DESAIN INSTALASI
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Isi:
- Konsep Pengelolaan dan Pengolahan
Air Limbah
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Dalam proses produksi agroindustri diperlukan berbagai
bahan, air dan energi untuk menghasilkan suatu produk.
Namun, dalam proses produksi tidak ada efisiensi yang
sempurna, sehingga masih dihasilkan limbah baik padat, cair
ataupun gas.
Limbah didefinisikan sebagai sisa hasil proses produksi
yang sudah tidak dimanfaatkan lagi dan harus dikelola agar
tidak menimbulkan pencemaran dan penurunan kualitas
lingkungan. Sedangkan air limbah didefinisikan sebagai sisa
hasil proses produksi yang bebentuk cair yang tidak
dimanfaatkan lagi dan harus dikelola.
PPK_ Desain IPAL halaman-3
PPK_ Desain IPAL halaman-4
1.2 Tujuan
a. Memberi informasi mengenai konsep pengelolaan dan
pengolahan air limbah;
b. Memberi informasi mengenai cara merancang Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
1) Proses Produksi
Proses produksi akan menentukan karakteristik limbah yang
dihasilkan. Dengan bahan baku yang sama, namun proses produksi
yang berlainan, maka akan dihasilkan limbah yang berlainan pula.
PPK_ Desain IPAL halaman-10
Karakteristik Kimiawi
Pada umumnya, dalam air limbah pengolahan pangan, bahan
kimia yang membutuhkan oksigen berada dalam bentuk terlarut,
sedangkan dalam limbah peternakan sebagian besar terdapat
dalam bentuk partikulat. Bahan kimia penting dalam air limbah
yang berguna untuk mendesain dan menentukan teknik
pengolahan air limbah meliputi:
- Bahan organik yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak,
midetergen/ surfaktan, nyak dan gemuk serta fenol. Substansi
organik dalam air limbah terdiri dari 2 gabungan, yakni: pertama,
gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein,
amin dan asam amino; dan kedua, gabungan yang tak
mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan karbohidrat,
termasuk selulosa.
PPK_ Desain IPAL halaman-15
- Bahan anorganik yang terdiri dari pH, klorida, sulfur, zat beracun,
logam berat, dll.
3) Debit
Karakteristik lainnya yang digunakan untuk pengolahan air
limbah adalah debit atau jumlah aliran air per satuan waktu. Satuan
waktu dalam penghitungan aliran air yang digunakan dapat dalam
hitungan detik, menit, atau jam, atau juga dapat berupa debit sesaat,
harian atau mingguan. Informasi mengenai debit dan mutu limbah
yang dikeluarkan diperlukan untuk merancang fasilitas yang
diperlukan untuk mengelola pengeluaran yang konstan atau
sewaktu-waktu, yang disebabkan karena sifat musiman dari
pengolahan buah dan sayuran, serta sifat limbah peternakan.
PPK_ Desain IPAL halaman-16
Oleh karena larutan ini sulit dihilangkan dari air limbah, maka
pengetahuan mengenai padatan terlarut total adalah penting bila
menangani air limbah.
3.3 Penentuan Desain IPAL
Desain Instalasi Pengolahan Air Limbah ditentukan oleh beberapa
faktor yaitu:
1) Debit Air Limbah
Desain IPAL dipengaruhi oleh debit air limbah yang dihasilkan,
karena debit digunakan sebagai penentuan volume unit-unit
pengolahan air limbah. Bila debitnya besar maka volume unit
pengolahannya harus dibuat besar untuk dapat menampung air limbah
tersebut. Terlebih lagi bila akan digunakan unit pengolahan yang
membutuhkan waktu tinggal, maka perhitungan volume unit
pengolahannya dikalikan dengan waktu tinggalnya.
PPK_ Desain IPAL halaman-24
Biasanya air limbah berasal dari setiap unit produksi dalam jumlah
yang beragam. Untuk jenis aliran seperti ini dapat didesain bak
pengatur aliran dan keseragaman kualitas air limbah sebelum masuk
ke unit pengolahan utama. Bak ini disebut bak ekualisasi yang dapat
pula dilengkapi dengan pembubuh bahan kimia untuk
mengkondisikan sifat air limbah yang diinginkan.
Untuk industri seperti ini maka desain IPALnya dipilih yang dapat
menerima aliran sesaat atau shock loading seperti pengolahan fisik
(penyaringan dan pengendapan), pengolahan kimia (koagulasi dan
flokulasi) dan pengolahan biologi (anaerobic digester).
3) Parameter Pencemar (Karakteristik) Air Limbah
Setiap industri memiliki parameter pencemar yang berlainan
hal ini terkait dengan penggunaan bahan baku dan proses
produksi yang juga berlainan. Bahkan, industri sejenispun dapat
memiliki karakteristik air limbah yang tidak sama karena
penanganan bahan dan penggunaan air yang tidak serupa.
Secara umum parameter pencemar atau karakteristik air limbah
ditentukan oleh jenis bahan baku yang digunakan danproses yang
dilakukan.
PPK_ Desain IPAL halaman-27
Pada baku mutu air limbah diatur beberapa hal terkait kadar bahan
pencemar, kuantitas dan beban pencemaran dalam air limbah yang
diperbolehkan dibuang ke lingkungan.
Secara umum, gabungan beberapa unit pengolahan berupa
penyaringan, pengendapan, pengolahan biologi dan pemanfaatan
lumpur (sludge) serta pemanfaatan gas/ energi dapat dijadikan pilihan
untuk instalasi pengolahan air limbah kegiatan agroindustri.
5) Ketersediaan Lahan atau Ruang
Besarnya lahan atau ruang bagi instalasi pengolahan air limbah
ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1) Volume limbah
yang dihasilkan, 2) Kadar dan keragaman bahan pencemaran air
limbah, dan 3) Pilihan jenis unit pengolahan air limbah.
PPK_ Desain IPAL halaman-30
1. Pabrik Gula;
2. Pabrik Semen;
3. Pabrik Air Bersih;
4. Pabrik Cuko dan Pempek;
5. Pabrik Kecap;
6. Pabrik Tahu;
7. Pabrik Soya;
8. Pabrik Tempe;
9. Pabrik Air Minum;
10. Pabrik Oksigen;
11. Dan lain-lain (dengan persetujuan Dosen Pengampu)
SEKIAN
TERIMA KASIH