Dewasa, LK = PR;
Remaja, LK > PR;
Usia onset rata-rata -> 20 Th
Secara keseluruhan, 2/3 pasien -> onset gejala < 25 tahun dan
kurang dari 15% -> onset gejala setelah usia 35 tahun
ETIOLOGI
Faktor Faktor
Biologis Psikososial
Neurotransmitter
Pencitraan Otak Kepribadian
Genetik Psikodinamika
Faktor
Perilaku
Gambaran Klinis
Gejala dari Obsesif Kompulsif ditandai dengan pengulangan pikiran dan
tindakan sedikitnya 4 kali untuk satu kompulsi dalam sehari dan berlangsung
selama 1 sampai 2 minggu selanjutnya. Gejala utama obsesi-kompulsif harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari sepenuhnya oleh individu atau
didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyadari bahwa
perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk mengurangi
kecemasan.
2. Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh oleh individu dan berusaha melawan
kebiasaan dan pikiran - pikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga, namun tidak
berhasil
3. Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puas atau
kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan dan
mengurangi stres yang dirasakannya.
4. Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara terus-
menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
Terdapat beberapa gangguan yang sering dihubungkan
dengan spectrum GOK (gangguan gangguan obsesif-
kompulsif)
1. Gangguan dismorfik tubuh (Body Dysmorphic
Disorder)
2. Trikhotilomania
Individu yang beresiko
You can simply impress your audience and add a unique. This PowerPoint Template has clean
and neutral design that can be adapted to any content and meets various market segments.
This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content
and meets various market segments.
KRITERIA DIAGNOSIS
This text can be replaced with your own text
TERAPI
Psikoterapi
SSRI Cognitive
Antidepresan
Trisiklik
Behavior
clomipramine Therapy
Diagnosis banding
Gangguan Tourette
Prognosis
20-30 persen pasien dengan gangguan obsesif
kompulsif memiliki gangguan depresif berat, dan bunuh
diri adalah risiko bagi semua pasien dengan gangguan
obsesif kompulsif
KESIMPULAN
Gangguan obsesif–kompulsif adalah suatu kondisi yang ditandai
dengan adanya pengulangan pikiran obsesif atau kompulsif, dimana
membutuhkan banyak waktu (lebih dari satu jam perhari) dan dapat
menyebabkan penderitaan (distress). Untuk menegakkan diagnosis
pasti, gejala–gejala obsesif atau tindakan kompulsif atau kedua–duanya
harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya 2 minggu berturut–
turut. Beberapa faktor berperan dalam terbentuknya gangguan
obsesif-kompulsif diantaranya adalah faktor biologi seperti
neurotransmiter, genetika, faktor perilaku dan faktor psikososial, yaitu
faktor kepribadian dan faktor psikodinamika. Ada beberapa terapi
yang bisa dilakukan untuk penatalaksanaan gangguan obsesif–
kompulsif antara lain terapi farmakologi (farmakoterapi) dan terapi
tingkah laku. Prognosis pasien dinyatakan tidak bisa sembuh sempurna.
Dengan pengobatan bisa memberikan pengurangan gejala.
Thank you