Anda di halaman 1dari 68

PENGANTAR FILSAFAT

Oleh:
Dr. Imelda Hutasoit, M.Kes., M.A
FILSAFAT

2
A. FAKTOR PENDORONG
TIMBULNYA FILSAFAT

1. Keheranan
Banyak filsuf yg menyatakan bahwa
rasa heran manusia (bhs Yunani
thaumasia sebagai pendorong
timbulnya filsafat.
Keheranan menyebabkan manusia
berpikir untuk mendapatkan jawaban
mengapa demikian.

3
2. Kesangsian

 Augustinus dan Rene Descartes menyatakan


bahwa kesangsian merupakan sum-ber utama
pemikiran.

 Manusia merasa heran, kemudian ragu-ragu


dengan kemampuan inderanya. Di mana
kepastian dapat ditemukan. Untuk itulah
manusia kemudian berpikir secara mendalam
dan komprehensif.

4
3. Kesadaran akan keterbatasan
 Manusia menyadari bahwa dirinya sangat kecil
dan lemah terutama jika dibandingkan dengan
alam sekelilingnya.
 Manusia merasa dirinya memiliki kemampuan
yang sangat kecil terutama pada saat menghadapi
penderitaan.
 Dengan kesadaran akan keterbatasannya,
manusia mulai memikirkan bahwa di luar manusia
yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak
terbatas.

5
4. Manusia memiliki rasa kagum (thauma) pada
alam semesta dan isinya
 Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa
kagum pada apa yang diciptakan oleh Sang
Pencipta.
 Kekaguman tsb. kemudian mendorong manusia
untuk berusaha mengetahui alam semesta itu
sebenarnya apa, bagaimana asal usulnya
(masalah kosmologis). Ia juga berusaha
mengetahui dirinya sendiri, mengenai eksistensi,
hakikat, dan tujuan hidupnya.
  

6
3 KEAJAIBAN LAHIRNYA FILSAFAT DI
YUNANI
 Bangsa Yunani memiliki banyak mitos yang
dapat dianggap sebagai perintis yang
mendahului filsafat, karena mitos sudah
merupakan percobaan untuk mengerti tentang
fenomena yang ada di sekitar manusia.
 Kesusasteraan Yunani yang kaya dan
mempunyai kedudukan istimewa, karena karya-
karya sastra merupakan sumber pendidikan
untuk rakyat Yunani.
 Orang Yunani juga mendapatkan banyak ilmu
pengetahuan dari Timur Kuno, seperti Mesir,
Babylonia, terutama mengenai ilmu ukur dan
astronomi.
B. PENGERTIAN FILSAFAT

1. Tinjauan Secara Etimologis

PHILO

PHILOSOPHIA PHILOSOPHY

SOPHIA
Pengertian Etimologis
Filsafat
PHILO : love
PHILEIN : to love
SOPHIA : wisdom
PHILOSOPHIA : love of wisdom
PHILOSOPHY : cinta akan
kebijaksaan (love of wisdom)
dalam arti yang sedalam-
dalamnya
Pengertian Filsafat
(Terminologis)
1. Suatu sikap
2. Metode berpikir
3. Kelompok masalah
4. Kelompok teori
5. Analisis kritis bahasa
dan pengertian
6. Pemahaman yg
komprehensif
Lanjutan ….

 Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-


kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan
artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang
sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan
yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Demikian arti filsafat pada mulanya.

11
2. Definisi Filsafat

 Menurut Immanuel Kant


Filsafat merupakan pengetahuan yang
menjadi pokok pangkal dari segala
pengetahuan, yang di dalamnya tercakup
masalah epistemologi (filsafat
pengetahuan) yang menjawab persoalan
apa yang dapat kita ketahui.

12
Lanjutan …..
 Menurut N. Driyarkara
Filsafat adalah permenungan yg
sedalam-dalamnya tentang sebab-
sebab “ada” dan “berbuat”
permenungan tentang kenyataan yg
sedalam-dalamnya, sampai “mengapa”
yang “penghabisan”.

13
3. Esensi Pengertian Filsafat

1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan


sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.
2. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan
dasar secara nyata.
3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan
pengetahuan sumber daya, hakikatnya, keabsahan-
nya, dan nilainya.
4. Pemikiran kritis atas pengandaian-pengandaian dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai
bidang pengetahuan.

14
Cabang Utama Cabang Khusus

Metafisika Filsafat Ketuhanan


Epistemologi Filsafat Sejarah
Aksiologi Filsafat Ilmu
Logika Filsafat Politik &Ideologi
Etika Filsafat Hukum
Estetika Filsafat Bahasa
Filsafat Manusia Filsafat Komunikasi
Kedudukan Filsafat
Dasar/Pengantar
MANFAAT BELAJAR FILSAFAT
 Untuk menjajagi kemungkinan adanya
pemecahan terhadap problema filsafat.
 Pengkajian filsafat dapat membawa pada
perubahan keyakinan dan nilai-nilai dasar
seseorang, yang dapat mempengaruhi arah
kehidupan pribadi maupun profesinya
 Pengkajian filsafat dapat membuahkan
kebebasan dari dogmatisme, toleransi
terhadap pandangan berbeda, serta
kemandirian secara intelektual
Manfaat Filsafat Bagi Mhs
Membiasakan diri utk bersikap kritis.
Membiasakan diri utk bersikap logis-
rasional Opini & argumentasi.
Mengembangkan semangat toleransi dlm
perbedaan pandangan (pluralitas).
Mengajarkan cara berpikir yg cermat dan
tdk kenal lelah.
Manfaat Ideologi Bagi Mhs
Orientasi bernegara lebih jelas
Aspirasi politik
Memahami bentuk negara ideal
Memahami kepemimpinan ideal
Manfaat Filsafat bagi Agama

1. Mengajarkan cara berpikir kritis, sehingga tdk


terjebak ke dlm sifat yang tdk baik.
2. Dinamika khdpn terus berkembang, shg
diperlukan penggunaan akal yg proporsional.
3. Membuka wawasan berpikir menuju ke arah
penghayatan.
4. Akal mrpkn salah satu sarana utk memahami
kekuasaan Tuhan
Belajar Filsafat
1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran:
 Yunani Kuno – Filsafat Timur
 Abad Pertengahan
 Filsafat Islam
 Filsafat Modern
 Postmodern

2. Dari Sistematika Ilmu Filsafat:


 Ontologi/ Metafisika
 Epistemologi
 Aksiologi
Estetika

Fils. Ilmu

Metafisika
Fils. Fils. Epistemologi Etika Fils.
Pol Pikiran Logika Sos
Aksiologi

Fils. Bahasa

Fils.Agama

Honderich, 1995, Oxford Companion to


Philosophy, p. 927.
Hubungan antara Filsafat
dan Ideologi
Hubungan antara Filsafat dan
Ideologi
Gagasan

Filsafat
Realitas & Nilai
Ideologi

Mitos
Perbedaan antara Filsafat & Ideologi

Filsafat Ideologi
1. Sist. Berpikir 1.Sist. Kepercayaan
2. Berawal dr ragu 2.Berawal dr yakin
3. Landasan logika 3.Landasan mitos
4. Tujuan: wisdom 4. Tujuan:kesejaht.
kelompok
5. Individual 5. Kolektif
Filsafat, Ideologi, dan Agama

Dimensi
Agama
keyakinan:
Eskatologis
Filsa
Dimensi Dimensi
fat Ideo
Kritis: mitos:
logi
pemikiran kolektif,
ind, bangsa
SIFAT KAJIAN FILSAFAT
Luas, Sadar bahwa selain ada pendangan
diri sendiri ada pandangan lain yang
mempunyai argumen kokoh.
Mendalam, Filsafat mengajak untuk terus
menguji dan mempersoalkan kembali
dogma yang telah kita anggap benar.
Kritis, Tidak menerima sesuatu begitu
saja hanya berdasarkan otoritas, menolak
mengikuti pendapat umum.
PERMASALAHAN FILSAFAT
Permasalahan filsafat mencakup pertanyaan-
pertanyaan mengenai makna, kebenaran dan
hubungan logis diantara ide-ide dasar
yang tidak dapat dipecahkan oleh ilmu pengetahuan
empiris.

IDE DASAR, Mencakup pelbagai keyakinan dan teori


yang kita pegang dengan sadar, pelbagai konsekuensi
dan asumsi keyakinan yang dipercayai begitu saja
serta berbagai konsep yang berdiri sendiri. Sifatnya
umum (general) dan pervasif (luas)

MAKNA, Suatu kegiatan memberikan arti pada


sesuatu
PERMASALAHAN FILSAFAT
KEBENARAN, ada tiga macam teori kebenaran :
1. Teori Korespondensi, Kebenaran yang dilihat dari kenyataan yang
ada, sepadan dengan kenyataan
2. Teori Koherensi, Kebenaran adalah jika pernyataan atau
kepercayaan berhubungan dengan penyataan-pernyataan atau
kepercayaan-kepercayaan lain.
3. Teori Pragmatis, Kebenaran adalah pemecahan yang memuaskan
atau praktis atas situasi problematis.

HUBUNGAN LOGIS, ada tiga jenis hubungan logis


1. Dua keyakinan yang tidak selaras, sehingga keyakinan tersebut
tidak bisa sama-sama benar
2. Sebuah keyakinan mengandaikan keyakinan yang lain, sehingga
keyakinan pertama harus benar agar keyakinan yang kedua benar.
3. Sebuah keyakinan memiliki suatu konsekuensi logis, sehingga
keyakinan itu menghasilkan konsekuensi benar atau salah
OBJEK FILSAFAT
Objek Material, yaitu lapangan atau
bahan penyelidikan suatu ilmu/segala
sesuatu yang ada, yang meliputi: ada
dalam kenyataan, ada dalam pikiran, dan
yang ada dalam kemungkinan (Lasiyo dan
Yuwono, 1994 : 6)
Objek Formal, yaitu hakikat dari segala
sesuatu yang ada (Lasiyo dan Yuwono,
1994 : 6) atau sudut tertentu yang
menentukan ciri suatu ilmu
OBJEK FILSAFAT
Objek Materia Filsafat adalah ADA dan
yang mungkin ADA

Objek Forma Filsafat adalah Mencari


keterangan yang sedalam-dalamnya
PERSIAPAN UNTUK BERFILSAFAT

Harus mempunyai 4 sikap batin
1. Keberanian untuk menguji secara kritis
terhadap keyakinan kita.
2. Kesediaan untuk mengajukan hipotesa
tentatif dan memberi tanggapan awal
3. Tekad untuk mendapatkan kebenaran
4. Kemampuan untuk memisahkan
kepribadian seseorang dalam diskusi
(objektif)
PERSIAPAN UNTUK BERFILSAFAT

Berfilsafat adalah keterampilan yang
harus dikembangkan dengan praktek
Dengan belajar filsafat maka kita juga
berfilsafat.
Dalam berfilsafat orang tidak
berpegang pada pendapatnya sendiri
saja
Sewaktu mengkritik klaim-klaim filsafat,
usahakan mengukur seberapa kuat
kritik anda.
ALUR BERFILSAFAT
Menyadari adanya masalah
Meragu-ragukan dan menguji secara rasional
anggapan-anggapan
Memeriksan penyelesaian-penyelesaian yang
terdahulu
Menyarankan hipotesa berupakan pembuktian yang
memperkuat atau membantah.
Melakukan verifikasi terhadap hasil penjabaran yang
telah dilakukan
Menarik kesimpulan.
KESALAHPAHAMAN DALAM
FILSAFAT
Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan sains,
terkadang keduanya mempunyai kesamaan pada
tujuan dan objek penelitian, namun jenis
pengetahuannya yang berbeda.
Filsafat tidak bertujuan bersaing dengan teologi,
keduanya tertarik membahas tentang keberadaan
illahi, namun berbeda pada tujuannya.
Filsafat tidak secara aktif menganjurkan perubahan
pribadi maupun sosial
Filsafat tidak hanya membahas sesuatu yang tak
teramati atau misterius, namun juga yang teramati
berupa data-data empiris.
PERBANDINGAN FILSAFAT TIMUR
DAN FILSAFAT BARAT
Barat lebih menekankan pada dunia empiris sehingga kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi pesat, sedangkan Timur
menekankan segi dalam dari jiwa dan realitas di belakang dunia
empiris.
Barat lebih menekankan pada pemuasan duniawi yang
menimbulkan kompetisi. Sedangkan timur lebih menekankan
kesederhanaan dan harmonisasi.
Barat memberi tekanan pada realitas dan nilai waktu. Timur yang
baik itu diperoleh melalui pencarian zat yang satu, dalam diri dan
diluar diri dan dengan mencapai nirwana.
Barat cenderung mengeksploitasi alam, sedangkan Timur lebih
menekankan keharmonisan dengan alam.
Barat lebih menekankan pada Know What dan Know Why.
Sedangkan Timur lebih pada Know How
FILSAFAT

KEBEBASAN BERPIKIR,
NAMUN ADA SYARAT-SYARAT
YG HARUS DIPENUHI

 BUKAN KEBEBASAN
BERTINDAK
CIRI-CIRI
PEMIKIRAN KEFILSAFATAN
CIRI-CIRI PEMIKIRAN
KEFILSAFATAN
1. Konsepsional: pemikiran yg dihasilkan oleh orang
filsafat adl rencana kerja yg tersusun dan
terencana yg merupakan hasil dari abstraksi yg
menghasilkan konsep. Konsep dlm filsafat
didasari pemikiran yg visioner/ke depan/jangka
panjang dan mendasar
contoh: Pembukaan UUD 1945 mrp falsafah/
pemikiran yg mendasar sbg pedoman.
300% tjd perubahan pada UUD,
namun pembukaan tdk dpt dirubah krn
di dalamnya terkandung dasar filosofi
CIRI-CIRI PEMIKIRAN
KEFILSAFATAN
2. Koheren: sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir
logis, saling berhubungan antara jawaban
kefilsafatan yg satu dgn yang lain. Hrs dijawab
dgn bentuk materi yg tdk lepas dr obyek
Contoh: mengapa kemiskinan terjadi?
jawaban: - adanya budaya kemiskinan
- sulitnya perekonomian
antara kedua jawaban tsb harus ada
keterkaitan
CIRI-CIRI PEMIKIRAN
KEFILSAFATAN
3. Konsisten/Runtut : tidak mengandung kontradiksi.
contoh: orang yg berada pada pemikiran liberal,
maka kehidupannya jg akan liberal.

4. Rasional: didasarkan pd pemikiran pemikiran yg


masuk akal/pikiran/rasio. Eksistensi manusia adl
krn manusia berpikir dan bertindak (Rene
Decartes)
Pemikiran bukan hayalan, krn ada metode
berpikir/logika.
CIRI-CIRI PEMIKIRAN
KEFILSAFATAN
5. Komprehensif/Menyeluruh : Pemikiran filsafat
merupakan pemikiran yg luas, tak membatasi diri
dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandang
saja. Memikirkan segala sesuatu dalam konteks
sistem, hrs dilihat dr semua sisi/sub sistem

Contoh: cara menghapuskan kemiskinan jgn


hanya dilihat dr segi ekonomi saja,
namun dr semua segi
CIRI-CIRI PEMIKIRAN
KEFILSAFATAN
6. Mendasar/radikal : Pemikiran filsafat merupakan
pemikiran yg dalam sampai pada hasil yg
fundamental atau esensial.

7. Bebas : Berpikir filsafat adalah berpikir secara


bebas, bebas dari prasangka sosial, kepentingan
politik.
PERANAN FILSAFAT
PERANAN FILSAFAT

SEBAGAI
PENDOBRAK

SEBAGAI
FILSAFAT PEMBEBAS

SEBAGAI
PEMBIMBING

45
1. FILSAFAT SBG. PENDOBRAK
 Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia
tertawan dalam penjera tradisi dan kebiasaan.
 Dalam penjara tersebut, manusia terlena
dalam alam mistik yang penuh sesak dgn hal-
hal yang serba rahasia yang terungkap lewat
berbagai mitos.
 Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu dan
tembok tradisi. Meski pendobrakan itu
membutuhkan waktu yang cukup panjang.

46
2. FILSAFAT SBG. PEMBEBAS
 Filsafat bukan sekedar mendobrak pintu penjara
tradisi yang penuh dgn mitos, tetapi juga
membawa manusia keluar dari kekangan tsb.
 Filsafat membebaskan manusia dari belenggu
cara berpikir mistis . Filsafat membebaskan
manusia dari ketidak tahuan dan kebodohannya.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir
yang tidak kritis, yang membuat manusia mudah
menerima kebenaran semu yang menyesatkan.

47
3. FILSAFAT SBG. PEMBIMBING
 Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir mistis dengan membimbing manusia
untuk berpikir secara rasional.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang picik dan dangkal dan
membimbing manusia untuk berpikir secara
luas dan mendalam.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang tak teratur dan tak jernih dan
membimbing manusia untuk berpikir secara
sistematis dan logis.
48
ALIRAN-ALIRAN
FILSAFAT
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1. IDEALISME
Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran
yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-
roh (sukma) atau jiwa, ide-ide dan pikiran atau yang
sejenis dengan itu

Para pengikut aliran ini umumnya filsafatnya


bersumber dari filsafat kritisme Kant.

Tokohnya adalah Hegel, bagi Hegel pikiran adalah


essensi dari alam dan alam adalah keseluruhan jiwa
yang diobyektifkan.

50
IDEALISME
 Oleh karena itu menurut Hegel, hukum-
hukum pikiran merupakan hukum-
hukum realitas. Keyakinan terhadap arti
dan pemikiran dalam struktur dunia
merupakan intuisi dasar yang menjadi
asas idealisme.
Lanjutan …..
 Aliran ini merupakan aliran yang sangat
penting dalam perkembangan sejarah pikiran
manusia.
 Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui
dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato.
yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu
adalah yang merupakan kenyataan
sebenarnya.
 Adapun alam nyata yang menempati ruang ini
hanyalah berupa bayangan saja dari alam
idea itu.

52
Lanjutan …..
2. MATERIALISME
 Materialisme merupakan faham atau aliran yang
menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain
materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah
satu.
 Pada abad pertama masehi faham Materialisme
tidak mendapat tanggapan yang serius, bahkan
pada abad pertengahan, orang menganggap asing
terhadap faham Materialisme ini. Baru pada jaman
Aufklarung (pencerahan), Materialisme mendapat
tanggapan dan penganut yang penting di Eropa
Barat.

53
Lanjutan ….
3. DUALISME
 Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang
memandang alam ini terdiri atas dua macam
hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat
rohani.
 Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas
berdiri sendiri, sama azazi dan abadi.
 Perhubungan antara keduanya itu mencipta-kan
kehidupan dalam alam. Contoh yang paling jelas
tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini
adalah terdapat dalam diri manusia.

54
Lanjutan ….
4. EMPIRISME
 Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu
"empiris" yang berarti pengalaman inderawi.
Oleh karena itu empirisme dipahami sbg
pandangan yg memandang pengalaman
sebagai sumber utama pengenalanan dan
yang dimaksudkan dengannya adalah baik
pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia
maupun pengalaman batiniah yang
menyangkut pribadi manusia.

55
Lanjutan …..
5. RASIONALISME
 Rasionalisme adalah merupakan faham atau
aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio,
ide-ide yang masuk akal.Selain rasio, tidak
ada sumber kebenaran yang hakiki.
 Zaman Rasionalisme berlangsung dari
pertengahan abad ke XVII sampai akhir abad
ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas bagi
ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang
eksklusif daya akal budi (ratio) untuk
menemukan kebenaran.

56
Rasionalisme.
 Aliran ini berpendapat bahwa sumber
pengetahuan yang abadi dan dapat
dipercaya adalah akal. Sedangkan
pengalaman hanya dapat dipakai untuk
mengukuhkan kebenaran pengetahuan
yang telah diperoleh melalui akal.
 Metode yang diterapkan adalah metode
deduktif yang sering digunakan pada
ilmu pasti. Tokoh aliran ini adlah Rene
Descartes, Spinoza dan Le Ibniz. Rene
Dercastes memulai metodenya dengan
meragu-ragukan segala macam
pernyataan kecuali kegiatan meragukan
itu sendiri.
 Segenap ilmu pengetahuan haruslah
didasarkan atas kapastian-kepastian
yang tidak dapat diragukan lagi
kebenarannya. Metode seperti ini juga
disebut sebagai metode apriori yang
secara harafiah berarti berdasarkan hal-
hal yang adanya mendahului.
Lanjutan …..
6. FENOMENALISME
 Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau
faham yang menganggap bahwa Fenomena (gejala)
adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.
 Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti..
 Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran, "a
way of looking at things".

60
Selain ke enam aliran tersebut, ada juga aliran:

 Aliran Positivisme, tokohnya adalah


Auguste Compte. Bagi Compte
pengamatan tidak mungkin dilakukan tanpa
melakukan penafsiran atas dsar sebuah
teori dan pengamatan juga tidak mungkin
dilakukan secara terisolasi, dalam arti
harus dikaitkan dengan suatu teori. Filsafat
ini juga merupakan hal penting dalam
pencipta ilmu sosiologi
Aliran selanjutnya adalah aliran
Marxisme, tokohnya adalah Karl
Marx. Filsafat ini merupakan
perpaduan antara metode
dialektika Hegel dan filsafat
materialisme Feurbech..
Pemikiran Marx menghubungkan ekonomi
dengan filsafat.

Filsafat modern juga mengantarkan


lahirnya revolusi industri di abad ke 18
dan Negara-negara kebangsaan, serta
ideologi-ideologi dunia seperti liberalism/
kapitalisme dan Socialisme/Komunisme.
 Aliran berikutnya adalah Kritisisme,
Immanuel Kant berusaha untuk
menjembatani pandangan-pandangan
yang saling bertentangan, antara
rasionalisme dan empirisisme.
 Aliran Kritisisme adalah sebuah teori
pengetahuanyang berusaha untuk
mempersatukan filsafat rasionalisme
dan empirisisme dalam suatu hubungan
yang seimbang dan tidak terpisahkan.
 Akal dan pengalaman dibutuhkan secara
bersamaan. Kant menyatakan bahwa
pengetahuan selalu bersifat sintetis. Dengan
filsafat kritisnya ia menjelaskan bahwa ada
keadaan yang saling mempengaruhi antara
subjek pengetahuan dan objek pengetahuan.
Aliran yang terakhir adalah aliran
Kontemporer yang berkembang pada abad
ke 20 ini.

Filsafat yang banyak dikemukakan adalah


pemikiran tentang bahasa.

Perkembangannya juga ditandai denagan


banyaknya muncul aliran-aliran baru atau
aliran-aliran yang merupakan kelanjutan
aliran yang telah berkembang pada zaman
modern, seperti neo-thomisme,
neo-marxisme dan sebagainya.
Thanks for your
attention

Any Questions ?
68

Anda mungkin juga menyukai