Anda di halaman 1dari 54

MATERI

KEWIRAUSAAAN

Oleh: Sherliana Halim (1810631020172)


BAB 1.
MENJADI
WIRAUSAHAN
FRAMEWORK
Definisi Wirausaha
Eddy Soeryanto Soegoto mendefinisikan
kewirausahaan sebagai usaha kreatif yang
dilakukan berdasarkan inovasi untuk
menghasilkan suatu hal yang baru,
memiliki nilai tambah, memberikan
manfaat, menciptakan lapangan kerja dan
hasilnya berguna bagi orang lain.
• UMKM dapat menjadi alternatif wirausahawan muda
• UMKM sebagai andalan Indonesia ketika mengalami
krisis 1998
• Meski dikelola dengan sederhana, pada saat itu
mereka telah mengambil peran besar.
Peran UMKM
Sarana Sarana Memberikan
Mengentaskan Meratakan pemasukan
Kemiskinan Tingkat bagi devisa
Perekonomian negara
Rakyat Kecil

Tingginya angka Keberadaan Pangsa pasar


penyerapan UMKM di berbagai UMKM saat ini
tenaga kerja oelh lokasi yang tidak hanya
UMKM dimana tersebar di 34 nasional namun
pada tahun 2011 provinsi Indonesia juga Internasional.
lebih dari 55,2 juta dapat memperkecil Pada tahun 2017
unit UMKM jurang ekonomi pelaku UMKM
mampu menyerap antara yang kaya menyumbang Rp
sekitar 101,7 juta dan miskin 88,45 miliar untuk
orang devisa negara
Karakteristik Seorang Wirausaha

Menggeluti usaha tidak sekedar ala kadarnya, akan tetapi dengan


1 keberanian, kegigihan sehingga usahanya tumbuh

Bersahabat dengan ketidakpastian


2

Menjalankan usaha yang riil, bukan spekulatif


3
• Didasarkan motif untuk melayani dan
memperoleh kemandirian
• Dengan ketulusan, kerjakeras dan inovasi
USAHA YANG Usaha yang
• Bukan jalan pintas, cara cepat menjadi
kaya
SESUNGGUHNYA Sesungguhnya
• Membangun secara bertahap
• Menjaga nama baik, membangun reputasi
VS • Bukan sekedar passive income, tetapi riil
• Pendidikan, persahabatan, spiritualitas
USAHA sangat penting.

SPEKULATIF
• Didasarkan motif ingin cepat kaya
• Mengedepankan cara-cara instant
• Mendewa-dewakan “passive
income”
• Tidak peduli kerugian pihak lain,
yang penting, “saya untung”
Usaha Spekulatif
• Pendidikan dan kehidupan
spiritual tidak dianggap penting
Contoh Usaha
Spekulatif
Entrepreneurial Mindset

Action Berpikir Simpel Selalu Mencari


Oriented Peluang Baru

Mengejar Peluang Hanya Mengambil Fokus pada Eksekusi Memfokuskan Energi


dengan Disiplin Peluang Terbaik Setiap Orang dalam
Tinggi Bisnis
Menumbuhkan Keinginan untuk Berwirausaha
• Modal utama berwirausaha bukanlah uang, melainkan
keyakinan untuk tumbuh dan menang
• Bersahabatlah dengan ketidakpastian
• Buka pikiran Anda, pelajari hal-hal baru
• Be ready, persiapkan diri Anda dengan baik
• Bangunlah network selagi muda, dan jagalah kepercayaan
Tipe – Tipe Entrepreneurship

2 4

1 3 5
Intrapreneur Social
Karyawan dengan entrepreneur
jiwa kewirausahaan
(inovatif dan tajam Entrepreneur Pelaku kegiatan
Karyawan Memiliki usaha Eco-preneur
Bekerja pada dalam melihat sosial berwatak
peluang). Yang dicari yang entrepreneur Wirausaha dalam
orang lain, bidang
adalah kemerdekaan dikembangkan
professional sendiri, pengambil lingkungan hidup
executive dan akses terhadap
resources resiko
(decision maker)
BAB 2.
BERPIKIR
PERUBAHAN
FRAMEWORK
Pola Pikir Entrepreneur vs
Non-Entrepreneur
Entrepreneur Non-Entrepreneur
• Produktif • Konsumtif
• Resources • Resources
Utilization Disposal
Hambatan Persepsi Memulai Usaha

Merasa Sudah
Terlalu Tua atau Tidak Berbakat Tidak Punya Modal
Merasa Terlalu (uang)
Muda

SIAPA BILANG?
Ingat lah, Kolonel Sander Ingat lah, Brian si kaki satu Ingat lah, Onasis memulai
pendiri KFC memulai bisnis memulai bisnis karena bisnis kapal angkut dengan
pada umur 70 tahun “kepepet” dan tidak bisa OPM (Other People Money)
mencari kerja
Lalu Apa yang Diperlukan?

Motivasi Mindset Make It


(just do it)
5 Mindset Entrepreneur

2 4

1 Mencari Peluang Baru 3 Belajar Terus Menerus 5


Seorang entrepreneur Seorang entrereneur selalu
perlu peka terhadap belajar untuk upgrade terus
Berani Ambil Risiko peluang – peluang yang Action Oriented isi kepalanya Visi Besar
Seorang entrepreneur harus datang lalu mengambil Seorang entrepreneur Semakin besar visi
berani mengambil resiko peluang itu setelah fokusnya adalah pada yang dimiiliki, semakin
dengan berpikir optimis, direncanakan dengan tindakan dan eksekusi besar pula tantangan
mempelajari resiko, dan matang bukan hanya berhenti yang akan dihadapi
strategi mencapainya. pada ide saja untuk mencapai semua
visi tersebu
Teori Kecerdasan Finansial
• Paham Perbedaan Aset dan Kewajiban
• Arus Kas vs Keuntungan Modal
• Manfaatkan Hutang agar Lebih Makmur
• Membuat Keputusan Finansial Sendiri
Paham Perbedaan Aset dan Kewajiban
Aset adalah segala sesuatu yang menghasilkan
uang ke kantongmu sedangkan kewajiban
adalah segala sesuatu yang mengeluarkan
uang dari kantongmu.

Ciptakan pendapatan pasif atau atau sumber-


sumber pendapatan lainnya untuk
menghasilkan arus kas yang lebih besar dari
kebutuhan bulananmu sehingga kamu dapat
mencapai titik bebas secara finansial dan
keluar dari zona rate race. 
Arus Kas vs Keuntungan Modal
Kebanyakan orang berinvestasi pada keuntungan modal,
sedangkan orang kaya berinvestasi pada arus kas.

Kebanyakan orang: Orang kaya:


Membelikan sebuah rumah dengan harapan Pada umumnya akan lebih memilih rumah itu
harga rumah itu akan naik kemudian menjualnya disewakan saja demi memperoleh arus kas
maka itulah yang dinamakan keuntungan modal. yang tetap dari hasil penyewaan rumah setiap
bulannya.
Katakan saja harga rumah tersebut Rp
300.000.000 dan setahun kemudian harga rumah
naik menjadi Rp 325.000.000 berarti keuntungan
modal dari penjualan rumah adalah Rp
25.000.000.

Menguntungkan sih, tapi what’s next?


Manfaatkan Hutang agar Lebih Makmur

Digunakan untuk keperluan bisnis


atau ingin menambah modal kita Hutang
untuk mengembangkan bisnis yang
sudah ada. Baik
Digunakan untuk keperluan

Hutang konsumtif atau dengan kata


lain memenuhi kebutuhan
pada kolom kewajiban.
Buruk
Membuat Keputusan Finansial Sendiri
Orang kaya atau orang dengan cara berpikir kaya tidak pernah mengikuti
keramaian. Justru mereka tidak suka dengan hal-hal mainstream alias mereka
itu anti-mainstream

Mereka berpikir untuk diri mereka dan membuat keputusan


finansial mereka sendiri karena mereka memiliki
kecerdasan finansial yang tinggi!
BAB 3.
BERPIKIR
KREATIF
FRAMEWORK
Kreativitas sebagai Modal Kewirausahaan
Kreativitas dalam entrepreneur:
Kemampuan dalam menciptakan nilai tambah melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara – cara baru dan berbeda
Hambatan Kreatifitas

Rasa Takut Rasa Puas Rutinitas Tinggi

Kemalasan Mental Birokrasi Stereotyping


Berpikir Kreatif

• Melihat dengan sudut pandang baru


• Menemuka hubungan baru
• Membentuk kombinasi baru
Teknik Create: Teknik Visual Thinking:
1. Membuat COMBINASI
baru
2. Menggunakan Input
yang RANDOM
3. Membuat ELIMINASI
4. Menggunakan
ALTERNATIF
5. Mencoba Cara Pikir
Terbalik
6. Kasus Ekstrim
ATM = Amati, Tiru, Modifikasi
BAB 4.
BERORIENTASI
PADA
TINDAKAN
FRAMEWORK
8th Habits of Highly Effective People
(Stephen Covey) Menemukan
Keunikan dan
Membantu Orang
Lain
Sinergi
Menemukannya
Memahami untuk Dipahami

5 6 7 8
Berfikir Win - Win Menajamkan
4 Ketahanan,
Fleksibilitas, dan
1
2 3 Kekuatan

Dahulukan Hal yang Utama


Proaktif Bermula dari Ujung
Pemikiran (end of
mind)
1. Proaktif
• Mengambil inisiatif
untuk bertindak,
bukan menunggu
atau berwacana
• Mengambil tindakan
sebelum sebuah
kejadian yang tidak Pelajaran dari simbolisasi ini: Lebih baik proaktif,
bertindak cepat mengenali lapangan dan memiliki
dikehendaki muncul pertimbangan yang ‘Good’, daripada sesuatu yang
lambat meskipun dengan pertimbangan yang ‘Great’
• Tidak Sekedar Tujuan, tetapi Tujuan Yang
Benar
• Agar Mencapai Tujuan Yang Benar: Tuliskan
2. Bermula misi pribadi hidup Anda yang menggambarkan
tujuan dan citra diri
dari Ujung • Misi pribadi ditemukan melalui serangkaian
tindakan atau kejadian-kejadian pahit sehingga
Pemikiran membentuk kebajikan dan filosofi hidup
Jadikanlah kebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang
mengedepankan prioritas

Bisa membedakan antara Urgent dan Penting :

3. URGENT  situasi yang mendesak

Dahulukan PENTING  membutuhkan perhatian yang besar

Hal yang Berikan waktu lebih untuk bekerja dengan perencanaan,


Utama mengembangkan hubungan, memanfaatkan peluang-peluang
dan recharge pengetahuan
Berwirausaha Pada Dasarnya
Adalah Berupaya Untuk
Memenangkan Kehidupan.
Jika saya,…
• Menang, Anda kalah (rugi),
… Saya hanya menang

4. Berpikir sekali saja.


• Kalah, Anda menang,…
Anda hanya bisa menang
Win - Win sekali saja.
• Kalah, dan Anda juga kalah,
… Buat apa kita teruskan
kerjasama ini?
• Menang dan Anda juga
menang,… Kita akan
berjalan beriringan, saling
perbaiki, kekal abadi.
Seorang Wirausaha haruslah:
• Memiliki keterbukaan (open mind)
5. untuk mendengarkan, dan tidak
cepat-cepat menolak,
Memahami berargumentasi, atau melawan
atas apa yang di dengar dari
untuk pihak lain.
Dipahami • Kebiasaan mendengarkan dan
memikirkannya.
• Ada usaha menempatkan diri kita
pada posisi orang lain.
Seorang Wirausaha:
• harus mencari sinergi, yaitu suatu total
yang lebih besar dari penjumlahan
elemen-elemen tunggalnya.
• Sinergi yang efektif sangat bergantung

6. Sinergi pada komunikasi.

carilah rekan usaha yang saling


melengkapi, yang berorientasi pada
sinergy agar Anda dapat berorientasi
pada tindakan.
7. Upaya yang dapat dilakukan adalah :
Berikan makanan pada jiwa (spiritual),
Menajamkan hidup yang seimbang, lakukan meditasi,
bacalah buku-buku self help yang
Ketahanan, membangkitkan semangat atau
dengarkanlah musik yang
Fleksibilitas menggairahkan.
Jangan pernah takut mengahadapi
dan kesalahan kecil.

Kekuatan
Dari prilaku efektif menjadi luar biasa.
Mulailah dengan menemukan atau
mengenali keunikan diri sendiri.
8.
Temukan
Keunikan Pribadi Potensi diri, pada empat
1. Pikiran (mind)
2. Tubuh
dan Bantulah elemen utama  3. Hati
Orang Lain 4. Jiwa
Menemukannya
BAB 5.
PENGAMBILAN
RISIKO
FRAMEWORK
Definisi Risiko

Risiko: Motivasi mengambil risiko:


• Ketidakpastian • Menginginkan
(uncertainty) pengembalian yang
• Konsekuensi yang sepadan (return)
memunculkan dampak o mampu mengkalkulasi risiko
yang merugikan • Kepepet
• Risiko dan o tidak mampu mengkalkulasi
Pengambilan risiko, atau
o tidak tahu risiko yang
keputusan bisnis dihadapi
• Hubungan antara: Risk
- Risiko – Rizki – Rejeki
Jenis Jenis Risiko dalam Bisnis

1. Risiko Murni 2. Risiko spekulatif


• Risiko hilang/rusaknya aset • Risiko Perubahan Harga
yang dimiliki Perubahan harga input
• Kecelakaan kerja Perubahan harga output
• Risiko akibat tuntutan hukum • Risiko Kredit
• Risiko operasional lainnya
• Bencana alam (force majure)
Bagaimana Mengkalkulasi Risiko?
•Tentukan seberapa sering risiko tersebut terjadi (frekuensi atau probability)
•Tentukan dampak yang timul dari risiko yang terjadi (dampak)
•Hitung kemungkinan prediksi kerugian, dengan formula:
Frekuensi x Dampak

Contoh Mengkalkulasi Risiko:

Risiko terjadinya pencurian barang dagangan


Frekuensi: 1 bulan 5 kali
Dampak: Dalam setiap kejadian rata-rata kerugian yang ditanggung adalah
Rp300 ribu
Kemungkinan prediksi kerugian:
5 x 300.000 = 1.500.000
Artinya: Dalam satu bulan terdapat risiko pencurian barang dagangan yang berpotensi
menyebabkan kerugian sebesar Rp1,5 juta
Pengelolaan Risiko
Mulai dari Risiko yang memiliki
kemungkinan prediksi kerugian terbesar
(prinsip Pareto)

Pilihan Strategi Pengelolaan:


• Dikontrol, supaya risiko-risiko tidak muncul, misal:
SOP, Quality Control
• Ditransfer kepada pihak lain, misal: konsumen,
supplier dan asuransi
• Dibiayai sendiri, dibuat cadangan dana untuk
membiayai jika risiko terjadi
Tips dan Trik Menghadapi Risiko

2 4

1 Identifikasi risiko 3 Identifikasi 5


apa yang seberapa besar
berpotensi dampak dari risiko
muncul dalam yang muncul
Perlu difahami bahwa risiko Identifikasi tersebut Siapkan
tidak untuk menjadi bisnis seberapa langkah-
penghambat untuk maju. sering risiko langkah
Risiko harus diambil sebagai tersebut mitigasi risiko
konsekuensi menginginkan
muncul hanya pada
sesuatu yang lebih baik
(keberhasilan) risiko yang
dominan/priori
tas
BAB 6.
KEPEMIMPINAN
FRAMEWORK
Teori Kepemimpinan Awal
Teori kepemimpinan awal berfokus pada pemimpin (teori ciri) dan cara pemimpin berinteraksi
dengan anggota kelompok (teori perilaku). Enam ciri terkait kepemimpinan yang efektif:

Dorongan Kehendak untuk Kejujuran dan


Memimpin Integritas

Kecerdasan Kepercayaan Diri Pengetahuan terhadap


Pekerjaan
Gaya Kepemimpinan

Gaya Gaya Gaya Laissez


Demokratis Otokratis Faire

melibatkan bawahan, mendiktekan metode memberikan


delegasi wewenang, kerja, membatasi kebebasan pada
mendorong partisipasi partisipasi kelompok untuk
membuat keputusan
PENDEKATAN Pemimpin Transformasional & Transaksional

KEPEMIMPINAN • Pemimpin transaksional: pemimpin yang membimbing atau


memotivasi pengikutnya menuju sasaran yang ditetapkan
MODEL dengan memperjelas atau persyaratan tugas
• Pemimpin transformasional: pemimpin yang memberi
TERKINI inspirasi untuk bertindak melebihi kepentingan pribadi demi
organisasi

Pemimpin Kharismatis & Visioner

• Pemimpin kharismatis:
pemimpin yang antusias, dan percaya diri yang kepribadian dan tindakannya
mempengaruhi orang untuk berperilaku dengan cara tertentu.
• Pemimpin visioner:
pemimpin yang melampaui karisma karena kemampuannya menciptakan dan
menyatakan visi yang realistis, layak dipercaya, dan menarik mengenai masa depan.
Perilaku Pemimpin yang Efektif
• Memberikan contoh kepada para karyawan
• Menciptakan suatu tatanan nilai dan keyakinan bagi para
karyawan dan dengan bergairah mengejarnya
• Memfokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang
menantang dan terus mengarahkan mereka kepada tujuan
tersebut
• Menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan karyawan untuk
mencapai tujuan mereka
• Menghargai dan mendukung para karyawan
• Berkomunikasi dengan para karyawan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai