Anda di halaman 1dari 11

Kerentanan Fisik terhadap

GEMPA BUMI

Atik
Darmawati Kurniya
Desy Meldawati Program Studi Sarjana Keperawatan
Puspa Ayu Devira Fakultas Kesehatan
Silvi Yanti
Universitas Sari Mulia
DEFINISI

Menurut Peraturan Kepala BNPB No. 2 tahun 2012, kerentanan


adalah suatu kondisi dari suatu komunitas atau masyarakat yang
mengarah atau menyebabkan ketidakmampuan dalam
menghadapi ancaman bencana. Kerentanan dinilai dari
sekumpulan kondisi atau suatu akibat keadaan (faktor fisik, sosial,
ekonomi dan lingkungan, yang berpengaruh buruk terhadap
upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
Kerentanan Fisik

kerentanan fisik didefinisikan sebagai sifat struktur fisik yang


BAKORNAS PBP (2002) menyebutkan bahwa kerentanan fisik
menentukan potensi kerusakan terhadap bencana (jenis material
suatu kawasan terhadap bencana dipengaruhi oleh Kerentanan
dan kualitas bangunan) (Ebert et al., 2009). Secara fisik, bentuk
fisik(infrastruktur) menggambarkan perkiraan tingkat kerusakan
kerentanan yang dimiliki masyarakat berupa daya tahan
terhadap fisik bila ada faktor ancaman tertentu, melihat dari
menghadapi bahaya tertentu. Misalnya adalah kekuatan bangunan
berbagai indicator sebagai berikut: persentase kawasan
rumah bagi masyarakat yang berada di daerah rawan gempa,
terbangun; kepadatan bangunan; persentase bangunan konstruksi
adanya tanggul pengaman banjir bagi masyarakat yang tinggal di
darurat; jaringan listrik; jaringan telekomunikasi dan PDAM.
bantaran sungai dan sebagainya.
Faktor Yang Mempengaruhi Kerentanan Fisik

Potensi kekuatan
hazard berdasarkan
pola geografis

Keadaan fisik dan


topografi wilayah
setempat
Potensi kekuatan
hazard berdasarkan
pola geografis

Pola tingkah laku


masyarakat terhadap
lingkungan
Jenis material yang
digunakan untuk
konstuksi bangunan

Drainase dan saluran


pembuangan kotoran
Contoh bencana yang terjadi

Gempa bumi tektonik yang terjadi


pada tanggal 2 Juli 2013 pukul
14:37:03 wib mengguncang dengan
kuat Dataran Tinggi Gayo. Dua
Kabupaten yang paling parah
mengalami dampak dari gempa bumi
tersebut adalah Kabupaten Aceh
Definisi Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.
Gempa berkekuatan 6,2 SR terjadi di
kedalaman 10 kilometer dengan
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi episentrum di dekat ujung barat laut
akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba- Sumatera, 55 kilometer di selatan
tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan Bireun. Wilayah Aceh Tengah dilalui
pada kerak bumi. Sumber gempa bumi yang oleh Sesar Sumatera Segmen Tripa
paling umum ada dua, yaitu: (BNPB, 2013).Gempa bumi ini
(1) pergerakan (slip) pada zona patahan aktif menghancurkan infrastruktur dan
yang disebut sebagai gempa tektonik dan
(2) pergerakan magma akibat aktifitas gunung
bangunan rumah, sekolah, puskesmas,
api yang disebut sebagai gempa vulkanik perkantoran, mesjid, meunasah bahkan
(Natawidjaja, 2008). menimbulkan korban jiwa
Menurut BNPB dalam peraturan kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana No 2 Tahun 2012, Pengkajian risiko bencana merupakan suatu
pendekatan untuk memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin
timbul akibat potensi bencana yang melanda. Potensi dampak negatif
tersebut dihitung berdasarkan tingkat kerentanan dan kapasitas kawasan.
Potensi dampak negatif ini juga dilihat dari potensi jumlah jiwa yang
terpapar, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan.

Nilai kerentanan fisik diperoleh dari hasil pengumpulan data parameter-


parameter seperti; jumlah rumah permanen, semi permanen, sederhana,
prasarana jalan, prasarana kesehatan, prasarana energi, prasarana
perhubungan dan komunikasi. Dari hasil pengumpulan data sekunder yang
dilakukan, maka diperoleh nilai kerentanan fisik tinggi untuk rumah
dengan skor 1 dengan luas area mencapai 333.447,44 Ha. Nilai kerentanan
fisik sedang untuk rumah dengan skor 0,666 dengan luas area mencapai
128.943,77 Ha. Nilai kerentanan fisik rendah untuk rumah dengan skor
0,3333 dengan luas area mencapai 11.256,27 Ha.
Solusi Penanganan Sebelum Gempa Bumi
Melatih anggota
keluarga untuk
melakukan
Membangun konstruksi bangunan
kegiatan yang Zonasi daerah- daerah yang yang
yang tahan getaran atau gempa. Hal ini
tanggap darurat rawan gempa bumi dan juga
bisa dilakukan terutama di daerah-
daerah yang rawan terjadi gempa pengaturan lahan.
bumi.

Membekali pendidikan kepada


Memperkuat bangunan agar sesuai masyarakat tentang pentingnya
dengan standar kualitas bangunan. mengetahui cara- cara
penyelamatan ketika terjadi gempa
bumi.

Merencanakan penempatan Turut serta dalam pelatihan berbagai


pemukiman untuk mengurangi program upaya penyelamatan,
tingkat kepadatan hunian di daerah kewaspadaan masyarakat terhadap
yang rawan gempa bumi. gempa bumi, dan juga dalam pelatihan
Pembentukan pemadam kebakaran serta pertolongan
kelompok pertama ketika menghadapi bahaya.
penyelamat
bencana alam
DAFTAR PUSTAKA
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai