi untuk memberikan muatan listrik terhadap partikulat
 Partikulat yang sudah bermuatan bergerak melewati permukaan pelat

pengumpul yang bermuatan berlawanan, sehingga partikulat akan


tertarik dan menempel di pelat pengumpul.

Jenis-Jenis ESP

negatively charged dry precipitators:


paling sering digunakan di PLTU batubara, pabrik semen, atau kraft
pulp mills

negatively charged wetted-wall precipitators:


sering digunakan untuk mengumpulkan mist atau partikulat yang
sedikit basah

positively charged two-stage precipitators.


 digunakan untuk menyisihkan mist
Prinsip :
 Unit terbagi dalam beberapa field dimana pemberian muatan

terhadap partikulat akan dilakukan


 Biasanya ESP terdiri dari 3 sampai 10 field, disusun seri searah aliran

gas
 Pada unit yang besar, ESP dibagi pada beberapa chamber secara

pararel yang masing masing memiliki jumlah field yang sama


 Kekurangan dan Kelebihan ESP
 ESP memiliki efisiensi sangat tinggi krn adanya daya tarik listrik

terhadap partikulat ukuran kecil


 Dapat digunakan jika aliran gas tidak explosive dan tidak

mengandung bahan yang mudah melekat


 Karakteristik partikulat sangat penting krn mempengaruhi

konduktansi elektrik dalam lapisan partikulat yang terkumpul di


pelat pengumpul
Fabric Filter
 Prinsip Operasi :

 Fabric filters mengumpulkan partikulat di permukaan filter bags.

Partikulat tertangkap akibat gaya inertial impaction, interception,


Brownian diffusion, and sieving atau penyaringan.
 Contoh Fabric Filters Reverse-air-type fabric filter Digunakan di

industri besar.
 partikulat dalam aliran gas memasuki bag filter dari bawah, Dust

cake akan terakumulasi pada bagian permukaan bag filter, gas


yang sudah tersaring keluar lewat gas outlet. Jika diperlukan
pembersihan bag filter, gas yang sudah tersaring dapat dialirkan
dengan arah berlawanan agar dapat melepaskan dust cake yang
menempel di bag filter. Gas yang digunakan untuk membersihkan
bag filter, kembali disaring sebelum dilepaskan ke udara
Pada Pulse jet fabric filter
 Kantung-kantung filter ditopang oleh kawat

logam
 Aliran gas yg mengandung partikulat mengalir

mengitari bagian luar dari kantung, dan dust


cake berakumulasi pada bagian permukaan luar
 Jika dibutuhkan pembersihan, udara bertekanan

diinjeksikan pada bagian atas tiap kantung.


 Udara terkompressi menghasilkan tekanan yg

mendorong tiap kantung ke bawah sehingga dust


cake terlepas
Kelebihan dan kekurangan fabric filter:
 Diaplikasikan untuk penyisihan partikulat dengan efisiensi

tinggi (99% - 99.5%)


 Dapat menyisihkan partikulat segala jenis ukuran
 Kinerja fabric filters biasanya tidak tergantung komposisi

kimia partikulat, tetapi fabric filter tidak digunakan untuk


gas yang mengandung senyawa korosif yang bisa merusak
filter bag
 Tidak digunakan untuk partikulat yang basah atau lengket

karena akan terakumulasi di permukaan filter dan


menghambat pergerakan gas
 Fabric filters harus didesain dengan hati-hati jka terdapat

partikulat yang mudah terbakar atau mudah meledak


 Peralatan pembersih udara untuk gas
 Secara fisika gas dan uap dapat dibedakan namun pada

berbagai suhu dan tekanan tertentu gas hampir sama


dengan uap atau perbedannya kecil.
 Gas dapat dibedakan dari uap karena perilaku gas secara

akurat dapat diprediksi dengan menggunakan hukum


gas ideal, sedangkan uap yang terkonsentrasi memiliki
deviasi yang sangat besar dari hukum gas ideal.
 Beberapa teknik Pengendalian Udara (gas) antara lain

dengan metoda:
 Absorpsi
 Adsorpsi
 Kondensasi
 Pembakaran
 Biofiltrasi
Absorpsi
 Mekanisme dimana satu atau lebih zat

pencemar dalam aliran gas di eliminasi dengan


cara melarutkannya dalam cairan (liquid)
 Proses: Scrubbing atau washing
 Gas yang dapat dieliminasi dengan proses

absorpsi antara lain: SO2, Cl2, H2S, NH3, HCl,


NOx, Senyawa hidrokarbon dengan C rendah
 Alat pengendali proses absorpsi disebut

scrubber
Contoh:
 Penyisihan SO2 dari PLTU batubara
 Penyisihan dan recovery NH3 di pabrik pupuk
 Penyisihan HF dari glass furnace
 Pengendalian gas berbau
 Recovery pelarut yang dapat larut di air spt

aceton dan metil alkohol


 pada wet scrubber kontaminannya adalah
debu / partikulat dan dilakukan sparay
dengan menggunakan air yang dapat di
resirkulasi ulang maka pada proses absorpsi
ini kontaminannya berupa gas dan
penyiraman (spray) dengan menggunakan
bahan kimia lainnya misalnya
Proses Asam basa

Kontaminan gas SO2, Cl2, H2S, NH3, HCl, Nox .

Penyiraman dengan NaOH 10% sehingga terjadi reaksi


penggaraman.

Garam di saring dengan filter dan NaOH dapat di sirkulasi ulang .

Secara berkala perlu dilakukan pemeriksaan kadar NaOH dan


penambahan kadarnya.

Dapat terjadi panas akibat reaksi asam basa , sehingga perlu


adanya pendinginan dalam reaktor ini.
Proses Oksidasi reduksi (redoks)

Seperti juga reaksi asam dan basa jika pada reaktor


digunakan pula untuk reaksi redoks jika salah satu
kontaminan maka yang lainnya menjadi bahan kimia yang
disiramkan dan secara berkala ditambahkan kadarnya. Jika
prosesnya menggunakan proses redoks maka proses
absorpsi ini dikatakan menggunakan proses redoks
Transfer Massa dari fasa gas ke fasa cair yang dikendalikan oleh
gas film atau liquid film. Sedangkan jenis absorbernya adalah

◦ Packed Tower
◦ Plate Tower
◦ Spray Tower
◦ Liquid Jet Scrubber

Keunggulan Packed dan plate tower


◦ Dapat digunakan fiber glass / plastik
◦ Efisiensi relatif tinggi
◦ Investasi murah
◦ Tidak membutuhkan area yang luas
◦ Mampu menyisihkan gas dan partikulat
Kelemahan Packed dan Plate tower
◦ Pencemaran air
◦ Menghasilkan produk basah
◦ Debu yang mengenap dapat menyumbat kolom
atau plate
◦ Biaya perawatannya tinggi
G.Adsorpsi
 Proses dimana gas atau uap pencemar tertahan pada

permukaan padat
 Untuk mengkonsentrasikan pencemar yang terdapat di udara

atau dalam aliran gas

 Adsorben:
◦ Permukaan padat yang mampu menarik molekul gas pencemar
misalnya Co, Karbon aktif, filter rokok, silicagel, alumina.

 Adsorbat
◦ Molekul gas pencemar yang tertahan pada permukaan padat
◦ (VOC, gasoline, paint thinner, solvent)
Adsorber:
 Alat pengendali dengan prinsip adsorpsi misalnya

 Aplikasi dapat digunakan untuk

◦ Untuk menghilangkan bau


◦ Untuk recovery pelarut organik
◦ Untuk pemurnian gas

Beberapa absorben yang sering digunakan karena mudah


didapat:
◦ Karbon aktif
 Karbon aktif yang berasal dari tambang lebih baik
effisiensinya dibandingkan buatan seperti karbon aktif
yang berasal dari pembakaran batok kelapa.
 Kontaminan akan bergerak dan menutupi pori
pori karbon aktif jika sudah jenuh dapat
dilakukan proses backflushing, namun apabila
backflushing ini sudah dilakukan maka karbon
aktif sudah terlalu jenuh dan dibuang.
 Sebenarnya ada beberapa teknik untuk
menggunakan karbon aktif antara lain dengan
pemanasan namun secara komersial teknik ini
dianggap tidak menguntungkan sehingga jika
karbon aktif sudah jenuh maka digantikan
dengan karbon aktif yang baru.
Zeolit
 Zeolit mirip seperti karbon aktif yang berasal
dari tambang perbedaan utamanya zeolit
mempunya pori pori yang teratur sehingga
kontaminan dapat dijebak dalam pori pori
tersebut
 Zeolit mudah didapatkan misalnya di toko besi
atau di toko aquarium.
Keungulan dan kelemahan adsorber:

◦ Keunggulan sistem adsorber:


 Product dapat di recovery
 Sistem dapat berjalan secara otomatis
 Mampu menyisihkan zat pencemar dengan konsentrasi rendah
(sangat rendah)

◦ Kerugiannya
 Untuk merecovery product perlu proses
 Kerusakan adsorbent
 Perlu uap panas (steam) untuk meregerasi
 Biaya investasi cukup tinggi
 Biaya filter agar partikulat tidak tersumbat.
H. Kondensasi
 Proses penyisihan gas pencemar dengan cara mengubah

fasa dari fasa gas ke fasa cair / liquid

 Metoda
◦ Penurunan suhu
◦ Menaikkan tekanan
◦ Kombinasi keduanya

 Jenis kondensor
◦ Kondensor kontak langsung
◦ Kondensor permukaan
Kelemahan dan keunggulan kondensor

◦ Keunggulannya
 Kondensor permukaan menghasilkan senyawa
murni
 Pendingin yang digunakan dapat di daur ulang

◦ Kelemahannya
 Efisiensi relatif rendah
I .Pembakaran (Combustion)
 Reaksi oksidasi gas polutan organik atau anorganik secara cepat dan

dalam kondisi panas dan suhu tinggi menghasilkan CO2 dan H2O

 Reaksi pembakaran:
◦ Fuel + Oxidizer + ignition menghasilkan hasil pembakaran

 Contoh untuk metoda ini adalah Flare dan incinerator

 Jenis – jenis flare:


◦ Berasap minimal (smokeless)
 Asap minimal, kandungan api jelaga asap rendah
 Kandungan hidrokarbon yang terbakar nyaris 100%
 Untuk antisipasi munculnya jelaga digunakan bantuan purge gas
yang berupa steam
◦ Berasap biasa (non smokeless)
 Banyak digunakan pada stasiun pengumpul minyak
dipedalaman
 Gas yang dibakar hidrokarbon murni sebagai mayoritas
gasnya

Faktor yang berpengaruh:


◦ Oksigen (air-fuel ratio)
◦ Temperature, Turbulensi dan Time
Flare
 Keunggulan combustion:

◦ Operasinya sederhana
◦ Daur ulang panas hasil pembakaran
◦ Efisiensi penghancuran senyawa organik tinggi

 Kelemahan Combustion
◦ Biaya operasi relatif mahal
◦ Bahaya ledakan
◦ Pembakaran yang tidak sempurna
◦ Menghasilkan pencemaran yang lebih buruk
J.Biofiltrasi
 Proses penyisihan gas pemcemar dengan

memanfaatan aktivitas mikroorganisme


 Penggunaan untuk menghilangkan bau
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai