Anda di halaman 1dari 14

PENGELOLAAN

LIMBAH
INDUSTRI
K E L A P A S AW I T

Oleh:
Evelyn Felicia Sebayang/110305020
Zulaika Haddis Nasution/110305033
Asri Murni/110305037
Ahmad Wadud/110305039
Gina Mutiara Febrian/110305047
Boy Aditiano Muham/110305053
Bethany/110305057
Putri Petalia/110305058

ITP-FP-USU
Sekilas Tentang Limbah Kelapa
Sawit

Limbah kelapa sawit


Dengan meningkatnya pabrik-pabrik
merupakan buangan
pengolahan kelapa sawit, tidak
yang dihasilkan dari
dipungkiri maka akan menyebabkan
suatu proses produksi
peningkatan produksi CPO (Crude
Kelapa sawit yang
Palm Oil). Hal ini berarti Indonesia telah
kehadirannya pada
menjadi negara dengan volume eksport
suatu saat dan tempat
CPO yang tinggi. Dengan
tertentu tidak
meningkatnya jumlah ekspor CPO
dikehendaki
Indonesia, maka timbul permasalahan
lingkungan karena
lain mengenai CPO, yaitu
tidak memiliki nilai
permasalahan limbah PKS
ekonomis
Limbah kelapa sawit berdasarkan bentuknya

Limbah
Limbah Cair
Padat

Limbah Gas
Sumber limbah padat

Pengolahan tandan buah segar


yang saat diolah
menghasilkan limbah padat
yang berupa tandan kosong,
cangkang (shell) dan serat

Limbah padat yang dihasilkan


berasal dari stasiun penebah
(thresher station), stasiun
pengempa (presser station),
dan juga stasiun pemecah inti
Penanganan dan pengolahan limbah padat

a. Tandan Kosong Sawit (TKS) sebagai Kompos dan Pupuk Organik


- Bahan baku ini dirajang terlebih dahulu dengan ukuran antara 3-5 cm
- Dilakukan pengaturan pH antara 6,8-7,5.
- Limbah padat dimasukkkan ke dalam fermentor selama 14-21 hari dengan
menggunakan bakteri mesofil dan termofil dengan suhu 45-60oC
- Limbah mengalami biodegradasi menjadi kompos, kemudian kompos diayak
dan dikeringanginkan.

b. Pembuatan Arang Aktif dari Cangkang Kelapa Sawit


- Proses karbonasi, menghilangkan senyawa-senyawa yang mudah menguap
dalam bentuk unsur-unsur non karbon, hidrogen dan oksigen. Proses
karbonasi dipengaruhi oleh pemanasan dan tekanan. Semakin cepat
pemanasan semakin sukar diamati tahap karbonasi dan rendemen arang
yang dihasilkan lebih rendah, sedangkan semakin tinggi tekanan semakin
besar rendemen arang.
Penanganan dan pengolahan
limbah padat

- Proses aktifasi, untuk meningkatkan keaktifan dengan adsorbsi karbon


dengan cara menghilangkan senyawa karbon pada permukaan karbon yang
tidak dapat dihilangkan pada proses karbonasi. Proses aktifasi dapat
dilakukan secara kimia menggunakan aktifator HNO3 1%

c. Batang kelapa sawit untuk perabot dan papan artikel


Batang kelapa sawit yang sudah tua tidak produktif lagi, dapat dimanfaatkan
menjadi produk yang bernilai tinggi. Batang kelapa sawit tersebut dapat
dibuat sebagai bahan perabot rumah tangga seperti mebel, furniture, atau
sebagai papan partikel. Dari setiap batang kelapa sawit dapat diperoleh kayu
sebanyak 0.34 m3.
Sumber limbah Cair
Biasanya dihasilkan dari beberapa proses, yaitu:

1. Perebusan mengeluarkan air kondensat

2. Proses screw press menggunakan air pengencer

3. Stasiun klarifikasi menggunakan sludge separator


Penanganan dan Pengolahan Limbah Cair

Limbah cair yang dihasilkan oleh PKS dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
mengingat kandungan hara yang terkandung di dalamnya dapat digunakan
oleh tanaman sebagai sumber hara. Limbah cair ini mengandung unsur
nitrogen, fosfor, kalium, magnesium dan kalsium.

Limbah cair industri kelapa sawit bila dibuang ke badan air sangat berpotensi
untuk mencemari lingkungan, sehingga harus diolah terlebih dahulu sebelum
di buang keperairan. Pada umumnya industri kelapa sawit yang berskala
besar telah mempunyai pengolahan limbah cair.

Teknik pengolahan limbah cair industri


kelapa sawit pada umumnya
menggunakan metode pengolahan limbah
kombinasi. yaitu dengan sistem proses
anaerobik dan aerobik.
Unit pengolahan limbah cair yang biasa digunakan:

1. Fat Pit
Limbah dari PKS dialirkan masuk kedalam fat pit. Pada fat pit ini terjadi pemanasan
yang diperlukan untuk memudahkan pemisahan minyak dengan sludge sebab pada fat
pit ini masih dimungkinkan untuk melakukan pengutipan minyak dengan menggunakan
skimmer.

2. Cooling Pond
Selain untuk mendinginkan limbah, cooling pond juga berfungsi untuk mengendapkan
sludge. Setelah dari cooling pond I limbah kemudian masuk ke cooling pond II untuk
dilakukan proses pendinginan yang sama dengan cooling pond I. Limbah dari cooling
pond II kemudian dialirkan ke kolam anaerobik.
.
3. Kolam Anaerobik
Terjadi perlakuan biologis terhadap limbah dengan menggunakan bakteri metagonik
yang telah ada di kolam. Unsur organik yang terdapat dalam limbah cair digunakan
bakteri sebagai makanan dalam proses mengubahnya menjadi bahan yang tidak
berbahaya bagi lingkungan. Pada kolam anaerobik terjadi penurunan BOD dan
kenaikan pH minimal 6.
Unit pengolahan limbah cair yang biasa digunakan:

4. Maturity Pond
Maturity pond yang berfungsi untuk pematangan limbah (serta kenaikan pH
dan penurunan BOD). Di maturity pond ini terdapat pompa yang berfungsi
mensirkulasikan limbah kembali ke kolam anaerobic

5. Kolam Aplikasi
Kolam aplikasi merupakan tempat pembuangan akhir limbah. Limbah
yang terdapat pada kolam aplikasi ini digunakan untuk pupuk tanaman
kelapa sawit
Sumber Limbah Gas

berasal dari pembakaran


solar dari generating set
dan pembakaran janjangan
kosong dan cangkang di
incinerator
Penanganan dan pengolahan limbah
gas

Gas buangan pabrik biasanya dibuang ke udara


terbuka. umumnya limbah debu, abu pembakaran
janjang kosong, dan cangkang sebelum dibuang
bebas ke udara dikendalikan dengan pemasangan
dust collector, untuk menangkap debu ikutan dalam
sisa gas pembakaran, kemudian dialirkan melalui
cerobong asap setinggi ± 25 meter dari permukaan
tanah. Debu dari dust collector secara reguler
ditampung dan dibuang ke lapangan untuk
penimbunan daerah rendahan sekitar kebun
KESIMPULAN

Limbah padat pabrik kelapa sawit


Pengelolaan limbah industri kelapa
berasal dari proses pengolahan
sawit sebaiknya menggunakan
tandan kosong kelapa sawit
konsep zero emissions. Konsep zero
(TKKS), cangkang atau
emissions adalah konsep yang
tempurung, serabut atau serat,
menerapkan sistem bahwa proses
lumpur dan bungkil. Sedangkan
industri seharusnya tidak
limbah cair dari pabrik kelapa
menghasilkan limbah dalam bentuk
sawit berasal dari unit proses
apapun karena limbah tersebut
pengukusan (sterilisasi), proses
dapat dimanfaatkan sebagai bahan
klarifikasi dan buangan
baku bagi industri lain.
hidrosiklon.
limbah cair industri kelapa sawit ini berpotensi
mencemari air tanah dan badan air. Namun,
limbah ini masih banyak mengandung unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman dan tanah.
Limbah cair ini biasanya digunakan sebagai
alternatif pupuk di lahan perkebunan kelapa
sawit. Namun, sebelumnya limbah cair perlu
diolah terlebih dahulu.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai