Anda di halaman 1dari 48

Nama : Umi Nopitasari

Kelas : 6 KIA
NIM : 061740421557
ADD YOUR TEXT ADD YOUR TEXT
Vestibulum ante ipsum Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia.
luctus et ultrices posuere
cubilia Curae; Donec velit
neque, auctor sit amet ADD YOUR TEXT
aliquam vel, ullamcorper Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci
sit amet ligula. Nulla quis luctus et ultrices posuere cubilia.
lorem ut libero
malesuada feugiat.
Vestibulum ac diam sit ADD YOUR TEXT
amet quam vehicula Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci
luctus et ultrices posuere cubilia.
ADD YOUR TEXT ADD YOUR TEXT
Vestibulum ante ipsum Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia.
luctus et ultrices posuere
cubilia Curae; Donec velit
neque, auctor sit amet ADD YOUR TEXT
aliquam vel, ullamcorper Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci
sit amet ligula. Nulla quis luctus et ultrices posuere cubilia.
lorem ut libero
malesuada feugiat.
Vestibulum ac diam sit ADD YOUR TEXT
amet quam vehicula Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci
luctus et ultrices posuere cubilia.
Peralatan diidentifikasi dengan Vessel V-101 V-102
nomor dan label (nama) yang Temperature (ºC) 55 38
Pressure (bar) 2.0 24
diposisikan di atas peralatan
Orientation Horizontal Vertical
pada PFD
MOC CS CS
Data dasar seperti ukuran dan data
Size
utama dimasukkan dalam tabel Height/Length (m) 5.9 3.5
terpisah (Tabel Ringkasan Peralatan) Diameter (m) 1.9 1.1
1.7 (dan Tabel 1.6) dalam TBWS Internals s.p. (splash plate)

Tabel 1.7 Ringkasan Peralatan


PFD, Tabel Ringkasan Peralatan, dan Tabel
Ringkasan Aliran mewakili PFD lengkap

Informasi ini cukup untuk memungkinkan


seseorang untuk menyelesaikan estimasi
awal investasi modal dan biaya pembuatan
Diagram Perpipaan & Instrumen (P&ID) - Konstruksi
Alkitab
Berisi: informasi konstruksi pabrik (perpipaan, proses,
instrumentasi)

Info P& ID dijelaskan dalam Tabel 1.8 dan 1.9

Konvensi instrumentasi ditunjukkan pada Gambar. 1.10


Dokumen pendukung PFD yang digunakan
untuk perencanaan pembangunan pabrik dan
pemeliharaan pabrik sesudahnya

Setiap PFD membutuhkan banyak P & ID


untuk memberikan data yang diperlukan

Digunakan sebagai daftar periksa pada walk-


through terakhir sebelum memulai untuk
memastikan setiap detail telah dihadiri
Digunakan oleh / untuk
ME dan CE untuk membangun / memasang peralatan

Instrumen insinyur untuk menentukan / menginstal /


memeriksa sistem kontrol

Petugas insinyur untuk mengembangkan tata letak


pabrik dan gambar elevasi

Insinyur proyek untuk mengembangkan jadwal


pabrik dan konstruksi
Lihatlah V-102 Pada P&ID

V-102 berisi LE (Level Element)

LE merasakan level cairan dalam separator


dan menyesua ika n la ju a lira n, de nga n
membuka atau menutup katup, tergantung
pada level cairan

Bersama-sama, LE dan katup mewakili


alingkaran kontrol umpan balik
Plot Plans - gambar rencana atau peta yang menghadap
ke bawah pada tanaman (ditarik sesuai skala dengan
semua peralatan utama diidentifikasi)

Gambar fondasi
Elevation Diagram - menunjukkan tampilan dari
samping dan memberikan informasi tentang jarak
peralatan dari tanah
Gambar listrik
Piping Isometrics - menampilkan perpipaan
dalam 3 dimensi

Sketsa Kapal - menunjukkan dimensi utama dari


peralatan dan lokasi saluran masuk dan keluar
saluran dll.
25 tahun yang lalu model fisik digunakan
untuk ditinjau

Sekarang model virtual atau elektronik


dihasilkan menggunakan perangkat lunak
(diagram pabrik 3D)
Tujuan Model - Menangkap Kesalahan seperti :

Bentrokan perpipaan

perpipaan yang tidak selaras

Peralatan tidak mudah diakses

Contoh poin tidak mudah dijangkau oleh operator


3 diagram utama (BFD, PFD, P&ID)
digunakan untuk menyampaikan informasi
teknis yang semakin spesifik tentang suatu
proses.

Penting untuk mematuhi standar untuk


diagram ini untuk menghindari kebingungan

Informasi tentang tata letak peralatan paling


jelas disampaikan melalui diagram tata letak
pabrik 3D.
q Pengolahan Air Minum
q Pengolahan Air Permukaan
Sumber air atau karakteristik air yang berbeda
akan menghasilkan diagram alir yang berbeda.

Faktor penting dalam membuat diagram alir


adalah pengetahuan tentang tujuan dan fungsi
dari semua unit operasi dan unit proses, atau
metoda penyisihan polutan tertentu.
Diagram alir pengolahan air minum merupakan diagram yang menggambarkan aliran proses dalam
pengolahan air minum. Diagram alir proses meliputi:

Semua unit proses dan unit operasi dalam urutan yang


benar.

Semua pipa/saluran yang menghubungkan antar proses.

Semua bahan kimia yang digunakan dan titik


pembubuhannya.

Semua peralatan yang diperlukan sebagai pelengkap unit


pengolahan, misal pompa, blower, tabung gas, valve, flow
meter, sampling point, dan lain-lain.
Faktor penting dalam membuat diagram alir adalah pengetahuan tentang tujuan dan fungsi dari
semua unit operasi dan unit proses, atau metoda penyisihan polutan tertentu. Pemilihan unit proses
dan unit operasi tergantung pada:

Karakteristik air baku

Karakteristik air yang akan dihasilkan

Pertimbangan biaya investasi dan biaya operasi dan


pemeliharaan

Ketersediaan lahan
Prosedur berikut dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun diagram alir proses pengolahan air minum :
1) Inventarisasi data karakteristik air baku dan tentukan tujuan pengolahan.
2) Bandingkan kualitas air baku dengan standar kualitas air minum atau standar lain sesuai tujuan pengolahan.
3) Tentukan parameter kualitas air yang akan dihilangkan/diturunkan.
4) Pilih unit operasi dan unit proses yang dapat menghilangkan/menurunkan kadar dari parameter kualitas
tersebut (lihat Tabel 1.4 dan Tabel 9.1).
5) Urutkan masing-masing unit tersebut dengan urutan yang benar (ingat: konsep pengolahan berdasar dimensi
polutan) dan hubungkan dengan anak panah.
6) Bila terdapat pembubuhan bahan kimia, tentukan titik pembubuhannya.
7) Tentukan lokasi semua peralatan/perlengkapan lain yang diperlukan (pompa, valve, flow meter, titik sampling,
dan lain-lain).
1. Proses Pengolahan Air Permukaan

Rancangan proses pengolahan air permukaan


menjadi air minum disesuaikan dengan
karakteristik umum air permukaan (lihat
Tabel 1.1).

Parameter yang perlu diperhatikan adalah


parameter yang kadarnya signifikan besar
atau melebihi nilai baku mutu air minum.
1.a Proses Pengolahan Air Sungai
Karakteristik umum air sungai adalah terdapat kandungan partikel tersuspensi atau koloid.
Oleh karena itu, unit pengolahan air paling tidak terdiri atas :
q Koagulasi-flokulasi
q Sedimentasi
q Filtrasi
q Disinfeksi
Bila air sungai mempunyai kekeruhan atau kadar lumpur yang tinggi, maka diperlukan
tambahan unit pretreatment meliputi screen dan prasedimentasi.
Catatan :
Bila kadar oksigen sangat rendah, maka diperlukan tambahan unit aerasi.
Proses Pengolahan Air Sungai
Bila terdapat kandungan kesadahan yang tinggi, maka diperlukan tambahan unit penurunan
kesadahan (presipitasi dengan kapur/soda-sedimentasi-rekarbonasi).
1.b Proses Pengolahan Air Danau
Karakteristik air danau umumnya menyerupai air sungai, yaitu terdapat kandungan koloid.
Karakteristik yang spesifik adalah kandungan oksigen rendah karena umumnya air danau relatif
tidak bergerak, sehingga kurang teraerasi.
Dengan karakteristik umum demikian, maka diperlukan unit pengolahan sebagai berikut:
q Koagulasi-flokulasi
q Sedimentasi
q Filtrasi
q Disinfeksi
1.c Proses Pengolahan Air Payau

Air permukaan yang bersifat payau (kadar garam sekitar 5000 – 10000 mg/l) berada di
daerah rawa di pesisir. Selain kadar garam, karakteristik air rawa ini hampir sama dengan air sungai.
Dengan karakteristik umum demikian, maka diperlukan unit pengolahan sebagai berikut:
q Koagulasi-flokulasi
q Sedimentasi
q Filtrasi

+ Pertukaran Ion/Filtrasi Membran (mikrofiltrasi, ultrafiltrasi, dialisis, elektrodialisis, reverse osmosis).


Proses Pengolahan Air Payau
1.d Proses Pengolahan Air Gambut

Air gambut adalah air yang kandungan bahan organik alamiahnya tinggi, terutama asam
humat dan asam fulvat. Oleh karena itu diperlukan unit pengolahan untuk menghilangkan bahan-
bahan ini, yaitu :
q Jika Koloid rendah, maka diolah dengan cara slow sand filter atau adsorpsi karbon aktif atau
reverse osmosis.
q Jika air gambut tersebut mengandung koloid tinggi, maka diperlukan unit pengolahan berupa
koagulasi- flokulasi – sedimentasi – filtrasi.
Proses Pengolahan Air Gambut
2. Proses Pengolahan Air Tanah
Rancangan proses pengolahan air tanah menjadi
air minum disesuaikan dengan karakteristik
umum air tanah

Karakteristik umum air tanah adalah kekeruhan


atau padatan tersuspensi rendah, sehingga tidak
diperlukan unit koagulasi- flokulasi –
sedimentasi – filtrasi.

Pengolahan hanya ditujukan pada parameter


yang kadarnya signifikan besar atau melebihi
nilai baku mutu air minum.
2.a Air Tanah dengan Kadar Besi dan Mangan Tinggi
Air tanah biasanya diambil dengan cara pemompaan.

q Kadar besi dan mangan yang tinggi dalam air tanah dapat dikurangi dengan cara oksidasi
dengan oksigen klor, klor dioksida, kalium permanganat, atau ozone.
q Presipitat yang terbentuk akibat oksidasi ini diendapkan di bak pengendap atau langsung difilter.
2.b Air Tanah dengan Kadar Kalsium dan Magnesium Tinggi
Kadar kalsium dan magnesium yang tinggi dalam air tanah menyebabkan kesadahan yang tinggi.
q Kesadahan dapat dikurangi dengan presipitasi menggunakan kapur dan/atau soda.
q Presipitat yang terbentuk akibat penambahan kapur/soda ini diendapkan di bak pengendap.
q Setelah itu perlu ditambah CO2 untuk mengurangi kadar kapur berlebih.

Gambar 9.8 Diagram Alir Proses Pengolahan Air Tanag dengan Kesadahan Tinggi
2.c Air Tanah Payau
Parameter air yang harus dihilangkan kadarnya pada air tanah payau ini adalah kadar garam. Dengan
teknik filtrasi membran (terutama elektrodialisis) atau pertukaran ion, kadar garam dalam air payau
dapat dihilangkan.
2.d Air dari Mata Air
Air dari mata air atau air tanah yang telah memenuhi semua persyaratan kualitas air minum tidak
memerlukan proses pengolahan. Namun demikian tetap harus didisinfeksi untuk menjamin keamanan
konsumen dari segi mikrobiologis.

Gambar 9.10 Diagram Alir Proses Pengolahan Air dari Mata Air
Pemilihan Unit Operasi dan Proses untuk Pengolahan Kontaminan
(Notasi mengacu pada Tabel 1.4)
Pemilihan Unit Operasi dan Proses untuk Pengolahan Kontaminan
(Notasi mengacu pada Tabel 1.4)
Pemilihan Unit Operasi dan Proses untuk Pengolahan Kontaminan
(Notasi mengacu pada Tabel 1.4)
Pemilihan Unit Operasi dan Proses untuk Pengolahan Kontaminan
(Notasi mengacu pada Tabel 1.4)
THANK YOU
Vestibulum ante ante ipsum primis i primis in faucibus orci luctus et ipsum primis in
faucibus orci n faucibus orci luctus et ipsum primis in faucibus orci

Anda mungkin juga menyukai