Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS BESAR

KEGIATAN ASUHAN GIZI KLINIK(AGK)


PADA PASIEN By.Ny DA
DI RUANG FLAMBOYANT F8
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
 
 
Disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Disusun Oleh :

Nama : Hestie Delukmiatie


NIM : PO.62.31.3.17.408

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN 2020
GAMBARAN UMUM PASIEN
• Narasi kasus
By.Ny DA Memiliki berat badan 7,3 kg Panjang badan 73,5 cm masuk rumah sakit pada
tanggal 17 oktober 2019 dengan keluhan muntah-muntah (+)±7x,Dehidrasi ringan-
sedang dan diare akut±10x/hari bercampur kuning kehijauan (+) lender (+) darah (+)
Demam pada tanggal 14 oktober 2019.Pada saat dibawa kerumah sakit keadaan anak
tampak lemas dan wajah pucat. Diagnosa : Diare akut,Vomitus,Dehidrasi.

TTV Nadi (x/menit) Suhu (ºC) Respirasi


(x/menit)
17 oktober 120 37,4 32
2019
18 oktober 100 36,1 24
2019
19 oktober 101 36,6 30
2019
20 oktober 110 36,8 28
2019

(Sumber : Buku rekam medic 2019)

Hasil pemeriksaan laboratorium Pada tanggal 17 oktober 2019 glukosa


sewaktu 83 mg/dl dan WBC 16,17 ul
Identitas pasien
• Nama : By.Ny DA
• No RM : 31 51 20
• Ruang/kelas : Flamboyant F8
• Jenis kelamin : laki-laki
• Umur : 8 bulan
• Tanggal MRS : 17 oktober 2019
• Diagnosa : Diare akut,vomitus,Dehidrasi
• Sosial ekonomi : Cukup
• Alamat : jalan galaxy 2
• Agama : islam
• Suku : banjar
• Tanggal assessment : 18 oktober 2019
• (Sumber : Buku rekam medic 2019 dan wawancara )
Anamnesa
• Keluhan utama : Muntah-muntah
• Penyakit dahulu : -
• Penyakit sekarang : Diare akut,vomitus,Dehidrasi
• Riwayat alergi makanan : By.Ny DA memiliki alergi ayam ras,telur ayam ras dan ikan laut.
• Kebiasaan makanan sebelum masuk RS : 3x/hari (pagi,siang,sore) dan susu formula >5x/hari
(Sumber : Buku rekam medic 2019 dan wawancara )
Hasil Recall asupan makan pasien sebelum masuk RS (17 oktober 2019)
Waktu makan Menu Bahan Berat Energy Protein Lemak KH Serat
makanan (kkal) (gram) (gram) (gram) (gram)

17 0ktober 2019 bubur Bubur nasi 50 36,4 0,6 0,1 8,0 0,1
Sore 17.00 nasi Wortel            
  wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2 0,9

Jam 13.00 Susu Susu bubuk 25 125,0 2,7 6,1 15,2  

Jam 15.00 Susu Susuk 25 125,0 2,7 6,1 15,2  


bubuk

Siang Susu Susu bubuk 25 125,0 2,7 6,1 15,2  


Jam 11.00

Jam 10.00 Bubur Bubur nasi 50 36,4 0,6 0,1 8,0 0,1
nasi Wortel            
wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2 0,9

Pagi Susu Susu Bubuk 25 125,0 2,7 6,1 15,2  


09.00

Pagi Susu Susu Bubuk 25 125,0 2,7 6,1 15,2  


07.00

        710,8 15,3 30,8 94,4 2


Lanjutan
TERAPI DIET DARI RUMAH SAKIT
• Pasien diberikan terapi diet bb rendah sisa
• Rute : Oral
• Bentuk : Lunak
• Frekuensi : 3x makan utama 1x selingan
•  
TERAPI OBAT
• Cefriaxone
• Ondasentron
• Omeprazole
• Paracetamol
• Ciprofloxacin
• Ka en 3b
PELAKSANAAN PELAYANAN GIZI
• Skrining Gizi
 
Skrining gizi strong kids dengan total skor 2 yang berarti pasien termasuk kategori resiko sedang
dan perlu dilakukan assessment 3 hari kemudian.
 
Diagnosa gizi
• Domain intake(NI)
• NI.2.1. Asupan oral inadekuat (P) Berkaitan dengan pasien masih muntah dan diare (E)
Dibuktikan dengan hasil recall yaitu Zat gizi pasien deficit berat (S/S).
 
DOMAIN CLINIS (NC)
• NC.2.2 (P) perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan pasien mengalami
demam dan diare (E) Dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium WBC 16,17 ul
(Tinggi) (S/S).
• NC.8.2 (P) suhu meningkat berkaitan dengan pasien mengalami demam dan dehidrasi (E)
Dibuktikan dengan hasil pemeriksaan klinis suhu 37ºC (S/S).
• NC.1.4 (P) Perubahaan Gastrointestinal berkaitan dengan pemberian susu intorelan (E)
Dibuktikan dengan pasien muntah-muntah 7x/hari,diare akut 10x/hari dan dehidrasi (S/S).

DOMAIN BEHAVIOR (NB)


• NB.1.1.1. (P) kurangnya pengetahuan orangtua terkait makanan dan zat gizi dan tidak pernah
mendapat konseling gizi (E) Dibuktikan dengan kebiasaan pasien yang lebih banyak
mengkonsumsi susu formula (S/S).
Intervensi
Tujuan Diet :
Jangka Pendek :
• Meningkatkan asupan By.Ny Da Sebesar 100% selama 2 hari
• Memenuhi kebutuhan cairan agar terhindar dari dehidrasi
• Mengurasi rasa mual
• Mengurangi frekuensi diare
• Mempertahankan status gizi normal
Jangka panjang :
• Mememuhi kebutuhan energy,protein,lemak,Kh dan zat gizi lainnya serta
mencegah kerusakan jaringan.

Edukasi gizi
• Tujuan Edukasi : Tujuan edukasi pada pasien adalah menambah pengetahuan dan
meningkatkan kesadaran pada orangtua pasien bahwa pentingnya makanan bergizi
dan merubah perilaku makan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan gizi,guna
mencapai status gizi yang baik.
• Prioritasi Modifikasi : Prioritasi Modifikasi yaitu bentuk makanan lunak.
• rute oral,Konsumsi Sayuran yang berserat rendah dan sedang seperti kacang
panjang, buncis muda, bayam, labu siam, tomat masak, wortel direbus, dikukus
dan ditumis.
HASIL
Tanggal Diet Asupan Biokimia Fisik/Klinis Antropometri

17 oktober 2019 BB R.sisa E= 710,8 kkal Glukosa WBC Nadi Suhu Respirasi  
P =15,3 g sewaktu 16,17 Iu 120x/me 37,4ºC 32x/menit(Cepat) BB 7,3 kg
L= 30,08 g 83 mg/dl (tinggi) nit (Tinggi) PB 73,5 cm
KH =94,4 g (normal) (Normal)
Serat =2,0 g
 
18-19 oktober BB R.sisa E=446,0 kkal Tidak ada 100x/me 36,1ºC 24x/menit (cepat) -
2019 P=25,0 g pemeriksaan nit (Normal)
L=13,9 g (Rendah)
KH= 57,7 g
Serat = 4,6 g
Cairan=100 cc
 
 
19 oktober 2019       101x/me 36,6ºC 30x/menit(cepat)  
  nit (Normal)
  (Rendah)

19-20 oktober BB R.Sisa E=418,2 kkal Tidak ada   -


2019 P=18,2 g pemeriksaan  
  L=9,7 g  
  KH=65,9 g  
  Serat=2,9 g  
  Cairan=150 cc  
110x/me 36,8(Normal) 28x/menit(cepat)
   
nit
20 oktober 2019  
(Rendah)
   
 

22 oktober 2019 - - - - - - BB 8 kg
 
Grafik I asupan tanggal 18-19 oktober 2019
700
661.29
600 CAIRAN
500 800
730.41
446
400 700

asupan
300 kebutuhan 600

200 500
CAIRAN
100 400
90.92
57.7
25
24.79 22.04
13.9 300
0
energi protein lemak kh
200

100
SERAT 100

10
8.58 0
9
ASUPAN KEBUTUHAN
8
7
6 SERAT
5 4.6
4
3
2
1
0
ASUPAN KEBUTUHAN
Grafik II Pemorsian kedua tanggal 19-20 Oktober 2019
700

600 596.58

500
CAIRAN
418.2
400
800
ASUPAN
730
300 KEBUTUHAN
700

200
600

100 500
82.02
65.9
33.37
18.2 19.88 CAIRAN
0 9.7
400
ENERGI PROTEIN LEMAK KH

300
SERAT 200
150
10
9 8.58 100
8
0
7
ASUPAN KEBUTUHAN
6 SERAT
5
4
2.9
3
2
1
0
ASUPAN KEBUTUHAN
Pembahasan

• Asupan Energi pada pemorsian 1 mengalami defisit berat dikarenakan pasien masih
mengalami muntah dan diare dan jumlah asupan yang sedikit juga menyebabkan
pasien mengalami asupan defisit berat. Pada pemorsian ke 2 asupan pasien
berangsur defisit sedang dikarena asupan pasien mengalami peningkatan dan juga
dikarena pemberian makanan dari luar Rs.
• Asupan lemak pada pada pemorsian ke 1 defisit berat dan pada pemorsian ke 2
masih defiisit berat karena pasien hanya sedikit mengkonsumsi lauk hewani yang
diberikan dan juga dikarena pasien masih mengalami muntah dan diare.
• Asupan karbohidrat pada pemorsian 1 asupan KH pasien defisit berat sedangkan
pada pemorsian ke 2 asupan KH pasien berangsur deficit ringan karenakan asupan
pasien mengalami peningkatan pada asupan makanan pokok dan juga dikarenakan
frekuensi muntah dan diare pasien juga berangsur berkurang.
• Asupan serat pada pemorsian 1 dan pemorsian 2 mengalami deficit berat karena
asupan serat pasien kurang.
• Asupan cairan pasien pada pemorsian 1 dan 2 mengalami deficit berat karena pasien
kurang konsumsi air putih dan juga disebabkan oleh diare dan muntah.
• Asupan protein pada pemorsian 1 normal sedangkan pada pemorsian 2 defisit ringan
dikarenakan pasien kurang menyukai lauk hewani yang disajikan.
• Skrining Gizi
Pada saat dilakukan skrining gizi tanggal 18 oktober 2019 didapatkan wawancara orang
tua pasien dengan total skor yaitu 2 yang artinya resiko sedang dan perlu dilakukan
assessment lebih lanjut dalam waktu 3 hari.
• Antropometri
Pada saat dilakukan pengukuran antropometri tanggal 18 oktober 2019 dilakukan dengan
menimbang berat badan ibu pasien lalu menimbang dengan mengendong pasien dan
didapatkan hasil berat badan 7,3 kg dan panjang badan dengan menggunakan length board
didapatkan hasil 73,5 cm dan status gizi normal menurut BB/U P/U dan BB/PB. Pada
penimbangan akhir tanggal 22 oktober 2019 berat badan pasien bertambah 0,7 kg
dikarenakan setelah pulang dari RS ibu pasien memberikan susu formula kepada pasien.
• Biokimia
Pada awal masuk RS tanggal 17 oktober 2019 pemeriksaan laboratorium GDS 83 mg/dl
(Normal) dan WBC 16,17 ul (Tinggi),WBC Pasien tinggi dikarenakan terjadinya infeksi di
saluran cerna pasien dan juga disebabkan demam.Tidak ada pemeriksaan lebih lanjut
dikarenakan suhu badan pasien kembali normal pada tanggal 18 Oktober 2019.
• Fisik/Klinis
Pada tanggal 17 oktober 2019 pasien tampak sadar penuh tapi dengan keadaan
lemah,Suhu pasien tinggi yaitu 37ºC ,Nadi pasien normal 120x/menit dan respirasi cepat
32x/menit .Pada pemeriksaan akhir tanggal 20 oktober 2019 suhu badan pasien berangsur
normal karna pemberian obat paracetamol,Nadi pasien rendah dan respirasi cepat
dikarenakan pasien masih mengalami dehidrasi,Keadaan pasien mulai membaik.
Ringkasan Pelayanan Gizi

Masalah Gizi Indikasi Terapi Monitoring &


Evaluasi
Asupan oral Diare Diet :BB rendah sisa Monitoring dan
inadekuat akut,Dehidrasi Rute : Oral evaluasi parameter
  dan Vomitus Bentuk : bubur/lunak yang dimonitor yaitu
  Frekuensi : 3x utama,1x selingan :
    1. Asupan setelah
  Tujuan : diberikan diet
  Jangka Pendek : 2. Parameter hasil
  Meningkatkan asupan By.Ny DA pemeriksaan
Sebesar 100% selama 2 hari laboratorium
Memenuhi kebutuhan cairan agar 3. Antropometri
terhindar dari dehidrasi 4. Fisik/klinis
Mengurangi rasa mual
Mengurangi frekuensi diare
Mempertahankan status gizi normal
Jangka panjang :
Memenuhi kebutuhan
energy,protein,lemak,kh dan zat gizi
lainnya
Mencegah kerusakan jaringan
Koordinasi Asuhan Gizi
• Dokter : Berperan dalam memberikan diagnosis dan pengobatan
• Perawat : berperan dalam memberikan asuhan keperawatan
• Farmasi : Berperan dalam mengatur pemberian obat agar tidak terjadi interaksi
obat dan makanan yang tidak diinginkan.
• Analis Kesehatan : Berperan dalam pemeriksaan laboratorium
MONITORING DAN EVALUASI
Asupan Makanan
Zat Gizi Asupan Kebutuha % Asupan dibanding
n Kebutuhan
Energi(kkal) 418,2 596,58 70,09 %
Protein(gra 18,2 22,37 81,87%
m)
Lemak(gram 9,7 19,88 48,80%
)
KH(gram) 65,9 82,08 80,34%
Serat (gram) 2,9 8,58 33,79%
Lanjutan
Antropometri :
• BB : 8 Kg
• PB : 73,5 Cm
• Status gizi : Normal
Fisik/Klinis :
• Nadi : 100x/menit (rendah)
• Suhu : 36,1 ºC (normal)
• Respirasi : 24x/menit(cepat)
Laboratorium :
• Gula darah : Tidak ada data dikarenakan pada awal pemeriksaan gula darah
pasien normal
• WBC : Tidak ada data dikarenakan suhu badan pasien sudah normal.
 
PENUTUP
Kesimpulan
• Skrining gizi di RSUD dr.Dorys Silvanus Palangka Raya menggunakan strong kids
untuk anak. Pada skrining gizi dilakukan tanggal 18 oktober 2019 didapatkan total
skor 2 yang artinya resiko sedang dan perlu asessment lebih lanjut oleh Ahli Gizi
setelah 3 hari.
• Pengukuran antropometri tanggal 18 oktober 2019 didapatkan hasil bb 7,3 kg
dengan panjang badan 73,5 cm dan setelah dimonitoring kembali tanggal 22
oktober 2019 berat badan pasien bertambah 0,7 kg(8 kg) dikarenakan setelah
pulang dari rumah sakit pasien diberikan susu formula.
• Pada pemeriksaan laboratorium pada rekam medic pasien tanggal 17 oktober 2019
didapatkan hasil glukosa sewaktu 83 mg/dl(Normal) dan WBC 16,17 ul (tinggi) dan
tidak ada pemeriksaan lebih lanjut dikarenakan suhu badan pasien kembali
normal.
• Pada pemeriksaan fisik/klinis keadaan pasien composmentis/sadar penuh namun
dalam keadaan lemah.Nadi pasien rendah dan respirasi cepat dikarenakan pasien
masih mengalami dehidrasi.
• Diagnosa gizi : diagnosa gizi di prioritaskan domain intake
• Pasien di diagnosa diare akut,vomitus,dehidrasi
Lanjutan
• Frekuensi mual pasien mulai berkurang 2x/hari dikarenakan pemberian
obat ondasentron.
• Asupan pasien pada awal pemorsian I deficit berat,Pada pemorsian II
asupan pasien mulai berangsur-angsur deficit ringan-sedang.
• Pasien diberikan diet bubur rendah sisa.
• Edukasi diberikan dengan topic diet rendah sisa
• Pada tanggal 20 oktober 2019 sebelum pasien pulang kerumah, pasien
tampak mulai membaik.
Saran
• Untuk orang tua pasien diharapkan mampu memperhatikan asupan
makan pasien dan memahami pemilihan bahan makanan yang diberikan
pada pasien.
• Orang tua pasien lebih cermat lagi dalam pemilihan susu formula untuk
pasien.
• Diharapkan pasien mengikuti anjuran ahli gizi agar kesehatan pasien
dapat cepat membaik.
Edukasi
SATPEL EDUKASI
 
1. Topik
Topik edukasi yaitu : Edukasi pemberian diet Rendah sisa pada pasien
Diare,Vomitus,Dehidrasi.
 
2. Tempat
Tempat edukasi yaitu rumah pasien di jln.Galaxy II.
 
3. Waktu
• Selasa,22 oktober 2019
• Waktu edukasi ±5 menit
 
4. TIU
Pada setelah edukasi orang tua pasien mengetahui dan memahami tentang
porsi makan,jenis bahan makan yang sesuai dengan diet rendah sisa dan cara
mengolah bahan makanan yang sesuai dengan diet rendah sisa.
5. TIK
• Setelah dilakukan edukasi kepada orang pasien diharapkan dapat:
• Memahami tentang penyakit yang dialami pasien
• Mamahami pengertian tentang diet rendah sisa
• Memahami tujuan diet rendah sisa
• Memahami syarat diet rendah sisa
• Memahami bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
• Memahami macam-macam diet rendah sisa 
6. Sasaran
• Sasaran edukasi yaitu orang tua pasien
7. Materi
• Pengertian Diet Rendah Sisa
• Tujuan Diet Rendah Sisa
• Syarat Diet
• Bahan Makanan yang tidak dianjurkan
• Bahan Makanan yang dianjurkan
• Pembagian Makan Sehari
• Macam Diet Rendah Sisa
8. Metode : Ceramah dan tanya jawab
9. Alat Peraga : Leaflet
10. Evaluasi : Evaluasi akhir orang tua pasien memahami diet rendah sisa yang disampaikan 
11. Daftar pustaka :-
12. Penjabaran Materi
a. Pengertian Diet Rendah Sisa
Diet rendah sisa adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan
hanya sedikit meninggalkan sisa.Yang dimaksud sisa adalah bagian makanan yang tidak
diserap oleh tubuh sehingga dapat membatasi volume feses dan tidak merangsang
saluran cerna.
b. Tujuan Diet Rendah Sisa
• Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa
sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang saluran cerna.
c. Syarat Diet
• Energi, Protein, Lemak dan karbohidrat cukup sesuai kebutuhan.
• Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat maksimal 8
g/ hari. 
• Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar. 
• Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam dan
berbumbu tajam. 
• Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu yang tidak terlalu panas
dan terlalu dingin. 
• Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering
d. Bahan Makanan yang tidak dianjurkan
• Beras ketan, beras tumbuk/ merah, jagung, ubi, singkong, talas, tarcis, dodol, dan kue-kue lain yang
manis dan gurih.
• Daging berserat kasar,ikan dan ayam yang diawetkan, daging babi, telur mata sapi, telur dadar.
• Kacang merah serta kacang-kacang kering seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai dan
kacang tolo.
• Sayuran yang berserat tinggi seperti daun singkong, daun katuk, daun pepaya, daun dan buah
melinjo, oyong, pare serta semua sayuran yang dimakan mentah. Buah-buahan yang dimakan
dengan kulit, seperti apel, jambu biji dan pir serta jeruk yang dimakan dengan kulit ari, buah yang
menimbulkan gas seperti durian dan nangka.
• Minyak untuk menggoreng, lemak hewani, kelapa dan santan.
• Kopi dan teh kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol.
• Cabe dan merica.

e. Bahan Makanan yang dianjurkan


• Beras dibubur/ ditim, roti bakar, kentang rebus, tepung-tepungan dibubur atau dibuat puding.
• Daging empuk, hati, ayam, ikan direbus, ditumis, dikukus, diungkep, dipanggang; telur direbus,
ditim, diceplok air, dicampur dalam makanan dan minuman; susu maksimal 2 gelas/hari.
• Tahu, tempe di tim, direbus, ditumis, susu kedelai.
• Sayuran yang berserat rendah dan sedang seperti kacang panjang, buncis muda, bayam, labu siam,
tomat masak, wortel direbus, dikukus dan ditumis.
• Semua sari buah : buah segar yang matang (tanpa kulit dan biji)
• Margarin, mentega dan minyak dalam jumlah terbatas untuk mengoles dan menumis.
• Teh encer dan sirup
• Garam, gula, salam, laos, kunyit, kunci dalam jumlah terbatas.
f. Pembagian Makan Sehari
• Energi : 603,06 kkal Protein :22,63 gram Lemak : 20,12 gram KH : 82,99 gram
g.Macam Diet Rendah Sisa
• Rendah Sisa 1
• Diet rendah sisa l adalah makanan yang diberikan dalam
bentuk saring atau blender. Makanan ini menghindari
makanan yang berserat tinggi dan sedang, bumbu yang
tajam,susu,daging berserat kasar, dan membatasi penggunaan
gula dan lemak. Kandungan serat maksimal 4 g. Diet ini
rendah energi dan sebagian besar zat gizi.
• Rendah Sisa 2
• Diet Rendah Sisa II adalah  diberikan sebagai makanan
perpindahan dari diet rendah sisa I atau kepada pasien diare
kronis. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak.
HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN EDUKASI
Pertanyaan untuk keluarga pasien :
Konselor
• Apa yang itu ketahui tentang diare?
• Apa penyebab diare terjadi?
• Apa makanan yang dianjurkan?
• Hasil wawancara :
• Apa yang itu ketahui tentang diare?
• = buang air besar sering dan encer
• Apa penyebab diare terjadi?
• = Susu formula kurang cocok dengan anak
• Apa makanan yang dianjurkan?
• = seperti kacang panjang, wortel,tahu,tempe,ikan, labu.
• Seperti makanan yang diberikan dirumah sakit.
• Ibu pasien bertanya apakah boleh anak diare konsumsi pisang?
• = pasien boleh diberikan buah pisang.
Pokok-pokok edukasi
• Pengertian Diet Rendah Sisa
• Tujuan Diet Rendah Sisa
• Syarat Diet
• Bahan Makanan yang tidak dianjurkan
• Bahan Makanan yang dianjurkan
• Pembagian Makan Sehari
• Macam Diet Rendah Sisa
• Konseling gizi diberikan dengan media leflet untuk memudahkan orang tua pasien
memahami materi yang disampaikan. Pada media leaflet materi yang disampaikan
terkait diet rendah sisa.
 
• Pada saat pemberiaan konseling pada tanggal 22 oktober 2019 pasien sudah
pulang kerumahnya.konseling diberikan kepada ibu pasien dikarenakan ayah pasien
sedang tidak berada dirumah saat diberikan konseling.
• Ibu pasien mendengarkan secara baik dan antusias pada saat penyampain
materi konseling yang disampaikan.Pada akhir konseling saya sebagai konselor
mengajukan pertanyaan tentang diare,penyebab diare dan makanan yang
dianjurkan kepada ibu pasien dan ibu pasien menjawab pertanyaan dengan
baik.Setelah tanya jawab selesai ibu pasien menanyakan apakah boleh pasien diare
konsumsi pisang.
• Ibu pasien memahami materi dengan baik.
 
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
• Ada peningkatan pengetahuan lebih baik orang tua pasien setelah diberikan edukasi
dalam pengetahuan makanan yang dianjurkan kepada pasien penderita diare akut.
• Ada perbedaan prilaku dan sikap yang lebih baik dalam pengaturan makan pada pasien
penderita diare akut setelah diberikan edukasi pada orang tua pasien.
• Orang tua pasien menjawab dengan baik setiap pertanyaan yang diberikan.
 
Saran
• Sebaiknya orang tua pasien lebih memahami/cermat dalam pemilihan bahan makanan
yang diberikan kepada pasien dan menjaga kebersihan makanan yang diberikan pada
pasien.
• Sebaiknya orang tua pasien lebih cermat lagi dalam pemilihan susu formula
 
DAFTAR PUSTKA

• Supariasa, I D N. 2012. Pendidikan dan Konsultasi Gizi.


Terbitan pertama, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran.
• Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2010. Kamus Gizi
Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta, penerbit Buku
Kompas.
• http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/11/DIETETIK-PENYAKIT-INFEKSI-
FINAL-SC.pdf
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai