Anda di halaman 1dari 22

Pertemuan ke 12

Mata Kuliah Zat Pengatur Tumbuh


Endah Budi Irawati,SP.MP
1. Asam Fenolik dan Caumarin
2. Flavonoid
3. Biosintesa
4. Pengaruh fisiologis
PENDAHULUAN

Senyawa fenolik banyak terdapat di dalam


tanaman.
Fungsi :
Pertahanan tanaman terhadap keadaan
lingkungan yang buruk dan parasit
sebagai pigmen warna

Asam-asam fenolik + Asam absisik (ABA) =


inhibitor endogen yang menghambat proses
perpanjangan batang, akar dan perkecambahan,
biji dan tunas.
PENDAHULUAN ………….

Penggolongan senyawa fenolik (Walker, 1975) :


1. Asam fenolik dan Caumarin (C6 – C1 dan C6- C3)
2. Flavonoid (C6 – C3 – C6)
Dua Jenis asam fenolik dalam tanaman adalah :
a). Substitusi bensoik (C6 – C1)
 phydroksi bensoik
 asam vanilik Bagian dari Lignin
 asam sinirgik
 asam galik Bagian dari tanin
 asam gentisik
Terdapat hampir semua spesies
 asam protokatechnik tanaman
b). Turunan sinamik (C 6 – C3)
• P-coumaric Paling umum terdapat pada
• Caffeic tanaman
• Ferulic
• Sinapic
1. Asam Fenolik dan Coumarin ………….

c). Coumarin
Terdapat pada ± 80 spesies tanaman
antara lain pada famili : Graminae,
Orchidaceae, Leguminosae,
Compositae.
Senyawa flavonoid merupakan pigmen warna tanaman dan
umumnya larut dalam air.

a). Anthocyanidins
Tambahan OH menambahkan warna biru
Tambahan gugus Ome (methyl) menambah
warna merah
Anthocyanidins ………….

Contoh : Peonidin – Rose red


Petunidin – Blue purple
Malvidin – Purple

Anthocyanidins terdapat pada daun, bunga dan


buah, sedangkan ekspresi warna tergantung
dari :
- pH cairan sel
- ion-ion logam
- zat warna yang lain (flavonols)
Anthocyanidins ………….

Anthocyanidins berwarna merah pada medium


asam dan berwarna biru pada media basa.

Anthocyanidins akan membentuk kompleks


dengan ion-ion Fe, Al, Mo, dan B. hal ini
kadang kadang dipakai sebagai alat untuk
memodifikasi warna bunga.
Anthocyanidins ………….

Hydrangea macrophylla Biru (ditambahkan besi)


Hydrangea macrophylla merah (ditambahkan Al)
Flavonals ………….

b). Flavonals
Warna pucat kekuningan yang biasa terdapat
pada bunga, buah dan daun

c). Flavones
Perbedaan flavonals dan flavones hanya pada
gugus OH. Flavonals mempunyai gugus OH
sedangkan flavones tidak.
 Biosintesa Asam-asam fenolik dan coumarin

Erythose – 4 – phosphate + PEP

Shikimic

Chorismata

Prephenate Anthranilate

Phenyl alanime (PHE) Tyrosine (Tyr) Tryptophan (Trp)

Asam-asam fenolik Coumarin IAA


 Biosintesa Flavonoids (C6-C3-C6)

Shikimic acid

Malonyl COA + Acetyl COA Phenyl alanine

Chacone iso flavone

Flavanone Flavone

Flavanol Flavonol

Anthocyanidin Levco- anthocyanidin


Pengaruh fisiologis ini akan dikelompokkan ke dalam 4
kelompok yaitu:
a. Pengaruh fisiologis yang sama antara asam-asam
fenolik dan ABA
b. Pengaruh fisiologis khusus asam-asam fenolik yang
tidak terdapat pada ABA
c. Pengaruh fisiologis khusus ABA yang tidak terdapat
pada asam-asam fenolik
d. Pengaruh coumarin
e. Oksidasi asam fenolik dan nutrisi B
Untukmemudahkan pembahasan fisiologis, asam-asam fenolik dan
ABA sebagai zat penghambat tumbuh endogen (ZPTE)

1). Pada waktu pertumbuhan tanaman yang tertekan kandungan


ZPTE meningkat dan menurun kembali pada waktu pertumbuhan
aktif. Contoh : pada waktu dormansi tunas (pohon-
pohonan)kandungan ZPTE meningkat dan menurun kembali pada
waktu pertumbuhan tunas.
2). Pada organ-organ/jaringan tanaman yang diisolasi senyawa ZPTE
dapat menekan pertumbuhan
3). ZPTE tidak mempunyai pengaruh spesifik terhadap aktivitas
hormon tanaman lainnya, tetapi secara bersama senyawa-
senyawa tersebut dapat menekan aktivitas hormon (perangsang)
tumbuh lainnya.
Pengaruh fisiologis ……………..

4). ZPTE tidak sanggup menekan semua proses pertumbuhan.


Tetapi senyawa-senyawa ZPTE dapat menekan proses
perkecambahan bijidan pertunasan mata tunas.
5). Senyawa-senyawa ZPTE terdapat pada bagian-bagian
tanaman yang muda dan hijau bersama-sama dengan
auksin, giberelin dan sitokinin. Pembentukan senyawa-
senyawa ZPTE paling aktif terdapat pada jaringan yang
berklorofil.
1). Pembentukan asam-asam fenolik meningkat
dengan meningkatnya intensitas cahaya.
2). Penghambatan oleh beberapa asam fenolik
terhadappembentukan akar.
3). Kesanggupan beberapa asam fenolik
berinteraksi dengan IAA, karena senyawa-
senyawa tersebut menjadi inhibitor dari IAA
oksidasi. Senyawa-senyawa tersebut antara
lain catechol, pyrogallol, quercetin.
1). ABA aktif dalam konsentrasi yang 100 –
1.000 kali lebih rendah dari asam fenolik.
2). Pada tanaman pohon-pohonan penyinaran
dengan hari pendek mendorong
terakumulasinya ABA.
3). ABA adalah inhibitor yangkuat sekali
terhadap perkecambahan biji dan
pertunasan mata tunas.
4). ABA mendorong proses absisi.
1). Anti bakteri dan toksik terhadap binatang.
a). Pada konsentrasi lebih rendah dari 10-3 M
dapat menghambat pertumbuhan
dari 25 spesies bakteri.
b). Konsentrasi yangmematikan (lethal
dosis) pada tikus 7 mg, domba 7 g,
kuda dan sapi 40 g.
Pengaruh fisiologis ……………..

2) Pertumbuhan akar
Menghambat pertumbuhan dan perpanjangan akar
tetapi mendorong pertumbuhan akar lateral.
Sedangkan pengaruh pada sel yaitu perpanjangan sel
berkurang tapi diameter sel bertambah.
3). Perkecambahan biji
Menghambat perkecambahan biji dalam konsentrasi
tinggi.
4). Menghambat pertunasan pada umbi kentang
5).Mengurangi permeabilitas sel terhadap air.
Pengaruh fisiologis ……………..

6). Mendorong pertumbuhan batang


7). Mendorong pembentukan umbi mikro
kentang pada media dengan kandungan N
yang rendah.
8). Pengaruh sitologis
Pengaruh coumarin seperti pengaruh colchicin pada
pembelahan mitosis yaitu merusak pembentukan
gelondong(spindle) pada metafase, menyebabkan
pembentukan tetraploid.
1). Oksidasi asam-asam fenolik
Proses oksidasi asam-asam fenolik biasanya terjadi bila ada
pelukaan pada jaringan tanaman menyebabkan jaringan
menjadi coklat dan mati. Hal ini menyebabkan sulitnya
pembiakan mikro bagi tanaman yang banyak mengandung
asam-asam fenolik seperti cengkeh, pisang, jati dll.

2). Hubungan nutrisi B dan kandungan fenolik


Defisiensi unsurB menyebabkan kematian jaringan
tanaman atau organ tanaman.

Anda mungkin juga menyukai