Anda di halaman 1dari 52

PERSATUAN INDONESIA DALAM TANTANGAN

(Asal usul Persatuan, Terbentuknya Negara,


Nasionalisme Indonesia sejak awal abad XX &
Pertumbuhannya)

PPs 8 GMG
Hakikat Nasionalisme
Dalam beberapa literatur ilmu-ilmu
sosial, istilah nasionalisme berasal dari
bahasa Latin, yaitu natio yang berarti
bangsa yang dipersatukan karena
kelahiran, dan dari kata nasci yang
dipersatukan karena dilahirkan.

Nasionalisme berarti bangsa yang


bersatu, karena faktor kelahiran yang
sama.
Unsur-unsur Nasionalisme
 Secara objektif nasionalisme mengandung
unsur-unsur yang bahasa, ras, etnik,
agama, peradaban (civilization), wilayah,
negara, dan kewarganegaraan
 Unsur-unsur pokok nasionalisme sangat
kuat membentuk nasionalisme ke arah
pembentukan negara nasional
 Unsur-unsur pokok nasionalisme sangat
kuat membentuk nasionalisme ke arah
pembentukan negara nasional.
Awal lahirnya Nasionalisme dan
Nasionalisme Modern
 Pada awalnya dimulai adanya persamaan faktor-
fakto bahasa, ras, etnik, agama, peradaban
(civilization), wilayah, negara, dan
kewarganegaraan
 Dalam perkembangannya muncul unsur-unsur
tambahan, yaitu adanya persamaan hak dan
kewajiban bagi setiap orang memegang peranan
dalam kelompok masyarakatnya serta adanya
persamaan kepentingan ekonomi yang kemudian
dikenal dengan istilah nasionalisme modern,
sehingga nasionalisme memegang peranan yang
sangat penting dalam menopang tumbuhnya
persatuan dan kesatuan.
Pengertian Nasionalisme
 pertama : nasionalime adalah sebuah
ideologi sekaligus merupakan satu bentuk
dari perilaku (behavior).
 kedua : nasionalisme adalah sebuah cita-
cita yg ingin memberi batas antara bangsa
kita dgn bangsa lain.
 ketiga : nasionalisme adalah ibarat satu
koin yg mempunyai dua sisi lainnya
adalah etnisitas. Tdk ada nasionalisme tnp
elemen politik, sementara substansinya
tdk bisa lain kecuali sentimen etnik
Konsep Nasionalisme Dalam Perspektif Ilmu
Sosial Dan Politik
 National : sebagai masalah kebangsaan yg
menyeluruh seperti terkandung antara lain
dlm istilah kepentingan nasional (national
interest), keamanan nasional (national
security), dan pertahanan nasional
(national defence).
 Nationalism : sebagai semangat
kebangsaan yang dilandasi oleh rasa
sebangsa dan setanah air serta senasib
sepenanggungan.
KONSEP
 Nationality : sebagai pengalaman sbg
warganegara yg sadar akan hak dan
kewajiban dlm segala bidang, disamping
itu nationality atau identitas nasional
melekat pada warganegara yg memegang
paspor. Identitas tsb antara lain berupa
bendera kebangsaan (national flag).
 Nationhood : sbg kualitas kesadaran
setiap warganegara terhadap semua
masalah national,nationalism, nationality.
Perkembangan Konsep
Nasionalisme
 Nasionalisme bangsa tumbuh dan berkembang
sebagai jawaban atas kondisi struktur sosial yg
ada.
 Nasionalisme bngsa Indonesia lahir dibawah
tekanan penjajahan. Oleh karena itu,
Nasionalisme Indonesia bersifat anti penjajahan,
anti kolonialisme dan anti imperialisme.
 Nasionalisme lahir utk memerangin kemiskinan
dan kebodohan sbg akibat penjajahan, karena
lahir utk menentang dan mengusir penjajah,
maka nasionalisme Indonesia bersifat integratif.
Tiga Aspek Sifat Integratif Nasionalisme
Indonesia
 Pertama, integritas etnis, mewujudkan
satu kesatuan bangsa yang disimbolkan
lewat Sumpah Pemuda.
 Kedua, integritas sosial, yg dicerminkan
dgn upaya Bangsa Indonesia utk
mewujudkan sistem kehidupan “sama rata
sama rasa”.
 Ketiga, integritas kultural yag dicerminkan
dengan mewujudkan bahasa nasional.
Perbedaan Nasionalisme Bangsa Indonesia
Dengan Bangsa Lain
 Pertama : nasionalisme kita bersifat
kerakyatan sosialistis yang bercita-cita
mewujudkan masyarakat adil makmur,
masyarakat yang berkesejahteraan dan
keadilan.
 Kedua : nasionalisme kita bersifat
demokratis utuk mewujudkan tata
hubungan dalam masyarakat seimbang
dan serasi.
 Ketiga : nasionalisme kita bersifat politis
untuk mewujudkan negara kesatuan,
merdeka dan berdaulat.
Kelahiran Nasionalisme
Indonesia
 Kelahiran nasionalisme kita dibidani oleh
para kaum terpelajar, baik priyayi
terpelajar ataupun terpelajar dalam arti
kaum sarjana. Budi Otomo (1908)
merupakan organisasi yang bersifat
polisentris.
 Lahir dari tangan-tangan kaum terpelajar.
Budi Otomo memberikan sumbangan yg
penting dalam merumuskan cita-cita
kemajuan bangsa.
Kelahiran Nasionalisme
Indonesia
 Selain Budi Otomo, berdiri pula Serikat
Islam (1911) , yang berisikan pedagang2
muslim pribumi, yg mengupayakan usaha
memperkuat ekonomi rakyat kecil.
 Selain Budi Otomo dan Serikat Islam, berdiri
juga organisasi Muhammadiyah (1912), dan
Taman Siswa sebagai organisasi perjuangan
pergerakan kemerdekaan yang idealis dalam
memperjuangkan pendidikan pada masa
penjajahan.
POTRET NASIONALISME
BANGSA INDONESIA
MASA LALU DAN MASA KINI
 APA HAKEKAT
KEBANGSAAN/NASIONALISME
 APA YANG DIMAKSUD NEGARA
INDONESIA ADALAH NEGARA BANGSA
 MENGAPA NEGARA KITA DISEBUT
SEBAGAI NEGARA BANGSA
 BAGAIMANA MENGEMBANGKAN
KESADARAN
KEBANGSAAN/NASIONALISME INDONESIA
 BAGAIMANA MASALAH DAN SOLUSI
IMPLEMENTASI NASIONALISME
INDONESIA
Lahirnya Nasionalisme
 Mulai dari Masa Revolusi Perancis
assemblee nationale (Dewan Nasional) yang
menunjuk kepada semua kelas yang memiliki
hak sama dalam berpolitik.
Awal Kebangkitan Nasional di Indonesia
 Istilah ”kebangkitan nasional” mulai dipakai
oleh Perdana Menteri Hatta tahun 1948 pada
peringatan “Kebangunan Nasional” yang ke-
40.
Benarkah Boedi Oetomo awal dari
kebangkitan nasional? Atau Sarekat
Dagang Islamiyah?
Museum Kebangkitan Nasional
Awal Kebangkitan Nasional di
Indonesia
 Van Niel (1984), dan Ricklefs, menyatakan bahwa
penyebutan peristiwa berdirinya Boedi Oetomo
sebagai awal kebangkitan nasional itu
menyesatkan. Ia berpendapat bahwa benar Boedi
Oetomo adalah organisasi pertama yang berciri
Barat (organisasi modern), namun nasionalisme
yang inheren dalam Boedi Oetomo, hanyalah
nasionalisme dalam arti yang sempit. Mereka
sebenarnya bercita-cita memajukan budaya
Jawa, bukan membangun nasionalisme yang
sesungguhnya.
Awal Kebangkitan Nasional di
Indonesia
Pernyataan Boedi Oetomo dalam Circulaire 20
Mei 1908 (dimuat dalam Tijdschrift
Nederlandsch Indie Oud & Nieuw 1918)
.

Pada tanggal 20 Mei 1908 diambil suatu keputusan oleh para


mahasiswa sekolah pendidikan dokter Boemipoetra (STOVIA) di
Weltevreden sebagai permulaan untuk mendirikan suatu
perhimpunan orang-orang Jawa yang akan menjadi inti suatu
persatuan umum dimasa yang akan datang, dan
perhimpunan itu pun terbentuklah. Gagasan para pendiri
perhimpunan ini dengan cepatnya memperoleh persetujuan
serta pengikut disemua badan pendidikan menengah bagi kaum
Boemiputera seperti sekolah pertanian (landbouw school) di
Buitenzorg, Sekolah dokter hewan (veeartsnij school) ditempat
yang sama, Sekolah Kepala Negeri (Hoofdenschool) di
Magelang dan Probolinggo, Sekolah malam untuk penduduk
(Burger avond School) di Surabaya, Sekolah Pendidikan Guru
Boemipoetera di Bandung, Yogyakarta dan Probolinggo.
(Hoesein, 2008)
Awal Kebangkitan Nasional di
Indonesia
 Terlepas dari pendapat Van Niel dan
Ricklefs tersebut, dapat dikatakan bahwa
Boedi Oetomo memang lebih mengacu
kepada gerakan yang lebih bersifat Jawa
dan Madura. Namun, dilihat dari segi
tujuan dan programnya, jelas untuk
memajukan bangsa pribumi. Bisa
dikatakan bahwa ini merupakan embrio
dari paham nasionalisme.
Lahirnya Boedi Oetomo (BO)
Peran Dr. Wahidin Sudirohusodo.
1.Dr Wahidin sudah menyadari perlunya ditanamkan
kesadaran nasional kepada anak Hindia, agar kelak
menjadi bangsa yang terhormat. Ia menganggap
bahwa yang paling mendasar diperlukan untuk itu
adalah pendidikan.
2.Menerbitkan majalah berbahasa Jawa dan Melayu
Retno Dumilah dan majalah Guru Desa.
3.Mendirikan studie-fonds.
4.Mengadakan perjalanan keliling ke seluruh Jawa,
menemui para bupati dan priyayi untuk
mewujudkan tujuan mulianya itu.
5.Berceramah tentang kesadaran nasional dan
masalah studie-fonds di STOVIA, pada akhir tahun
1907.
Lahirnya Boedi Oetomo (BO)
 Boedi Oetomo didirikan pada hari Minggu,
tanggal 20 Mei 1908, bertempat di ”Ruang
Belajar Kelas Satu” STOVIA, tepat pukul 9
pagi.
Ketua:Soetomo
Wakil Ketua: Gunawan Mangoenkoesoemo
Penulis:Soewarno
Hadir: Suraji, Moh. Saleh, Soewarno II,
Angka, Soedibjo , Sjamsoe, Soewand
Bekas Ruang Anatomi, STOVIA
Tempat rapat pembentukan Boedi Utomo
Ruang Peragaan Kelas STOVIA
Tujuan Boedi Oetomo
1. memajukan pengajaran di kalangan rakyat Indonesia.
Ini sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Dokter
Wahidin,
2. memajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan
(kemajuan dalam bidang ekonomi,
3. memajukan tehnik dan industri,
4. memajukan kebudayaan,
5. mempertinggi cita-cita kemanusiaan,
6. menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat
.

 Tekstual: ”Menjamin kehidupan sebagai bangsa yang


terhormat”.
 Kontekstual menunjukkan cita-cita nasionalisme yang
luhur, yaitu sebagai bangsa yang terhormat, artinya
bangsa yang mandiri, merdeka.
Pertumbuhan Boedi Oetomo
 Dalam beberapa minggu saja BO sudah
memiliki 1200 anggota di luar STOVIA dan
di luar Jakarta.
 Dr. Wahidin pun kemudian mendirikan
Cabang BO di Yogyakarta, pada 29
Agustus 1908 dengan Ketuanya Dr
Wahidin sendiri dan sekretarisnya
Dwidjosewojo.
 Kongres BO yang pertama 3-5 Oktober
1908 di Yogyakarta, Dr Wahidinlah yang
menjadi Pimpinan Kongres.
Pertumbuhan Boedi Oetomo
 Setelah BO lahir, lahirlah organisasi-organisasi
pergerakan lainnya, baik yang bergerak di bidang
pendidikan sosial budaya, maupun sebagai
organisasi politik Sarekat Islam (1911),
Muhammadiyah (1912), Indische Partij (1912),
Putri Mardika (1912), Paguyuban Pasundan
(1913), Jong Java (1915), Jong Sumatra 1917),
Jong Minahasa, Jong Ambon, dan Jong Celebes
(1918), Indonesische Vereneging/Perhimpunan
Indonesia (1922/1924), PNI (1927), NU (1926),
Istri Sedar 1930), Putri Budi Sejati, Pasundan
Isteri (1930), Partindo (1931) Gerindo (1937), dll
Ciri Nasionalisme Indonesia pada
masa awal kebangkitan
a.bermula dari suatu kelompok sosial yang diikat
oleh atribut kultural meliputi memori kolektif,
nilai, mitos, dan simbolisme .
b.Nasionalisme lebih merupakan sebuah fenomena
budaya daripada fenomena politik karena dia
berakar pada etnisitas dan budaya pramodern
kemudian bertransformasi menjadi sebuah
gerakan politik sebagai sarana mendapatkan
kembali harga diri etnik sebagai modal dasar
dalam membangun sebuah negara berdasarkan
kesamaan budaya.
Tokoh Nasionalis E.F.E. Douwes Dekker
E.F.E. Douwes Dekker
“Tiga Serangkai”
Tjipto Mangoenkoesoemo, Douwes Dekker, Soewardi Soerjaningrat
Tokoh Nasionalis
Oto Iskandar di Nata
Tokoh Nasionalis
Tirto Adi Soeryo
Potret Nasionalisme Masa Kini
a. Tahun 1945-1949 : diuji di tengah gejolak
politik dan politik divide et impera Belanda.
b. Setelah pengakuan kedaulatan tahun 1949:
diuji dengan munculnya gerakan separatis di
berbagai wilayah tanah air hingga akhirnya
memuncak dengan terjadinya tragedi nasional
30 September 1965.
c. Masa Orde Baru: terjadilah apa yang disebut
greedy state, negara betul-betul menguasai
rakyat hingga memori kolektif masyarakat pun
dicampuri negara. Dalam situasi ini nasionalisme
seakan ditekan ke bawah karpet atas nama
stabilitas sosial politik dan ekonomi.
Potret Nasionalisme Masa Kini
d. Tahun 1998 :terjadi Reformasi yang
memporakporandakan stabilitas semu yang
dibangun Orde Baru. Masa ini pun diikuti dengan
masa krisis berkepanjangan hingga berganti
empat orang presiden.
- Kasus Ambalat, bebrapa tahun lalu, secara tiba-
tiba menyeruakkan rasa nasionalisme kita,
dengan menyerukan slogan-slogan ”Ganyang
Malaysia!”.
- Ketika lagu ”Rasa Sayang-sayange” dan ”Reog
Ponorogo” diklaim sebagai budaya negeri jiran
itu. Semangat solidaritas, nasionalisme pun
muncul lagi. Seluruh elemen masyarakat bersatu
menghadapi ”ancaman” dari luar.
Potret Nasionalisme Masa Kini
Namun anehnya, perasaan atau paham itu hanya
muncul sesaat ketika peristiwa itu terjadi. Dalam
kenyataannya kini, nasionalisme itu tidak ada
dalam kehidupan keseharian kita.
- Rakyat susah mencari keadilan di negerinya
sendiri
- korupsi yang merajalela sehingga sulit diberantas
- kemiskinan seakan milik rakyat
- bencana yang tidak bisa diatasi negara, malah
dibebankan kepada negara
- pembalakan liar
Rumah warga Desa Besuki dibanjiri air lumpur
yang mengalir deras dari kolam utama
penampungan lumpur Lapindo
Persoalan Nasionalisme
Dahulu, musuh itu jelas: penjajah yang tidak
memberikan ruang untuk mendapatkan keadilan,
kemanusiaan, yang sama bagi warga negara.
Kini, musuh bukan dari luar, tetapi dari dalam
negeri sendiri: korupsi yang merajalela mulai dari
hulu sampai hilir di segala bidang, dan
pemberantasannya yang tebang pilih,
ketidakadilan, pelanggaran HAM yang tidak bisa
diselesaikan, kemiskinan, ketidakmerataan
ekonomi, penyalahgunaan kekuasaan, tidak
menghormati harkat dan martabat orang lain,
suap-menyuap, dll.
Persoalan Nasionalisme
Solusi: bagaimana menumbuhkan kembali
rasa nasionalisme dengan bersikap jujur,
disiplin, berani melawan kesewenang-
wenangan, tidak korup. Bila tidak bisa,
artinya kita tidak bisa lagi
mempertahankan eksistensi bangsa dan
negara dari kehancuran total.
Jangan biarkan kita mengalami nasib
seperti VOC yang harus dibubarkan karena
korupsi yang sudah seperti kanker
stadium 4.
TUGAS 8 PPs
1. Apa hakekat kebangsaan/nasionalisme
2. Apa yang dimaksud negara indonesia adalah negara
bangsa dan mengapa negara kita disebut sebagai negara
bangsa
3. Bagaimana mengembangkan kesadaran
kebangsaan/nasionalisme indonesia
4. Bagaimana masalah dan solusi implementasi nasionalisme
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai