Anda di halaman 1dari 11

PENGELOLAAN LIMBAH

PADAT DAN GAS

Sofi Damayanti
Puji Nuraeni
Ayudia Sri Bandari
Pengolahan Limbah padat
Limbah padat atau sampah yang dihasilkan bila tidak ditangani
akan menimbulkan masalah pencemaran. Berikut beberapa metode
pengolahan limbah padat yang umum diterapkan:
1. Penimbunan.

Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal,


yaitu metode penimbunan terbuka atau open dumping dan metode
sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka, sampah
dikumpulkan dan ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat
pada suatu lahan, biasanya di lokasi tempat pembuangan akhir
(TPA).
Lanjutan

Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang


yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk
mencegah perembesan limbah ke tanah. Sampah yang ditimbun
dipadatkan, kemudian ditutupi dengan lapisan tanah tipis setiap
hari. Hal ini akan mencegah tersebarnya gas metan yang dapat
mencemari udara dan berkembangbiaknya berbagai macam
penyebab penyakit
2. Insinerasi
Insinerasi adalah pembakaran limbah padat menggunakan
suatu alat yang disebut insinerator. Kelebihan dari proses
insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak, bisa
mencapai 90 %. Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas
yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau untuk
memanaskan ruangan.

3. Pembuatan Kompos
Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik,
seperti sayuran, daun dan ranting, serta kotoran hewan,
melalui proses degradasi/ penguraian oleh mikroorganisme
tertentu. Kompos berguna untuk memperbaiki struktur
tanah dan menyediakan zat makanan yang diperlukan
tumbuhan,
4. Daur Ulang

Berbagai jenis limbah padat dapat mengalami proses


daur ulang menjadi produk baru. Proses daur ulang sangat
berguna untuk mengurangi timbunan sampah karena
bahan buangan diolah menjadi bahan yang dapat
digunakan kembali.
Pengolahan Limbah Gas

Pada umumnya, pengolahan limbah gas ini bertujuan untuk


menangani adanya pencemaran udara. Berikut ini beberapa langkah
pengolahan limbah gas  agar dapat menangani terjadinya pencemaran
udara serta materi- materi partikulat yang terbawa limbah gas tersebut:
1. Pengurangan gas buang, Gas- gas berbahaya yang terkandung di
dalam limbah gas perlu untuk dikontrol jumlahnya supaya tidak
mencemari udara yang ada di sekitar kita. ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk mengontrol jumlah gas berbahaya ini, antara lain:
Desulfurisasi, Menurunkan suhu pembakaran, dan Menggunakan bahan
bakar alternatif.
2. Penggunaan metode fisik- kimia, Metode fisik dan kimia dapat
dilakukan untuk memurnikan gas buangan agar lebih ramah
lingkungan. Metode fisik- kimia ini dilakukan berdasarkan perubahan
fase atau penyerapan pada suatu adsorban, yang dijelaskan sebagai
berikut:
- Metode fase gas, Metode ini digunakan untuk menyamarkan bau

busuk yang tidak disukai dengan memberikan bau- bauan yang enak.
- Metode fase cair, Metode ini merupakan metode yang digunakan

untuk penyerapan gas yang memiliki tingkat kelarutan yang tinggi


pada zat cair.
Lanjutan

- Metode fase padat, Metode ini digunakan untuk penyerapan gas

oleh senyawa penyerap atau adsorban dalam bentuk padat.


- Metode pembakaran, Metode ini dilakukan dengan cara

membakar langsung gas senyawa organik pada tingkat suhu


yang cukup sehingga dapat menghasilkan karbondioksida dan
air.
Contoh Kasus Limbah padat (Pencemaran Sungai)

Masalah utama pencemaran sungai yakni berasal dari limbah


padat masyarakat yang tidak dikelola dengan baik. Pentingnya
pengelolaan sampah secara maksimal sejak dini, pasalnya
pertumbuhan volume sampah tidak diimbangi dengan pengelolaan
sampah dengan baik.
Disisi lain faktor dari limbah industry yang mencemari sungai.
Banyaknya pembangunan industry di sepanjang aliran sungai telah
mempengaruhi kualitas air yang ada. Penanganan limbah industry
perusahaan terkait. Penanganan limbah padat masyarakat telah di
lakukan nya dengan berbagai macam kegiatan diantaranya gerakan
pungut sampah dan penyedian bank sampah.
Contoh Kasus Limbah Limbah Gas
( Polusi Udara Asap Kendaraan Bermotor )

Penyebab polusi udara yang pertama adalah asap kendaraan


bermotor. Contoh pencemaran lingkungan ini terjadi setiap hari dan
tanpa disadari telah diam-diam membunuh makhluk hidup secara
perlahan. Khususnya, di kota-kota besar yang penuh dengan kendaraan
bermotor.
Dampak dari penggunaan kendaraan bermotor yang begitu banyak
ini adalah kandungan gas CO atau Karbon Monoksida yang terlepas
menjadi polutan udara. Tidak heran jika asap kendaraan bermotor
menjadi penyumbang tersebar penyebab pencemaran udara. Bahkan,
polusi udara Jakarta sempat jadi perhatian dunia belakangan ini karena
tingkat pencemaran yang sudah sangat tinggi. Kualitas udara ibu kota
dinyatakan tidak layak hirup dan menjadi kota nomor satu dengan
polusi udara terburuk di dunia.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai