Pembimbing :
40
30
20 2013 2014 2015 2016
10
0
r b i u lu el i ut lsel
e h
ba b rt
a ah mu r Ba
l T g m
NT lten alti Sul al
o k u a ra t
Ac m a m k a k a n g
Ti u n t l u B
Su
J
eng B
I Ja Te a Ka K S
ro M
a
u a
B a w o
DK Jaw Ja G
Pa
p
API
70
60
50
40
30
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014
(Sumber : Dinkes, 2015)
Disebabkan
parasit
plasmodium
Ditularkan
nyamuk Bersifat
anopheles spesifik lokal
betina
Unsur iklim
Habitat akuatik
Curah hujan
Suhu udara
Curah hujan 1-2 hari
10-12 hari (Pf)
kelembaban TU=26 OC
8-11 hari (Pv)
Curah hujan
Suhu udara 1-2 hari 2-3 hari
1-3 hari
Radiasi matahari
7-14 hari
SuhuUnsur
air iklim 1-2 hari
1-2 hari
pH air
1-2 hari
Salinitas
Vegetasi air
Predator
Latar belakang PENDAHULUAN
Kegiatan :
Pengukuran data iklim
Pengukuran karakteristik habita larva
Pencidukan larva
Rearing larva
Identifikasi nyamuk anopheles
Analisis
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Danau
Sentani Teluk yotefa
Holtekamp
GPS
Kamera digital
METODE PENELITIAN
Alat dan bahan
Wadah plastik
Pipet
Meteran
Kloroform
METODE PENELITIAN
Tahapan Analisis
1. Menghitung Kepadatan larva (KL)
(1)
2. Regresi logistik multinominal (tipa data kategorial
dan nominal) :
(3)
untuk J kategori dengan kategori 1 sebagai acuan, bentuk
peluangnya :
(4)
METODE PENELITIAN
Analisis data
Simpul
t1
Ada tiga tahapan dalam CART :
Utama
Cabang 1. Pembentukan pohon klasifikasi
Simpul
t2 t4
dalam - Pemilihan pemilah
- Penentuan simpul terminal
t3 t7 t8 t9
- Penandaan label kelas
t5 t6 2. Pemangkasan pohon klasifikasi
Simpul 3. Pembentukan Pohon klasifikasi
terminal
optimum
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan
Curah hujan
Suhu udara
Suhu air
Salinitas
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan
Regresi logistik multinominal dan pohon klaisifikasi CART
Jenis data analisis
Data peubah Heram-kolam Abepura-kolam Muara Tami
Kepadatan Larva (Y) Kategorial Kategorial Kategorial
1 = rendah* KL < 1,5 KL < 1,5 KL < 0,6
2 = sedang 1,5 ≤ KL ≤ 2,3 1,5 ≤ KL ≤ 2,5 0,6 ≤ KL ≤ 1,5
3 = tinggi KL > 2,3 KL > 2,5 KL > 1,5
Kerapatan vegetasi (X1) Kategorial Kategorial Kategorial
0 = tidak ada Tidak ada vegetasi Tidak ada vegetasi Tidak ada vegetasi
1 = jarang Vegetasi < 25% Vegetasi < 25% Vegetasi < 25%
2 = sedang 25% ≤ vegetasi ≤ 50% 25% ≤ vegetasi ≤ 50%
Hewan Air (X2) Kategorial Kategorial Kategorial
0 = tidak ada Tidak ada hewan air Tidak ada hewan air Tidak ada hewan air
1 = ada Ada hewan air Ada hewan air Ada hewan air
Curah hujan (X3) Nominal Nominal Nominal
Suhu Udara (X4) Nominal Nominal Nominal
Suhu Air (X5) Nominal Nominal Nominal
pH (X6) Nominal Nominal Nominal
Kelembaban (X7) Nominal Nominal Nominal
Salinitas (X8) Nominal
Hasil pengukuran iklim HASIL DAN PEMBAHASAN
C u ra h h u ja n ( m m )
450
Abepura
400
Heram
350
Muara Tami
300
250
200
150
100
50
0
Waktu ( bulan)
Luas (m2) 20 18 15
Kedalaman air (cm) 80 - 90 45 – 60 65- 75
Jenis aliran air Tertutup Tertutup Tertutup
Kejernihan air Jernih hingga keruh Jernih hingga Keruh Jernih hingga keruh
Suhu air (OC) 26.0-28.5 27.1-29.0 26.4-28.5
Dasar habitat Lumpur Lumpur berpasir lumpur
pH air 6.9 -7.1 6.9 - 7.0 7.0 - 7.1
Salinitas air (‰) 0 0 – 17 0
Jenis vegetasi Kangkung, ganggang Rumput air Kangkung, ganggang
dan rumput air dan serasa dan rumput air
Kerapatan vegetasi Jarang hingga Jarang Jarang hingga
sedang sedang
Hewan air Ikan dan berudu Laba-laba air Ikan dan berudu
Kepadatan larva dan vektor HASIL DAN PEMBAHASAN
K e p a d a t a n la r v a
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Hari ke-n
Muara Tami Abepura Heram
TL: Tanpa lag, *: nyata pada p<0.05, tn: tidak nyata pada p<0.05, rp: korelasi pearson,
rs
: korelasi rank spearman, L: Lag, angka yang mengikuti huruf L menunjukkan jeda
hari.
Regresi linear HASIL DAN PEMBAHASAN
: nyata pada p<0.05, *: nyata pada p<0.01, tn: tidak nyata pada p<0,05
**
Regresi logistik multinominal HASIL DAN PEMBAHASAN
K e p a d a t a n la rCvuar a h h u ja n ( m m )
Kolam - Heram
30 2
25
1.5
20
15 1
10
C u ra h h u ja n (m m ) d a n k e p a d a ta n la rv a
0.5
5
0 0
9 18 19 28 31 32 33 39 45 51 56 57 59 60 61 62 63 64 72 73 74
kepadatan larva curah hujan
Hari pencidukan ke-n
S u h u a ir (O C )
28.5 9
TA > 27,7 dan CH <= 8,7 mm
8
28.3 7
6
5
28.1
4
3
27.9 2
1
27.7 0
Kepadatan larva
20
1.2
15 1
0.8
10 0.6
5 0.4
0.2
0 0
6 2
5
4 1.5
3 1
2
0.5
1
0 0
1
4
7
17
22
27
37
49
55
69
72
79
82
85
88
kepadatan larva curah hujan
Pencidukan pada hari ke-n
Pohon klasifikasi CART HASIL DAN PEMBAHASAN
Lagun – Muara Tami
C u r a h h u ja n (m m )
K e p a d a t a n la r v a
Suhu air kepadatan larva
20 1.4
1.2
15 1
0.8
10
0.6
5 0.4
0.2
0 0
20 38 55 56 59 60 61
Pencidukan larva pada hari ke-n
curah hujan
KESIMPULAN
1. Ada empat peubah penjelas yang berpengaruh terhadap kepadatan
larva nyamuk anopheles di Kota Jayapura yaitu curah hujan, suhu air,
salinitas dan vegetasi.
2. Nilai threshold peubah penjelas yang menjadi penciri kepadatan larva
pada kolam di Distrik Heram adalah curah hujan 8,7 mm dan suhu
air 27,7 OC,
pada kolam di Distrik Abepura adalah curah hujan 9,0 mm dan
kerapatan vegetasi.
pada lagun di Distrik Muara Tami adalah curah hujan 12,6 mm,
suhu air 28 OC dan salinitas 6,5 ‰.
3. Vektor malaria di Kota Jayapura ada 3 yaitu An. farauti, An.
SEKIAN
TERIMA KASIH