Anda di halaman 1dari 15

FLUIDISASI

‘UNGGUN DIAM DAN UNGGUN TERFLUIDA’


KELOMPOK 8 (3EGC)

LUFFIYAH AL HUSNA SYAHFIRA RAUDDATUL JANNAH


(061940411967) (061940412386)
Pengertian
Fluidisasi
Fluidisasi adalah metoda pengontakan
butiran-butiran padat dengan fluida baik cair
maupun gas.

A B
Gambar 1 Skema unggun diam (A) dan unggun terfluidakan (B)
Fenomena fixed bed
01 Terjadi ketika laju alir fluida kurang dari laju minimum yang
dibutuhkan untuk proses awal fluidisasi.
.

02 Fenomena minimum or incipient fluidization


Terjadi ketika laju alir fluida mencapai laju alir minimum yang
dibutuhkan untuk proses fluidisasi.

03 Fenomena smooth or homogenously fluidization


Terjadi saat kecepatan dan distribusi aliran fluida merata, densitas
dan distribusi partikel dalam unggun sama atau homogen
Fenomena-fenomena yang sehingga ekspansi pada setiap partikel padatan seragam.
dapat terjadi pada proses
fluidisasi antara lain: 04 Fenomena bubbling fluidization
Yang terjadi ketika gelembung–gelembung pada unggun
terbentuk akibat densitas dan distribusi partikel tidak homogen

Fenomena slugging fluidization


05 Terjadi ketika gelembung-gelembung besar yang mencapai lebar
dari diameter kolom terbentuk pada partikel-partikel padat.

Fenomena chanelling fluidization


06 Terjadi ketika dalam unggun partikel padatan terbentuk saluran-
saluran seperti tabung vertikal.
.
Fenomena disperse fluidization
07 Terjadi saat kecepatan alir fluida melampaui kecepatan
maksimum aliran fluida.
Faktor-factor yang
mempengaruhi
fenomena fluidisasi

1 2 3 4

Laju alir fluida dan Ukuran partikel dan Jenis dan densitas Porositas unggun
jenis fluida bentuk partikel partikel serta faktor
interlok antar
partikel

5 6 7 8

Distribusi aliran Distribusi bentuk Diameter koloms Tinggi unggun


ukuran fluidas
Unggun Diam dan Unggun Terfluida
Unggun Diam
01 Fluidisasi merupakan salah satu cara
untuk mengontakkan butiran padat
dengan fluida. Apabila kecepatan fluida
relative rendah, unggun tetap diam
karena fluida hanya mengalir melalui
ruang antar partikel tanpa
menyebabkan terjadinya perubahan
susunan partikel tersebut

Unggun Terfluida
02 Peningkatan kecepatan
selanjutnya akan menyebabkan Gambar 1  Unggun diam (a), unggun mendidih atau terfluidisasi paton (b) dan unggun
butiran-butiran terpisah lepas terfluidakan kontinyu/berkesinambungan (c).
satu sama lain sehingga bias
bergerak dengan lebih mudah
( unggun tersuspensi dalam
aliran fluida yang melewatiya )
dan mulailah unggun
terfluidakan
DASAR PERSAMAAN FLUIDISASI
Penurunan Tekanan Kecepatan Fluidisasi
Sepanjang Unggun Minimum (Umf)
KEUNTUNGAN UNGGUN TERFLUIDA DIBANGDINGKAN UNGGUN DIAM

1 2 3
SIFAT UNGGUN KECEPATAN PENCAMPURAN PADATAN PERPINDAHAN MASSA
DAN PANAS

MEMUNGKINKAN PERPINDAHAN PANAS


OPERASI DALAM SKALA ANTARA UNGGUN
BESAR TERFLUIDAKAN

5 4
KERUGIAN UNGGUN TERFLUIDA DIBANGDINGKAN UNGGUN DIAM

1 2 3
SELAMA OPERASI BUTIRAN HALUS AKAN TERBAWA TERJADINYA EROSI
PARTIKEL-PARTIKEL ALIRAN

PENCAMPURAN TERJADINYA
PADATAN YANG TERLAU GELEMBUNG DAN
CEPAT KEKOSONGAN

5 4
Jenis-jenis
Fluidisasi
01 Fluidisasi Partikulat

02 Fluidisasi Agregat/ Fluidisasi Gelembung

03 Fluidisasi Kontinu
Sifat dan Karakteristik Partikel Unggun

KECEPATAN
FLUIDISASI
MINIMUM

SPHERICITY 9
PENURUNAN TEKANAN 8
DENSITAS
6 7
DAERAH BATAS
UKURAN
PADATAN
5 FLUIDISASI
PARTIKEL
4 GAYA ANTAR
3 PARTIKEL

2 BATAS PARTIKEL

1 KECEPATAN
TERMINAL
• Properti transfer panas yang baik dalam gas-fluidized bed.
Gelembung yang terbentuk menjaga unggun bersifat
isotermal dan laju transfer panas yang tinggi diperoleh Kelebihan
antara unggun dan permukaan yang dicelupkan.
• Sifat unggun yang menyerupai fluida memungkinkan adanya
aliran zat padat secara kontinu dan memudahkan
dari teknik
pengontrolan.
• Perpindahan panas antara unggun terfluidakan dengan fluidisasi
media pemindah panas yang baik memungkinkan
pemakaian alat penukar panas yang memiliki luas
permukaan kecil.
• Perpindahan panas dan kecepatan perpindahan mass
antara partikel cukup tinggi.
• Sirkulasi butiran-butiran padat antara dua unggun fluidisasi
memungkinkan pemindahan jumlah panas yang besar dalam
reaktor
Kekurangan dari teknik fluidisasi
• Kecepatan fluida yang digunakan terbatas pada jangkauan
dimana unggun terfluidisasi. Jika kecepatan jauh lebih besar
dari Umf, dapat terjadi kehilangan material yang cukup besar
akibat terbawa keluar dari unggun serta ada kemungkinan
terjadi kerusakan partikel karena kecepatan operasi yang
terlalu besar.
• Tenaga untuk memompa fluida sehingga terjadi fluidisasi
harus besar untuk unggun yang besar dan dalam.
• Ukuran dan tipe partikel yang dapat digunakan dalam teknik
ini terbatas.
• Karena sifat unggun terfluidisasi yang kompleks, seringkali
terjadi kesulitan dalam mengubah skala kecil menjadi skala
industri.
• Adanya erosi terhadap bejana dan sistem pendingin.
• Butiran halus akan terbawa aliran sehingga mengakibatkan
hilangnya sejumlah tertentu.
 
APLIKASI FLUIDISASI DI INDUSTRI
1. Proses Pembakaran Batu Bara pada PLTU
A. Pembakaran Lapisan Tetap (Fixed bed combustion)
B. Pembakaran Batubara Serbuk (Pulverized Coal Combustion/PCC)
C. Pembakaran Lapisan Mengambang (Fluidized Bed Combustion/FBC)

2. Drying (Pengeringan) (Aplikasi di Industri Semen)


Pengeringan hamparan terfluidisasi (Fluidized Bed Drying) adalah proses pengeringan dengan memanfaatkan aliran udara panas
dengan kecepatan tertentu yang dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga hamparan bahan tersebut memiliki sifat seperti
fluida (Kunii dan Levenspiel, 1977).
Metode pengeringan fluidisasi digunakan untuk mempercepat proses pengeringan dan mempertahankan mutu bahan kering.
Pengeringan ini banyak digunakan untuk pengeringan bahan berbentuk partikel atau butiran, baik untuk industri kimia, pangan,
keramik, farmasi, pertanian, polimer dan limbah (Mujumdar, 2000).

Anda mungkin juga menyukai