17 0ktober 2019 bubur Bubur nasi 50 36,4 0,6 0,1 8,0 0,1
Sore 17.00 nasi Wortel
wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2 0,9
Jam 10.00 Bubur Bubur nasi 50 36,4 0,6 0,1 8,0 0,1
nasi Wortel
wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2 0,9
Edukasi gizi
• Tujuan Edukasi : Tujuan edukasi pada pasien adalah menambah pengetahuan dan
meningkatkan kesadaran pada orangtua pasien bahwa pentingnya makanan bergizi
dan merubah perilaku makan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan gizi,guna
mencapai status gizi yang baik.
• Prioritasi Modifikasi : Prioritasi Modifikasi yaitu bentuk makanan lunak.
• rute oral,Konsumsi Sayuran yang berserat rendah dan sedang seperti kacang
panjang, buncis muda, bayam, labu siam, tomat masak, wortel direbus, dikukus
dan ditumis.
HASIL
Tanggal Diet Asupan Biokimia Fisik/Klinis Antropometri
17 oktober 2019 BB R.sisa E= 710,8 kkal Glukosa WBC Nadi Suhu Respirasi
P =15,3 g sewaktu 16,17 Iu 120x/me 37,4ºC 32x/menit(Cepat) BB 7,3 kg
L= 30,08 g 83 mg/dl (tinggi) nit (Tinggi) PB 73,5 cm
KH =94,4 g (normal) (Normal)
Serat =2,0 g
18-19 oktober BB R.sisa E=446,0 kkal Tidak ada 100x/me 36,1ºC 24x/menit (cepat) -
2019 P=25,0 g pemeriksaan nit (Normal)
L=13,9 g (Rendah)
KH= 57,7 g
Serat = 4,6 g
Cairan=100 cc
19 oktober 2019 101x/me 36,6ºC 30x/menit(cepat)
nit (Normal)
(Rendah)
22 oktober 2019 - - - - - - BB 8 kg
Grafik I asupan tanggal 18-19 oktober 2019
700
661.29
600 CAIRAN
500 800
730.41
446
400 700
asupan
300 kebutuhan 600
200 500
CAIRAN
100 400
90.92
57.7
25
24.79 22.04
13.9 300
0
energi protein lemak kh
200
100
SERAT 100
10
8.58 0
9
ASUPAN KEBUTUHAN
8
7
6 SERAT
5 4.6
4
3
2
1
0
ASUPAN KEBUTUHAN
Grafik II Pemorsian kedua tanggal 19-20 Oktober 2019
700
600 596.58
500
CAIRAN
418.2
400
800
ASUPAN
730
300 KEBUTUHAN
700
200
600
100 500
82.02
65.9
33.37
18.2 19.88 CAIRAN
0 9.7
400
ENERGI PROTEIN LEMAK KH
300
SERAT 200
150
10
9 8.58 100
8
0
7
ASUPAN KEBUTUHAN
6 SERAT
5
4
2.9
3
2
1
0
ASUPAN KEBUTUHAN
Pembahasan
• Asupan Energi pada pemorsian 1 mengalami defisit berat dikarenakan pasien masih
mengalami muntah dan diare dan jumlah asupan yang sedikit juga menyebabkan
pasien mengalami asupan defisit berat. Pada pemorsian ke 2 asupan pasien
berangsur defisit sedang dikarena asupan pasien mengalami peningkatan dan juga
dikarena pemberian makanan dari luar Rs.
• Asupan lemak pada pada pemorsian ke 1 defisit berat dan pada pemorsian ke 2
masih defiisit berat karena pasien hanya sedikit mengkonsumsi lauk hewani yang
diberikan dan juga dikarena pasien masih mengalami muntah dan diare.
• Asupan karbohidrat pada pemorsian 1 asupan KH pasien defisit berat sedangkan
pada pemorsian ke 2 asupan KH pasien berangsur deficit ringan karenakan asupan
pasien mengalami peningkatan pada asupan makanan pokok dan juga dikarenakan
frekuensi muntah dan diare pasien juga berangsur berkurang.
• Asupan serat pada pemorsian 1 dan pemorsian 2 mengalami deficit berat karena
asupan serat pasien kurang.
• Asupan cairan pasien pada pemorsian 1 dan 2 mengalami deficit berat karena pasien
kurang konsumsi air putih dan juga disebabkan oleh diare dan muntah.
• Asupan protein pada pemorsian 1 normal sedangkan pada pemorsian 2 defisit ringan
dikarenakan pasien kurang menyukai lauk hewani yang disajikan.
• Skrining Gizi
Pada saat dilakukan skrining gizi tanggal 18 oktober 2019 didapatkan wawancara orang
tua pasien dengan total skor yaitu 2 yang artinya resiko sedang dan perlu dilakukan
assessment lebih lanjut dalam waktu 3 hari.
• Antropometri
Pada saat dilakukan pengukuran antropometri tanggal 18 oktober 2019 dilakukan dengan
menimbang berat badan ibu pasien lalu menimbang dengan mengendong pasien dan
didapatkan hasil berat badan 7,3 kg dan panjang badan dengan menggunakan length board
didapatkan hasil 73,5 cm dan status gizi normal menurut BB/U P/U dan BB/PB. Pada
penimbangan akhir tanggal 22 oktober 2019 berat badan pasien bertambah 0,7 kg
dikarenakan setelah pulang dari RS ibu pasien memberikan susu formula kepada pasien.
• Biokimia
Pada awal masuk RS tanggal 17 oktober 2019 pemeriksaan laboratorium GDS 83 mg/dl
(Normal) dan WBC 16,17 ul (Tinggi),WBC Pasien tinggi dikarenakan terjadinya infeksi di
saluran cerna pasien dan juga disebabkan demam.Tidak ada pemeriksaan lebih lanjut
dikarenakan suhu badan pasien kembali normal pada tanggal 18 Oktober 2019.
• Fisik/Klinis
Pada tanggal 17 oktober 2019 pasien tampak sadar penuh tapi dengan keadaan
lemah,Suhu pasien tinggi yaitu 37ºC ,Nadi pasien normal 120x/menit dan respirasi cepat
32x/menit .Pada pemeriksaan akhir tanggal 20 oktober 2019 suhu badan pasien berangsur
normal karna pemberian obat paracetamol,Nadi pasien rendah dan respirasi cepat
dikarenakan pasien masih mengalami dehidrasi,Keadaan pasien mulai membaik.
Ringkasan Pelayanan Gizi