A B
Gambar 1 Skema unggun diam (A) dan unggun terfluidakan (B)
Fenomena fixed bed
01 Terjadi ketika laju alir fluida kurang dari laju minimum yang
dibutuhkan untuk proses awal fluidisasi.
.
1 2 3 4
Laju alir fluida dan Ukuran partikel dan Jenis dan densitas Porositas unggun
jenis fluida bentuk partikel partikel serta faktor
interlok antar
partikel
5 6 7 8
Unggun Terfluida
02 Peningkatan kecepatan
selanjutnya akan menyebabkan Gambar 1 Unggun diam (a), unggun mendidih atau terfluidisasi paton (b) dan unggun
butiran-butiran terpisah lepas terfluidakan kontinyu/berkesinambungan (c).
satu sama lain sehingga bias
bergerak dengan lebih mudah
( unggun tersuspensi dalam
aliran fluida yang melewatiya )
dan mulailah unggun
terfluidakan
DASAR PERSAMAAN FLUIDISASI
Penurunan Tekanan Kecepatan Fluidisasi
Sepanjang Unggun Minimum (Umf)
KEUNTUNGAN UNGGUN TERFLUIDA DIBANGDINGKAN UNGGUN DIAM
1 2 3
SIFAT UNGGUN KECEPATAN PENCAMPURAN PADATAN PERPINDAHAN MASSA
DAN PANAS
5 4
KERUGIAN UNGGUN TERFLUIDA DIBANGDINGKAN UNGGUN DIAM
1 2 3
SELAMA OPERASI BUTIRAN HALUS AKAN TERBAWA TERJADINYA EROSI
PARTIKEL-PARTIKEL ALIRAN
PENCAMPURAN TERJADINYA
PADATAN YANG TERLAU GELEMBUNG DAN
CEPAT KEKOSONGAN
5 4
Jenis-jenis
Fluidisasi
01 Fluidisasi Partikulat
03 Fluidisasi Kontinu
Sifat dan Karakteristik Partikel Unggun
KECEPATAN
FLUIDISASI
MINIMUM
SPHERICITY 9
PENURUNAN TEKANAN 8
DENSITAS
6 7
DAERAH BATAS
UKURAN
PADATAN
5 FLUIDISASI
PARTIKEL
4 GAYA ANTAR
3 PARTIKEL
2 BATAS PARTIKEL
1 KECEPATAN
TERMINAL
• Properti transfer panas yang baik dalam gas-fluidized bed.
Gelembung yang terbentuk menjaga unggun bersifat
isotermal dan laju transfer panas yang tinggi diperoleh Kelebihan
antara unggun dan permukaan yang dicelupkan.
• Sifat unggun yang menyerupai fluida memungkinkan adanya
aliran zat padat secara kontinu dan memudahkan
dari teknik
pengontrolan.
• Perpindahan panas antara unggun terfluidakan dengan fluidisasi
media pemindah panas yang baik memungkinkan
pemakaian alat penukar panas yang memiliki luas
permukaan kecil.
• Perpindahan panas dan kecepatan perpindahan mass
antara partikel cukup tinggi.
• Sirkulasi butiran-butiran padat antara dua unggun fluidisasi
memungkinkan pemindahan jumlah panas yang besar dalam
reaktor
Kekurangan dari teknik fluidisasi
• Kecepatan fluida yang digunakan terbatas pada jangkauan
dimana unggun terfluidisasi. Jika kecepatan jauh lebih besar
dari Umf, dapat terjadi kehilangan material yang cukup besar
akibat terbawa keluar dari unggun serta ada kemungkinan
terjadi kerusakan partikel karena kecepatan operasi yang
terlalu besar.
• Tenaga untuk memompa fluida sehingga terjadi fluidisasi
harus besar untuk unggun yang besar dan dalam.
• Ukuran dan tipe partikel yang dapat digunakan dalam teknik
ini terbatas.
• Karena sifat unggun terfluidisasi yang kompleks, seringkali
terjadi kesulitan dalam mengubah skala kecil menjadi skala
industri.
• Adanya erosi terhadap bejana dan sistem pendingin.
• Butiran halus akan terbawa aliran sehingga mengakibatkan
hilangnya sejumlah tertentu.
APLIKASI FLUIDISASI DI INDUSTRI
1. Proses Pembakaran Batu Bara pada PLTU
A. Pembakaran Lapisan Tetap (Fixed bed combustion)
B. Pembakaran Batubara Serbuk (Pulverized Coal Combustion/PCC)
C. Pembakaran Lapisan Mengambang (Fluidized Bed Combustion/FBC)