Anda di halaman 1dari 8

SISTEM OPERASIONAL

BANK SYARIAH
PENDAHULUAN
  
 Bank adalah badan usaha yang mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan dana
tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan, pinjaman dan bentuk lainya yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut ensiklopedia Islam, bank islam adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam sistem pembayaran serta
penyebaran pengoprasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syaria'ah Islam.
 Di perbankan syariah terdapat banyak peranan, salah satunya adalah kegiatan operasional. Kegiatan operasional
perbankan syariah di Indosnesia dimulai pada tahun 1992 melalui pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. (PT.
BMI).
 Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang
kemudian diperbaharui dengan Undang-Undang No.10 tahun 1998.
 Peranan perbankan syariah dalam perekonomian relatif masih sangat kecil degan pelaku tunggal, ada beberapa kendala
pengembangan perbankan syariah saat ini salah satunya adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kegiatan
operasional bank syariah.
II. PEMBAHASAN

 Filsafat Perbankan Syariah


 Falsafah operasional Bank Syari’ah bertujuan untuk mencari keridhoan Allah, memperoleh kebajikan di dunia akhirat, dan
untuk menghindari adanya penyimpangan didalam bank yang keluar dari tuntutan agama. Berikut ini adalah falsafah yang
harus diterapkan oleh Bank Syari’ah :

 Menjauhkan diri dari unsur riba, dengan cara :


 Menghindari penggunaan system yang menetapkan dimuka secara pasti keberhasilan suatu usah (QS. Luqman, ayat :
34)
 Menghindari penggunaan system peresentasi untuk pembebanan biaya terhadap hutang atau pemberian imbalan
terhadap simpanan yang mengundang unsur melipat gandakan secara otomatis hutang/simpanan terhadap hanya karena
berjalanya waktu
 Menghindari penggunaan system perdagangan/penyewaan barang ribawi dengan imbalan barang ribawi lainya dengan
memperoleh kelebihan baik kualitas maupun kuantitas
 Menghindari penggunaan system yang menetapkan dimuka tambahan atas hutang yang bukan atas prakarsa yang
mempunyai hutang secara sukarela
Sistem Operasional Kelembagaan Bank Syariah

 Lembaga keuangan (financial institution) adalah perusahaan yang usahanya bergerak dalam bidang jasa
keuangan. Yang juga diartikan sebagai segala kegiatan lembaga keuangan ini akan selalu berkaitan dengan bidang
keuangannya, perhimpunan dananya, menyalurkan dana dan juga jasa-jasa keuangan lainnya. Dalam dunia
bisnis,lembaga keuangan ini mempunyai fungsi sangat penting yang terutamanya lembaga keuangan ini sebagai
lembaga intermediasi (financial intermediary) antara pihak pemilik modal dengan pihak lainnya yang
membutuhkan jasa lembaga keuangan. Hubungan antara pihak pihak yang berkaitan dengan lembaga keuangan
ini harus selalu dibentuk atas dasar kontrak perjanjian atau perikatan.
 Lembaga keuangan syariah berfungsi menyediakan jasa dan perantara bagi pemilik modalnya dengan perusahan-
perusahaan yang membutuhkannya dana. Dapat dikatakan kehadiran lembaga keuangan yang memfasilitasi arus
peredaran uang didalam dunia bisnis, sehingga uang-uang yang berasal dari masyarakat dapat dikumpulkan
melalui berbagai bentuk bentuk produk penghimpunan dana , sebelum disalurkannya kembali kepada orang-orang
yang membutuhkan didalam bentuk biaya.
Tugas-tugas Khusus (job Spesification)

 Mobilisasi Dana (Funding)


 Bagian Mobilisasi Dana bertugas dalam pengumpulan dana masyarakat sesuai dengan funding yang ada, seperti saham,
deposito mudharabah, tabungan mudharabah. Titipan Wadi'ah yad dhomanah, infaq, dan shadaqah.
 Account Officer (A/O)
 A/O bertugas memproses calon Debitur atau permohonan pembiayaan sehingga menjadi Debitur. Selain membina Debitur
agar bisa memenuhi kesanggupannya terutama dalam pembayaran kembali pinjamanya A/O juga menyelesaikan khasus
Debitur yang mungkin terjadi, dengan demikian A/O sangat berperan mulai dari memperoses calon Debitur, membina,
sampai menyelesaikan masalah Debitur ketika ada khasusu yang menimpa Debitur nantinya.
 Bagian Support Pembiayaan
 Bagian support pembiayaan ini bekerjasama dengan A/O dalam mengadakan penilaian pemohon pembiayaan sehingga
memenuhi kreteria dan persyaratanya.
 Bagian Administrasi Pembiayaan
 Di dalam proses pembiayaan terdapat administrasi yang ditangani oleh A/O ataupun Bagian support Pembiayaan. Tetapi
setelah calon Debitur menjadi Debitur segala urusan pembayaran mulai dari pencairan dana sampai pelunasan ataupun
penbayaran-pembayaran para debitur itu semua akan ditangani oleh Bagian Administrasi Pembiayaan.
 Kas dan Teller
 Kas dan Teller bertugas untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan penarikan
pembayaran uang. Selain itu tugas Kas dan Teller juga mengatur dan memilihara saldo atau mengatur posisi
uang di kas bagi yang penarikan, posisi uang kas yang melakukan penerimaan yang semua itu tersimpan dalam
khasanah bank.
 Bagian Pembukuan
 Bagian pembukuan bertugas di dalam pembuatan neraca, membuat daftar laba-rugi, dan bagian pembukuan ini
juga bertugas dalam pembuatan laporan ke Bank Indonesia dan tugas lain yang sesuai dengan policy perusahaan.
 Personalia
 Personalia bertugas di pekerjaan yang terkait dengan kepegawaian, seperti urusan kesejaterahan karyawan (gaji
dan tunjangan), kenaikan pangkat, pendidikan latihan, dan urusan kesejatrahan yang lain.
Ciri-ciri dan Landasan Opersional Bank
Syariah
 Perbankan syariah merupakan bank yang beroperasi berdasarkan hukum islam dan berdasarkan prinsip-prinsip syariah menurut kententuan al-qur'an dan
hadist perbankan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian di wujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang besarnya tidak kaku (tidak rigit) dan
dapat dilakukan dengan kebebasan untuk tawar-menawar dalam batas wajar.
 Penggunaan presentase dalam hal kewajiban untuk melakukan pembayaran harus dihindari, karena presentase sangat berhubungan pada sisa hutang
meskipun batas waktu perjanjiannya telah berakhir.
 Dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek bank Islam tidak boleh menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang ditetapkan
dimuka.
 Pengarahan dana masyarakat dalam bentuk deposit/tabungan oleh penyimpan dianggap sebagai titipan, sedangkan bagi bank dianggap sebagai titipan
yang diamanatkan sebagai penyertaan dana pada proyek-proyek yang dibiayaai bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah islam sehingga
kepada nasabah tidak dijanjikan imbalan yang pasti.
 Bank islam tidak menerapkan jual-beli atau sewa-menyewa uang dari mata uang yang sama.
 Adanya pos pendapatan "rekening pendapatan non halal" sebagai hasil dari transaksi dengan bank konvesionalyang menerapkan sistem bunga.
 Ciri lain bank Islam adalah adanya dewan pengawas syariah yang bertugas untuk mengawasi sistem operasional bank dari sudut syariah.
 Produk-produk dalam Bank Syariah menggunakan sebutan-sebutan dari istilah arab.
 Adanya produk yang tidak terdapat di dalam bank konvesional, yaitu kredit tanpa beban yang murni bersifat sosial, dimana nasabah tidak ada kewajiban
untuk mengembalikannya.
 Fungsi kelembagaan bank islam selain menjabatani antara pihak pemilik modal dengan pihak yang membutuhakan dana,
III. PENUTUP

 Kegiatan operasional perbankan syariah harus dilakukan oleh suatu bank yang seluruh kegiatan operasionalnya
berdasarkan syariah Islam, maka dari itu diperlukan suatu lembaga yang bertugas untuk memberikan nasehat
kepada bank tersebut mengenai produk-produk pelayanan perbankan yang menyimpang dari ketentuan syariah
islam. Dalam melaksanakan tugasnya, lembaga tersebut diharapkan dapat memberikan saran-saran kepada Bank
Indonesia didalam pengawasan dan pembinaan bank syariah.
 Agar terdapat kemurnian dalam pelaksanaan operasinya, bank yang beroperasi secara Syariah Islam tidak boleh
dilakukan oleh Bank konvensional, melainkan oleh lembaga bank yang terpisah. Agar masyarakat dapat
membedakan mana yang Syariah dan mana yang Konvensional.

Anda mungkin juga menyukai