X MIPA 2 24 Apakah Narkoba Itu? Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotoprika dan zat adiktif lainnya / obat berbahaya yang jika dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik melalui cara dihirup maupun dengan cara disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasana hati, atau perasaan dan perilaku seseorang. WHO mendefinisikan narkoba sebagai “semua zat kecuali makanan, air, atau oksigen yang jika dimasukkan ke dalam tubuh dapat mengubah fungsi tubuh secara fisik dan atau psikologis”. Apakah Narkotika? Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan. Apakah Psikotropika? Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Apakah Zat Adiktif Lainnya / Obat Berbahaya? Zat adiktif lainnya / obat berbahaya adalah bahan lain dan obat bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan, yakni keinginan menggunakan kembali secara terus menerus. Apabila dihentikan akan timbul efek putus zat, di antaranya rasa sakit atau lelah yang luar biasa. Cara Obat Masuk ke Dalam Tubuh Ditelan: dimasukkan ke dalam mulut, obat akan meluncur ke pusat usus besar dan diserap ke dalam aliran darah di dalam pencernaan. Disedot gasnya (seperti penggunaan lem): gas yang mengandung zat memabukkan itu menembus aliran darah yang ada dalam rongga hidung. Dihisap (seperti merokok): zat atau asap akan masuk ke dalam kantung-kantung udara di paru-paru dan diserap oleh pembuluh- pembuluh rambut (kapiler) ke dalam aliran darah. Dioleskan di atas kulit: merasuk melalui pori-pori kulit ke dalam pembuluh darah rambut dan akhirnya ke aliran darah. Disuntikkan: dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara melukai bagian tubuh dengan jarum untuk mencapai aliran darah. Macam-Macam Narkotika Narkotika Gol I untuk Iptek, reagensia diagnostik / laboratorium, mempunyai potensi sangat tinggi timbulkan ketergantungan. Contoh: opiat (morfin, heroin / putaw, petidin, candu), ganja (kanabis, marijhuana, hashis), kokain (serbuk kokain, pasta kokain, daun koka). Narkotika Gol II merupakan bakan baku untuk produksi obat, timbulkan potensi ketergantungan tinggi, dan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan. Contoh: petidin, morphin, fentanil atau metadon. Narkotika Gol III hanya digunakan untuk rehabilitasi, mempunyai potensi ringan akibatkan ketergantungan. Contoh: kodein, difenoksilat. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Terhadap: FISIK KEJIWAAN Kerusakan fungsi sistem syaraf Bersikap labil. pusat (otak) Cepat memberontak. Terjadi infeksi akut otot jantung dan Introvert dan penuh rahasia. gangguan peredaran darah. Sering berbohong dan suka Menggunakan jarum suntik secara mencuri. sembarangan rentan terhadap Menjadi sensitif, kasar, dan tidak penyakit. sopan. Gangguan pada paru-paru, sukar Memiliki kecurigaan yang sama bernapas, sesak napas, dan penyakit terhadap semua orang. paru-paru lainnya. Menjadi malas dan prestasi belajar Susah buang air besar karena kinerja menurun. saluran cerna pada lambung dan Akal sehat tidak berperan, berpikir usus besar terganggu. irasional. Bahaya Narkoba Terhadap: LINGKUNGAN / KELUARGA MASYARAKAT Akan mengganggu Mengganggu keamanan dan keharmonisan keluarga ketertiban Merongrong keluarga Mendorong tindak kejahatan Membuat aib keluarga Mengakibatkan hilangnya Hilangnya harapan keluarga ketidakpercayaan Menimbulkan beban ekonomi dan sosial yang besar. Alasan Memakai Narkoba Memuaskan rasa ingin tahu / coba-coba Ikut-ikutan teman Soladaritas teman Biar dianggap terlihat gaya (mengikuti trend) Menunjukkan kehebatan Merasa sudah dewasa Gejala Penyalahgunaan Narkoba Menjadi malas Kurang memperhatikan badan sendiri Hidup tidak teratur Tidak dapat menjaga kepentingan orang lain Mudah tersinggung Egosentrik Tanda-Tanda Dini Pengguna Narkoba Hilangnya minat bergaul dan olahraga. Mengabaikan perawatan dan kerapihan diri. Disiplin pribadi mengendur. Suka menyendiri dan menghindar dari perhatian orang lain. Cepat tersinggung dan cepat marah. Berlaku curang, tidak jujur, dan menghindar dari tanggung jawab. Selalu menghindari cahaya matahari atau sinar yang terang, terkadang disiasati dengan memakai kacamata hitam tidak pada waktunya. Menutupi lengan dengan mengenakan kemeja lengan panjang. Sering berlama-lama di tempat yang tak biasa, kamar mandi, WC, gudang, kamar, dll. Suka mencuri barang di rumah. Prestasi sekolah / kerja menurun. Gejala Fisik Berat badan turun drastis. Mata cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitaman. Buang air besar dan air kecil kurang lancar. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas. Tanda berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada bekas luka sayatan. Terdapat perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan. Mengeluarkan air mata yang berlebihan. Mengeluarkan keringat yang berlebihan. Kepala sering nyeri, persendian ngilu. Banyaknya lendir dari hidung, diare, bulu kuduk berdiri. Sukar tidur, menguap. Perubahan Perilaku Susah untuk diajak bicara Suka menyendiri / menjauhkan diri Sulit untuk terlibat dalam aktivitas Sering tidak menepati waktu Sering mudah tersinggung Suka bicara berlebihan Suka kelihatan minder (malu-malu) Selalu tampak tidak tenang / gelisah Selalu curiga tanpa alasan Sanksi-Sanksi Penyalahgunaan Narkoba Sanksi Hukum Keberadaan seseorang yang menyalahgunakan narkoba dapat dikenakan hukum pidana sesuai dengan klasifikasinya. • Bagi pengguna. • Bagi pengedar / produsen pidana sampai seumur hidup dan ditambah denda. • UNDANG-UNDANG NARKOTIKA (NARKOBA) NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA Pasal 116. (1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika Golongan I terhadap orang lain atau memberikan Narkotika Golongan I untuk digunakan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Sanksi-Sanksi Penyalahgunaan Narkoba Sanksi Sosial Keberadaan penyalahgunaan narkoba seringkali menimbulkan rasa resah pada masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, mereka cenderung agak dikucilkan dalam pergaulan masyarakat. Sanksi Moral Pada prinsipnya, ajaran agama melarang untuk mengonsumsi zat-zat yang dapat merusak jiwa dan raga. Oleh karena itu, penyalahgunaan narkoba dianggap sebagai pelanggaran ajaran agama. Kiat-Kiat Menghindari Penyalahgunaan Narkoba Pererat diri dengan keimanan dan ketaqwaan serta berbudi pekerti luhur. Membiasakan diri berpola hidup sehat. Menolak bujukan. Belajar dengan sungguh-sungguh. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Hindari tindakan yang tidak bermanfaat.