Anda di halaman 1dari 44

MODUL

PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN


FISIKA BERBASIS KOMPUTASI PADA GURU-GURU
FISIKA SMA SE-ABEPURA

Disusun Oleh:
Dr. Noper Tulak, S.Si., M.Sc
Dr. Drs. Yusuf Bungkang, M.Si

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA, AGUSTUS 2019

Pengantar
Pembelajaran fisika memerlukan metode eksperimen atau demonstrasi menggunakan
media pembelajaran. Namun keterbatasan dana sering menjadi kendala tersedianya sarana dan
prasarana tersebut. Walau demikian, kreativitas guru tetap diperlukan untuk membantu siswa
dalam memahami materi yang disampaikan di kelas. Media pembelajaran tidak hanya
berbentuk instrumentasi fisik maupun ekperimen di laboratorium namun dapat juga dibuat
dalam bentuk media maya melalui simulasi dan animasi komputer. Pada zaman teknologi saat
ini, keterbatasan-keterbatasan tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan komputer untuk
membuat media pembelajan.
Salah satu software yang dapat dimanfaatkan dalam membuat media pembelajaran
fisika adalah Matlab. Software ini dapat digunakan untuk membuat program sederhana hingga
program yang rumit mulai dari aljabar sederhana hingga saraf tiruan. Kelebihan dari software
Matlab yaitu adanya graphic user interface (GUI) yang dapat diakses untuk menjalankan
program yang telah dibuat sehingga simulasinya lebih menarik.
Modul ini disusun sebagai panduan dalam pelatihan permbuatan media pembejaran
fisika berbasis komputasi pada Guru-Guru Fisika SMA yang terdiri dari beberapa bagian
antara lain : pengenalan software matlab, pengenalan variabel-variabel yang terdapat dalam
matlab, contoh program sederhana dan program pelatihan pembuatan visualisasi/animasi
berbasis graphic user interface (GUI). Mengingat keterbatasan waktu, pelatihan pembutan
media pembelajaran pada modul ini hanya dititik beratkan pada mekanika gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan sub pokok bahasan gerak parabola. Diharapkan
dengan konsep-konsep dasar tersebut, peserta pelatihan dapat mengembangkan media
pembelajaran maya untuk materi yang lain.

Jayapura, Agustus 2019


Ketua Pelaksana,

Dr. Noper Tulak, S.Si., M.Sc

A. PENDAHULUAN
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam
dan gejala-gejala yang ditimbulkannya dalam lingkup ruang dan waktu. Pada prinsipnya,
konsep-konsep fisika berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sehingga akan lebih mudah
dipahami oleh siswa. Namun kenyataannya, masih ada anggapan dari sebagian besar siswa
bahwa pelajarn fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dibandingkan dengan mata
pelajaran lainnya. Kondisi demikian tidak hanya dialami oleh siswa di tingkat sekolah
menengah atas (SMA) akan tetapi dirasakan juga oleh sebagian mahasiswa tingkat pertama di
perguruan tinggi, salah satunya di Universitas cenderawasih.
Permasalahan utama muncul karena kurangnya pemahaman konsep-konsep dasar
fisika sehingga siswa cenderung dipaksakan menghapal rumus atau persamaan-persamaan
dasar tanpa mengetahui aplikasi dari rumus-rumus tersebut. Padahal dengan memahami
konsep dasar, tanpa menghapal rumus permasalahan dasar dalam fisika bisa diselesaikan.
Pamahaman akan konsep dasar fisika tentunya tidak terlepas dari kreativitas guru dalam
menyampaikan materi fisika serta ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran fisika.
Pembelajaran fisika yang dilakukan hanya dengan metode cerama tentunya kurang efektif
karena kemampuan siswa berbeda-beda dalam menerima dan memahami materi. Oleh karena
itu, sebaiknya guru menyadari kondisi siswa yang ada di dalam kelasnya. Kreativitas dan
inovasi guru sangat diperlukan untuk merangsang imajinasi siswa dalam memahami materi
fisika yang diajarkan.
Pembelajaran fisika memerlukan metode eksperimen atau demonstrasi menggunakan
media pembelajaran. Namun keterbatasan dana sering menjadi alasan terbatasnya sarana dan
prasarana tersebut. Akibatnya guru hanya menjalankan pembelajaran sesuai dengan kondisi
yang ada di sekolah. Penyampian materi dengan metode eksperimen maupun demonstrasi
tidak hanya menggunakan media pembelajaran yang terlihat secara fisik, namun bisa
menggunakan media pembelajaran maya melalui model simulasi dan animasi komputer.
Namun kendalanya, tidak semua guru-guru fisika memiliki kemampuan untuk merancang
model simulasi dan animasi sebagai salah satu media pembelajaran fisika. Oleh karena itu
tujuan dari pelatihan ini adalah menambah wawasan dan kemampuan guru dalam
menyediakan media pembelajaran fisika berbasis komputasi. Mengingat materi fisika
memiliki banyak sub pokok bahasan, maka pelatihan yang akan dilaksanakan pada kegiatan
ini hanya terkait pada pokok bahasan tertentu yakni gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) sub pokok bahasan gerak parabola. Sub pokok bahasan
tersebut merupakan gabungan dari GLB dan GLBB. Pemilihan topik pelatihan didasarkan
pada keterbatasan alat peraga atau eksperimental yang dapat digunakan oleh guru untuk
menjelaskan konsep-konsep yang berkaitan dengan gerak parabola. Pada umumnya sarana
atau fisik alat eksperimental tersebut belum tersedia di laboratorium fisika SMA di Kota
Jayapura.
Pada prinsipnya, sebuah benda dapat melakukan gerak lurus beraturan (GLB) dan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) maupun perpaduan antara GLB dan GLBB. Gerak
parabola merupakan salah satu contoh perpaduan antara GLB dan GLBB. Gerak ini terjadi
dalam dalam dua arah (gerak dua dimensi) yaitu gerak horisontal pada arah sumbu-x dan
gerak vertikal pada arah sumbu-y (Artawan, 2014). Gerak pada arah horisontal merupakan
gerak lurus beraturan, sedangkan gerak pada arah vertikal merupakan gerak lurus berubah
beraturan karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya gesekan udara (Marion, 1988).
Namun untuk tingkat SMA, gaya gesekan udara dalam gerak parabola dibaikan sehingga
GLBB diasumsikan hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi..
Ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh benda sehingga lintasannya berbentuk
parabola, diantaranya (1) memiliki kecepatan awal (Vo), (2) memiliki sudut elevasi (α), (3)
memiliki kecepatan arah vertikal (Vy), (4) memiliki tinggi maksimum (Y-max), (5) memiliki
kecepatan arah horisontal (Vx) dan (6) memiliki jarak tempu maksimum (X-max). Secara
umum ilustrasi gerak parabola ditunjukkan pada gambar 1.
y
C

B
D
y-max

Vo
E
A α
x

x-max

Gambar 1. Ilustrasi lintasan gerak parabola


Titik A pada gambar 1 merupakan posisi awal benda yang bergerak dengan kecepatan awal
(Vo) pada sudut elevasi (α), sedangkan titik B dan D adalah posisi benda (Xt, Yt) pada saat t
dengan kecepatan Vt (Vxt, Vyt). Selanjutnya titik C merupakan tinggi maksimum (y-max)
yang dicapai benda dari permukaan tanah pada saat Vy = 0. Adapun titik E adalah jarak
maksimum (x-max) yang dicapai oleh benda dari posisi awal.
Persamaan-persamaan dasar pada gerak parabola berdasarkan ilustrasi ada gambar 1
dapat dituliskan sbegai berikut :
1. Kecepatan awal (Vo)
a. Kecepatan awal arah horizontal (sumbu-x) dihitung menggunakan persamaan
𝑉o𝑥=𝑉o 𝑐𝑜𝑠 ∝
b. Kecepatan awal earah vertikal (sumbu-y) dihitung menggunakan persamaan
𝑉o𝑦=𝑉o 𝑠𝑖𝑛 ∝
2. Kecepatan benda pada saat t sekon (Vt)
a. Kecepatan pada arah horisontal (sumbu-x) merupakan GLB yang memiliki
kecepatannya konstan sehingga kecepatannya akan sama dengan kecepatan awal
𝑉𝑥= 𝑉o𝑥=𝑉o 𝑐𝑜𝑠 ∝
b. Kecepatan pada arah vertikal (sumbu-x) merupakan GLBB yang dipengaruhi oleh
gaya gravitasi dengan persamaan Vt = Vo – gt, dengan mensubtitusi komponen
kecepatan awal vertikal pada persaman GLBB akan diperoleh 𝑉𝑦=𝑉o sin ∝−𝑔𝑡
3. Posisi benda pada saat t sekon
a. Ketinggian benda ( (y) adalah 𝑦 = 𝑉o 𝑠𝑖𝑛 ∝ 𝑡 −1/2 𝑔 𝑡2
b. Jarak mendatar benda (x) adalah x = (𝑉o 𝑐𝑜𝑠 ∝ ) t
4. Posisi maksimum benda
a. Tinggi maksimum (y-𝑚𝑎x) yang bisa dicapai benda adalah:
y-𝑚𝑎𝑘𝑠=(𝑉o2 𝑠𝑖𝑛2∝)/2𝑔
b. Jarak terjauh x-𝑚𝑎𝑘𝑠 yang dicapai benda adalah:
x-𝑚𝑎𝑘𝑠 = (𝑉o2 𝑠𝑖𝑛2∝)/g
Aplikasi gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari diantaranya dalam bidang
olahraga, pemadam kebakaran dan kemiliteran. Dalam permainan bola kaki, secara insting
pemain bola telah mengaplikasikan gerak parabola dalam menendang bola ke gawang.
Keberhasilan sang penendang bola untuk mencapai tujuannya tentunya tidak terlepas dari
kecepatan awal menendang bola dan sudut elevasi saat menendang bola. Kedua variabel
tersebut akan menentukan lintasan bola melambung hingga mencapai gawang. Demikan
halnya dengan pemadam kebakaran dan kemiliteran, kedua bidang tersebut memerlukan
perhitungan kecepatan awal dan sudut elevasi yang akurat agar dapat mencapai target atau
sasaran yang diinginkan. Meskipun gerak parabola merupakan hal yang nyata dalam
kehidupan sehari-hari, namun kemampuan siswa untuk memahami konsep dasar dari
fenomena tersebut sering mengalami kendala. Untuk mengatasi hal tersebut, diupayakan
membuat visualisai sehingga siswa dapat melihat gerakan benda sebagai fungsi kecepatan dan
sudut elevasi.
Salah satu sofware yang dapat digunakan dalam membuat visualisasi pembelajaran
fisika adalah Matlab. Software ini merupakan salah satu peranti komputasi yang paling luas
digunakan dalam sains dan teknik. Matlab memilki kecepatan dan keakuratan komputasi
sehingga dapat menghasilkan grafik dan simulasi yang menarik dan mudah dipahami.
Menurut Sianipar (2017), kemampuan yang dimiliki Matlab jarang dimiliki oleh bahasa
pemrograman lainnya. Selanjutnya, Tjolleng (2017) mengungkapkan bahwa dalam matlab
tersedia tool untuk membuat graphic user interface (GUI) atau antarmuka pengguna grafis.
Dengan adanya GUI, user tidak perlu lagi menjalankan program sendiri melalui jendela
perintah. GUI matlab memiliki kemampuan tampilan grafis yang baik dan ukuran file GUI
yang dihasilkan relatif kecil. Selain dapat menampilkan grafis yang interaktif, GUI yang
terdapat pada matlab juga dapat digunakan untuk menentukan konsep relasi dan fungsi dalam
menyelesaikan soal matematika (Suci, 2014 dan Rahmadya, 2016). Adapun menurut Mrudaka
(2014) dan Marwan (2017), GUI dalam matlab juga dapat diterapkan dalam menentukan
konsep lingkaran.
Persamaan-persaman dasar gerak parabola yang telah diungkapkan di atas menjadi
variabel yang dapat digunakan dalam program Matlab untuk membuat visualisasi gerak
parabola yang interaktif. Persamaan dasar tersebut secara konsep terntunya telah dipahami
dengan baik oleh guru-guru fisika SMA sehingga pelatihan hanya difokuskan pada
pengenalan Matlab dan pembuatan visualisasi fisika pada pokok bahasan GLB dan GLBB.
Penguasaan aplikasi komputer diharapkan dapat membantu guru-guru fisika SMA untuk
meyampaikan materi fisika agar siswa lebih mudah memahami konsep fisika.
B. PENGENALAN MATLAB

Matlab merupakan singkatan dari Matrix Laboratory, yang pertama kali dikenalkan
oleh University of New Mexico dan University of Stanford pada tahun 1970. Software ini
pertama kali digunakan untuk keperluan analisis numerik, aljabar linier dan teori tentang
matriks. Saat ini, kemampuan dan fitur yang dimiliki oleh Matlab sudah jauh lebih lengkap
dengan ditambahkannya toolbox-toolbox yang sangat luar biasa. Beberapa manfaat yang
didapatkan dari Matlab antara lain:
1. Perhitungan Matematika
2. Komputasi numerik
3. Simulasi dan pemodelan
4. Visualisasi dan analisis data
5. Pembuatan grafik untuk keperluan sains dan Teknik
6. Pengembangan aplikasi, misalnya dengan memanfaatkan GUI.
MATLAB mempunyai berbagai Fitur yang bisa digunakan dalam berbagai bidang
yang dikenal dengan nama Toolbox. Toolbox ini merupakan kumpulan dari fungsi-fungsi
MATLAB (M-files) yang telah dikembangkan ke dalam suatu lingkungan kerja MATLAB
untuk memecahkan berbagai masalah dalam berbagai area penelitian. Area yang sudah bisa
dipecahkan dengan Toolbox saat ini meliputi Pengolahan Sinyal (Signal Processing), Sistem
Kontrol, Jaringan Neural (Neural Network), Fuzzy Logic, Wavelets, dan lain-lain.

BAGIAN UTAMA MATLAB

Pada dasarnya MATLAB terdiri dari 5 bagian utama yaitu sebagai berikut:
1. Development Environment
Development Environtment merupakan kumpulan dari berbagai fasilitas yang membantu user
untuk menggunakan fungsi-fungsi dan semua file yang terdapat pada MATLAB. Fasilitas ini
berbentuk Graphical User Interfaces (GUI) yang didalamnya terdapat fasilitas diantaranya
MATLAB Desktop, Command Window, Command History, Editor dan Debugger, serta
Browsers yang digunakan untuk melihat berbagai fasilitas lainnya seperti Help, Workspace,
Files, dan Search Path.

2. MATLAB Mathematical Function Library


Merupakan sekumpulan algoritma komputasi yang dimulai dari fungsi-fungsi dasar seperti:
Sum, Sin, Cos, dan Complex Arithmetic, sampai dengan fungsi-fungsi yang lebih kompeks
seperti Matrix Inverse, Matrix Eigenvalues, Bessel Functions, dan Fast Fourier Transforms.

3. MATLAB Language
Merupakan suatu High-Level Matrix/Array Language dengan Control Flow Statements,
Functions, Data Structures, Input/Output, dan berbagai fitur Object-Oriented Programming
(OOP). Hal ini memungkinkan user untuk melakukan "Pemrograman dalam lingkup
sederhana " untuk mendapatkan hasil yang cepat, dan "Pemrograman dalam lingkup yang
lebih besar" untuk memperoleh hasil dari aplikasi yang komplek.

4. Graphics MATLAB
Merupakan fasilitas yang digunakan untuk menampilkan vektor dan matrik sebagai suatu
grafik. Didalamnya meliputi fungsi-fungsi level tinggi (High-Level Functions) untuk
visualisasi data dua dimensi dan data tiga dimensi, Image Processing, Animation, dan
Presentation Graphics. Ini juga melibatkan fungsi level rendah yang memungkinkan bagi
user untuk membiasakan diri untuk memunculkan berbagai grafik mulai dari benuk yang
sederhana sampai dengan yang lebih kompleks.

5. MATLAB Application Program Interface (API)


Merupakan suatu library yang memungkinkan suatu program yang ditulis dalam bahasa C dan
Fortran mampu berinterakasi dengan MATLAB.

LINGKUNGAN KERJA MATLAB


Lingkungan Kerja MATLAB terdapat beberapa bagian dari window MATLAB, diantaranya
Current Folder, Command History, Command Window, Workspace, dan Editor. Berikut ini
fungsi dari setiap lingkungan kerja yang terdapat pada MATLAB:

1. Current Folder
Window ini menampilkan isi dari folder atau direktori kerja saat user menggunakan
MATLAB. User dapat mengganti folder ini sesuai dengan direktori kerja yang diinginkan.

2. Command History
Window ini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah yang pernah dilakukan user
sebelumnya. Perintah yang telah tersimpan di Command History ini bisa user panggil kembali
dengan cara men-double click perintahnya.
3. Variabel dan Tipe Data
Variabel adalah tempat untuk menyimpan data, sedangkan tipe data adalah jenis data yang
dapat disimpan dalam variabel. Aturan penamaan variabel dalam MATLAB sama dengan
aturan penamaan dalam bahasa yang lain.

OPERASI ARITMATIK PADA MATLAB


Operasi aritmatik dalam matlab dilakukan dengan pengerjaan kiri ke
kanan dengan prioritas tertinggi pada operasi pemangkatan, kemudian perkalian
dan pembagian yang memiliki prioritas sama dan selanjutnya pengurangan dan
penambahan yang memiliki prioritas sama

FUNGSI TRIGONOMETRI
Ada beberapa fungsi trigonometri yang kita kenal dalam matematika. Fungsi-fungsi tersebut
masuk ke dalam fungsi bawaan Matlab. Fungsi-fungsi trigonometri tersebut antara lain: sin(),
cos(), tan(), sinh(), cosh(), tanh(), asin(), acos(), atan(), asinh(), acosh() dan atanh(). Yang
penting untuk diingat bahwa argumen untuk fungsi trigonometri ini adalah mode radian.

FUNGSI DASAR MATLAB

disamping fungsi trigonometri, fungsi-fungsi dasar juga penting. Beberapa fungsi dasar
tersebut antara abs(), sqrt(), exp(), log(), log10(), log2(). Untuk lebih jelasnya, lihat tabel
dibawah ini
MEMULAI MENGGUNAKAN MATLAB
Ketika kita pertama kali menjalankan Matlab, maka yang tampil adalah Desktop Matlab
seperti yang telah disinggung di atas. Diantara jendela yang yang ada pada desktop Matlab
adalah command window. Di jendela inilah segala macam aktivitas berkaitan dengan perintah
maupun eksekusi program berada. Perintah atau eksekusi program dapat dilakukan setelah
prompt atau tanda “ >> “.

Sebagai contoh

>> x=6;
>> y=7;
>> z=x*y
z=
42

M-FILE
Perintah Matlab dapat dilakukan dengan menuliskan langsung pada layar editor atau
dengan cara membuat file M-file. Melalui M-file suatu program dapat dituliskan sebagai
bahasa program yang dapat diedit ataupun dijalankan dan disimpan pada media penyimpanan
dalam bentuk file berekstension *.m.
Cara pembuatan M-File dapat dilakukan melalui fasilitas editor seperti :

1. ]Notepad
2. Ultraedit, atau
3. Editor Matlab
Pada pelatihan ini akan digunakan editor Matlab yaitu dengan mengklik button New
M-File atau dengan membuatnya melalui option File/New/M-File. Setelah diklik akan muncul
tampilan editing yang siap untuk ddigunakan. Seperti bahasa pemrograman yang lain, Matlab
menyediakan pemrograman dalam bentuk ekpresi matematik yang dinyatakan dalam bentuk
matriks.

CONTOH M.File
1. Program menghitung luas dan keliling lingkaran (gambar 2)

Gambar 2. Program m.file menghitung luas dan keliling lingkaran

%program menghitung luas dan keliling lingkaran


r=input('jari-jari:'); % menginput jari-jari lingkaran
Luas_lingkaran = pi*r*r
Keliling_lingkaran = pi*r*2
2. Program gerak parabola (gambar 3)

Gambar 3. Program m.file gerak parabola

%latihan membuat gerak parabola


%input artinya membuat v0 (kecepatan awal), alfa (sudut elevasi)dan g
%(percepatan gravitasi)sebagai variable yang dapat diubah-uban nantinya

v0=input('kecepatan awal:'); % menginput nilai kecepatan awal


alfa= input('sudut elevasi:');% menginput nilai sudut elevasi
alfa = alfa/180*pi;
g =input('percepatan gravitasi:'); %menginput nilai percetaoan gravitasi
h= 0.05;
tmax = 2*v0*sin(alfa)/g; % menghitung waktu untuk mencapai jarak maksimum
for t=0:h:tmax+h
y = v0*sin(alfa).*t-0.5*g*(t.^2);% menghitung ketinggian y pada saat t
x = v0*cos(alfa).*t;%menghitung jarak x pada saat t
plot(x,y,'ro')% menampilkan grafik gerak parabola
hold all
%grid on
title('Grafik gerak parabola');
xlabel('jarak (m)');
ylabel('ketinggian (m)');
xmax = ((v0^2)*(sin(2*alfa)))/g; %mengitung jarak tempu maksimum
ymax = ((v0^2)*(sin(alfa))^2)/(2*g);%menghitung tingg maksimm
getframe;
x1=x1+h*v0*cos(a); %Metode Euler untuk sumbu x
y1=y1+h*(v0*sin(a)-g*t); %Metode Euler untuk sumbu y
end

3. Grafik fungsi cosinus


%membuat grafik fungsi cosinus
t= [0:0.01:10];
x = cos(t);
plot(t,x,'b--');
xlabel('Waktu(s)');
ylabel('x(t)');
grid;
title('Grafik Cosinus');

Latihan :
1. Buat program di command window dan editor m.file untuk menghitung konversi suhu
a. Celsius ke Kelvin
b. Celcius ke Reamur
c. Celcius ke Farenheit

2. Buat program di command window dan editor m.file untuk menghitung


a. Energi potensial
b. Energi kinetic

3. Buat program m.file untuk menampilkan grafik fungsi sinus dan cosinus
GUI Matlab
GUIDE atau GUI builder merupakan sebuah graphical user interface (GUI) yang
dibangun dengan obyek grafik seperti tombol (button), kotak teks, slider, menu dan lain-lain.
Aplikasi yang menggunakan GUI umumnya lebih mudah dipelajari dan digunakan karena
orang yang menjalankannya tidak perlu mengetahui perintah yang ada dan bagaimana
kerjanya.
Sampai saat ini, jika kita membicarakan pemrograman berorientasi visual, yang ada di benak
kita adalah sederetan bahasa pemrograman, seperti visual basic, Delphi, visual C++, visual
Fox Pro, dan lainnya yang memang didesai secara khusus untuk itu. Matlab merintis ke arah
pemrograman yang menggunakan GUI dimulai dari versi 5 yang terus disempurnakan sampai
sekarang. GUIDE Matlab mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan bahasa
pemrogram lainnya, diantaranya:

1. GUIDE Matlab banyak digunakan dan cocok untuk aplikasi-aplikasi berorientasi


sains, sehingga banyak peneliti dan mahasiswa menggunakan GUIDE Matlab
untuk menyelesaikan riset atau tugas akhirnya.
2. GUIDE Matlab mempunyai fungsi built-in yang siap digunakan dan pemakai tidak
perlu repot membuatnya sendiri.
3. Ukuran file, baik FIG-file maupun M-file, yang dihasilkan relatif kecil.
4. Kemampuan grafisnya cukup andal dan tidak kalah dibandingkan dengan bahasa
pemrograman lainnya.

2. Memulai GUIDE MATLAB

Memulai GUIDE Matlab dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Melalui command matlab dengan mengetikkan: >> guide

2. Klik tombol Start Matlab dan pilihlah MATLAB, lalu pilih GUIDE (GUI Bulder)

Selanjutnya akan muncul tampilan kotak dialog pilihan GUIDE Quick Start.
Gambar 4. GUIDE Quick Start

GUIDE Quick Start memiliki dua buah pilihan, yaitu Create New GUI dan
Open Existing GUI. Create New GUI digunakan jika kita memang belum pernah
membuat aplikasi GUI Matlab atau jika kita memang ingin membuat sebuah figure
baru, sedangkan Open Existing GUI digunakan jika kita sudah memiliki file figure
matlab atau akan memodifikasi file figure yang telah kita simpan. Pada pilihan Create
New GUI terdapat menu GUIDE templates yang memiliki beberapa tipe dasar dari
GUI, sehingga kita dapat melakukan modifikasi pada template agar menjadi GUI
seperti yang kita harapkan. Sebagai pemula, kita gunakan Blank GUI (Default) yang
merupakan sebuah GUI dengan figure kosong dan merupakan kondisi default dari
GUIDE dan dipilih jika kita memang akan membuat sebuah aplikasi dengan
komponen yang layout-nya tidak terdapat pada GUI template yang lain. Setelah kita
memilih Blank GUI templates, maka akan muncul tampilan Menu Utama GUIDE.
Gambar 5. Tampilan GUIDE

Komponen palet pada GUIDE Matlab terdiri dari beberapa uicontrol (kontrol user
interface), seperti pada bahasa pemrograman visual lainnya, yaitu: pushbutton,
togglebutton, radiobutton, chexkboxes, edit text, static text, slider, frames, listboxes,
popup menu, dan axes. Kita dapat meletakkan semua kontrol pada layout editor dan
selanjutnya hanya tinggal mengaturnya melalui property inspector.
Gambar 1: Memulai GUIDE Graphical User Interface
pada matlab dan penggunaannya
Gambar 6 : Komponene GUIDE

Semua kontrol pada GUIDE dapat dimunculkan pada layout/figure dengan cara mendrag kiri
kontrol yang diinginkan ke figure. Adapun penjelasan fungsi masing-masing kontrol adalah
sebagai berikut:

1. Pushbutton. Pushbutton merupakan jenis kontrol berupa tombol tekan yang akan
menghasilkan tindakan jika diklik, misanya tombol OK, Cancel, Hitung, Hapus, dan
sebagainya. Untuk menampilkan tulisan pada pushbutton kita dapat mengaturnya melalui
property inspector dengan mengklik obeyek pushbutton pada figure, lalu mengklik toolbar
property inspector atau menggunakan klik kanan lalu pilih property inspector.
2. Toggle Button. Toggle button memiliki fungsi yang sama dengan pushbutton.
Perbedaanya adalah saat pushbutton ditekan, maka tombol akan kembali pada posisi
semula jika tombol mouse dilepas, sedangkan pada toggle button, tombol tidak akan
kembali ke posisi semula, kecuali kita menekannya kembali.
3. Radio Button. Radio button digunakan untuk memilih atau menandai satu pilihan dari
beberapa pilihan yang ada. Misalnya, sewaktu kita membuat aplikasi operasi Matematika
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).
4. Edit Text dan Static Text. Edit text digunakan untuk memasukkan atau memodifikasi
suatu text yang diinputkan dari keyboard, sedangkan static text hanya berguna untuk
menampilkan text/tulisan, sehingga kita tidak bisa memodifikasi/mengedit text tersebut
kecuali melalui property inspector.
5. Checkboxes. Kontrol checkboxes berguna jika kita menyediakan beberapa pilihan
mandiri atau tidak bergantung dengan pilihan-pilihan lainnya.
6. Slider. Slider berguna jika kita menginginkan inputan nilai tidak menggunakan
keyboarad, tatapi hanya dengan cara menggeser slider secara vertical maupun horizontal
ke nilai yang kita inginkan. Dengan menggunakan slider, kita lebih fleksibel dalam
melakukan pemasukan nilai data karena kita dapat mengatur sendiri nilai max, nilai min,
serta sliderstep.
7. Popup Menu. Popup menu berguna menampilkan daftar pilihan yang didefinisikan pada
String Propoerty ketika mengklik tanda panah pada aplikasi dan memiliki fungsi yang
sama seperti radio button. Ketika tida dibukak, popup menu hanya menampilkan satu item
yang menjadi pilihan pertama pada String Property. Popup menu sangat bermanfaat ketika
kita ingin memberi sebuah pilihan tanpa jarak, tidak seperti radio button.
8. Axes. Axes berguna untuk menampilkan sebuah grafik atau gambar (image). Axes
sebenarnya
tidak masuk dalam UIControl, tetapi axes dapat diprogram agar pemakai dapat
berinteraksi dengan axes dan obyek grafik yang ditampilkan melalui axes.

Membuat GUI dengan MATLAB

MATLAB mengimplementasikan GUI sebagai sebuah figure yang berisi barbagai


style obyek UIControl. Selanjutnya kita harus memprogram masing-masing obyek agar dapat
bekerja ketika diaktifkan oleh pemakai GUI. Langkah dasar yang harus dikerjakan dalam
membuat GUI adalah :

1. Mengatur layout komponen GUI.


Setelah kita membuka GUIDE Matlab dan telah menentukan template GUI,
langkah selanjutnya adalah mendesai figure dengan menggunakan komponen palet
sesuai dengan kebutuhan, seperti pushbutton, radiobutton, chexkboxes, edit text,
static text, slider, frames, popup menu, axes, dan sebagainya. Selanjutnya kita
dapat mengatur layout masing-masing komponen, baik string(caption), font, color,
size, dan sebagainya menggunakan property inspector. Jika kita telah selesai
mendesain, jangan lupa untuk menyimpan file figure yang secara default akan
memiliki ekstensi *.fig. Matlab secara otomatis akan membuatkan sebuah m-file
dengan nama yang sama, yaitu file berekstensi *.m.
2. Memprogram Komponen GUI M-file yang telah dibuat pada langkah sebelumnya.
Untuk membuat program dalam m-file kita cukup memperhatikan fungsi-fungsi
matlab bertanda callback dimana perintah disisipkan.

Membuat Contoh Aplikasi GUIDE MATLAB

Pada modul ini akan diberikan cara membuat aplikasi GUIDE Matlab untuk kasus-kasus yang
sederhana. Diharapkan dengan beberapa contoh ini peserta dapat mengembangkan sendiri
dalam menggunakan GUIDE Matlab.

4.1 Menghitung Luas dan Keliling Lingkaran


Langkah-langkah yang harus kita kerjakan adalah:
a. Mendesain Figure.
Dalam mendesain figure, kita harus dapat membayangkan komponen apa saja yang
perlu kita tampilkan, seperti dalam membuat aplikasi menghitung luas dan keliling
lingkaran, variabel input yang dibutuhkan adalah jari-jari, kemudian variabel
outputnya adalah luas lingkaran dan keliling lingkaran, maka kita memerlukan 3
edit text yang digunakan menampilkan variabel-variabel tersebut. Kemudian kita juga
memerlukan 2 tombol pushbutton untuk mulai melakukan proses perhitungan dan
keluar dari program. Kita juga bisa menambahkan komponen lain untuk memperjelas
dan mempercantik desian figure yang akan kita buat. Desainlah figure seperti pada
Gambar 7 dan 8. Gunakan 5 buah static text, 3 buah edit text, 2 buah panel dan 2 buah
pushbutton. Dalam meletakkan komponen pallete boleh tidak sesuai dengan gambar.
Gambar 7. Hasil desain GUI untuk menghitung luas dan keliling lingkaran

1
5
1

2 1

2
3 2

4 3

Gambar 8. Proses desain GUI untuk menghitung luas dan keliling lingkaran

b. Mengatur Layout Komponen


Setelah kita selesai mendesain figure, aturlah masing-masing komponen menggunakan
property inspector.

Komponen Property Inspector


FontSize FontWeight String Tag
Static text 1 14 Bold PROGRAM GUI MATLAB text1
SEDERHANA
Static text 2 10 Bold Jari-Jari text 2
Static text 3 10 Bold Luas Lingkaran text 3
Static text 4 10 Bold Keliling Lingkaran text 4
Static text 5 8 Bold Menghitung Luas dan Keliling text 5
Lingkaran
Panel 12 Bold INPUT uipanel1
Panel 12 Bold OUTPUT uipanel2
Edit text 1 10 Bold (kosongkan) edit1
Edit text 2 10 Bold (kosongkan) edit2
Edit text 3 10 Bold (kosongkan) edit3
Pushbutton 1 11 Bold HITUNG pushbutton1
Pushbutton 2 11 Bold Exit pushbutton2

Setelah selesai mengatur komponen, hasilnya akan seperti pada gambar berikut

Gambar 9. Tampilan GUI setelah pengaturan komponen


c. Menjalankan GUI dan Menyimpan Figure
Setelah selesai mendesain figure, langkah selanjutnya adalah menjalankan (run) GUI
dan menyimpan figure dengan cara klik menu run (bagian yang dilingkari merah pada
gambar 9) kemudian klik yes pada window kecil yang muncul. Simpan GUI dengan
nama lingkaran (gambar 10),
Gambar 10. Proses penyimpanan file GUI
secara otomatis kita akan dibuatkan kerangka m-file dengan nama yang sama, yaitu
lingkaran.m. seperti pada gambar berikut.
Dari beberapa fungsi yang muncul di m-file. Kita cukup memperhatikan fungsi yang
memiliki callback (kotak merah pada gambar di atas). Di bawah script kotak merah,
kita akan menambahkan script yang berfungsi sebagai perintah untuk menginput data,
menghitung dan menampilkan hasilnya. Berikut script yang perlu ditambahkan

Di bawah function edit1_callback (setelah baris 144), tambahkan script:


jari=str2num(get(handles.edit1, 'String'));
handles.jari=jari;
guidata(hObject, handles)

Di bawah function pushbutton1_Callback, tambahkan script berikut:


% kode ini akan diproses jika tombol pushbutton1 ditekan
jari=handles.jari;
luas=pi*jari*jari;
keliling=pi*jari*2;
% menampilkan hasil perhitungan
set (handles.edit2, 'string', luas);
set (handles.edit3, 'string', keliling);

Di bawah function pushbutton1_Callback, tambahkan script berikut:


delete (handles.figure1)

Selanjutnya, jalankan (run) program dari window M.file dengan cara klik tombol run
(lingkaran merah pada gambar di bawah)
Sehingga muncul tampilan seperti pada gambar berikut, input nilai jari-jari dan klik menu
HITUNG.
Membuat simulasi gerak parabola menggunakan GUI matlab
1. Ketik guide pada window matlab

2. Kemudian tekan enter sehingga muncul window GUIDE Quick Start


3. Klik “OK” pada GUIDE Quick Start >> Create New GUI >> Blank GUI (default)
sehingga muncul tampilan GUIDE Matlab seperti pada gambar berikut

4. Buatlah desain tampilan dengan menggunakan 8 buah static text, 2 buah panel,2 buah
pushbutton, 1 buah axes, dan 7 buah edit text (menu yang dilingkari merah)
5. Klik menu bar yang dilingkari merah kemudian klik pada window yang kosong di
sebelahnya untuk menampilkan/membuat desain yang diinginkan sehingga
tampilannya seperti pada gambar

6. Editlah property masing-masing komponen dengan cara double klik setiap komponen
lalu mengganti propertynya sesuai dengan tabel berikut

No Nama komponen Property Nilai/Nama


1 Static Text FontSize 14.0
FontWeight bold
String Gerak Parabola
2 Panel FontSize 12.0
FontWeight bold
Title INPUT
3 Static Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String Kecepatan Awal

No Nama komponen Property Nilai/Nama


4 Static Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String Sudut Elevasi
5 Static Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String Percepatan Gravitasi
6 Pushbutton FontSize 12.0
FontWeight bold
String HITUNG
7 Panel FontSize 12.0
FontWeight bold
Title INPUT
8 Static Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String Jarak Maksimum (X)
9 Static Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String Tinggi Maksimum
(Y)
10 Static Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String tx Maksimum
11 Static Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String ty Maksimum
12 Pushbutton FontSize 12.0
FontWeight bold
String EXIT
13 Edit Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String (kosongkan)
14 Edit Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String (kosongkan)

No Nama komponen Property Nilai/Nama


15 Edit Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String (kosongkan)
16 Edit Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String (kosongkan)
17 Edit Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String (kosongkan)
18 Edit Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String (kosongkan)
19 Edit Text FontSize 10.0
FontWeight bold
String (kosongkan)
20 Axes XTict (kosongkan)
YTict (kosongkan)
ZTict (kosongkan)

7. Setelah semua komponen dan nilai propertynya diganti, tampilan GUI akan seperti
pada gambar berikut
8. Jalankan (Run) GUI yang telah dibuat dengan cara klik tool bar yang dilingkari

9. Klik Yes pada window kecil yang muncul


10. Kemdian simpan file GUI yang telah dibuat misalnya dengan nama “latihan_parabola”

Sebaiknya file disimpan pada direktori/folder yang mudah diingat, misalnya folder
“latihan”
11. Setelah file disimpan, akan muncul tampilan GUI seperti pada gambar
12. Script m.file GUI “latihan_parabola” yang telah dibuat dapat dilihat seperti pada
gambar
13.
yang menjadi perhatian kita pada script m.file di atas adalah bagian yang ada tulisan
pushbutton2_Callback (baris 77-80 ) dan pushbutton3_Callback (baris 83-87)
Pada kedua bagian tersebut kita akan menuliskan script gerak parabola yang akan
dieksekusi sesuai dengan tampilan GUI yang telah dibuat.
13. Tuliskan script gerak parabola yang sebelumnya telah dibuat di m.fale matlab (dengan
sedikit modifikasi) di bawah pushbutton2_Callback (baris 77-80 )

Scrip m.file yang telah dimodifikasi untuk GUI

Scrip m.file gerak parabola sebelum dimodifikasi tanpa GUI


14. Setelah itu, jalankan (running) program dengan cara klik tombol run pada bagian yang
dilingkari

15. Tampilannya akan seperti pada gambar


16. Input data yang diperlukan untuk menjalankan program pada menu INPUT (missal
kecepatan awal 30 m/s, sudut elevasi 45 derajat dan percepatan gravitasi 9.8 m/s^2)

17. Selanjutnya klik HITUNG untuk menjalankan/menghitung parameter gerak parabola,


hasilnya seperti pada gambar

18. Ulangi langkah 16 dan 17 untuk membandingkan hasilnya


Untuk mengaktifkan menu Exit, tambahkan script “delete (handles.figure1)” di
bawah pushbutton3_Callback (pada baris 106-110, sebelumnya baris 83-87) seperti pada
gambar

19. Selanjutnya jalankan program dan coba klik menu exit

Berikut ini tampilan GUI gerak parabola pada berbagai sudut elevasi dan kecepatan,
silahkan dicoba untuk membandingkan.
Daftar Pustaka

Artawan, P. 2014. Fisika Dasar. Graha Ilmu, Jakarta


Marwan. 2017. Belajar Mudah Matlab Beserta Aplikasinya, Andi, Yogyakarta

Marion, J.B. and Thornton, S.T. 1988. Classical Dynamics of Particles & Systems.
Edisi 3. Harcourt Brace Jovanovich: United States of Amerika

Murdaka, B., Kuntoro, T. 2014. Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu- Ilmu Eksakta, Teknik &
Kedokteran, Andi, Yogyakarta

Rahmadya T.H, dan Herlawati. 2016. Pemrograman Basic Data di Matlab, Informatika,
Bandung

Sianipar, E.R.H. 2017. Matlab untuk Mahasiswa, Andi, Yogyakarta


Suci, A. 2014. Konstruksi Konsep Relasi dan Fungsi dalam Sistem GUI Matlab, Jurnal
Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember: 268 – 271

Tjolleng, A. 2017. Pengantar Pemrograman Matlab, Elex Media Komputindo, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai