Anda di halaman 1dari 41

Lichen Planus, Granuloma Annulare,

Lichen Schlerous & Pityriasis


Lichenoides

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


FK UNHAS-RS Wahidin Sudirohusodo
Makassar

1
LIKEN PLANUS
 Ditandai dengan papul-papul merah biru,
skuama dan beberbentuk siku-siku
 Predileksi  ekstremitas fleksor
selaput lendir
alat kelamin
 Sangat gatal
 Membaik dalam 1-2 tahun
Etiologi
• Belum diketahui
• Ada hipotesis yang mengatakan oleh virus,
berdasarkan :
 initial lichenoma mendahului meluasny a
penyakit setelah beberapa bulan
 trauma
 penyembuhan setelah vaksinasi fokus
endemik
 pembiakan dari papul liken planus pada
membran korioalantoik
Gejala Klinis

 Gatal  setelah satu/beberapa minggu


setelah lesi pertama
 Predileksi kelainan pertama  ekstremitas
bawah, fleksor pergelangan tangan / lengan
bawah
 Distribusi simetrik
 Terdapat fenomena Köbner
Bentuk Morfologi

• Hipertrofik  plak verukosa merah cokelat/


ungu, pada daerah tulang kering
• Folikular  papul seperti duri pada kulit,
selaput lendir dan kulit kepala  trias liken
planopilaris
• Vesikular dan bulosa
• Erosif dan ulseratif  pada mukosa yang
didahului oleh liken planus
• Atrofi  jarang
Histopatologi

 Penebalan lapisan granulosum


 Degenerasi mencair membrana basalis dan sel
basal
 Infiltrat limfosit, histiosit
Diagnosis Banding

 Psoriasis
 Granuloma anulare
 Lupus eritematosus
 Dermatitis seboroik
 Skabies
Pengobatan

 Kurang memuaskan
 Kortikosteroid setempat dan sistemik
 Asam retinoat krim 0.05%
 Fotokemoterapi
11
GRANULOMA
ANNULARE

12
 Bersifat jinak, merupakan penyakit yang dapat
sembuh sendiri
 Dapat terjadi pada semua usia
 Etiologi→ tidak diketahui
 Pathogenesis → belum diketahui
Klinis
 plaque anular berwarna merah seperti
daging, atau papul-papul berwarna merah
kecoklatan dengan susunan bilateral dapat
terjadi pada tubuh bagian atas, leher,
lengan, dan kadang pada kaki.

14
Faktor predisposisi

 Infeksi dan imunisasi


 Paparan sinar matahari
 Obat-obatan
 DM dan penyakit tiroid
 Keganasan
Gejala klinis

 Khas : satu atau lebih papul dengan pelebaran


sentrifugal dan dan penyembuhan sentral
 Asimptomatis, kadang dengan gatal yang
ringan dan rasa nyeri
Pengobatan
 Menunggu sampai terjadinya resolusi spontan
 Pemberian Kortikosteroid topikal dg atau
tanpa oklusi
 Triamsinolon intra lesi
18
LIKEN SCHLEROSUS ET ATROPICUS

19
 Definisi :
dermatosis dengan inflamasi kronis pada
daerah anogenital yang mengganggu kualitas
hidup karena rasa gatal yang hebat
bila lesi extragenital→ tidak gatal
Epidemiologi
 Wanita >> laki-laki
 Dekade 5-6, anak <10 tahun

Etiologi
 Belum diketahui
 Diduga berhubungan dengan penyakit tiroid,
alopesia areata, anemia permisiosa dan vitiligo
Manifestasi Klinis
 Papul poligonal dan plak putih porselen dengan
kulit yang rapuh dan atrofi, fisura,
teleangiektasis, purpura, eritema dan berbagai
derajat sklerosis
 Ukuran dari beberapa mm s/d ukuran besar
pada badan
 Lesi pada anogenital→ gatal, nyeri, dispareuni,
dysuria, tidak nyaman saat defekasi
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Penunjang
 Histopatologi :
Gambaran epidermis yang atrofi dan sebuah
infiltrat likenoid pada dermal-epidermal
junction
Hiperkeratotik epitelium, pelebaran pembuluh
darah dermis
Diagnosis banding
 Lesi genital
- ballanitis plasmacellularis
- child abuse
- dermatitis kontak
- liken planus
- neurodermatitis
- vitiligo
Diagnosis Banding
 Lesi ekstragenital
- anetoderma
- liken nitidus
- liken planus
- morphea
- tinea versikolor
Pengobatan

 KS topikal poten, mis clobetasol


 Calcineurin inhibitor, mis:
Tacrolimus dan pimecrolimus topikal
 Skin care
 Terapi retinoid sistemik
Prognosis
 Pada umumnya baik
 Mengalami penyembuhan sendiri, namun
pada kasus yang berat memerlukan
pengobatan korikosteroid
PITYRIASIS LIKENOIDES

30
 Definisi :
Dermatosis langka yang dimulai dari lesi papular
akut yang berkembang pesat menjadi
pseudovesikel dan nekrosis sentral (Pityriasis
Lichenoides Et Varioliformis Acuta atau PLEVA)
menjadi papula kecil, dengan penampakan jinak
dan berskuama, (Pityriasis Lichenoides Chronica
atau PLC).

31
Etiologi :
Belum diketahui. Beberapa kasus dikaitkan
dengan infeksi seperti Toxoplasma gondii,
Epstein-Barrvirus, cytomegalovirus,
parvovirus dan human immunodeficiency
virus.

32
Epidemiologi
 Mempengaruhi semua ras dan kelompok
etnis
 Anak-anak >> dewasa muda
 Namun dapat mempengaruhi semua usia
 Onset tersering : musim gugur dan musim
dingin
 Laki-laki >> wanita
 PLC >> PLEVA
33
Manifestasi Klinis
 Lesi sering asimtomatik
 dapat bersifat pruritus atau rasa terbakar
(terutama kasus yang lebih akut)
 PLEVA  kumpulan papula eritematosa rekuren
yang berkembang menjadi krusta, vesikel,
pustula, atau erosi sebelum secara spontan
mengalami perburukan dalam hitungan minggu
 PLC  kumpulan papul eritematosa bersisik yang
berulang dan secara spontan mengalami
perburukan dalam beberapa minggu hingga bulan

34
Manifestasi klinis

35
Manifestasi Klinis

36
Pemeriksaan Penunjang
 Leukositosis dan penurunan rasio CD4 / CD8
dapat terjadi
 Histopatologi :
Eksositosis, parakeratosis, dan ekstravasasi
eritrosit. Kerusakan Epidermal dari edema
interseluler dan ekstraseluler sampai nekrosis
keratinosit yang luas, vesikel, pustula, dan ulkus.
Varian akut  vaskulitis limfositik dengan
degenerasi fibrinoid dinding pembuluh darah.
Kadang-kadang sel limfoid CD30 + dan sel limfoid
atipikal terlihat. 37
Diagnosis Banding
 Limfomatoid papulosis
 Psoriasis guttata
 Liken planus
 Eritema multiform
 Mycosis fungoides
 Ptyriasis rosea

38
Pengobatan
 Kombinasi kortikosteroid topikal dan
fototerapi
 Methotrexate  dosis relatif rendah
 Calcineurin inhibitor, retinoid
 PLEVA kasus parah  kortikosteroid sistemik
 Antibiotik sistemik  tetrasiklin, golongan
eritromisin, azitromisin (infeksi sekunder)
 Antibiotik topikal  infeksi sekunder

39
Prognosis
 Dapat sembuh sendiri dalam beberapa
bulan
 Dapat pula bertahan selama bertahun-
tahun  jarang
 Onset PLC >> PLEVA

40

Anda mungkin juga menyukai