PENYAKIT CORONAVIRUS
(COVID-19)
DI BANDARA SOEKARNO-HATTA
dr. Anas Ma’ruf, MKM
Kepala KKP Kelas I Soekarno Hatta
Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI
Jakarta, 12 Maret 2020
• Nama : dr. ANAS MA’RUF, MKM
• TTL : Pemalang 20 Mei 1970
• Pendidikan :
- Dokter FK UGM Yogyakarta 1989
- S2 FKM UI Jakarta 2008
Riwayat Pekerjaan :
• Kepala KKP Kelas I Soeta, Nov 2017 – skrg
• Kepala KKP Kelas I Batam, Juni 2016 s/d Nov 2017
• Kepala Bagian Program dan Informasi Ditjen P2P Feb 2015 – Juni 2016
• Kepala Subdit Filariasis dan Kecacingan Ditjen P2P Feb 2014 – Feb 2015
• Kepala KKP Kelas II Semarang Juli 2011 – Feb 2014
• Kepala Seksi Standarisasi Subdit Zoonosis Feb 2008 – Juli 2011
• Staf Subdit Filariasis dan Schistosomiasis Des 2002 – Feb 2008
• PT Askes: 2002
• Dokter PTT: 1999-2002
KKP SESUAI
Permenkes 356/2008
Jo Permenkes 2348/2011
Tentang SOTK KKP
(nuklir/biologi/kimia)
Di wilayah kerja
bandara, pelabuhan dan
lintas batas darat LINGKUNGAN
Negara
Di Indonesia: 49 KKP
KKP Kelas I : 7 KKP Kelas III : 20
KKP Kelas IV : 1 Jumlah Wilker : 306
KKP Kelas II : 21
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2018
TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN
PENGAWASAN KEDATANGAN PESAWAT UDARA
(Pasal 27)
DILAKUKAN
PENGAWASAN
KEKARANTINAAN
KESEHATAN
Setiap pesawat udara yang
datang dari luar negeri
PENGAWASAN KEDATANGAN PESAWAT UDARA
(Pasal 27-31)
SETIAP PESAWAT PERSETUJUAN BEBAS
• datang dari Bandar Udara KARANTINA
wilayah yang terjangkit; dalam hal tidak ditemukan penyakit
• terdapat orang hidup atau dan/atau faktor risiko yang
mati yang diduga terjangkit; DALAM berpotensi menimbulkan
dan/atau STATUS Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
• terdapat orang dan/atau KARANTINA
barang diduga terpapar di
dalam pesawat udara
PERSETUJUAN KARANTINA
TERBATAS
• Kapten Penerbang wajib segera melaporkan • Dalam status karantina, Kapten
dalam hal ditemukan penyakit
mengenai keadaan pesawat udara yang Penerbang wajib secara
langsung memberikan
dan/atau faktor risiko yang
berstatus karantina kepada petugas lalu lintas
udara untuk diteruskan kepada Pejabat dokumen Deklarasi Kesehatan berpotensi menimbulkan
Karantina Kesehatan di Bandar Udara tujuan Penerbangan (Health Part of Kedaruratan Kesehatan Masyarakat.
dengan menggunakan teknologi the Aircraft General
telekomunikasi. Declaration) kepada Pejabat
• Setelah kedatangan Pesawat Udara, Kapten Karantina Kesehatan. Pesawat Udara dengan karantina
• Dilakukan Pengawasan
Penerbang melalui pengelola Bandar Udara terbatas harus dilakukan tindakan
wajib memberikan dokumen Deklarasi Kekarantinaan Kesehatan oleh
Pejabat Karantina Kesehatan.
Kekarantinaan Kesehatan dan/atau
Kesehatan Penerbangan (Health Part of the penerbitan atau pembaruan
Aircraft General Declaration) kepada Pejabat untuk memperoleh
Karantina Kesehatan. Persetujuan Karantina Dokumen Karantina Kesehatan
Kesehatan.
PENGAWASAN AWAK, PERSONEL, DAN PENUMPANG
(Pasal 38 UU No. 6/2018)
PROSEDUR
KEDATANGAN
PESAWAT YANG
ADA INFORMASI
PENUMPANG/KRU
MENINGGAL ATAU
SAKIT DIDUGA
KKM
1. Pengumuman di pesawat
2. Pembagian HAC dan
pengisian HAC
3. Skrining suhu paling tdk 2
kali (TS massal-Thermogun
atau TS massal-TS massal)
4. Penyobekan HAC
5. Bila ada atenssi dilakukan
pemeriksaan dan PE
6. Ke Imigrasi
7. Pengecekan HAC oleh ptgs
imigrasi HASIL:
- Bila ada demam dan/atau tanda gejala
8. Bagasi Bea Cukai riksa dokter suspek rujuk
keluar terminal - Bila sehat lanjutkan perjalnan dg
membawa HAV
ALUR KEDATANGAN WNA DAN WNI DARI DARI TIONGKOK
SERTA DARI IRAN, ITALIA DAN KORSEL (IKI)
WNA dg dg travel history dlm 14 hari terakhir
China dan IKI:
1. China daratan (per 5 Feb ‘20) ditolak
2. IKI (per 8 Mar ‘20) daerah/prov ttt,
ditolak
3. IKI lainnya Health Certificate/HC
(berlaku 7 hari, isi: fit to travel, free from
respiratory infection symptoms)
divalidasi oleh KKP
WNI kembali dari China dan IKI:
4. Tdk wajib membawa HC
5. Pemeriksaan tambahan: wawancara/PE,
pengamatan tanda gejala, saturasi oksigen
KLIRENS KKP
6. Notifikasi ke PHEOC dan daerah
FUNGSI HEALTH ALERT CARD
1. Sebagai bukti sdh diskrining di
Bandara
2. Kewaspadaan bagi diri
penumpang/kru pesawat py riw
perjalanan ke negara yg ada kasus
akan dihubungi bila satu pesawat
ada yg tertular (tracing)
3. Kewaspadaan bagi ptgs kesehatan
bila ybs memeriksakan diri
4. Bentuk komunikasi kewaspadaan
pintu masuk negara dan wilayah
5. Media KIE bagi pelaku
perjalanan/kru psawat
ISI HEALTH ALERT CARD
DISIMPAN PETUGAS: DISIMPAN PELAKU PERJALANAN:
1. Identitas: nama, umur, jenis 1. Data yg sama dengan yg disimpan
kelamin, kebangsaan, no petugas
pasport, alamat, no telp yg 2. Informasi penyakit yg sedang
bisa dihubungi diwaspadai
2. Ket penerbangan: datang dr 3. Pesan kepada pelaku perjanan: agar
negara, tgl kedatangan, no disimpan dalam 14 hari kedepan, bila
penerbangan, nama sakit dibawa pada saat berobat ke
pesawat, no kursi faskes
3. Riwayat negara yg 4. Pesan kepada dokter/ptgs kesehatan:
dikunjungi dalam 14 hari org yg membawa kartu ini punya
terakhir riwayat perjalanan dari negara
4. Pernyataan kondisi endemis/terjangkit, bila dicurigai ada
kesehatan saat ini tanda-gejala penyakit yg diwaspadai,
mohon lapor ke
Puskesmas/Dinkes/Posko KLB,…
Total Penumpang & Crew dalam Pengawasan (HAC & Cek
Suhu)
Sebelum Penerbangan dari/ke China Ditutup
9000
8000 7883
7000
6000 5792
5249
5000 4580
4000 Penumpang yg
3000 Diawasi
2000
Total : 23.504
1000
Rata-rata : 5.876
0
1-Feb 2-Feb 3-Feb 4-Feb
14000
12000
10000
8000
Per 5 Feb – 10 Mar 2020
6000 Penumpang yg
Diawasi
4000
Total : 357.834
2000 Rata-rata : 10.224
0
F eb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Mar Mar Mar Mar Mar
5- 7- 9- 11 - 1 3- 1 5- 1 7 - 19 - 2 1 - 23 - 25 - 2 7- 29 - 2- 4- 6- 8 - 1 0-
Total Penerbangan yang Diawasi
Setelah Penerbangan dari/ke China Ditutup
120
100
80
60
Per 5 Feb – 10 Mar 2020
Penerbangan yg
40 Diawasi
Total : 2.868
20
Rata-rata : 82
0
F eb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Feb Mar Mar Mar Mar Mar
5- 7- 9 - 1 1- 1 3 - 15 - 17 - 1 9- 2 1- 23 - 2 5- 27 - 29 - 2- 4- 6- 8 - 1 0-
Total Seluruh Pengawasan
1 Feb – 10 Mar 2020
Penumpang pesawat
Total Total
• 381.338 pax dan crew • 3.131 pesawat
Rata-rata Rata-rata
• 9.947 pax dan crew • 83
PE Pelaku perjalanan
PE WNI dari
dengan travel history
Iran/Italia/Korsel
China/dengan gejala
• 500 orang • 266 orang
20 14 14
9 7 7 6 5 5
4 4 4 4 3 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1
0
I G A L T T EL U BI R T R U
DK E N T I M
PU SE U NT S K M BA LU BA I A
A T J A PA M UM U L
A LU JA UL KA A P R
J SU S S S P
M
PENUTUP
1.PREVENT a.l: komunikasi-koordinasi,
memperbanyak KIE, menambah handsanitizer, APD
minimal bagi petugas/pekerja, Higiene Sanitasi
lingkungan
2.DETECT a.l: penemuan dini kasus (a. laporan
orang sakit dari LS/LP; b. penumpang/personel pesawat
sakit lapor; c. skrining suhu dan tanda-gejala)
pemberian HAC, Penyelidikan Epidemiogi, notifikasi ke
daerah
3.RESPONSE a.l: penyiapan sarpras, APD Lengkap,
ruang isolasi sementara, ruang karantina, penambahan
petugas, pelibatan LS/LP, tindakan kekarantinaan sesuai
situasi,
Boarding Announcement Thermal-gun