Anda di halaman 1dari 12

Dihan Nelistia

Terapi Nur Azizah Putri


Aisyah Mardiah F.
Suci Hayatul K.
Okupasi Agesty Dwiriani P.
Ainal Jannata P.
Annisa Rahma Y.
Desri Yola R.
KELOMPOK 4 Nilam Septia E.
Cynthia Permata D.
PENGERTIAN
Suatu
Occupational
Pekerjaan
Terapi Okupasi
Therapy Pengobatan

Jadi Terapi Okupasi adalah

Perpanduan antara seni dan ilmu pengetahuan untuk mengarahkan


penderita kepada aktivitas selektif, agar kesehatan dapat
ditingkatkan dan dipertahankan, serta mencegah kecacatan melalui
kegiatan dan kesibukan kerja untuk penderita cacat mental maupun
fisik
FUNGSI DAN TUJUAN
TERAPI OKUPASI

Terapan medis yang terarah bagi pasien fisik maupun mental


dengan menggunakan aktivitas sebagai media terapi dalam rangka
memulihkan kembali fungsi seseorang sehingga dia dapat mandiri
semaksimal mungkin.
PRINSIP
Supportive Occupational
Therapy

Fungsional Occupational
Therapy
KERJA
Menolong penderita untuk
menghilangkan dari
perasaan cemas, takut, dan Antara lain untuk
memotivasi penderita untuk Pengaturan posisi (bagi anak Cerebral Palsy),
lebih giat didalam meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan
melakukan latihan kerja, meningkatkan motorik kasar (gross motor)
maupun motorik halus, (fine motor) serta
meningkatkan konsentrasi dan koordinasi gerak
maupun sikap
PERANAN TERAPI OKUPASI ATAU
PEKERJAAN DALAM PENGOBATAN

Aktivitas dalam terapi okupasi digunakan sebagai media baik untuk evaluasi,
diagnosis, terapi, maupun rehabilitasi, dengan mengamati dan mengevaluasi
pasien saat mengerjakan suatu aktivitas dan menilai hasil pekerjaan dapat
ditentukan arah terapi dan rehabilitasi selanjutnya dari pasien tersebut.
Aktivitas yang dilakukan pasien diharapkan dapat menjadi tempat untuk
berkomunikasi lebih baik dalam mengekspresikan dirinya.
PERAN TERAPI

Motivator dan sumber Sebagai guru atau


penguatan pendidik

Peran model sosial Sebagi konsultan


Hal-hal Yang Mempengaruhi Aktivitas
Dalam Terapi Okupasi
Jenis Karakteristik Aktivitas
01 Jenis aktivitas dalam terapi
okupasi (seni, rekreasi,
02 Aktivitas yang dapat
menyibukkan seseorang
olahraga, dll) secara produktif

Analisa Aktivitas
03 Untuk dapat mengenal karakteristik
maupun potensi aktivitas dalam
rangka perencanaan terapi, maka
aktivitas tersebut harus dianalisa
terlebih dahulu.
INDIKASI TERAPI OKUPASI
• Seseorang yang kurang berfungsi dalam kehidupannya karena kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam
pengintegrasian perkembangan psikososialnya.
• Kelainan tingkah laku yang tidak wajar

• Ketidakmampuan menginterpresikan rangsangan

• Terhentinya seseorang dalam fase pertumbuhan tersebut

• Kelainan tingkah laku yang tidak wajar


• Mereka yang lebih mudah mengekspresikan perasaannya melalui suatu aktivitas dari pada dengan
percakapan.
• Mereka yang merasa lebih mudah mempelajari sesuatu dengan cara mempraktikkannya dari pada
membayangkannya
• Mereka yang merasa lebih mudah mempelajari sesuatu dengan cara mempraktikkannya dari pada
membayangkannya
• Pasien cacat tubuh yang mengalami gangguan dalam kepribadiannya.
Anak Sekolah Yang Mengalami Hal Berikut Ini
Perlu Penanganan Terapi Okupasi :

● Keterlambatan motorik kasar


● Keterlambatan motorik halus
● Hiperaktif atau hipoaktif
● Tidak mampu menjaga proses berbahasa
● Tidak mampu menjaga dan mengatur posisi saat belajar
● Gangguan persepsi visual seperti tidak lengkap dalam menyalin tulisan
● Gangguan atensi dan konsentrasi
● Menarik diri
● Kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya
● Keterlambatan dalam bermain
● Tidak disiplin
PROSES TERAPI OKUPASI
0
01 02 03 04 5
Koleksi Penentuan
Analisa Penentuan Evaluasi.
Data. Aktivitas.
Data dan Tujuan.
Identifikasi
Masalah.
PELAKSANAAN
Individu
Metode Terminasi
Kelompok
Keikutsertaan seorang pasien dalam
kegiatan okupasi terapi dapat diakhiri
dengan dasar bahwa pasien:

Waktu
Okupasi terapi dilakukan antar 1-2 • Dianggap telah mampu mengatasi
jam setiap sesi baik yang individu persoalannya
maupun kelompok • Dianggap tidak akan berkembang
lagi
• Dianggap perlu mengikuti program
lainnya sebelum okupasi terapi.

Anda mungkin juga menyukai