KONFLIK
KELOMPOK 10
Alfina Damayanti
Bella Kurnia
Derisman
Dina Fitriani
PENGERTIAN
01 PENGERTIAN MANAJEMEN
Menghambat komunikasi
Mengganggu kohesi (keeratan hubungan)
Mengganggu kerjasama atau “team work”
Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan. Individu atau personil mengalami
tekanan (stress),
Mengganggu konsentrasi
PENYEBAB
KONFLIK
Banyak penyebab yang dapat memicu tejadinya konflik, bisasanya paling sering terjadi
antara suatu kelompok hingga organisasi, dan banyak faktor yang dapat menyebabkan konflik itu muncul.
Baik yang berawal dari dalam diri individu atau merespon terhadap perubahan yang terjadi.
Mempertahankan keinginan atau merubahnya juga dapat menimbulkan konfik baik dalam diri
maupun dalam organisasi. Faktor-faktor yang bertanggung jawab terhadap terjadinya konflik, yaitu:
Perilaku Menentang
Stress timbul disebabkan oleh banyaknya stressor dalam lingkungan kerja.
Kondisi ruangan
Kewenangan.
Penyebab lainnya
Peran ganda
Kekurangan sumber daya inisiasiPerubahan
Komunikasi
STRATEGI
PENYELESAIAN
KONFLIK
Pemimpin yang dikatakan mampu menerapkan manejemen konflik (a conflict-competent leader)
adalah pemimpin yang mampu memahami dinamika terjadinya suatu konflik, memahami
reaksi konflik, respon konstruktif, dan membangun suatu organisasi yang mampu menangani konflik
secara efektif (a conflict-competent organization) (Runde and Flanagan, 2007). Menurut Rahim
(2002) proses manajemen konflik meliputi proses dari diagnosis, intervensi, dan evaluasi (feedback).
Berdasarkan kasus di atas, berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan sebagai bentuk strategi
penyelesaian konflik.
Strategi intervensi penanganan konflik yang dipakai dalam kasus di atas adalah fasilitasi, mediasi, dan arbitrasi.
Ketiga strategi itu melibatkan pihak ketiga yang dalam hal ini adalah direktur keperawatan. Fasilitasi
dilakukan dengan cara mempertemukan kedua pihak yang berkonflik untuk membangun komunikasi dua arah,
misalnya dalam suatu rapat. Mediasi dimana pihak ketiga membantu menjalin hubungan yang baik antara
kedua belah pihak yang berkonflik. Kemudian arbitrasi adalah proses selanjutnya dari mediasi, dimana pihak
ketiga akan mendengarkan persepsi atau sudut pandang kedua pihak.
3. Evaluasi