Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN
OSTEOSARCOMA

OLEH

Ns. Netti, S. Kep., M. Pd., M. Kep


DEFENISI

pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-


selnya tidak pernah menjadi dewasa. Angka kejadian
tumor tulang bila dibandingkan dengan jenis tumor lain
adalah kecil, yaitu kurang lebih 1% dari seluruh tumor
tubuh manusia. Tumor bersifat ganas bila tumor
berkemampuan untuk menyebar ke tempat lain (mampu
bermetastasis) dan dikatakan jinak bila tidak mampu
untuk bermetastasis. Paru-paru merupakan organ yang
paling sering dihinggapi oleh anak sebar tumor ganas
Etiologi

Penyebab tumor ini hampir sama dengan keganasan


yang lain, masih merupakan teka-teki yang belum
terpecahkan. Radiasi dan virus onkogenik, yang telah
terlihat dalam terjadinya keganasan yang lain, telah
dianggap sebagai agen penyebab
Patologi

Osteosarkoma paling sering terjadi pada rongga


medular daerah metafisis tulang panjang. Ujung bawah
femur, bagian atas tibia, dan bagian atas humerus
adalah tempat yang paling sering terkena.
Osteosarkoma jarang terjadi di periosteum
(osteosarkoma periosteal) atau pada permukaan luar
(osteosarkoma parosteal).
Penatalaksanaan

Perawatan Standar
Tiga jenis perawatan standar yang digunakan:
Bedah (mengambil yang kanker dengan tindakan
operasi).
Kemoterapi (menggunakan obat untuk membunuh sel sel
kanker, agar tidak erjadi penyebaran ).
Terapi radiasi (menggunakan x-ray dosis tinggi untuk
membunuh sel kanker).
Perawatan dalam percobaan klinis

Untuk beberapa pasien, mengambil bagian dalam


percobaan klinis mungkin merupakan pilihan terbaik
dalam perawatan. Percobaan klinis adalah bagian dari
proses penelitian kanker. Uji klinis dilakukan untuk
mengetahui apakah pengobatan kanker yang baru itu
aman dan efektif atau lebih baik dari standar
perawatan.
Perawatan Baru

 Perawatan tengah dikembangkan dengan penelitian obat


kemoterapi baru. Penelitian lain juga difokuskan pada
peran faktor pertumbuhan tertentu mungkin berperan di
pengembangan osteosarkoma. Penelitian ini dapat
digunakan untuk mengembangkan obat baru untuk
memperlambat pertumbuhan faktor tersebut sebagai cara
untuk merawat kanker. Untuk osteosarkoma yang tidak
dapat dihilangkan dengan operasi, studi yang saat ini
sedang berlangsung untuk menguji perawatan yang baru
menggunakan kombinasi kemoterapi dan lokalisasi, radiasi
dosis tinggi.
Untuk tumor ganas ada 3 tingkat
stadium, yaitu:

1. Stadium I, bila derajat keganasannya


rendah.
2. Stadium II, artinya tumor
mempunyai derajat keganasan tinggi.
3. Stadium III, yang berarti tumor
sudah menyebar.
Gejala dan Tanda
 Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri. Sejalan dengan
pertumbuhan tumor, juga bisa terjadi pembengkakan dan
pergerakan yang terbatas. Tumor di tungkai menyebabkan penderita
berjalan timpang, sedangkan tumor di lengan menimbulkan nyeri
ketika lengan dipakai untuk mengangkat sesuatu benda.
Pembengkakan pada tumor mungkin teraba hangat dan agak
memerah.
Tanda awal dari penyakit ini bisa merupakan patah tulang karena
tumor bisa menyebabkan tulang menjadi lemah. Patah tulang di
tempat tumbuhnya tumor disebut fraktur patologis dan seringkali
terjadi setelah suatu gerakan rutin. ( Jess H. Lonner ), tanda
osteosarkoma adalah :
Paint and swelling, decreased range of motion, localized warmth
and pathological fracture. (Jess H. Lonner, 1999: 243).
Prosedur Diagnostik

 Biopsi-Biopsi harus dilakukan oleh ahli bedah tulang


 Reseksi dari batas normal dan apa bilaberkenaan dengan
metastases paru-paru adalah penting untuk disembuhkan.
 Reseksi ini harus dilakukan dengan pembedahan tulang
dan yang berkenaan dengan bedah dada (tbc paru
metastases).
 Praoperasi (neoadjuvant) kemoterapi sering perlu bantuan
ahli bedah melakukan reseksi dengan penyusutan tumor
serta memungkinkan penilaian histopathologic tumor
secara responsif, yang utama untuk memperkirakan hasil.
PRETO COX2SI 0047
Pemeriksaan yang biasa
dilakukan:
- Rontgen tulang yang terkena untuk melihat luasnya
kerusakan tulang
- Rontgen dada untuk melihat adanya penyebaran ke
paru-paru
- Bone Scan tulang untuk melacak penyebaran ke
tulang yang lain
- Pemeriksaan darah yaitu alkaline phosphatase serum
- Pemeriksaan histopatologi dengan biopsi jarum dan
biopsi terbuka
Proses Keperawatan
Pengkajian
 Pasien didorong untuk mendiskusikan awal dan perjalanan gejala.
Selama wawancara, perawat mencatat pemahaman pasien mengenai
proses penyakit, bagaimana pasien dan keluarganya mengatasi masalah
dan bagaimana pasien mengatasi nyeri yang dirasakannya.
 Pada pemeriksaan fisik, massa dipalpasi dengan lembut, ukuran dan
pembengkakan jaringan lunak yang diakibatkannya, dan nyeri tekan
dicatat. Pengkajian status neurovaskuler dan tentang gerak ekstremitas
merupakan data dasar sebagai pembanding kelak.
 Mobilitas dan kemampuan pasien melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari dievaluasi.
Masalah Keperawatan
 Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
 Nyeri Kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor
 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
integritas struktur tulang
 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
bentuk tubuh
 Harga diri rendah situasional berhubungan dengan
perubahan peran pada citra sosial/perubahan peran sosial
 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri

Anda mungkin juga menyukai