MENGATASI
STRES Biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari.
POSITIF NEGATIF
• Memotivasi orang untuk • Marah, sedih, tertekan
berbuat lebih baik dan perasaan hancur
• Mengantisipasi bila yang dapat menyebabkan
menghadapi stres gangguan kesehatan
berikutnya. seperti sakit kepala,
gangguan pencernaan,
percobaan bunuh diri,
dan lain-lain.
berpengaruh buruk?
5. Apa yang disebut pertahanan terhadap stres?
6. Apa dampak stres?
7. Bagaimana mengelola stres?
ANXIETAS PELEPASAN
KATEKOLAMIN
MATI
World Health Organization DEPARTEMEN
DEPARTEMEN
Module KESEHATAN
KESEHATAN
4 Sub Module 1 – PPT25
APA PENYEBAB DAN GEJALA
STRES?
• Penyebab stres meliputi semua kejadian atau seseorang yang
dianggap sebagai ancaman terhadap pertahanan diri orang
tersebut.
• Sampai batas tertentu stres itu merupakan sesuatu yang
normal dalam kehidupan seseorang, sebagai reaksi terhadap
perubahan lingkungan fisik atau sosial yang tak dapat
dihindari.
• Perubahan, baik yang (+) maupun (-) menimbulkan stres
pada seseorang.
• Penyakit yang berhubungan dengan stres biasanya
disebabkan oleh adanya tuntutan yang berlebihan dan
berkepanjangan terhadap mekanisme pertahanan diri
seseorang.
• Memahami stres.
• Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang
dapat menyebabkan stres.
• Menganalisa pengalaman pribadi bila
mengalami stres.
• Mengerti dampak dari stres (fisik, emosi,
dan perilaku).
• Mempraktekkan teknik sederhana untuk
menghadapi stres.
• TUJUAN
• INFORMASI UNTUK GURU
• PROSES
• PERTANYAAN UNTUK SISWA
• KEMUNGKINAN REAKSI YANG AKAN
DIBERIKAN SISWA
• PENEGASAN
Tujuan kegiatan:
• Siswa mampu berbagi rasa pada saat bahagia dan
merasa nyaman satu sama lain. Mereka mampu
membedakan antara saat bahagia dan tidak bahagia.
Informasi untuk guru:
• Kegiatan dengan menggunakan teknik ‘pencairan’ dan
‘bina suasana’ dibutuhkan untuk membina hubungan
antara siswa dan guru. Sangat penting untuk mendorong
siswa agar saling berinteraksi satu dengan lainnya. ‘Bina
suasana’ menolong siswa untuk mengekspresikan
perasaan mereka secara verbal. Siswa harus mencari
sendiri efek dari perasaan bahagia dan tidak bahagia
Tujuan kegiatan:
• Siawa mampu memahami konsep stres dan
penyebabnya.
Informasi untuk guru:
• Stres adalah reaksi tubuh terhadap orang, peristiwa, dan
pikiran kita sendiri. Remaja menghadapi stres yang
kurang lebih sama atau bahkan lebih dibandingkan
dengan kelompok usia lainnya.
• Sampai tingkat tertentu, stres dapat dianggap normal,
misalnya sebelum ujian atau pertandingan.
• Derajat stres yang terlalu tinggi akan berdampak
terhadap fisik, psikologik dan perilaku yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan.
Tujuan kegiatan:
• Siawa mampu memahami konsep stres dan
penyebabnya.
Informasi untuk guru:.
• Tunjukkanlah bahwa gejala stres dapat berwujud fisik
seperti frekuensi denyut jantung dan pernafasan yang
meningkat, otot yang tegang, sulit tidur, mual-mual,
berkeringat, dan mulut kering.
• Gejala stres juga dapat berupa gejala mental atau
emosional seperti mudah tersinggung, depresi, makan
secara berlebihan, mengikuti diet secara ketat dan
berulang, tidur berlebihan, dan mudah lelah.
PROSES:
• Minta siswa untuk mengambil 2 (dua) helai kertas karton berwarna
yang berbeda atau sebanyak yang diinginkannya.
• Sekarang tanyakan kepada mereka apakah pernah mendengar
perkataan stres. Bila pernah mendengar, apakah artinya menurut
mereka. (Mereka dapat menulis jawaban sebanyak-banyaknya pada
satu kartu yang berwarna).
• Minta mereka untuk menulis sendiri-sendiri, kemudian
menempelkannya pada kertas, dan kertas tersebut ditempel di
dinding.
• Setelah itu minta kepada mereka untuk memikirkan penyebab stres
yang biasanya terjadi pada remaja sebaya mereka, kemudian
mintalah untuk menuliskan pada kartu yang berbeda warnanya.
Mereka boleh menulis penyebab stres sebanyak yang diinginkannya.
Tujuan kegiatan:
• Siswa dapat membedakan dampak stres
terhadap individu (fisik, emosi, dan
perilaku).
Informasi untuk guru: lembar fakta
PROSES
• Bagikan 3 (tiga) helai kertas karton berwarna kepada setiap
siswa dengan judul: FISIK, EMOSI, dan PERILAKU.
• Minta mereka untuk menulis reaksi terhadap pertanyaan di
bawah ini:
1. Apa reaksi tubuh kamu bila menghadapi stres? (fisik)
2. Bagaimana perasaan kamu bila sedang menghadapi stres? (emosi)
3. Apa yang kamu lakukan bila sedang menghadapi stres? (perilaku)
Setelah itu suruh mereka menempelkan kartu-kartu di dinding atau di
papan tulis di bawah setiap kategori yang berbeda
PERILAKU
Sulit tidur atau
terlalu banyak tidur
Tidak ada selera makan atau
makan berlebihan
Menangis
PENEGASAN
Katakan pada siswa bahwa mereka telah dapat
mengenali dampak fisik, emosi, dan perilaku
dari stres, sehingga mereka dapat melangkah
ke kegiatan berikutnya.
TUJUAN KEGIATAN:
• Siswa dapat memahami apa yang dapat menyebabkan
stres pada mereka.
INFORMASI UNTUK GURU:
• Terdapat perbedaan antara kegiatan 2 dan 4. Fokus
pada kegiatan 2 adalah menceritakan penyebab umum
dari stres, sedangkan pada kegiatan 4 siswa harus
menceritakan penyebab stres yang berhubungan
dengan pengalaman pribadinya.
• Biarkanlah mereka merasa bahwa teman-temannya
juga mengalami stres dan mempunyai perasaan serta
berperilaku yang sama juga
PROSES:
• Katakan kepada mereka agar berpikir kritis mengenai
peristiwa yang telah dialami dan menyebabkan mereka merasa
stres.
• Minta mereka menulis peristiwanya pada kartu dan tempelkan
pada dinding.
• Panggil siswa satu persatu dan minta mereka membaca
beberapa peristiwa yang telah ditulisnya itu.
• Minta agar mereka maju ke depan kelas dan beri kesempatan
kepada semua peserta untuk membacanya keras-keras.
KEMUNGKINAN REAKSI
• Ketika ibu saya tidak mau berbicara lagi kepada saya.
• Ketika saya menghadapi ulangan pada keesokan harinya.
• Ketika teman saya tidak percaya pada saya.
Penegasan:
• Katakan kepada siswa bahwa mereka telah berhasil
mengidentifikasi stres pada dirinya sendiri dan juga telah
berbagi rasa mengenai pengalaman pribadinya, sehingga
mereka dapat melangkah ke kegiatan berikutnya.
TUJUAN KEGIATAN :
• Sisa memahami apa yang menyebabkan stres dan bagaimana
dampak dari stres. Mereka akan desensitisasi untuk
menghilangkan keyakinan yang tidak rasional.
• Mereka akan mampu berpikir kritis tentang bagaimana orang
menciptakan dan mempertahankan tekanan emosional yang
sebenarnya tidak perlu terjadi dengan terus menerus
mengindoktrinasi dirinya dengan keyakinan yang irasional.
• Mereka akan dapat mengembangkan suatu orientasi atau sikap
yang rasional terhadap kehidupan dengan menghilangkan
keyakinan yang tidak rasional.
PROSES:
1. Diskusikan beberapa keyakinan umum di bawah
ini:
• Orang yang berasal dari keluarga kaya tidak punya budi pekerti.
• Kebanyakan pencuri berasal dari keluarga miskin.
2. Melalui proses diskusi, siswa disuruh menganalisa
pendapat-pendapat yang ada di atas. Tanyakan
kepada mereka apakah keyakinan seperti ini masuk
di akal atau tidak.
3. Bagikan lembaran kerja lampiran 1.
PROSES:
4. Katakan kepada siswa untuk bekerja sendiri-sendiri. Bacakan
keyakinan yang ada di lembar kerja tersebut satu persatu dan
minta siswa untuk menuliskan jawabannya “tidak pernah”,
“kadang-kadang”, atau “selalu” (apapun yang mereka rasakan)
mengenai pernyataan yang spesifik itu.
PROSES:
6. SEKARANG TANYAKAN KEPADA MEREKA: “KENAPA DEMIKIAN?”
BIARKAN MEREKA BELAJAR MENGUBAH SETIAP
PERTANYATAAN.
• Untuk pertanyaan, gunakan kalimat tanya “Mengapa?”. Misalnya
pendapatnya adalah: “Adalah sesuatu yang sangat mengerikan jika
segala sesuatu berjalan tidak sesuai dengan yang dia inginkan”. Reaksi
siswa mungkin: “Hal itu adalah suatu tekanan yang mengerikan bila
segala sesuatu tidak terjadi sesuai dengan yang kita inginkan”.
• Untuk alasan, gunakan kata “jadi? Contoh, jadi kenapa? Jika segala
sesuatu tidak sesuai dengan yang kita inginkan, hal tersebut dapat juga
terjadi dengan cara lain.
• Mengapa seperti itu? Misalnya: jadi, apa yang akan terjadi? Jika tidak
sesuai dengan apa yang kamu inginkan (dorong siswa untuk berbagi
pengalamannya sendiri).
• Minta sebanyak mungkin peserta memerankan permainan ini, bagikan
semua pernyataan kepada semua siswa dalam berpasangan “Mengapa”
dan “Jadi”. Buatlah agar mereka berinteraksi satu sama lain dan tulis
hasil observasi.
7. REKAPITULASI DENGAN MENANYAKAN: “HAL BAIK APA YANG AKAN
TERJADI JIKA MEREKA MENGHILANGKAN KEYAKINAN YANG TIDAK
RASIONAL?”
KEMUNGKINAN REAKSI:
Contoh Pernyataan:
“Seseorang harus dicintai atau diterima oleh
hampir semua orang di lingkungannya”.
– Peserta 1: “Tidak perlu, karena kita telah
mengerjakan hal yang benar, mengapa kita harus
menunggu persetujuan orang lain?”
– Peserta 2: “tidak, kita perlu persetujuan dari orang
yang bermakna, jadi ada suatu kekuatan yang
memotivasi dan mendorong kita untuk melakukan
sesuatu”.
– Peserta 3: “Bila tidak mendapat persetujuan, saya
akan sangat kecewa karena saya terbiasa
mendapatkan apa yang saya inginkan”.
KEMUNGKINAN REAKSI:
Contoh Pernyataan:
“Seseorang harus dicintai atau diterima oleh
hampir semua orang di lingkungannya”.
• Peserta 4: “Mungkin kita membutuhkan persetujuan dari
orang yang bermakna” jika kita tidak mendapatkannya,
maka kita merasa ditolak.
• Peserta 5: “Saya tidak pernah mendapatkan persetujuan
dari guru saya”. Tetapi saya tetap merasa percaya diri
karena saya telah melakukan hal yang tepat dan saya tidak
perlu menunggu persetujuan dari guru saya. Jadi saya
merasa lebih kuat dengan tidak mengharapkan
persetujuan dari orang-orang terhadap tindakan saya”.
Penegasan:
Katakan kepada siswa bahwa mereka telah mampu
mendiskusikan, membedakan dan
mendefinisikan apa yang dimaksud dengan
keyakinan yang tidak rasional, sehingga
mereka dapat melangkah ke kegiatan
berikutnya.
Tujuan pelatihan:
• Siswa diharapkan mampu mengenali dan menganalisa pengalaman yang
menimbulkan stres dalam kehidupan mereka masing-masing.
Informasi untuk guru:
• Teknik BERMAIN PERAN diartikan sebagai dramatisasi dari kehidupan
seseorang di masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Ini adalah
suatu metode dimana ciri-ciri kepribadian, hubungan interpersonal,
konflik-konflik dan masalah emosional dieksplorasi.
• Tujuannya adalah mensimulasikan kenyataan melalui media drama.
pengalaman hidup yang telah dilupakan atau ditekan, diangkat kembali
ke permukaan.
• Melalui ANALISA dan DISKUSI akan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyadari bahwa bukan hanya mereka saja, tapi setiap
orang juga mengalami stres. Siswa yang pemalu mungkin akan
mendapatkan beberapa ide untuk bereaksi dan kita harus mendorong
dan memberi kesempatan padanya untuk bereaksi. Debat dan klarifikasi
dianjurkan dalam proses analisis.
Proses:
• Bentuk 4 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 2
atau 3 siswa. Sisanya bertindak sebagai pengamat dari
kegiatan ini.
• Berikan pada setiap kelompok satu situasi yang
diambil dari lampiran 2 dan mintalah mereka
mempersiapkan diri untuk bermain peran.
• Minta setiap kelompok memerankan situasi tersebut.
Minta kepada seluruh kelompok untuk mengobservasi
indikator verbal dan nonverbal dari stres.
• Minta kepada semua peserta untuk mendiskusikan
(melalui bermain peran) a. Penyebab dari stres. b.
Dampak dari stres.
• Minta siswa berpartisipasi dalam bermain peran dan
mengemukakan pengalamannya.
World Health Organization DEPARTEMEN
Module KESEHATAN
4 Sub Module 1 – PPT25
KEGIATAN 6:
MAIN PERAN, ANALISA DAN DISKUSI PENYEBAB DAN EFEK
STRES
Proses:
Analisa harus dilaksanakan secara terpisah pada siswa yang
memainkan peran dan siswa yang mengamati.
Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dapat mengaktifkan
diskusi, seperti :
Situasi I:
Seorang teman sedang mencoba memaksa Ahmad untuk merokok,
Ahmad ingin menolak, tetapi ia tidak tahu bagaimana cara menghadapi
situasi tersebut. Dia menjadi gagap, memainkan pakaiannya, dan
menghindari kontak mata dengan temannya.
Situasi II:
Hari ini adalah ujian terakhir Tuti. Teman-temannya
merencanakan sebuah pesta. Orang-tua Tuti tidak mengizinkan
Tuti memakai rok ketat yang baru saja dia beli. Akhirnya
orangtuanya tidak mengizinkan Tuti pergi ke pesta tersebut dan
Tuti terlibat argumentasi dengan orang-tuanya.
Situasi III:
Ibu Nissa bekerja dengan jadwal yang ketat. Kapanpun
Nissa ingin belajar atau berencana untuk pergi dengan
teman-temannya, ibunya selalu meminta Nissa untuk
menyelesaikan pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan
di dapur. Nissa menghindari pekerjaan itu dengan
berpura-pura sakit kepala.
Situasi IV:
Dian berumur 16 tahun dan pacaran dengan seorang laki-laki
yang berumur 21 tahun. Dian selalu ingin lebih dekat
dengan laki-laki itu dan selalu ingin terus bersamanya
hampir setiap waktu. Orang-tuanya mengingatkan bahwa
kedekatan dengan laki-laki itu hanya akan didapat
setelah ia menikah. Dian seringkali menangis.
PENEGASAN
Tujuan kegiatan:
• Siswa akan disensitisasi dengan cara-
cara menghadapi stres yang tidak sehat.
Informasi untuk guru:
• Siswa perlu mengetahui bahwa ada
orang-orang dengan stres
mempraktekkan beberapa cara yang
tidak sehat dalam menghadapi stres,
dimana hal ini tidak dianjurkan untuk
dilakukan oleh mereka.
World Health Organization DEPARTEMEN
Module KESEHATAN
4 Sub Module 1 – PPT25
KEGIATAN 7:
CARA MENGHADAPI STRES YANG TIDAK
SEHAT
Proses:
• Minta kepada siswa untuk berpikir tentang beberapa
cara yang tidak sehat dalam menghadapi stres.
Kemungkinan reaksi:
• Minum alkohol.
• Menggunakan obat-obatan.
• Berpura-pura sakit.
• Terlalu lama tidur/bangun kesiangan.
• Terlalu banyak makan.
• Kurang makan.
• Menghindari orang-orang.
Penegasan:
Tujuan kegiatan:
– Siswa mampu mengidentifikasi beberapa strategi untuk
menghadapi stres.
Informasi untuk guru:
– Katakan kepada siswa bahwa tidak mungkin menghilangkan
stres sampai tuntas, tetapi ada strategi yang dapat dilakukan
untuk memperkecil dampak dari stres.
– Strategi ini akan membuat mereka merasa mampu
mengendalikan kehidupan atau situasi kehidupan yang penuh
tekanan.
– Stres dapat menjadi sesuatu yang mengagumkan, tapi juga
dapat berakibat fatal. Semua terserah anda. Jadi anda bisa
mewaspadai bahaya dari stres, tapi sebaliknya kita dapat
belajar dari stres dan menjadi lebih pandai mengatasinya
PROSES
1. Minta siswa satu per satu untuk menceritakan beberapa
tehnik sederhana yang mereka ketahui untuk
menghadapi stres. Beri mereka waktu untuk berpikir.
– Setelah mendapatkan reaksi dari siswa,
diskusikan informasi mengenai strategi
sederhana untuk menghadapi stres yang
terdapat dalam lampiran 3 dan 4.
– Minta mereka untuk mempelajari informasi ini,
kemudian minta mereka untuk berlatih.
2. Tanyakan pada mereka:
– Bagaimana stres dapat menjadi sesuatu yang mengagumkan?
– Kenapa stres dapat menjadi sesuatu yang berakibat fatal
(menghancurkan)
– Menurut anda cara-cara apa yang dapat mengurangi stres yang
cocok untuk anda?
World Health Organization DEPARTEMEN
Module KESEHATAN
4 Sub Module 1 – PPT25
KEGIATAN 8:
MENGIDENTIFIKASI STRATEGI MENGHADAPI STRES
KEMUNGKINAN REAKSI
1.Beberapa contoh reaksi untuk pertanyaan 1 (teknik sederhana
mengatasi stres):
– Saya akan menjauhi tempat kejadian.
– Saya pergi tidur.
– Saya berhenti berbicara.
– Saya berhenti makan.
2. Beberapa contoh reaksi untuk pertanyaan 2:
– Stres dapat menjadi sesuatu yang mengagumkan jika stres itu
mendorong seseorang untuk bersaing atau untuk menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu.
– Stres dapat menjadi sesuatu yang menghancurkan atau berakibat fatal
jika menyebabkan kesedihan yang mendalam, ketidakbahagiaan dan
depresi.
3. Beberapa contoh reaksi untuk pertanyaan 3 (cara mengurangi stres
yang cocok):
– Menyadari sumber-sumber stres
– Menghindari atau mengeliminasi beberapa sumber stres
– Mengetahui beberapa cara/strategi menghadapi stres yang berlebihan
– Menyadari bahwa stres dapat pula bermanfaat.
World Health Organization DEPARTEMEN
Module KESEHATAN
4 Sub Module 1 – PPT25
KEGIATAN 8:
MENGIDENTIFIKASI STRATEGI MENGHADAPI STRES
PENEGASAN
Katakan kepada siswa bahwa mereka sudah
lebih mengenal cara mengatasi stres dan
mereka telah mampu melatih dan
menggunakan cara tersebut.