Anda di halaman 1dari 30

Abnormalitas

Cairan Ketuban
KELOMPOK 3
Abnormalitas Cairan Ketuban
1. 1. Polihidramnion
2. 2. Oligohidramnion
3. 3. Emboli Placenta
4. 4. Malpresentasi
5. 5. Malposisi
1. Polihidramnion
Polihidromnion (hidramnion) adalah suatu
kejadian dimana jumlah air ketuban jauh lebih
banyak dari normal biasanya lebih dari 2 liter.
Dalam beberapa literature ada yang menbagi
polihidromnion menjadi dua tergantung dari
berapa lama perjalanan penyakitnya, yaitu:
a.  Polihidramnion akut
b.  Polihidramnion kronis
Etiologi Polihidramnion

1. Produksi air ketuban


bertambah 2. Pada cacat bawaan
Diduga air tuban dibentuk oleh sel-
sel amnion, air tuban dapat juga sehingga air ketuban tak
bertambah karena cairan lain masuk
ke dalam ruangan amnion
bisa tertelan
misalnya karena sumbatan atau
penyempitan saluran pencernaan
bagian atas, volume air ketuban akan
meningkat secara drastic.
Tanda dan Gejala Polihidramnion
● Perut terasa lebih besar dari pada biasa ● Edema pada tungkai vulva dan
● Sesak nafas, nyeri ulu hati dan sianosis abdomen
● Nyeri perut karena tegangnya uterus ● Perut tegang dan nyeri tekan
● Kelihatan perut sangat buncit dan tegang, ● Fundus uteri lebih tinggi dari usia
kulit perut mengkilat, retak-retak dan kehamila sesungguhya
kadang umbilicus mendatar ● Bagian-bagian janin sukar dikenali
● DJJ sukar dikenali
Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Ultrasonografi
2. Pemeriksaan USG
Patofisiologi
Pada awal kehamilan, rongga amnion terisi oleh cairan yang mirip dengan cairan ekstrsel. Proses-
proses ini mengatur pengendalian volume cairan. Teori ini dibenarkan dengan kenyataan bahwa
hidramnion hampir selalu terjadi apabila janin tidak dapat menelan, seperti pada kasus atresia
esophagus. Pada beberapa kasus hidramnion berat, janin menelan cairan amnion dalam jumlah
yang cukup banyak. diduga air ketuban dibentuk dari sel-sel amnion, Di samping itu ditambah oleh
air kencing janin dan cairan otak pada anensefalus. Air ketuban yang dibentuk secara rutin
dikeluarkan dan diganti dengan yang baru. Hidramnion yang sering terjadi pada diabetes ibu
selama hamil trimester ketiga masih belum dapat diterangakan. Salah satu penjelasannya adalah
bahwa hiperglikemia ibu menyebabkan hiperglikemia janin yang menimbulkan diuresis osmotik
Penatalaksanaan Penatalaksanaaan
Keperawatan Medis
1. Bila tidak ada yang mendesak, maka Pada persiapan terapi hidramnion
tunggu harus dilakukan pemeriksaan
laboratorium lengkap; darah lengkap,
2. Persiapkan tokolisis dengan system hemopoesis, fungsi liver dan
magnesium sulfat ginjal, ultrasonografi.
Pengobatan Hidramnion dapat dibagi
3. Apabila ada keluhan sesak, lakukan menjadi 3 jenis :
pungsi transvaginal 1. Hidramnion menahun
4. Ketika pemeriksaan dalam, dan 2. Hidramnion akut-mendadak usia
ketuban tiba tiba pecah, masukkan kehamilan < 35 minggu
tinju kedalam vagina agar ketuban 3. Hidramnion mendadak dengan
keluar pelan usia kehamilan > 35 minggu
Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan

diagnosis : Ketidakefektifan pola napas b.d


dispnea, tekanan pada diafragma akibat
hidramnion
2. Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air
ketuban kurang dari normal, yaitu kurang dari 500 cc.
Definisi lainnya menyebutkan sebagai AFI yang
kurang dari 5 cm. Karena VAK tergantung pada usia
kehamilan maka definisi yang lebih tepat adalah AFI
yang kurang dari presentil 5 ( lebih kurang AFI yang
<6.8 cm saat hamil cukup bulan).
Etiologi
Oligohidramnion
Penyebab oligohydramnion tidak dapat dipahami sepenuhnya. Mayoritas
wanita hamil yang mengalami tidak tau pasti apa penyebabnya. Penyebab
oligohydramnion yang telah terdeteksi adalah cacat bawaan janin dan
bocornya kantung/ membran cairan ketuban yang mengelilingi janin dalam
rahim.

Masalah kesehatan lain yang juga telah dihubungkan dengan


oligohidramnion adalah tekanan darah tinggi, diabetes, SLE, dan masalah
pada plasenta.
Manifestasi Klinis

• Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada
ballotemen.
• Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak.
• Sering berakhir dengan partus prematurus.
• Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan
terdengar lebih jelas.
• Persalinan lebih lama dari biasanya.
• Sewaktu his akan sakit sekali.
• Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak
ada yang keluar.
Patofisiologi
Mekanisme atau patofisiologi terjadinya oligohidramnion dapat dikaitkan dengan adanya
sindroma potter dan fenotip pottern, dimana, Sindroma Potter dan Fenotip Potter
adalah suatu keadaan kompleks yang berhubungan dengan gagal ginjal bawaan dan
berhubungan dengan oligohidramnion (cairan ketuban yang sedikit).
Pemeriksaan
Penunjang Penatalaksanaan
Pemeriksaan dengan USG dapat Penanganan oligohidramnion bergantung
mendiagnosa apakah cairan pada situasi klinik dan dilakukan pada
ketuban terlalu sedikit atau fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
terlalu banyak. mengingat prognosis janin yang tidak baik.
Kompresi tali pusat selama proses persalinan
biasa terjadi pada oligohidramnion, oleh
karena itu persalinan dengan section casarea
merupakan pilihan terbaik pada kasus
oligohidramnion.
Komplikasi

1. Apabila terjadi pada kehamilan


trimester pertama/pertengahan usia
Tindakan
kehamilan cenderung berakibat serius
dibandingkan masa kehamilan
Konsevatif
trimester terakhir. 1. Tirah baring.
2. Apabila terjadi dipertengahan masa 2. Hidrasi.
kehamilan dapat meningkatkan resiko 3. Perbaikan nutrisi.
keguguran, kelahiran prematur dan 4. Pemantauan kesejahteraan janin (hitung
kematian bayi dalam kandungan. pergerakan janin, NST, Bpp).
3. Apabila terjadi di kehamilan trimester 5. Pemeriksaan USG yang umum dari
terakhir, hal ini berhubungan dengan volume cairan amnion.
pertumbuhan janin yang kurang baik. 6. Amnion infusion.
7. Induksi dan kelahiran.
Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Penyakit Sekarang
4. Riwayat Penyakit Sebelumnya
5. Analisa Data : data subyektif dan data Obyektif
6. Pengkajian Fisik :
- Aktifitas/Istirahat - Hygiene - Interaksi Sosial
- Sirkulasi - Neurosensori - Seksualitas
- Intefritas Ego - Nyeri / Ketidaknyamanan - Eliminasi
- Makanan / Cairan - Keamanan
- Belajar / Mengajar - Pernapasan

--
3. Emboli Placenta
Emboli cairan ketuban adalah gangguan
dimana sejumlah besar cairan ketuban
tiba – tiba memasuki aliran darah.
Cairan ketuban berisi sampah yang
dapat menghambat pembuluh darah dan
mencairkan darah yang
mempengaruhikoagulasi.
 
Etiologi Emboli Placenta
• Multiparitas dan Usia lebih dari 30 tahun

• Janin besar intrauteri

• Kematian janin intrauteri

• Meconium dalam cairan ketuban

• Kontraksi uterus yang kuat

• Insidensi yang tinggi kelahiran dengan


operasi
Patofisiologi
Akibat tekanan yang tinggi, antara lain karena rasa mulas yang luar biasa, air
ketuban beserta komponennya berkemungkinan masuk ke dalam sirkulasi darah.
Walaupun cairan amnion dapat masuk sirkulasi darah tanpa mengakibatkan
masalah tapi pada beberapa ibu dapat terjadi respon inflamasi yang
mengakibatkan kolaps cepat yang sama dengan syok anafilaksi atau syok sepsis.
Pada fase I, akibat dari menumpuknya air ketuban di paru-paru terjadi
vasospasme arteri koroner dan arteri pulmonalis. Perempuan yang selamat dari
peristiwa ini mungkin memasuki fase II. Ini adalah fase perdarahan yang ditandai
dengan pendarahan besar dengan rahim atony dan Coagulation Intaravakuler
Diseminata ( DIC ).
Manifestasi Klinis Pemeriksaan
• Tekanan darah turun secara signifikan   Diagnostik
• Dyspnea
• Batuk • Gas darah arteri : pO2 biasanya menurun. 
• Sianosis perifer dan perubahan pada
• Tekanan vena sentralis dapat meningkat,
membran mukosa akibat dari hipoksia.
normal, atau subnormal tergantung pada
• Janin Bradycardia sebagai respon
kuantitas hilangnya darah.  
terhadap hipoksia,  
• Gambaran koagulasi  
• Pulmonary edema.
• EKG dapat memperlihatkan regangan jantung
• Cardiac arrest.
kanan akut.
• Rahim atony 
• Keluaran urin dapat menurun, menunjukkan
• Koagulopati atau pendarahan parah
perfusi ginjal yang tidak adekuat.
karena tidak adanya penjelasan lain
• Foto toraks dan scan paru
Penatalaksanaan Komplikasi
1. Edema paru yang luas dan akhirnya
• Terapi krusnal mengakibatkan kegagalan dan payah jantung
• Penggatian cairan intravena & darah   kanan.
• Oksitosin 2. Ganguan pembekuan darah.
• Morfin ( 10 mg )
• Heparin  


Amniofilin ( 250 – 500 mg )  
Isoproternol Prognosis
• Kortikosteroid
• Sekalipun nortalitas tinggi, emboli cairan tidak
Oksigen
• selalu membawa kematian pada tiap kasus. 75%
plasma beku segar dan sedian trombosit.
• wanita meninggal sebagai akibat langsung
Defek koagulasi harus dikoreksi dengan
emboli. Sisanya meninggal akibat perdarahan
menggunakan heparin / fibrinogen.
• yang tidak terkendali. Mortalitas feral tinggi
Darah segar
• dan 50% kematian terjadi inutera.
Digitalis berhasiat
Pengkajian Diagnosa
1. Identitas Pasien 1. Gangguan pertukaran gas b.d
2. Riwayat Sakit dan Kesehatan Vasospasme arteri pulmonalis
2. Ketidakefektifan pola pernapasan b.d
3. Pemeriksaan Fisik : Riview Of
System ( ROS ) : Breath, Blood, berhubungan dengan penurunan oksigen
Brain, Bladder, Bowel, Bone dalam udara inspirasi
3. Perubahan perfusi jaringan b.d kadar
oksigen dalam sirkulasi menurun
4. Defisit volume cairan b.d pendarahan
5. Intolensi aktivitas b.d berhubungan
dengan berkurangnya oksigen dalam ginjal
4. Malpresentasi
Malpresentasi merupakan bagian terendah janin
yang berada di bagian segmen bawah rahim, bukan
bagian belakang kepala. Malpresentasi merupakan
semua presentasi lain dari janin selain presentasi
veteks
Etiologi Malpresentasi
Faktor Maternal Faktor Janin
dan Uterus a. Bayi yang besar.
a. Panggul sempit b. Kesalahan dalam polaritas
b. Perut ibu yang pendulans. janin
c. Neoplasma. Fimbromioma c. Putaran paksi dalam yang
uteri dan cystoma ovarii dapat abnormal.
menghalangi jalan masuk ke d. Sikap janin yang tidak
panggul. fleksi tetapi ekstensi.
d. Kelainan uterus. e. Kehamilan ganda.
e. Kelainan letak dan besarnya f. Kelainan janin
plasenta. g. Hidramnion.
Manifestasi Klinis
Letak Sunsang Letak Lintang
1) Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian 1) Periksa pandang: tampak perut melebar ke arah
perut bawah dibawah pusat dan ibu sering samping, tinggi dasar rahim tidak sesuai dengan
merasa benda keras (kepala) mendesak umur kehamilan(lebih rendah)
tulang iga. 2) Periksa raba: Terdapat tinggi dasar rahim rendah,
2) Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan didalam dasar rahim/uterus tidak teraba bagian
melenting pada fundus uteri besar, batas bawah uterus'rahim "kosong". batas
3) Punggung anak dapat teraba pada salah satu uterus melebar kesamping dan teraba bagian
sisi perut dan bagian-bagian kecil pada janin yang keras bulat dan melenting di salah
pihak yang berlawanan. Diatas sympisis satu sisi
teraba bagian yang kurang bundar dan 3) Periksa dengar: terdapat denyut jantung janin
lunak, terdengar paling jelas di sekitar pusat
4) Bunyi jantung janin terdengar pada punggung 4) Periksa dalam: ditemukan rahim/uterus bagian
anak setinggi pusat (Lisnawati, 2011) bawah kosong (Fadlun & Feryanto, 2011)
5. Malposisi
Malposisi adalah kepala janin relative terhadap pelvix dengan oksiput sebagai titik
referensi.

- Letak Sungsang - Letak Lintang


Adalah letak memanjang dengan adalah sumbuh memanjang janin
bokong sebagai bagian yang menyilang sumbu memanjang ibu secara
terendah (persentasi bokong) tegak lurus mendekati 90o. jika sudut yang
dibentuk kedua sumbuh ini tajam disebut
Obligue lie
Etiologi
Letak Sungsang Letak Lintang
SudutRahim
• Keadaan Ibu • Sudut Ibu
Multiparitas
• Keadaan Plasenta • CPD
• Keadaan Jalan Lahir • Tumor di dasar panggul
• Kelainan rahim (uterus arkuatus atau
uterus subseptus)
• Sudut
Tali pusatJanin
pendek atau lilitan
tali pusat • Sudut Janin
Prematuritas
• Hidrosefalus atau anensefalus • Hidroamnion
• Kehamilan kembar • Gemeli
• Hidramnion atau • Plasenta previa
oligohidramnion • Kelainan janin
• Prematuritas (hidrosepalus,
ansefalus)
Patofisiologi
Letak Sungsang Letak Lintang
• Hidramnion: anak mudah bergerak Meskipun letak lintang dapat diubah
karena mobilisasi menjadi presentasi kepala, tetapi kelainan-
• Plasenta Previda: Menghalangi kepala kelainan yang menyebabkan letak lintang,
turun ke panggul seperti misalnya panggul sempit, tumor
• Panggul Sempit: Kepala susah panggul dan plasenta previa masih tetap
menyesuaikan ke jalan lahir dapat menimbulkan kesulitan pada
persalinan. Persalinan letak lintang
memberikan prognosis yang jelek, baik
terhadap ibu maupun janinnya.
Penatalaksanaan
Letak Sungsang Letak Lintang
1. Pada kehamilan
- Pada primigravida, Kehamilan < 28 minggu
1. Saat kehamilan melakukan versi luar.
dianjurkan posisi lutut dada, apabila > 28
2. Persalinan diselesaikan dengan:
minggu dilakukan versi luar
- Pertolongan persalinan pervagina
- Pada multigravida, kehamilan < 32 minggu
- pertolongan persalinan dengan seksio
dilakukan posisi lutut dada, apabila > 32
sesarea
minggu dilakukan versi luar
2. Pada Persalinan
Apabila ketuban masih ada, dan pembukaan
< 4 cm, dicoba versi luar. Jika pembukaan > 4 cm
pada primigravida dengan janin hidup dilakukan
sectio caesaria, jika janin mati, tunggu pembukaan
lengkap, dan lakukan embriotomi
Diagnosa
Ketidakefektifan pola nafas b.d dipsnea, tekanan pada diafragma akibat
hidramnion

Nyeri akut b.d agen cedera biologis (pergerakan bayi)

Gangguan pertukaran gas b.d vasospasme arteri pulmonalis

Ketidakefektifan pola nafas b.d penurunan oksigen dalam udara inspirasi


THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai