Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN

Nikke Yusnita Mahardini, S.E., M. Si


FE UNSERA – Akuntansi
1
Referensi:

• Hanafi, M.M., Halim, A. Analisis Laporan Keuangan.


Ed.5 2016. Bab 12
• Subramanyam, K.R., Wild, J.J, Financial Statement
Analysis, 10th Ed.2008 Ch. 9

Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 2


SESI 11
Laporan Keuangan Proforma:
• Penyusunan laporan keuangan
proforma
• Rasio keuangan proforma

Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 3


PENGANTAR
BAB

 Bab sebelumnya menganalisis


kondisi keuangan perusahaan
masa lalu dan masa sekarang
 Bab ini membicarakan teknik-teknik
memproyeksikan kondisi keuangan
perusahaan di masa mendatang,
melalui laporan keuangan proforma
Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 4
Definisi Laporan Keuangan Proforma
Pro forma sebagai gambaran angka-angka keuangan yang
diperoleh berdasarkan serangkaian angka-angka asumsi,
dimana asumsi-asumsi ditentukan secara hipotesis atau
diambil dari pengalaman bisnis sebelumnya dari
perusahaan atau perusahaan lain yang serupa.

Asumsi-asumsi, seperti: rate of return, inflasi, penetrasi


pasar atau tarif pajak.

Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 5


Manfaat Laporan Keuangan Proforma

Bagi investor
 untuk memperlihatkan manfaat keuangan dari suatu
investasi.
 untuk membandingkan perusahaan dengan perusahaan
lain sejenis.
 Bagi perusahaan yang baru, proforma keuangan
berguna untuk memperlihatkan proyeksi kelangsungan
hidup suatu bisnis baru.

Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 6


Bagi Manajemen
1. Mengetahui asumsi yang menyebabkan karakteristik keuangan dan operasional
berpengaruh pada perusahaan yang berbeda
2. Membuat proyeksi penjualan dan budget (biaya dan penghasilan) yang berbeda
3. Men-summarykan hasilnya dalam proyeksi untung dan rugi
4. Mengubah data tersebut menjadi proyeksi cash flow
5. Mengevaluasi neraca
6. Menghitung analisis rasio dan membandingkan proyeksi yang satu dengan
yang lainnya.
7. Memeriksa keputusan yang akan diambil, seperti: marketing, produk, research
dan pengembangan serta membuat penilaian bagaimana pengaruhnya
terhadap profit dan likuiditas perusahaan melalui simulasi dari rencana yang
telah disusun, yang kemudian akan dievaluasi pengaruhnya terhadap laporan
keuangan.
Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 7
PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN PROFORMA
 Memerlukan asumsi-asumsi, misal: tingkat
pertumbuhan penjualan, perilaku biaya dari
sejumlah pos rekening, tingkat investasi
pada modal kerja dan aktiva tetap

 Analis bisa merubah-rubah asumsi


tersebut, untuk melihat sensitivitas proyeksi
keuangan terhadap perubahan asumsi
tersebut
Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 8
Prosedur
Prosedur Penyusunan
Penyusunan
 Memproyeksikan penjualan untuk sejumlah periode pada masa
mendatang.
 Memproyeksikan biaya operasional (harga pokok penjualan, biaya
penjualan dan administrasi, biaya pajak di luar bunga) dan kemudian
menurunkan proyeksi pendapatan operasional.
 Memproyeksikan total aset, hutang, dan modal saham yang diperlukan
untuk mendukung tingkat operasi yang diproyeksikan pada 1) dan 2).
 Menentukan biaya pendanaan (financing cost) dari hutang pada 3)
dan kemudian menurunkan dari pendapatan operasional untuk
memperoleh laba bersih proyeksi.
 Menurunkan laporan aliran kas dari laporan keuangan yang
diproyeksikan (laporan rugi‑laba dan neraca).
Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 9
Memproyeksikan
Memproyeksikan laporan
laporan laba-rugi
laba-rugi

 Pertama:
Memproyeksi penjualan, yang akan
digunakan menurunkan angka-angka di
laporan keuangan proforma
 Bisa menggunakan rata-rata tingkat
pertumbuhan masa lalu
 Perlu diperhatikan stabilitas, musiman,
atau siklus dari penjualan, dan
penyesuaian yang diperlukan
Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 10
MEMPROYEKSIKAN
BIAYA OPERASIONAL
• Tergantung asumsi perilaku biaya, apakah
variabel atau tetap

• Jika variabel, bisa menggunakan common-size


terhadap penjualan

• Jika biaya tetap tinggi, maka perubahan akan


lebih melambat, tidak sepenuhnya proporsional
• Bisa menggunakan tingkat pertumbuhan item
individual
MEMPROYEKSIKAN NERACA
• Cara yang paling mudah adalah memproyeksikan
sisi kiri neraca (sisi aktiva) terlebih dulu, baru
kemudian menyusun komposisi yang diinginkan
untuk sisi kanan (pasiva atau pendanaan) neraca

• Ada dua pendekatan:


 Memproyeksi total aset lebih dulu, kemudian
setiap item dihitung dengan tehnik common-
size
 Memproyeksi item aset secara individual,
kemudian dijumlahkan, dan memperoleh total
aset
Untuk memproyeksikan aset (baik total
maupun individual), ada dua cara yang bisa
dilakukan, yaitu:
a. Memproyeksi aset dengan menggunakan
tingkat pertumbuhan.
b. Memproyeksi aset dengan menganggap
perputaran aktiva konstan (tetap) untuk
masa mendatang.

Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 13


MEMPROYEKSIKAN HUTANG DAN
MODAL SAHAM
• Cara yang paling mudah untuk menyusun
komposisi passiva adalah dengan
menggunakan common‑size sisi kanan

• Asumsi: pola stabil


• Jika ada kejadian tertentu yang merubah
pola, misal restrukturisasi, pendekatang
common‑size barangkali tidak bisa dipakai
untuk memproyeksikan sisi kanan neraca
untuk tahun‑tahun mendatang
MEMPROYEKSIKAN BIAYA
PENDANAAN

• Asumsi: struktur modal dan tingkat bunga


tidak berubah

• Lihat contoh perhitungan proyeksi beban


bunga di teks
MEMPROYEKSIKAN LAPORAN
ALIRAN KAS
• Langkah terakhir adalah memproyeksikan
aliran kas.

• Proyeksi aliran kas diturunkan dari


proyeksi neraca dan proyeksi laporan
rugi‑laba.

• Proyeksi dilakukan untuk tiga komponen:


investasi, pendanaan, dan operasi
SOAL LATIHAN
A. MEMPROYEKSIKAN LAPORAN LABA RUGI (INCOME STATEMENT)
1. Memproyeksikan Penjualan
Asumsi:
Tingkat pertumbuhan penjualan relatif stabil 
Misalkan tingkat pertumbuhan penjualan selama empat tahun terakhir:
Tahun 1 9,3%
Tahun 2 10,1%
Tahun 3 8,3%
Tahun 4 8,7%
Rata-rata tingkat pertumbuhan selama 4 tahun adalah 9,1%
Proyeksi penjualan pada masa yang akan datang:
Jumlah (dalam jutaan) Perubahan (dalam %)
Tahun 4 (penjualan nyata) 7.108,6 -
Tahun 5 (proyeksi) 7.755,5 9,1
Tahun 6 (proyeksi) 8.461,3 9,1
Tahun 7 (proyeksi) 9.231,3 9,1

Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 17


2. Memproyeksikan Biaya Operasional
Asumsi: Biaya operasional mempunyai perilaku sebagai biaya variabel sepenuhnya.
Tabel 9.1

KASUS 1 4
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
PENDEKATAN COMMON SIZE
Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7
Common
(Juta) (Juta) (Juta) (Juta)
Size (%)
nyata Proyeksi

Penjualan 7,108.6 100.0 7,755.5 8,461.3 9,231.3


Harga Pokok Penjualan 4,953.5 69.7 5,405.6 5,897.5 6,434.2
Biaya Penjualan dan Umum 1,502.9 21.1 1,636.4 1,785.3 1,947.8
Pendapatan Liannya 53.1 0.7 54.3 59.2 64.6
Pajak Penghasilan 261.5 3.7 287.0 313.1 341.6
Pendapatan Operasional 443.8 6.2 480.8 524.6 572.3
Biaya bunga (bersih pajak) 52.0 47.5 53.8 60.8
Item Lainnya 8.3 - - -
Laba bersih 400.2 433.3 470.8 511.5

Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 18


B. MEMPROYEKSIKAN NERACA (BALANCE SHEET)
1. Memproyeksikan Total Aset
Total aset diproyeksikan dengan menggunakan pendekatan tingkat pertumbuhan
aset pada masa lalu.
Contoh:
Rata-rata pertumbuhan aset selama 4 tahun terakhir adalah 13,1%, dan analis
menganggap tingkat pertumbuhan ini akan terjadi pada masa yang akan datang.

Proyeksi total aset pada tahun-tahun berikutnya adalah:

Jumlah (dalam jutaan) Perubahan (dalam %)


Tahun 4 (aset nyata) 5.270,0 -
Tahun 5 (proyeksi) 5.960.4 13,1
Tahun 6 (proyeksi) 6.741.2 13,1
Tahun 7 (proyeksi) 7.624.3 13,1

Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 19


selanjutnya adalah menghitung besarnya komponen-komponen aset
dengan menggunakan persentase common size.
Tabel 9.2
PROYEKSI NERACA
PENDEKATAN COMMON SIZE
Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7
Common
(Juta) (Juta) (Juta) (Juta)
Size (%)
nyata Proyeksi

Aktiva
Kas 125.3 2.4 143.0 161.8 183.0
Surat-surat Berharga 51.1 1.0 59.6 67.4 76.2
Piutang Dagang 710.9 13.5 804.7 910.1 1,029.3
Persediaan 970.5 18.4 1,096.7 1,240.4 1,402.9
Uang Muka 132.1 2.5 149.0 168.5 190.6
Total Aktiva Lancar 1,989.8 37.8 2,253.0 2,548.2 2,882.0

Bangunan, Pabrik dan Peralatan 2,203.0 41.8 2,491.4 2,817.8 3,187.0


(net)
Aktiva lainnya 1,077.2 20.4 1,215.9 1,375.2 1,555.4

Total Aktiva 5,270.0 100.0 5,960.4 6,741.2 7,624.3


Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 20
2.Memproyeksikan Utang dan Modal Saham dengan Pendekatanm
Common Size
Tabel 9.3
PROYEKSI NERACA
PENDEKATAN COMMON SIZE
Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7
Common
(Juta) (Juta) (Juta) (Juta)
Size (%)
nyata Proyeksi

Pasiva
Utang Dagang 652.2 12.4 739.1 835.9 945.4
Utang Bank Jangka Pendek 201.5 3.8 226.5 256.2 289.7
Utang Jangka Pendek Lainnya 406.8 7.7 459.0 519.1 587.1
Total Utang Lancar 1,260.4 23.9 1,424.5 1,611.1 1,822.2

Utang Jangka Panjang 767.7 14.6 870.2 984.2 1,113.1


Utang Jangka Panjang Lainnya 475.2 9.0 536.4 606.7 686.2
Total Utang 2,503.3 47.5 2,831.2 3,202.1 3,621.5
Total Modal Saham 2,766.7 52.5 3,129.2 3,539.1 4,002.8

Total Utang dan Modal Saham 5,270.0 100.0 5,960.4 6,741.2 7,624.3
Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 21
C.MEMPROYEKSIKAN BIAYA PENDANAAN
Diketahui:
Tingkat pajak tahun ke 3 = 43%
Tingkat pajak tahun ke 4 = 67%
Utang yang mempunyai bunga disumsikan berasal dari utang bank jangka
pendek dan utang jangka panjang.
Utang bank jangka pendek tahun ke 3 = 136,5
Utang jangka panjang tahun ke 3 = 555,1
Utang bank jangka pendek tahun ke 4 = 201,5
Utang jangka panjang tahun ke 4 = 767,7

Biaya bunga= Biaya bunga bersih pajak


Rata − rata utang yang mempunyai beban bunga
ሺ1 − 0,43ሻ(67)
=
0,5 (136,5 + 555,1 + 201,5 + 767,7)
= 4,6%
Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 22
Setelah persentase tingkat bunga diketahui, analis dapat
menentukan bunga dengan mengalikan tingkat bunga
tersebut dengan rata-rata utang, yang dalam hal ini terdiri
dari utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang.
Tabel 9.4
PERHITUNGAN BIAYA BUNGA (BERSIH PAJAK)
Utang yang Berbunga Rata-rata Utang Biaya Biaya Bunga
Tahun
Awal Tahun Akhir Tahun Berbunga Bunga (Bersih Pajak)

Tahun 5 969.2 1,096.7 1,033.0 4.6% 47.5


Tahun 6 1,096.7 1,240.4 1,168.6 4.6% 53.8
Tahun 7 1,240.4 1,402.8 1,321.6 4.6% 60.8

Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 23


RASIO KEUANGAN PROFORMA
Setelah laporan keuangan proforma selesai,
analis bisa menghitung rasio-rasio
keuangan berdasarkan laporan keuangan
proforma

Rasio keuangan proforma rasio keuangan


sangat dipengaruhi oleh asumsi yang
digunakan
Terima Kasih

Nikke Yusnita M.,SE.,M.Si 25

Anda mungkin juga menyukai