Anda di halaman 1dari 9

ANGGOTA KELOMPOK:

1. ENJELINA JUMARLANG
2. NIRMA BAHARUDDIN
3. YULIANA MIFTA
4. HENDRA

Materi: Solanacearum
pada kentang
Materi:
Penyakit layu bakteri dapat mengurangi kehilangan hasil pada
tanaman kentang, terutama pada fase pembibitan. Penyakit layu
bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum
(Pseudomonas solanacearum). Klasifikasi dari patogen ini termasuk
ordo Burkholdeiales dan famili Ralstoniaceae. Patogen ini selain
menyebabkan penyakit layu bakteri pada kentang juga menyerang
tanaman inang lain, seperti tanaman tomat, terung, cabai, paprika,
kacang dan jahe.
Materi:
Gejala penyakit layu bakteri pada
kentang ditandai dengan daun
tanaman kentang yang layu dimulai
dari daun muda dan pada umumnya
terjadi pada tanaman yang berumur
kurang dari 6 minggu. Gejala
tambahan pada pembuluh batang
kentang menjadi berwarna cokelat,
bila potongan batang ditekan maka
batang akan mengeluarkan lendir
berwarna keabu – abuan. Kemudian
bila potongan batang direndam dalam
air bersih, beberapa menit kemudian
pangkal batang mengeluarkan benang
putih halus yang merupakan massa
dari bakteri patogen.
Materi:
bakteri patogen juga dapat menyerang umbi kentang. Gejala pada
umbi, terdapat bagian yang mengendap berwarna hitam. Jika umbi
dipotong akan tampak jaringan busuk berwarna cokelat, sedang pada
lingkaran berkas di pembuluh umbi terdapat lendir yang berwarna
krem sampai kelabu, umbi menjadi busuk.
Materi:
Gejala penyakit di atas permukaan tanah, meliputi layu, rontok, kerdil
dan penguningan daun. Layu yang diakibatkan P. solanacearum mirip
dengan tanaman yang diakibatkan karena kekurangan air
Materi:
Pengendalian
Pengendalian penyakit layu bakteri oleh R. solanacearum dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu dengan:
1. Mengusahakan agar lahan tetap bersih dari gulma dan memiliki sistem
drainase yang baik
2. Mengusahakan agar tanh tidak terlalu lembab dan tidak menampung air
dalam waktu yang lama Meningkatkan pH tanah dengan penambahan kapur
dan memperbanyak asupan hara mikro kalsium pada tanaman
3. Menghindari mengocor NPK maupun pupuk kimia lain langsung pada akar
tanaman. Pengocoran pupuk kimia akan menyebabkan luka pada akar
tanaman
Lanjutan:
5. Menggunakan pupuk kandang yang telah masak. Pupuk kandang yang
belum masak dapat memacu perkembangan bakteri ini memalui kenaikan
suhu tanah yang disebabkan oleh proses fermentasi pupuk organik.
6. Penanaman kultivar tanaman yang tahan terhadap penyakit layu bakteri
7. Rotasi lahan dengan tanaman yang bukan merupakan inang penyebaran
bakteri seperti jagung atau kedelai.
8. Penggunaan agensia hayati jamur Trichoderma sp. untuk pencegahan
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai