Anda di halaman 1dari 20

EFEK BURUK AIR

LIMBAH ( Industri Batik )


1. SOFI DAMAYANTI
2. PUJI NURAENI
3. AYUDIA SRI B
- Definisi Air Limbah

 Air limbah adalah air yang sudah tercemar antropogenik. Limbah

yang mencemari air dapat berasal dari kotoran manusia, pembuangan

tangki septik, pembuangan limbah pabrik, air buangan dari sisa

pencucian, dan masih banyak lagi.

- Karakteristik Limbah : Berukuran mikro, Dinamis, Berdampak luas


(penyebarannya), Berdampak jangka panjang (antar generasi).

- faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah terhadap


lingkungan diantaranya : Volume Limbah, Kandungan Bahan Pencemar,
Frekuensi Pembuangan Limbah
Gangguan limbah terhadap kesehatan

Dampak buruk dari limbah pabrik bisa berbeda


pada setiap orang. Misalnya pada anak-anak,
mereka dapat lebih merasakan dampaknya karena
sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna dan
masih dalam masa pertumbuhan.
Lanjutan
Air yang sudah terkontaminasi dengan limbah ini bisa menimbulkan
berbagai penyakit, seperti:
 Diare, apabila mengonsumsi air yang tercemar bakteri atau parasit.
Diare yang parah bisa berujung pada kematian.
 Penyakit methemoglobinemia atau blue baby syndrome, bila
mengonsumsi air minum yang tercemar nitrat, atau tinggi akan
kandungan nitrat.
 Penyakit infeksi, seperti hepatitis A, kolera, dan giardiasis, bila
mengonsumsi air yang terkontaminasi bakteri dan virus.
 Penyakit ginjal, penyakit hati, dan resiko bayi lahir cacat.
 Baik terlihat atau tidak terlihat, limbah tetap memiliki dampak buruk
bagi kesehatan. Mungkin saja tidak dirasakan segera, namun akan
menimbulkan efek negatif dalam jangka panjang. Guna mengurangi
atau bahkan menghilangkan ancaman bahaya dari limbah, diperlukan
pengolahan limbah yang baik dan kesadaran untuk menjaga kebersihan
lingkungan.
Gangguan limbah terhadap abiotik

 Zat yang terkandung dalam air limbah menyebabkan kadar


oksigen terlarut dalam air menurun sehingga kehidupan dalam
air yang membutuhkan oksigen akan terganggu. Selain itu
limbah juga memiliki suhu temperatur yang tinggi sehingga
menyebabkan kematian organisme air. Hal ini tentu akan
menyebabkan penjernihan air limbah terhambat dan sukar
diuraikan.
Lanjutan
 Pencemaran air dapat menyebabkan merebaknya alga di
danau atau lingkungan laut. Perkembangbiakan alga yang
tidak terkendali karena mendapatkan nutrisi baru pada
gilirannya menghabiskan kadar oksigen di dalam air.
Kelangkaan oksigen yang dikenal sebagai eutrofikasi ini,
seakan ‘mencekik’ hewan mulai dari yang terkecil hingga
yang lebih besar dan dapat menciptakan “zona mati,” di
mana air pada dasarnya sudah tidak memiliki kehidupan
lagi. Dalam kasus-kasus tertentu, mekarnya alga berbahaya
akibat pencemaran air di danau dan rawa-rawa juga dapat
menghasilkan neurotoksin yang mempengaruhi kehidupan
hewan di darat ketika meminumnya. Jika kadar neurotoksin
semakin tinggi maka hewan-hewan tersebut akan mati.
Lanjutan..
 Bahan beracun itu dapat meresap ke dalam tubuh alga, atau
mikroorganisme lainnya. Selanjutnya, hewan-hewan kecil
(zooplankton) akan memakan alga tersebut, kemudian
zooplankton akan dimakan oleh ikan ikan kecil dan ikan besar
akan memakan ikan yang kecil. Apabila ikan-ikan besar tersebut
ditangkap oleh manusia dan dimakan, maka bahan beracun
tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia. Zooplankton yang
makan alga tidak hanya satu, tetapi banyak sel alga. Dengan
demikian, zooplankton tersebut sudah mengandung bahan beracun
yang banyak. Demikian juga halnya dengan ikan kecil yang
memakan zooplankton, dan ikan besar akan memakan ikan kecil
tidak hanya satu. Makin banyak memakan ikan-ikan kecil, maka
makin banyak bahan pencemar yang masuk ke tubuh ikan besar.
Bagaimana dengan tubuh manusia jika sering makan ikan yang
beracun tersebut.
Gangguan Terhadap Keindahan
Rusaknya Pemandangan Alam ( Keindahan )
 Jika kita pergi ke sungai terutama yang ada di kota-kota besar sudah
pasti akan mendapati pemandangan air yang hitam, kotor dan tercium
bau yang menyengat. Belum lagi tumpukan busa-busa yang
mengembang seakan menutupi sungai akibat buangan sabun detergent
 dan zat kimia dari pabrik seperti yang terjadi di kota-kota besar.
 Berbeda sekali dengan keindahan sungai yang sama berpuluh-puluh
tahun sebelumnya. Apabila terjadi tumpahan minyak mentah di laut,
pantai-pantai di sekitarnya akan rusak dengan pemandangan lumpur
hitam yang menempel di batu-batu dan pasir hingga burung-burung
laut.
 Limbah yang mengandung ampas, lemak, dan minyak tentu akan
menimbulkan bau, dimana wilayah sekitarnya menjadi licin oleh
minyak, tumpukan ampasnya mengganggu pemandangan.
Gangguan Terhadap Benda/ kerusakan benda

 limbah yang mengandung gas CO2 bisa mempercepat proses


terbentuknya karat (pengkaratan) pada benda benda yang terbuat dari
bahan sejenis besi.
 Kadar pH limbah yang terlalu rendah ataupun malah terlalu tinggi
akan menyebabkan kerusakan pada benda yang dilaluinya. Lemak
pada air limbah akan menyebabkan terjadinya penyumbatan dan
bocornya saluran air limbah. Hal ini tentu akan berdampak pada
kerusakan material karena biaya perawatannya juga akan menjadi
semakin besar.
 Ada sebagian air limbah yang mengandung zat yang dapat diubah
oleh bakteri menjadi gas yang dapat merusak seperti H 2S. Gas ini
dapat mempercepat proses perkaratan pada besi. Agar terhindar dari
hal-hal di atas, sebaiknya sebelum dibuang, air limbah harus diolah
terlebih dahulu dan memenuhi ketentuan baku mutu air limbah
Contoh Kasus ( Pencemaran Limbah di Industri Batik )

Pencemaran air sungai di kota kota penghasil kerajinan batik


di akibatkan buangan limbah industry batik di temukan melebihi
ambang batas baku mutu. Pencemaran lingkungan akibat
industry batik semakin menghawatirkan. Kondisi air di sekitar
sungai yang tercemar oleh limbah dari industry batik memang
tidak bisa dikatakan baik.
Sungai Simbangkulon sudah tercemar ataupun tidak
berdasarkan baku mutu yang dikeluarkan atau ditetapkan oleh
pemerintah/lembaga yang berwenang. Penentuan stasiun
pengamatan pada lokasi penelitian didasarkan pada kegiatan
masyarakat di Simbangkulon sebagai pusat pembuangan limbah
batik.
Lanjutan
Diperkirakan penggunaan air bersih dalam proses pembuatan batik
rata-rata kurang lebih 25 – 50 m2 permeter kain batik.Hampir 85
persen dari persediaan air bersih tersebut menjadi limbah cair batik
dengan volume yang besar, warna yang pekat, dan berbau menyengat.
Selain itu, limbah cair batik memiliki karateristik suhu, keasamam
(pH), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand
(COD), serta Total Suspended Solid (TSS) yang tinggi Suhu yang
tinggi akan mengakibatkan kandungan oksigen terlarut dalam air
menurun yang akan membunuh organisme dan limbah organik akan
meningkatkan kadar nitrogen menjadi senyawa nitrat yang
menyebabkan bau busuk.
Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia dan zat
warna dalam proses produksi batik. Bahan kimia yang digunakan
dalam proses pembuatan batik antara lain: soda kaustik (NaOH),
soda abu (Na2CO3), soda kue (NaHCO3), asam sulfat (H2SO4),
sulfit, dan nitrit Sedangkan zat warna yang digunakan antara lain: zat
warna asam, zat warna basa, zat warna direk, zat warna reaktif, zat
warna naftol, dan zat warna bejana.
Selain itu komponen dari zat mordan (pengunci warna) yang
digunakan dalam proses fiksasi pada pembuatan kain batik
menggunakan beberapa unsur zat kimia, antara lain: tawas
(KAl(SO4)2), tunjung (Fe(SO4)), pijer/boraks, air kapur (Ca(OH)2),
kalsium karbonat (CaCO3), kalsium hidroksida (Ca(OH)2), asam
sitrat (C6H8O7), tembaga(II) sulfat (Cu2(CH3COO)4),besi sulfat
(FeSO4.7H2O), dan kalium dikromat (K2Cr2O7).
 Deizing : Penghilangan sisa-sisa bahan seperti pati dan polvinil
alkohol. Proses desizing dapat menggunakan asam atau enzim.
 Scouring : Penghilang pengotor-pengotor alami yang terdapat pada
kain melalui proses saponifikasi pada pH tinggi. Sabun atau
detergen ditambahkan selama proses scouring untuk mendapatkan
kalsium, magnesium maupun besi yang terdapat pada kain.
 Bleaching : Penghilangan zat warna alami pada kain yang tidak
diinginkan.
 Mercerising : Pengolahan kain menggunakan Larutan alkali perkat
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serat meningkat
zat warna dan penampakan kain yang lembut.
Karakteristik Dan Baku Mutu Limbah Cair Industri
Lanjutan
Sedangkan, berdasarkan proses industri batik, limbah cair batik
mempunyai karakteristik sebagai berikut yaitu :
1. Karakteristik fisika yang meliputi padatan terlarut (suspended
solids), bau, temperatur, dan warna.
2. Karakteristik kimia meliputi derajat keasaman (pH), konduktivitas,
kesadahan, dan pH.
3. Karakteristik biologi mikroorganisme termasuk bakteri, BOD,
COD dan partikel-partikel halus organik.
Parameter Air Limbah Industri
4. Oksigen terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen
5. Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) atau Biologycal Oxygen
6. Kebutuhan Oksigen Kimia (KOK) atau Chemical Oxygen Demand
(COD)
Lanjutan
Hasil analisa parameter fisika dan kimia (suhu, pH dan DO)
pada air sungai dibandingkan dengan Kriteria Baku Mutu Air
Sungai berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor: KEP-
02/MENKLH/I/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan
dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
Berdasarkan hasil penelitian, pH air sungai Simbangkulon
antara 6,70 – 6,94 dan DO antara 1,62 – 4,32 mg/L, dan suhu antara
27 – 28 0C yang berarti bahwa kuantitas limbah batik yang dibuang
langsung ke sungai Simbangkulon telah mengurangi/mencemari pH
dan DO air sungai Simbangkulon, sedangkan suhu belum/tidak
tercemar (masih berada pada batas aman yang ditetapkan
pemerintah).
Lanjutan
Dari hasil pencemaran limbah batik tersebut Mengakibatkan air
sungai menjadi berwarna kehitam-hitaman dan berbau dan
mengakibatkan sungai miskin oksigen, membuat jatah oksigen bagi
biota air lainnya berkurang jumlahnya. Pengurangan kadar Oksigen
dalam air ini sering mengakibatkan peristiwa ikan munggut (ikan
mati masal akibat kekurangan Oksigen).
Akibatnya beberapa biota yang menetap didasar sungai akan
tereleminasi atau bahkan punah. Selain matinya ikan serta bakteri-
bakteri di dalam air juga bisa menimbulkan kerusakan pada
tanaman atau tumbuhan air. Selain itu akan menganggu keindahan
lingkungan diantaranya akan mengakibatkan pencemaran air
tentunya, pencemaran udara, pencemaran tanah dan mengganggu
estetika dan juga Kadar pH limbah yang terlalu rendah ataupun
malah terlalu tinggi akan menyebabkan kerusakan pada benda yang
dilaluinya.
Kesimpulan….
Limbah sebagai sisa hasil kegiatan produksi tentunya mempunyai
berbagai macam efek buruk baik itu terhadap lingkungan ataupun
kesehatan makhluk hidup. Dampak ataupun efek yang dapat ditimbulkan
dari adanya limbah apapun jenisnya diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Gangguan Terhadap Kesehatan :
Air limbah akan sangat berbahaya bagi manusia karena mengandung
banyak bakteri patogen yang dapat menjadi media penularan penyakit
diantaranya diare, Penyakit methemoglobinemia atau blue baby syndrome,
Penyakit infeksi, seperti hepatitis A, kolera, dan giardiasis dan Penyakit
ginjal, penyakit hati, dan resiko bayi lahir cacat.
2. Gangguan Terhadap Kehidupan Abiotik :
Zat yang terkandung dalam air limbah menyebabkan kadar oksigen
terlarut dalam air menurun sehingga kehidupan dalam air yang
membutuhkan oksigen akan terganggu.
Lanjutan
3. Gangguan Terhadap Keindahan :

Jika kita pergi ke sungai terutama yang ada di kota-kota besar sudah
pasti akan mendapati pemandangan air yang hitam, kotor dan tercium bau
yang menyengat. Belum lagi tumpukan busa-busa yang mengembang
seakan menutupi sungai akibat buangan sabun detergent  dan zat kimia
dari pabrik seperti yang terjadi di kota-kota besar

4. Gangguan Terhadap Benda :

Limbah yang mengandung gas CO2 bisa mempercepat proses


terbentuknya karat (pengkaratan) pada benda benda yang terbuat dari
bahan sejenis besi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai