Anda di halaman 1dari 22

Referat

KARSINOMA NASOFARING

Oleh:
Ignasia Diah Ayu Julindah Mujiman

Pembimbing :
dr. Nur Hilaliyah, M.Kes, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN-SMF ILMU PENYAKIT THT-KL


RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
PENDAHULUAN

Keganasan yang dalam istilah medis disebut


kanker merupakan salah satu kasus kematian
utama di dunia, termasuk di negara berkembang.
Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan
keganasan kepala leher terbanyak di temukan di
Indonesia. KNF merupakan karsinoma yang
menunjukkan bukti adanya diferensiasi skuamosa
mikroskopik ringan atau ultrastruktur.
Anatomi & Fisiologi Nasofaring
DEFINISI

Karsinoma nasofaring (KNF)


merupakan karsinoma yang muncul
pada daerah nasofaring area di atas
tenggorok di belakang hidung dan
dekat pangkal tengkorak, yang
menunjukkan bukti adanya
diferensiasi skuamosa mikroskopik
ringan atau ultrastruktur.
EPIDEMIOLOGI
• KNF merupakan penyakit yang jarang ditemukan
di Amerika Serikat dan Eropa dengan angka
kejadian sekitar 1/100.000 penduduk.
• KNF banyak didapatkan di Afrika Utara, Cina
selatan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Insiden tertinggi terdapat di Cina Selatan
mencapai 50 per 100.000 penduduk pertahun.
..... lanjutan

• Di Indonesia, KNF merupakan keganasan


terbanyak ke-4 dengan frekuensi pasien KNF
hampir merata di setiap daerah, dimana terdapat
12,000 kasus baru setiap tahun.
• KNF terjadi pada penderita usia 40-50 tahun
dengan Perbandingan laki-laki dan perempuan
adalah 2:1
ETIOLOGI

Virus Epstein-
Barr

Genetik

Faktor lingkungan
HISTOPATOLOGI

Tipe 1: karsinoma sel


squamosa (berkeratinisasi)

Tipe 2: Karsinoma
nonkeratinisasi

Tipe 3: Karsinoma tidak


berdiferensiasi
GEJALA KLINIK

Gejala nasofaring

Gejala di telinga

Gejala mata dan saraf

Gejala di leher
KLASIFIKASI STADIUM
Klasifikasi stadium TNM
Stadium KNF
DIAGNOSIS

Anamnesis:
1. Gejala stadium dini
2. Gejala stadium lanjut

Pemeriksaan Fisik:
1. Pemeriksaan status generalis
dan status lokalis
2. Pemeriksaan nasofaring
3. Pemeriksaan nasoendoskopi
DIAGNOSIS
Pemeriksaan radilogik:
1. Foto thorax
2. CT-Scan
3. MRI
4. Bone scan/USG
Pemeriksaan patologi
anatomi
Pemeriksaan laboratorium:
1. Darah rutin
2. Kimia darah
3. Serologi
PENATALAKSANAAN

Radioterapi

Radiasi kuratif
Dosis total radiasi yang diberikan Radiasi paliatif
adalah 6600-7000 rad dengan fraksi Dosis radiasi untuk metastasis
200 rad, 5 x pemberian per minggu. tulang 3000 rad dengan fraksi
Lebih dipilih IMRT
300 rad, 5x per minggu
Stadium dini Std I (T1 N0Mo) Radiasi saja
Stadium Std II (T1-2 N1-2 Kemoradiasi
intermediate M0) konkuren
Stadium lanjut Std III, IVa,IVb Kemoradioterapi
konkuren +/-
kemoterapi
adjuvan
Perencanaan Std Iva,Ivb (T4 Kemoterapi
terapi radiasi atau N3) induksi diikuti
problematik oleh
kemoradioterapi
konkuren
PROGNOSIS


Prognosis pasien dengan KNF dapat sangat berbeda antara
subkelompok yang satu dengan subkelompok yang lain.

Prognosis hidup setelah 5 tahun pada tingkat penyebaran atau
stadium I –IV secara berturut-turut adalah 85%, 75%, 46%, dan 10%.
Follow up th 1 : 1-3 bln
Follow up th 2 : 2-6 bln
Follow up th 3-4 : 4-8 bln
Follow up th 5 ke atas : 12 bln
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai