Riwayat Pendidikan :
SMAK Depkes Ujung Pandang,Tahun 1988
D.III TLM Poltekes Kemenkes Manado 2018
S1 MIPA. UNPACTI Makassar Tahun. 2000
S2 Kesmas. UIT Makassar Tahun. 2011
Riwayat Organisasi :
Sekertaris DPC. Patelki Gowa Tahun 2000-2008
Ketua DPC. Patelki Gowa Thn. 2008 – 2016
Sekertaris DPW PATELKI Sul-Sel, Tahun 2008-2012
Wakil Ketua I. DPW PATELKI Sul-Sel Tahun 2012-2016
Ketua DPW PATELKI Sul-Sel 2016-2020
Koordinator Wil. IV DPP PATELKI 2017-2021
Muh. Idris Mone, S.Si, M.Kes Anggota Himpunan Kimia Klinik Indonesia (HKKI)
1
”Occupational Safety & Health in CIVID-19
Countermeasures (PPE Used in SARS-CoV-2 Inspection)”
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
Penanggulangan COVID-19 (APD yang Digunakan
dalam Pemeriksaan SARS-CoV-2)
• Muh. Idris Mone, S.Si, M.Kes
PENDAHULUAN
• Coronavirus virus RNA (120-160 nm)
• Merupakan keluarga virus yg menyebabkan penyakit ringan berat
• Ada 2 Jenis coronavirus yg dapat menimbulkan gejala berat : Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East
Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).
• Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yg belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pd manusia.
• 31 Des 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yg
etiologinya tidak diketahui (Wuhan, China).
• 7 Jan 2020, China mengidentifikasi sebagai jenis baru corona virus
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
Penilaian Risiko harus
Definisi Penilaian Risiko mempertimbangkan :
1. Kandungan / jumlah kuman
Suatu proses untuk
2. Cara Transmisi.
mengevaluasi risiko yang
3. Jenis pekerjaan/prosedur yg akan
disebabkan oleh agen,
memproduksi aerosol
prosedur dan personil
4. Frekuensi prosedur yg dapat
terhadap kemungkinan dan
menimbulkan aerosol
konsekuensi dari paparan atau
5. Beban kerja laboratorium dan SDM
pelepasan bahan bahaya di
yang ada.
tempat kerja serta menentukan
6. Lokasi laboratorium
langkah-langkah pengendalian
7. Epidemilogi penyakit dan populasi
risiko yang tepat untuk
pasien
mengurangi risiko ke tingkat
8. Tingkat kemampuan & kompetensi
yang dapat diterima.
petugas laboratorium
Pedoman Manajemen Biorisiko Laborat
orium Terkait COVID -19 9. Status Kesehatan petugas lab.
Peran ATLM dalam Tatalaksana Covid-19
Frekuensi penggunaan :
Sekali pakai (Single Use) Tidak direkomendasikan untuk penanganan
langsung pasien terkonfirmasi Covid-19
Respirator N95
Kegunaan: Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan
dengan menyaring atau menahan cairan, darah, aerosol (partikel
padat di udara), bakteri atau virus.
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use)
Direkomendasikan dalam
Respirator yang dapat digunakan: penanganan langsung pasien
N95 atau Filtering Face Piece (FFP2). terkonfirmasi Covid-19.
Pelindung Mata (Goggles)
Kegunaan:
Melindungi mata dan area di sekitar mata
pengguna atau tenaga medis dari percikan
cairan, darah atau droplet.
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali
setelah dilakukan desinfeksi/dekontaminasi.
Material:
Plastik / Arcylic bening.
Pelindung Wajah (Face Shield)
Kegunaan: Melindungi mata dan wajah
pengguna/tenaga medis (termasuk bagian tepi
wajah) dari percikan cairan atau darah atau
droplet.
Material:
Plastik bening yg dapat memberikan visibilitas
yang baik bagi pemakainya maupun pasien.
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah
dilakukan desinfeksi/dekontaminasi
Sarung Tangan Pemeriksaan (Examination Gloves)
Kegunaan:
Melindungi tangan pengguna atau tenaga medis
dari penyebaran infeksi atau penyakit selama
pelaksanaan pemeriksaan atau prosedur medis.
Non steril
Material:
Bebas dari tepung (powder free).
Nitrile, latex, isoprene.
Memiliki cuff yang panjang melewati
Frekuensi penggunaan:
pergelangan tangan (minimum 230 mm,
Sekali pakai (Single Use).
ukuran S, M, L).
Sarung Tangan Bedah (Surgical
Gloves)
Kegunaan:
Melindungi tangan pengguna atau tenaga kesehatan
dari penyebaran infeksi atau penyakit dalam
pelaksanaan tindakan bedah.
Material:
Nitrile, latex, isoprene, steril dan bebas dari
tepung (powder free).
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use).
Gaun Sekali Pakai
Kegunaan:
Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan dari
penyebaran infeksi atau penyakit, hanya
melindungi bagian depan, lengan dan setengah
kaki.
Material:
Non woven, Serat Sintetik (Polypropilen, polyester,
polyetilen, dupont tyvex).
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use).
Coverall Medis
Kegunaan:
Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan
dari penyebaran infeksi atau penyakit secara
menyeluruh dimana seluruh tubuh termasuk
kepala, punggung, dan tungkai bawah tertutup
Material:
100% polyester dengan lapisan PVC, atau 100% PVC,
atau 100% karet, atau bahan tahan air lainnya
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah
dilakukan desinfeksi atau dekontaminasi
Sepatu Boot Anti Air
(Waterproof Boots)
Kegunaan:
Melindungi kaki pengguna/tenaga kesehatan dari percikan
cairan atau darah
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali
setelah dilakukan desinfeksi atau dekontaminasi
Kelompok Lokasi/Cakupan
Tenaga Kesehatan o Tempat praktek
Dokter dan Perawat umum yg tidak
menimbulkan aerosol
o Triase pra-
pemeriksaan, bagian
rawat jalan umum
Kelompok Lokasi/Cakupan
Tenaga Kesehatan o Ruang perawatan
Dokter dan Perawat, pasien
ATLM (laboran) o Pengambilan sample
nonpernafasan
Kelompok Lokasi/Cakupan
Tenaga o Ruang prosedur dan Tindakan
Kesehatan pada pasien dgn kecurigaan
Dokter dan atau wadah terkonfirmasi
Perawat, o Kegiatan yg menimbulkan
ATLM aerosol pada pasien Covid-19
(laboran) o Ruang prosedur & Tindakan
otopsi pada pasien Covid-19
o Pengambilan sample
pernafasan (swab nasofaring &
orofaring)
TEKNIK PEMAKAIAN DAN
PELEPASAN APD
Dekontaminasi dan Pengolahan Limbah
Jadikan rutinitas !
Sekian dan Terima
Reference
Pedoman Kesiapsiagaan Novel Corona Virus. Dirjen Pencegahan &
Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, 2020
Pedoman Biorisiko COVID-19. Badan Standarisasi Nasional. 2020
Panduan Pencegahan Penularan dan Penanganan COVID-19. 2020
Standar Alat Pelindung Diri dalam Manajemen Penanganan COVID.
Kementerian Kesehatan, 2020
https://apps.who.int/iris/handle/10665/332076