Anda di halaman 1dari 14

Oleh :

Arnaldo G. Fonataba
20190860165553
Christi S. Paserang
2019086016523

Pembimbing :
dr. Paulina Watofa, Sp.Rad, MPH
PENGANTAR
● India adalah rumah bagi sekitar 2,5 juta orang yang hidup dengan human
immunodeficiency virus (HIV), jumlah kasus terbesar ketiga di negara mana pun
di dunia, dan diakui sebagai sumber peningkatan prevalensi HIV di antara
tetangganya di Asia Selatan

● Sekitar 70% dari orang yang terkena HIV biasanya memiliki satu atau lebih
penyakit pernapasan selama perjalanan penyakit HIV. Komplikasi paru dari
penelitian infeksi HIV menunjukkan bahwa gejala pernapasan adalah keluhan
umum diantara orang yang terinfeksi HIV dan semakin sering karena jumlah CD4
menurun hingga kurang dari 200

● Gejala pernapasan dapat terjadi akibat spektrum paru yang luas, penyakit ini
mencakup infeksi oportunistik terkait HIV dan neoplasma.
● Radiografi dada adalah batu penjuru atau pijakan dari evaluasi diagnostik gejala
pernafasan pada pasien yang terinfeksi HIV, karena setiap infeksi oportunistik dan
neoplasma terkait HIV memiliki gambaran radiografi yang khas.

● Tuberkulosis dapat muncul dengan berbagai temuan radiografi dada, termasuk


infiltrat zona paru-paru bagian atas yang sering disertai kavitasi, konsolidasi zona
tengah atau bawah yang menyerupai pneumonia bakteri, milier, nodul, efusi pleura
dan adenopati intratoraks

● Dalam kasus tuberkulosis, infiltrat noncavitory dan adenopati intratoraks


meningkat seiring dengan penurunan jumlah CD4
● Spektrum klinis radiologi tuberkulosis yang luas terlihat di antara pasien HIV, sejalan
dengan status kekebalan yang bervariasi

● Dengan positif sputum konvensional dan tes tuberkulin tidak memberikan bantuan
diagnostik yang memadai

● Penelitian ini berupaya untuk menghubungkan rontgen dada dan jumlah CD4 karena
membantu lebih memahami penyakit HIV dan tuberkulosis yang mematikan
Metode dan Bahan
● Desain studi  Kohort Prospektif di Rumah Sakit Perawatan Tersier di India Selatan dari
Agustus 2009- Juli 2011. 100 pasien perempuan HIV-positif dan 100 laki-laki HIV-positif,
yang memenuhi kriteria inklusi, menjadi subjek penelitian. Semua pasien diatas usia 18
tahun dengan infeksi HIV yang dikonfirmasi sesuai pedoman NACO adalah subjek
penelitian

● Semua pasien HIV-positif yang memenuhi kriteria inklusi terdaftar dalam kelompok
penelitian

● Radiografi dada diambil untuk semua pasien dan evaluasi rinci dari radiograf dilakukan

● Jumlah CD4 diperkirakan pada titik waktu yang sama


● Pewarnaan sputum AFB dilakukan untuk mencari tuberkulosis paru
● Teknik pewarnaan khusus digunakan bila ada indikasi klinis
Hasil
● Kehilangan nafsu makan dan berat badan terjadi diantara 82 % kelompok penderita

● 69% pria dan 72% wanita mengalami demam pada saat presentasi

● 68% pria dan 69% wanita juga mengalami batuk sebagai gejala utama

● CD4 pd saat diagnosis: 11 % perempuan memiliki jumlah CD4 kurang dari 50


dibandingkan dengan 1% laki-laki yang memiliki CD4 kurang dari 50

● Kisaran CD4 100-150, laki-laki (31%) lbh banyak dibandingkan perempuan (17%)

● 71% laki-laki memiliki CD4 kurang dari 200, sedangan 65% perempuan memiliki CD4
kurang dari 200 saat diagnosis
Jumlah CD4 saat Korelasi CD4 dan rontgen dada
didiagnosis antara HIV dengan TB
DISKUSI
● Tuberkulosis tidak seperti infeksi oportunistik lainnya, dapat terjadi pada tingkat jumlah
CD4 yang relatif tinggi, meskipun frekuensinya meningkat secara nyata pada pasien
dengan kasus HIV-TB dengan penekanan kekebalan yang lebih parah, telah diamati
memiliki presentasi imunosupresi yang parah dengan jumlah CD4 kurang dari 200

● Pada pasien dengan imunosupresi ringan, rontgen dada biasanya menunjukkan lobus atas
atau infiltrat bilateral, kavitasi, fibrosis paru dan penyusutan

● Gambaran klinisnya sering menyerupai tuberkulosis paru postprimer dan apus sputum
biasanya positif

● Pada pasien dengan imunosupresi berat, gambaran penyakit tidak khas, mirip dengan
tuberkulosis primer
KESIMPULAN
● Dalam penelitian ini gambaran radiologis tuberkulosis yang paling umum adalah infiltrasi
perenkim diikuti oleh konsolidasi, kavitas, kardiomegali, lomfadenopati, efusi pleura, PPOK,
dan bayangan milier. Pada laki-laki, konsolidasi lebih sering terjadi daripada infiltrasi

● Keterlibatan bidang paru pada tuberkulosis atipikal yang dibuktikan dengan keterlibatan paru
bilateral tengah dan bawah zona

● Perbandingan jumlah CD4 dengan rontgen dada menunjukkan bayangan miliaris dan
perikardial efusi meningkat secara signifikan di antara CD4 kurang dari 200

Anda mungkin juga menyukai