Pemberian Obat 2021 REV
Pemberian Obat 2021 REV
Seluruh TUBUH
1. Absorbsi : proses penyerapan obat dari
tempat pemberian, menyangkut kelengkapan.
SEDIAAN CAIR
SIRUP
LARUTAN
SUSPENSI
EMULSI
SEDIAAN PADAT
SEDIAAN SEMI PADAT
SEDIAAN CAIR
1. ENTERAL 2.PARENTRAL
Rongga mulut (Diluar sal cerna)
-poros usus
Contoh :
contoh: topikal,
oral, inhalasi,
sublingual, suntikan
bukal,
rektal
1. INTRAVASKULER 2. EKSTRAVASKULER
(lgs ke pemb.darah) Contoh :
- i.m.(intramuskuler=otot),
Contoh : - s.c (subkutan= dibawah
intravena, kulit).,
intratekal, - i.p. (intraperitoneal=
intrakardial rongga perut),
- peroral,
- inhalasi
1. Pemberian Obat Oral
2. Pemberian obat Secara Sublingual
3. Pemberian Obat Secara Bukal
4. Pemberian Obat Parenteral
5. Pemberian Obat Topikal
1. Oral
Indikasi :
- Pasien harus dapat menelan
- obat dapat bertahan dalam lambung
Kontra indikasi:
- muntah-muntah
- Kuras/bilas lambung/usus
- pasien tidak sadar
Keuntungan: Kerugian Pemberian Obat:
Timbulnya efek lambat
- Relatif aman Tidak bermanfaat utk pasien:
- Praktis sering muntah, diare, tdk sadar,
- Ekonomis tdk kooperatif
Utk obat iritatif dan rasa tdk
enak penggunaannya terbatas
Obat yang inaktif/terurai oleh
cairan lambung/usus tidak
bermanfaat (penisilin G,
insulin)---- ELP (Efek Lintas
Pertama)
Obat absorbsi tidak teraturk
Cara: Obat diletakkan di bawah lidah yg
kaya akan pembuluh darah
KEUNTUNGAN
1. Efek obat cepat
2. Kerusakan obat di saluran cerna &
metabolisme di dinding usus dan hati
dpt dihindari (tdk lewat vena porta)
CONTOH:
Nitrogliserin (angina pektoris
Isoprenalin (asma bronkial)
Tujuan: Contoh : Asetosal,
1. Efek lokal parasetamol,
2. Efek sistemik indometasin,
teofilin, barbiturat
KAPAN???
FAKTOR YG MEPENGARUHI
Bila obat oral sulit/tdk ABSORBSI???
dpt dilakukan krn:
1. Btk sediaan
Iritasi lambung 2. Basis suppo
Terurai di lambung 3. Materi tinja
Tjd efek lintas 4. Pelepasan obat
pertama
KEUNTUNGAN:
1. Dpt utk pasien yg tidak sadar, sering muntah
diare,, yg sulit menelan/pasien yang tdk
kooperatif
2. Dpt utk obat yg mengiritasi lambung
3. Dpt menghindari kerusakan obat di sal cerna
dan hati
4. Bekerja cepat dan dosis ekonomis
KELEMAHAN
1. Kurang aman
2. Tidak disukai pasien
3. Berbahaya( suntikan---infeksi)
Parenteral
- diabsorbsi cepat
- tak dapat ditarik/diurungkan bila sdh
diinjeksikan hati-hati
Perlengkapan
Syringe : - plastik (disposible)
- kaca (re-use)
- Jenis (hypodermia, insulin &
tuberkulin)
Absorbsi tergantung:
Sifat fisika kimia obat
Kondisi kulit
Jenis bahan pembawa
1. TRANSEPIDERMAL (menembus
epidermis)---- intraseluler dan interseluler
KEUNTUNGAN:
1. Absorbsi tjd cepat & homogen---perm.
Absorbsi luas
2. Kadar obat dpt dikontrol
3. Terhindar dari efek lintas pertama
4. Dpt diberikan lgs pd bronkus-----asma
bronkial
inhalasi
KERUGIAN
Diperlukan alat & metoda khusus
Sukar mengatur dosis
Sering mengiritasi epitel paru ---sekresi sal
nafas
Toksisitas pd jantung. paru--- v.
pulmunal---atrium kiri
CONTOH:
GAS : oksigen----anoksia
UAP : eter------- anestesi,
amilnitril---angina
AEROSOL : Adrenalin ----asma
SUNTIKAN (INJEKSI)
Diberikan bila:
Obat tidak diabsorbsi di sal. Cerna
Dibutuhkan kerja cepat
1. Intradermal (mll dermis)
2. Subkutan (dibawah kulit)
syarat : tdk iritatif
Absorbsi S.C< I.M krn suplai darah dlm
jaringan kulit lbh sedikit drpd jar otot.
3. Intravena (lewat vena). Berguna utk obat iritatif
dan lar hipertonis ---efek cepat.
4. Intraarterial ( lewat p.d arteri)
5. Intra tekal (lewat R. subarachnoid)
6. Intramuskuler (Lewat otot)
6. INTRAMUSKULER (LEWAT OTOT)
Tempat penyuntikan
Pantat (gluteus maximus)
Lengan bag. Atas (deltoid)
Paha (vastus lateralis)
Sakit---oki dipilih yg tidak dekat syaraf
Jenis :
- Continus infusion
- Additional container
- Intravenaus push/bolus
Faktor – faktor yg mempengaruhi
aksi obat :
1. Usia
2. Waktu pemberian
3. Berat badan
4. Jenis kelamin
5. Lingkungan
6. Faktor genetik
7. Kondisi Individu
Efek OBAT ??
1. Efek terapeutik: efek yang diinginkan, efekutama
Ex :- Morfin sulphat : analgesia
- Diazepam : penenang,mengurangi
kecemasan
2. Efek samping : efek sekunder, efek yg
tidak diinginkan, dapat diprediksi
Ex : Digitalis : meningkatkan konstraksi miokard
ES : mual, muntah
3. Toksisitas efek obat yang merusak
disebabkan oleh :
- overdosis
- obat eksternal : ditelan
- Gangguan metabolisme / ekskresi :
ggn.hepar, ggn.ginjal
4. Alergi reaksi imunologi terhadap obat
pada orang yang sudah pernah
kontak dengan obat tersebut
sebelumnya
ex: alergi -> penisilin
Terpapar pertama kali dengan zat/obat shg
tubuh memproduksi anti body
5. Toleransi Obat:
terjadi pada orang yang respon fisiologi
terhadap obat rendah dan membutuhkan
peningkatan dosis utk mempertahankan
efek terapeutik.
- opiat : menghilangkan nyeri
- barbiturat
6. Interaksi Obat :
terjadi pada pemberian obat sebelum,
bersamaan atau sesudah obat lain
merubah efek satu obat atau keduanya.
Efeknya : - meningkat
- menurun/menghambat
Contoh interaksi obat:
Aspirin + kodein : meningkatkan efek
menurunkan sakit
Tetrasiklin + antasid :
membentuk komponen yg tidak dpt
diabsorbsi, menggumpal
Tetrasiklin + susu : menggumpal
Cimetidin :
menghambat enzim dgn menurunkan
metabolisme teofilin, agar konsentrasi teofilin dalam
plasma meningkat, maka dosis perlu diturunkan
Quinidin : menurunkan ekskresi digoksin ->
toxisitas
Aspek legal pemberian obat :
5. Waktu Pemberian
- 3 x 24 jam
- 2 x 24 jam
- 1 x 24 jam
Perhitungan Dosis :
Dosis Anak
1. Body surface area (BSA)
nomogram : TB. BB
BSA rata2 dewasa : 1,7 m 2
Dosis anak :
BSA Anak/1,7 m 2 x dosis dewasa