Anda di halaman 1dari 18

AKUNTANSI

DASAR
BAB 3
TAHAPAN SIKLUS
AKUNTANSI
By Rizqoh Yusely, SE
KOMPETENSI DASAR

– KOMPETENSI DASAR PENGETAHUAN


3.5 MEMAHAMI SIKLUS AKUNTANSI
– KOMPETENSI DASAR KETERAMPILAN
4.5 MENGELOMPOKKAN TAHAPAN SIKLUS AKUNTANSI
TAHAPAN SIKLUS AKUNTANSI

Mencatat Transaksi ke Melakukan Posting ke Menyelesaikan Siklus


Pencatatan Dokumen Buku Besar Akuntansi
Dalam Jurnal
TAHAP PENCATATAN DOKUMEN

– Dokumen transaksi merupakan dokumen dasar/data yang digunakan umumnya


berupa bukti transaksi (data input).
– Pencatatan dokumen transaksi akuntansi dibagi menjadi dua pendekatan:
a. Akuntansi dasar kas (cash basis of accounting) yaitu metode menandingkan
antara pendapatan dan biaya. Pendapatan dilaporkanpaada saat uang telah
diterima dan biaya dilaporkan pada saat uang telah dibayarkan.
b. Akuntansi dasar akrual (accrual basis of accounting) yaitu metode pendapatan
dilaporkan pada saat terjadinta transaksi dan biaya dilaporkan pada saat biaya
tersebut diperlukan untuk menghasilkan pendapatan usaha.
TAHAP MENCATAT TRANSAKSI KE
DALAM JURNAL (JOURNALIZING)

– Jurnal adalah buku harian yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
yang terjadi berupa pendebitan dan pengkreditan secara kronoligis beserta
penjelasan yang diperlukan. Jurnal merupakan catatan pertama setelah adanya
bukti transaksi (books of original entry).
– Jurnal terdiri dari Jurnal Umum dan Jurnal khusus.
– Bentuk Jurnal Umum:
Tanggal No. Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
SB
TAHAP MENCATAT TRANSAKSI KE
DALAM JURNAL (JOURNALIZING)

– Jenis Jurnal Khusus:


a. Jurnal pembelian (purchase journal): dipakai untuk mencatat pembelian barang
dagangan secara kredit.
b. Jurnal penjualan (sales journal): dipakai untuk mencatat penjualan barang
dagangan secara kredit.
c. Jurnal penerimaan kas (cash receipt journal): dipakai untuk mencatat penerimaan
kas dari berbagai sumber penerimaan yang menambah kas.
d. Jurnal pengeluaran kas (cash payment journal): dipakai untuk mencatat
pengeluaran kas atau pembayaran.
e. Jurnal umum (general memorial): dipakai untuk mencatat transaksi yang tidak
dapat dicatat dalam Jurnal Khusus.
TAHAP MENCATAT TRANSAKSI KE
DALAM JURNAL (JOURNALIZING)

– Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus


Jurnal Umum Jurnal Khusus
Digunakan untuk mencatat semua jenis Digunakan untuk mencatat transaksi
transaksi sejenis dan sering terjadi
Bentuk buku harian dengan dua kajur Bentuk buku harian dengan banyak lajur
Penulisan nama perkiraan (akun) pada Penulisan nama perkiraan (akun) tidak
waktu membuat jurnal dilakukan setiap dilakukan setiap saat
saat
Posting dilakukan setiap terjadi transaksi Posting dilakukan secara berkala
Pekerjaan pencatatan dapat dilakukan Pekerjaan pencatatan dapat dilakukan
oleh satu orang beberapa orang
TAHAP POSTING KE BUKU
BESAR (LEDGER & SUBSIDIARY)
– Akun adalah suatu media akuntansi tempat untuk mencatat transaksi keuangan yang
mengakibatkan perubahan pada aktiva, utang, modal, penghasilan, dan beban.
– Kumpulan akun yang saling berkaitan sebagai suatu kesatuan yang digunakan oleh
perusahaan disebut Buku Besar (ledger).
– Akun Buku Besar dapat digolongkan menjadi:
a. Akun permanen (real account): akun yang saldonya akan berlanjut dari satu periode ke
periode berikutnya dan pelaporannya berbentuk Laporan Posisi Keuangan. Contoh: akun
Aset, akun Liabilitas, dam akum Ekuitas.
b. Akun nominal (temporary account). Akun yang saldomya akan berakhir dalam satu
periode dan pelaporannya berbentuk laporan laba/rugi, contoh: akun pendapatan dan
akun beban.
⁻ Neraca Saldo (Trial Balance): daftar dari semua saldo akhir yang terdapat dalam
keseluruhan buku besar perusahaan dan digunakan untuk memeriksa kembali pekerjaan
posting yang sebelumnya dilakukan.
TAHAP POSTING KE BUKU
BESAR (LEDGER & SUBSIDIARY)
– Bentuk Buku Besar
a. Bentuk T (Sederhana)

D Nama Akun… No. Akun … K

b. Bentuk Skontro (Reguler Ledger)


Nama Perkiraan No. Rekening

Tgl Keterangan Ref Debit Tgl Keterangan Ref Kredit


TAHAP POSTING KE BUKU
BESAR (LEDGER & SUBSIDIARY)
c. Bentuk Saldo Tunggal (Single Balance Ledger)
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

d. Bentuk Rangkap (Double Balance Ledger)

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo


Debit Kredit
TAHAP MENYELESAIKAN
SIKLUS AKUNTANSI
– Jurnal Penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun Neraca Saldo ke
saldo yang sebenarnya sampai akhir periode akuntansi. Akun yang membutuhkan penyesuaian
antara lain:
1. Perlengkapan (Supplies) yang sifatnya habis pakai.
2. Aktiva tetap ( Fixed Assets).
3. Pendapatan Diterima di Muka (Unearned Revenue).
4. Beban Dibayar di Muka (Prepaid Expense).
5. Pendapatan yang masih Harus Diterima (Accured Revenue).
6. Beban yang masih Harus Dibayar (Accured Expenses).
7. Kas dan Bank
8. Beban Kerugian Piutang
9. Beban Pajak Penghasilan
TAHAP MENYELESAIKAN
SIKLUS AKUNTANSI
– Neraca Lajur (worksheet) adalah suatu daftar berkolom-kolom (berlajur-lajur)
yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi
yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan
dengan cara yang sistematis.
– Laporan Laba Rugi (Income Statement) adalah laporan kinerja atau kemampuan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Laporan ini berisi informasi
mengenai seluruh pendapatan dan beban (pengeluaran) perusahaan selama
satu periode. Pendapatan adalah sumber pemasukan yang diperoleh
perusahaan dari hasil kegiatan operasionalnya, sedangkan beban adalah
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendukung dan membiayai
kegiatan operasionalnya dalam rangka menghasilkan pendapatan.
TAHAP MENYELESAIKAN
SIKLUS AKUNTANSI
– Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan yang berisi penjelasan tentang
perubahan ekuitas perusahaan setelah perusahaan melakuakn kegiatan
operasionalnya selama periode akuntansi tertentu. Komponen Laporan
Perubahan Ekuitas:
a. Modal awal: investasi awal ataupun penambahan investasi.
b. Laba atau Rugi.
c. Pengambilan (prive) untuk kepentingan pribadi Direktur diluar kepentingan
perusahaan.
d. Modal akhir: saldo modal awal ditambah laba atau dikurangi rugi dan prive.
TAHAP MENYELESAIKAN
SIKLUS AKUNTANSI
– Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)/Neraca adalah laporan keuangan
suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukan
posisi keuangan suatu perusahaan pada akhir periode tersebut yang berisi
informasi tentang asset, liabilitas dan ekuitas. Laporan ini berfungsi dan
bertujuan menggambarkan posisi atau keadaan keuangan perusahaan.
– Komponen Laporan Posisi Keuangan/Neraca:
a. Aktiva (Aset) adalah semua kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan, baik
berwujud maupun tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang dan
digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva terdiri dari:
1) Aktiva lancar (current assets): semua aktiva yang diharapkan dapat
dicairkan(diuangkan) tidak lebih dari satu tahun/satu siklus akuntansi.
Yang termasuk aktiva lancar:
• Kas (cash): semua aktiva yang tersedia dalam kas perusahaan ataupun yang disimpan di bank yang dapat
diambil setiap saat.
• Surat berharga (marketable securities): kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang bersifat
sementara, yang sewaktu-waktu dapat dijual kembali.
• Piutang dagang (account receivable): tagihan perusahaan kepada pihak pihak lain (debitur) karena telah
melakukan transaksi penjualan secara kredit.
• Piutang wesel(notes receivable): surat perintah membayar kepada seseorang atau badan yang namanya
disebut dalam surat untuk membayar sejumlah uang pada tanggal yang telah ditentukan.
• Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus diterima (accured receivable): pendapatan yang telah
menjadi hak tetapi belum diterima pembayarannya.
• Persekot beban atau beban yang dibayar dimuka (prepaid expense): pembayaran beban yang dibayar dimuka,
tetapi belum menadi kewajiban pada periode yang bersangkutan.
• Perlengkapan (supplies): seluruh perlengkapan yang dipakai demi kelancaran usaha, yang sifatnya habis pakai.
• Persediaan barang dagangan (merchandise inventory): barang yang dibeli untuk dijual kembali dengan
harapan mendapat laba.
2) Aset lainnya (other assets) : asset yang tidak dapat digolongkan ke dalam asset lancar dan asset tetap, tetapi
termasuk dalam golongan asset berwujud. Contohnya investasi jangka panjang (long term investment) yaitu
penananman modal ke perusahaan lain dalam jangka waktu yang panjang.
3) Aset tetap berwujud (fixed assets): kekayaan yang digunakan untuk operasi dan tidak untuk dijual serta
pemakaiannya (umur ekonomis) lebih dari satu tahun. Contohnya: tanah (land), gedung/bangunan (building), mesin
(machinery), peralatan toko (equipment office) dan alat angkut (delivery equipment).
4) Aset tetap tak berwujud (intangible fixed assets): hak istimewa yang dimiliki perusahaan dan mempunyai nilai
namun tidak memiliki bentuk fisik. Contohnya: Goodwill, hak paten, hak cipta, merek dagang, hak sewa & franchise.
b. Kewajiban (Liabilities): kewajiban membayar kepada pihak lain karena adanya transaksi pembelian barang atau jasa
secara kredit. Terdiri dari:
5) Kewajiaban lancar (current liabilities): utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun, yaitu utang
dagang/usaha (account payable), utang wesel/wesel bayar (notes payable), penghasilan diterima di muka (unearned
revenue), beban terutang/beban yang harus dibayar (accured expense).
6) Kewajiban jangka panjang (long term liabilities): utang yang waktu pelunasannya lebuh dari satu tahun yaitu utang
hipotik (mortgage payable), utang obligasi (bonds payable), dan kredit investasi.
7) Kewajiban lain-lain, contohnya uang pinjaman yang diterima dari pelanggan.
c. Modal (Ekuitas): hak kekayaan pemilik (owner equity).
TAHAP MENYELESAIKAN
SIKLUS AKUNTANSI
– Laporan Arus Kas: laporan yang berisi arus kas masuk dan kas keluar suatu
perusahaan selama satu periode akuntansi tertentu. Laporan ini bermanfaat
bagi pengguna informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas (investasi yang sangat likuid).
– Jurnal penutup (closing entries): jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
menutup akun nominal dengan memindahkan saldo ke akun modal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai