Anda di halaman 1dari 34

KEDARURATAN

PSIKIATRI

1. GADUH GELISAH
2. SUICIDE ( ancaman bunuh diri )
3. HOMICIDE ( ancaman membunuh )
4. OPIAT WITHDRAWAL/INTOKSIKASI

dr. Danardi, Sp. KJ


Departemen Psikiatri FKUI/RSCM
1. Gaduh Gelisah
gelisah agitasi
mondar-mandir gembira terus
berteriak- teriak bicara kacau
loncat-loncat mengganggu orang lain
marah-marah bernyanyi terus-menerus
sikap curiga tidak tidur beberapa hari
agresif sulit berkomunikasi, dll
ETIOLOGI
PSIKOSIS Non PSIKOSIS

Psikosis Kemarahan >>>


• Skizofrenia Kebingungan >>>
• Bipolar, episode manik
Kepribadian Eksplosif
• Psikosis Akut lainnya
Epilepsi Grandmall
Delirium, dll

• ‘kesurupan/kemasukan/kesambet/bebainan/kesarungan’, dll
• amok, dll

GADUH GELISAH
PSIKOSIS

Gejala utama
1. Halusinasi ( yg sering: akustik & visual )
2. Delusi / waham
3. Perilaku disorganisasi ( kekacauan psikomotor )
4. Asosiasi pikir kacau/inkoherensi

(5). Affek / mood : naik/turun, berkabut, berubah

GADUH GELISAH
PSIKOSIS vs SKIZOFRENIA

Gejala utama
1. Halusinasi akustik ----- komando, komentar
2. Delusi / waham ------- bizar, tidak sistematik
3. Asosiasi pikir kacau --- neologisme, inkoheren
4. Perilaku disorganisasi ----- autistik

5. Affek/mood ----------------------------- tumpul, mendatar

GADUH GELISAH
TINDAKAN (1)

‘ATTENDING SKILL’ (mendampingi)


• sikap ramah supportive
awareness
• tutur lembut
reassurance
• sikap empati
• sentuhan fisik ? mencari
• tidak menghakimi solusi
( tidak mencari apa/siapa yg salah )

“Apa yg bisa saya bantu?” Kalimat


“Ada yg mau diceritakan sama saya ?” , dll pembuka

GADUH GELISAH
TINDAKAN (2)

1. SALAM

2. KALIMAT PEMBUKA
• “Apa yg bisa saya bantu?”
• “Ada yg mau diceritakan kepada saya ?” , dll

3. Buatlah pasien senyaman mungkin


 duduk / posisi
 ditemani / mau sendiri saja
 awali dg pertanyaan yg ringan & sederhana

GADUH GELISAH
TINDAKAN (3)

‘MENGURANGI RISIKO’

 Singkirkan ‘barang berbahaya’


 Jauhkan dari api, mesin, tempat tinggi, dll
 Tenangkan secara psikologik (attending skill)
 Tenangkan dg psikofarmaka ---- > segera !

GADUH GELISAH
PSIKOFARMAKA (1)
Antipsikotik injeksi

 Klorpromasin 50 – 100 mg im/iv


 Haloperidol 5 – 10 mg im/iv
 Fluphenazine 5 – 10 mg im/iv
 Olanzapine 10 – 30 mg im

 (Risperidone) 4–8 mg solution

Pemberian dpt diulang setiap 45 – 60 menit


Redakan gejala dalam waktu < 6 jam

GADUH GELISAH
PSIKOFARMAKA (2)

Ansiolitik
• Diazepam 10 mg iv/im
• Midazolam (Dormicum) 5 –10 mg iv/im

Antidepresan ?
Barbiturat
• Phenobarbital
• Penthotal

GADUH GELISAH
RAWAT INAP ??

apabila
Membahayakan diri sendiri
Membahayakan orang lain
Situasi-kondisi di luar RS tak mendukung
terapi

GADUH GELISAH
2. SUICIDE
PENYEBAB
1. Krisis-penderitaan
 protes, tak berdaya, tak tertahan, putus asa

….tak ada pilihan

suicide
2. DEPRESI --------- ide/waham nihilistik
3. SKIZOFRENIA --- halusinasi auditorik
ANALISA ANCAMAN SUICIDE

tanyakan
Ada Tidak ada
Tentang ide suicide ?
Ada Tidak ada
Kehidupan pasca kematian?
Ada Tidak ada
Sudah adakah cara ?
Sudah mempersiapkan diri ? Ada Tidak ada

Kapan & di mana akan melakukannya ? Ada Tidak ada

SUICIDE
TINDAKAN
pada kasus suicide
Jangan tinggalkan sendirian !!
Singkirkan benda yg dpt membahayakan
Bantu atasi “krisis-konflik”-nya

Bila cenderung melukai diri -- rawat inap


berikan catatan di perawatan “AWAS SUICIDE”
Berikan psikofarmaka
pilihannya ??

SUICIDE
PSIKOFARMAKA
Untuk mengatasi gejala apa ?

Waham ----- antipsikotik


Halusinasi ----- antipsikotik
Insomnia ----- hipnotik
Ansietas ----- ansiolitik
Depresi ----- antidepresant

SUICIDE
3. HOMICIDE
PENYEBAB
PSIKOSIS : waham, halusinasi
NON PSIKOSIS : impulsif, hostilitas, budaya

ANALISA ANCAMAN
 Menentukan tingkat bahaya/emergency
 Menentukan apakah perlu rawat inap ?

HOMICIDE
ANALISA ANCAMAN HOMICIDE

tanyakan :
Ada Tidak ada
Siapa yang diancam ?
Ada Tidak ada
Alasan mengancam ?
Adakah persiapan alat/senjatanya ? Ada Tidak ada

Rencana kapan & di mana ia akan Ada Tidak ada

melaksanakan ancaman ?

HOMICIDE
TINDAKAN
pada kasus homicide

Apabila ancamannya tingkat serius, tindakan:


--- RAWAT INAP
Berikan catatan di status ----- ‘perhatian’ atau
‘awas homicide’

Berikan Psikofarmaka
- menidurkan
- mengubah proses pikir negatif
- mengendalikan psikomotor

HOMICIDE
PSIKOFARMAKA
Untuk mengatasi gejala apa ?

Waham ----- antipsikotik


Halusinasi ----- antipsikotik
Kemarahan ----- ansiolitik ? antipsikotik ?
Gelisah ------ ansiolitik ? antipsikotik ?
Insomnia ----- ansiolitik ? antipsikotik ?
sedatif/hipnotik ?

SUICIDE
4.1. INTOKSIKASI OPIAT

Anamnesis :
Riwayat ‘abuser’
Zat apa yg sering dipakai ?
Pemeriksaan Klinis
Depresi nafas, pupil miosis, hipotensi, bradikardi,
hipotermia, edema paru, bising usus , hiporefleksi,
kesadaran menurun.
Klinis yg mengancam jiwa
 Koma, kejang, henti nafas, henti jantung

intoksikasi
INTOKSIKASI OPIAT(2)
tindakan
Lakukan ----- Naloxone Challenge Test
1. Naloksone i.v. 0.8 mg, tunggu 15 menit
2. Naloksone i.v. 1.6 mg, tunggu 15 menit
3. Naloksone i.v. 3.2 mg, tunggu 15 menit
---- bila sampai total 10 mg tak ada respon,
kaji ulang D/.

• Bila BERAT ------- ke ICU


INTOKSIKASI OPIAT (3)
tindakan

Hipotensi ----- cairan iv, dopamine


Kejang ------ diazepam 5 –10 mg
Edema paru ------ 02 respirator
4.2. OPIAT WITHDRAWAL
• pilek, batuk, menguap, lakrimasi
• suhu tubuh 
• pupil dilatasi
• mual, muntah, diare
• vasodilatasi umum:
• panas-dingin,‘meriang’, keringat >>, piloereksi

• takhikardi, tensi , RR 
• insomnia

withdrawal
OPIAT WITHDRAWAL (2)

 nafsu makan hilang


 ansietas, gelisah
 mialgia, arthralgia
 lesu-lemas
 tremor, kramp perut, kejang
 ‘craving’
OPIAT WITHDRAWAL (3)

 Onzet : 6 – 8 jam

 Puncak gejala : hari ke 2 dan 3

 Lama gejala : 7 – 10 hari


OPIAT WITHDRAWAL (4)
terapi simptomatis
• NYERI
tramadol, ibuprofen, celecoxib, dll

• GELISAH
diazepam, alprazolam,
haloperidol, clozapine, risperidone, dll.
• INSOMNIA
estazolam, lorazepam, nitrazepam,
klorpromazin, clozapine, dll.
OPIAT WITHDRAWAL (5)
terapi agonis

 METADON : 20 – 40 mg
 BUPRENORPHIN SL : 4 – 32 mg
(parsial agonist)

 CLONIDINE : 100-200 mg/6jam


 CODEIN : bervariasi
OPIAT WITHDRAWAL (6)
terapi antagonis

 NALTREXONE

Bila pemberian pada fase withdrawal, maka diperlukan


bantuan anestesi (metode DOC-A)

Bila pemberian setelah fase withdrawal (pada fase rumatan),


pemberiannya untuk meredakan gejala “craving”.
OPIAT WITHDRAWAL (7)
terapi DOC-A

Menggunakan zat antagonis (naltrexone)


Dg pemberian anaestesi
Perlu waktu 6 – 8 jam
Perlu pemeriksaan kardio-vaskuler, apakah
layak menjalani anestesi umum
Indikasi pada withdrawal berat.
Kasus 1
Wanita muda, 35 th, menikah. Baru saja mengetahui
bahwa suaminya mempunyai ‘wanita simpanan’. Ia
tampak sedih, menangis, meraung, gelisah, teriak-
teriak, ‘histeris’, dll.
Gejalanya hilang timbul.

Sikap sejawat
Pendekatan psikologik ?
Pendekatan medikamentosa ?
Diagnosis ? Tindakan ?
Kasus 2
Pria, 35 th. Gejala yg muncul sejak setahun y.l., ia menyatakan
sedih & murung. Ia sering menyendiri, banyak melamun. Ia merasa
‘kosong’, tak berguna, banyak dosa. Tidak sanggup lagi
meneruskan kehidupannya. Sering menyesali perilakunya. Ia juga
menyatakan sering mendengar bisikan-bisikan.

Sikap sejawat ?
Pendekatan psikologik ?
Pendekatan medikamentosa ?
Diagnosis ? Tindakan ?
Kasus 3
Pria, 25 th., mahasiswa. Ia meyakini ada salah satu
dosennya membenci dirinya, sehingga ia di DO. Ia juga
merasakan teman-temannya menjauhinya. Ia sering
mendengar bisikan-bisikan yg kurang jelas kata-katanya. Ia
juga sering ketakutan, katanya ada orang yg akan
membunuhnya. Orangtuanya menambahkan, bahwa
anaknya sejak lama sbg pecandu narkoba jenis ekstasi.

Sikap sejawat ?
Diagnosis ?
Pendekatan psikologik ?
Pendekatan medikamentosa ?

Anda mungkin juga menyukai