Anda di halaman 1dari 48

BAB 2

Kelas X Semester 1

Ketentuan UUD NRI Tahun 1945


dalam Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara
Lihat Peta Indonesia/dunia
letak wilayah negara Indonesia
Pulau-pulau Indonesia dari
Sabang samapai Merauke yang
terletak di antara Samudera
Pasifik dan Samudera Indonesia
serta di antara Benua Asia dan
Benua Australia, 6’ LU – 11’ LS,
95’ BT – 141’ BT.
Pasal 25 A UUD NRI Tahun 1945
Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri nusantara dengan wilayah yang
batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
oleh undang-undang.
Kaitannya UUD NRI Tahun 1945 dengan
kedaulatan wilayah NKRI
Agar ada penegasan secara
konstitusional batas wilayah Indonesia
di tengah potensi perubahan batas
geografis sebuah negara akibat gerakan
separatisme, sengketa perbatasan
antarnegara, atau pendudukan oleh
negara asing.
Istilah nusantara

dipergunakan untuk menggambarkan


kesatuan wilayah perairan dan gugusan
pulau-pulau Indonesia yang terletak
diantara Samudera Pasifik dan
Samudera Indonesia serta di antara
Benua Asia dan Benua Australia.
Berkaitan dengan wilayah negara
Indonesia, pada 13 Desember 1957
pemerintah Indonesia mengeluarkan
Deklarasi Djuanda
menyatakan: “Bahwa segala perairan di sekitar,
di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau
yang termasuk dalam daratan Republik
Indonesia, dengan tidak memandang luas atau
lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah
daratan NRI dan dengan demikian merupakan
bagian daripada perairan pedalaman atau
perairan nasional yang berada di bawah
kedaulatan NRI. Penentuan batas laut 12 mil
yang diukur dari garis-garis yang
menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau
NRI akan ditentukan dengan UU”
Berdasarkan Deklarasi Juanda tersebut,
Indonesia menganut konsep negara
kepulauan yang berciri Nusantara
(archipelagic state). Konsep itu kemudian
diakui dalam Konvensi Hukum Laut PBB
1982 (UNCLOS 1982 = United Nations
Convention on the Law of the Sea) yang
ditandatangani di Montego Bay, Jamaika,
tahun 1982.
Indonesia kemudian meratifikasi
UNCLOS 1982 tersebut dengan
menerbitkan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 1985. Sejak itu
dunia internasional mengakui
Indonesia sebagai negara kepulauan.
Berkat pandangan visioner dalam
Deklarasi Djuanda tersebut, bangsa
Indonesia akhirnya memiliki
tambahan wilayah seluas 2.000.000
km2, termasuk sumber daya alam
yang dikandungnya.
negara kita merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia. Luas wilayah negara kita
5.180.053 km2, yang terdiri atas wilayah
daratan seluas 1.922.570 km2 dan wlayah
lautan seluas 3.257.483 km2. Di wilayah
yang seluas itu, tersebar 13.466 pulau yang
terbentang antara Sabang dan Merauke.
Prinsip Deklarasi Djuanda
Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah
Nusantara. Laut bukan lagi sebagai pemisah, tetapi
sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Prinsip ini
kemudian ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 4/PRP/1960
tentang Perairan Indonesia.
Konsep negara kepulauan menurut
Deklarasi Djuanda
Konsep negara kepulauan yang berciri Nusantara
(archipelagic state).
Konsep itu diakui dalam Konvensi Hukum Laut PBB
1982 (UNCLOS 1982 = United Nations Convention on
the Law of the Sea) yang ditandatangani di Montego
Bay, Jamaika, tahun 1982. Indonesia kemudian
meratifikasi UNCLOS 1982 tersebut dengan
menerbitkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985.
Sejak itu dunia internasional mengakui Indonesia
sebagai negara kepulauan.
Data-data wilayah laut darat dan
penambahan setelah Deklarasi Djuanda
Luas wilayah negara kita adalah 5.180.053 km2,
yang terdiri atas wilayah daratan seluas 1.922.570 km2
dan wlayah lautan seluas 3.257.483 km2.
Di wilayah yang seluas itu, tersebar 13.466 pulau yang
terbentang antara Sabang dan Merauke. Tambahan
wilayah seluas 2.000.000 km2.
Macam-macam wilayah laut menurut
konvensi hukum laut PBB.
Batas wilayah negara di sebelah utara,
barat, timur, selatan.
 Utara : Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian
timur), tepatnya di sebelah utara Pulau Kalimantan. Wilayah laut
Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan laut lima negara,
yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.
Barat : wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan perairan
negara India.
Timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua
Nugini dan perairan Samudera Pasifik.
Selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor
Leste, perairan Australia dan Samudera Hindia.
isi lirik lagu Rayuan Pulau Kelapa Ismail Marzuki.
Indonesia adalah negara yang aman dan makmur yang memiliki
kekayaan alam melimpah.
Di atas wilayah Indonesia,terhampar daratan yang luas
dengan segenap potensi kekayaan alamnya seperti
kekayaan dari hutan, area persawahan, binatang-binatang
darat yang beranekaragam. Di wilayah lautan juga tidak
kalah kayanya, puluhan juta ikan hidup di perairan
Indonesia, keindahan terumbu karang dan pesona laut
lainnya merupakan anugerah Tuhan yang tidak ternilai.
Bukan hanya di daratan dan lautan, di perut bumi
Indonesia pun menyimpan kekayaan yang melimpah
berupa bahan tambang seperti minyak bumi, emas, gas
bumi, besi, batu bara, tembaga, perak, dan sebagainya
Siapa yang mengusai kekayaan alam
tersebut?
Pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 memberikan jawabannya
(2) Cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang


terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat.
Kedudukan Warga Negara dan
Penduduk Indonesia
Status Warga Negara Indonesia
 Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU Nomor 12 Tahun
2006
 yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah sebagai berikut.
a. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu
warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah
yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
e. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.
f. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu
WNI.
g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu
WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai
anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak
tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.
h. Anak yang lahir di wilayah negara RI yang pada
waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah
dan ibunya.
i. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah
negara RI selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
j. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila
ayah dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak
diketahui keberadaannya.
k. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari
ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat
anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan
kepada anak yang bersangkutan.
l. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan
permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya
meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.
perilaku yang mencerminkan warga negara yang sadar berkonstitusi
1. Selalu bersyukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menjaga kebersihan lingkungan.
3. Tidak mencorat-coret bangunan (tempat peribadatan,
rumah penduduk, sekolah, kantor pemerintahan, dan
sebagainya).
4. Tidak merusak kelestarian alam, misalnya melakukan
pembakaran hutan, menangkap ikan di sungai dengan
menggunakan setrum atau portas, membunuh bitang-
binatang langka, merusak terumbu karang, dan
sebagainya.
Rakyat sebuah negara dibedakan atas dua
a. Penduduk dan bukan penduduk.
b. Warga negara dan bukan warga
Dalam Pasal 1 UU RI Nomor 12 tahun 2006, disebutkan

1. Warga Negara adalah warga suatu negara yang


ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
2. Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang
berhubungan dengan warga negara.
3. Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang
asing untuk memperoleh kewarganegaraan
Republik Indonesia.
Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
(2) Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan
orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan
penduduk diatur dengan undang-undang.
Asas-asas Kewarganegaraan Indonesia

a. Asas ius sanguinis (asas keturunan), yaitu


kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan
pada keturunan orang yang bersangkutan
b. Asas ius soli (asas kedaerahan), yaitu
kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan
tempat kelahirannya.
perbedaan dalam menentukan kewarganegaran
di beberapa negara, baik yang menerapkan asas
ius soli maupun ius sanguinis, dapat
menimbulkan dua kemungkinan status
kewarganegaraan seorang penduduk yaitu:
a.Apatride, yaitu adanya seorang penduduk yang
sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan.
b.Bipatride, yaitu adanya seorang penduduk yang
mempunyai dua macam kewarganegaraan
sekaligus (kewarganegaraan rangkap)
Topik Diskusi
1. Psoses terjadinya apatride
2. Psoses terjadinya bipatride
3. Psoses terjadinya multipatride
4. Syarat2 menjadi WNI
5. Penyebab hilangnya kewarganegaraan Indonesia
6. Naturalisasi biasa dan istimewa
7. Perbedaan hak dan kewajiban WNI dan WNA
8. Prosedur memperoleh kewarganegaraan Indonesia
Kemerdekaan Beragama dan
Berkepercayaan di Indonesia
Kemerdekaan beragama dan
berkepercayaan mengandung makna
setiap manusia bebas memilih
melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan
kepercayaannya.
 Setiap manusia tidak boleh dipaksa oleh
siapapun, baik itu oleh pemerintah, pejabat agama,
masyarakat, maupun orang tua sendiri.
Penyebab munculnya Kemerdekaan
beragama dan berkepercayaan
tidak ada tuntunan dalam agama apapun
yang mengandung paksaan atau menyuruh
penganutnya untuk memaksakan agamanya
kepada orang lain, terutama terhadap orang
yang telah menganut
salah satu agama.
Pasal 28 E ayat (1) dan (2) UUD NRI Tahun 1945
menjamin kemerdekaan agama & kepercayaan di
Indonesia.
1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta
berhak kembali.
2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini
kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai
dengan hati nuraninya.
Pasal 29 UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 ayat (2)
negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu
sistem pertahanan dan keamanan negara
Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Tahun 1945
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama,
dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara
bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional
Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan kewenangan TNI dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
diatur dengan uu.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang
bersifat semesta bercirikan
Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan
kemanan negara diabdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat.
Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional
didayagunakan bagi upaya pertahanan.
Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan
dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai
dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.
Bacalah UU RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI
dan UU RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian R.I
No Lembaga Tugas dan Fungsi

1 TNI

2 Kepolisian R.I
Kesadaran Bela Negara dalam Konteks Sistem Pertahanan dan
Keamanan Negara
Pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menyatakan
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.
Kesadaran bela negara
kesediaan berbakti pada negara dan berkorban demi
membela negara.
Membela negara tidak harus dalam wujud
perang, tetapi bisa diwujudkan dengan cara-cara
lain
a. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar
(seperti siskamling).
b. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri.
c. Belajar dengan tekun pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan atau PPKn.
d. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seperti Paskibra,
PMR, dan Pramuka.
e. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
f. Pengabdian sebagai anggota TNI.
g. Pengabdian sesuai dengan profesi keahlian.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai