AAK YPM
SEPANJANG SIDOARJO
2013
KESEHATAN KERJA
BATASAN
BAGIAN DARI APLIKASI KESEHATAN MASYARAKA
PEDOMAN :LEBIH PADA PREVENTIF DAN
PROMOTIF
1. MENCEGAH PENYAKIT DAN
KECELAKAAN AKIBAT KERJA
2. MENINGKATKAN KESEHATAN PEKERJA DAN
PRODUKTIVITAS KERJA
- MENGUNTUNGKAN BAGI LEMBAGA KERJA DAN
SELURUH MASYARAKAT PEKERJA
HAKIKAT KESEHATAN KERJA
Keluarga terlantar
Meninggal (tidak ada tulang punggung
keluarga)
DETERMINAN KESEHATAN KERJA
Stimulus asetilkholin
Aktin + myosin =====
aktomyosin kontraksi
KERJA OTOT STATIS
BEBAN
KERJA
KAPASITAS
KERJA
KECELAKAAN KERJA
1. SUASANA POSITIF
2. SUASANA NEGATIF
- KURANG PAHAM
- JOB DESCRIPTION
- MISS MANAGEMENT
- STRESS KERJA (FAKTOR
INTERNAL DAN EKSTERNAL)
BAHAN BERBAHAYA
1. BAHAN EKSPLOSIF
2. BAHAN OKSIDATOR
3. BAHAN MUDAH TERBAKAR
4. BAHAN BERACUN
5. BAHAN KOROSIF
6. BAHAN RADIO AKTIF
MATERI K3 UAS
Ketentuan perundang-undangan
Terkaitan Hiperkes dan K3
1. UU No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan
Pokok Mengenai Tenaga Kerja. “Tiap tenaga
kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatan, kesehatan, kesusilaan, dan
pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang
sesuai dengan martabat manusia dan moral
agama”.
2. UU nomor 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja: mengatur tentang
keselamatan kerja di segala tempat kerja,
baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air, maupun di
udara yang berada di wilayah kekuasaan
hukum Republik Indonesia.
Di dalam peraturan ini tercakup tentang
ketentuan dan syarat-syarat keselamatan
kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan,
dan penyimpanan bahan, produk teknis,
dan alat produksi yang mengandung dan
dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
3. PerMen Tenaga Kerja no Per-01/MEN/1979
tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. Tujuan
pelayanan kesehatan kerja adalah:
-Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam
penyesuaian diri dengan pekerjaanya.
-Melindungi tenaga kerja terhadap setiap
gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan
atau lingkungan kerja.
-Meningkatkan kesehata badan, kondisi mental,
dan kemapuan fisik tenaga kerja.
-Memberikan pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita
sakit.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor
Per-02/MEN/1979 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja. Pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja meliputi:
- Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja.
- Pemeriksaan kesehatan berkala
- Pemeriksaan kesehatan khusus.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor
Per-01/MEN/1976 tentang kewajiban
latihan Hiperkes bagi dokter perusahaan.
6. Undang-undang nomor 7 tahun 1981
tentang Wajib Lapor Ketenagaan dan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor
03/MEN/1984 tentang mekanisme
pengawawan ketenagakerjaan.
Tindakan karyawan yang tidak aman adalah:
Melempar atau membuang material.
Mengoperasikan dan bekerja pada kecepatan
yang tidak aman, apakah itu terlalu cepat
ataupun terlalu lambat.
Membuat peralatan keselamatan dan keamanan
tidak beroperasi dengan cara memindahkan,
mengubah setting, atau memasangi kembali.
Memakai peralatan yang tidak aman atau
menggunakannya secara tidak aman.
Menggunakan prosedur yang tidak aman saat
mengisi, menempatkan, mencampur, dan
mengkombinasikan material.
Berada pada posisi tidak aman di bawah muatan
yang tergantung. Menaikkan lift dengan cara yang
tidak benar.
Pikiran kacau, gangguan penyalahgunaan, kaget,
dan tindakan kasar lain.
PENGENALAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN
1. Faktor biologis
- Virus dan kuman2 colli, bacilli, staphylococci
dll bersumber dari pasien, benda
terkontaminasi dan udara.
- HIV & Hep. B ------- tergores/tertusk jarum!
- Waspadai Infeksi Nosokomial!
PENCEGAHAN
1. Latsar ttg kebersihan, epidemiologi dan
desinfeksi
2. Pemeriksaan kesehatan rutin
3. Good Laboratory Practice
4. Penggunaan desinfektan yg benar
5. Sterilisasi dan desinfeksi tempat, peralatan, sisa
bahan infeksius dan spesimen secara benar
6. Pengelolaan limbah infeksius yang benar
7. Menggunakan kabinet keamanan biologis yang
sesuai
8. Kebersihan diri dari petugas
2. Faktor Kimia
- Bahan kimia, obat2an, antibiotika,
solvent dlm antiseptik dan desinfektan
bersifat karsinogen
- Dermatosis ---- iritasi (amoniak,
dioksan), alergi (keton)
- Toksisitas------terhirup, terserap kulit,
tertelan (etan, metan)
- Kerusakan jaringan irreversible------
bahan korosif (asam dan basa)
PENCEGAHAN
1. Material Safety data Sheet (MSDS) dari semua
bahan kimia u diket semua petugas
laboratorium
2. Mengg. karet isap (rubber bulb) atau alat
vakum u mencegah tertelan/terhirup
3. Menggunakan alat pelindung diri dg benar
4. Hindari lensa kontak
5. Mengg.alat pelindung pernafasan dg benar
3. Faktor Ergonomi
Prinsip : To fit the job to the man and to fit
the man to the job
_ergo = kerja (Yunani kuno)
_ ILO : Penerapan ilmu Biologi manusia sejalan
dengan ilmu rekayasa (teknik) untuk mencapai
penyesuaian bersama antara pekerjaan dan
manusia scr optimum dg tujuan efisiensi dan
kesejahteraan.
Menyesuaikan pekerjaan, alat kerja dan
lingkungan kerja dg manusia shg tercapai
keserasian u/ meningkatkan kenyamanan
dan produktivitas kerja
Penerapan penting pd dimensi
antropometri : Posisi berdiri (TB, T.bahu,
T.siku, T.pinggul, panjang lengan), Posisi
duduk (tinggi duduk, PLA, PLB, jarak lekuk
lutut dan telapak kaki)
Posisi yg salah ------- stress, low back
pain, kecelakaan
4. Faktor Fisik
- Bising, getran mesin ---- stress, tuli---
- Pencahayaan kurang ----- kecelakaan
- Suhu & kelembaban tinggi
- Terkena radiasi
PENCEGAHAN
Ventilasi, anti vibrasi, pelindung mata, filter
mikroskop
5. Faktor Psikososial
- emergency, stress pasien
- monoton
- persaingan krg sehat
PENGENDALIAN PAK
A. LEGISLATIVE CONTROL
B. ADMINISTRATIVE CONTROL
C. ENGINEERING CONTROL
D. MEDICAL CONTROL
A. Pengendalian Melalui Perundang-
undangan (Legislative Control)
1. UU No. 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Petugas kesehatan dan non
kesehatan
2. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
3. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan tentang higene dan
sanitasi lingkungan.
5. Peraturan penggunaan bahan-bahan berbahaya
6. Peraturan/persyaratan pembuangan limbah dll.
MANAJEMEN MUTU LAB. KIMIA DAN MIKROBIOLOGI